Professional Documents
Culture Documents
PENANGANAN
ABORTUS BERULANG
1 Oleh : Eggi Erlangga (1015061)
Abortus Spontan
keluarnya hasil konsepsi
tanpa intervensi medis = keguguran
maupun mekanis miscarriage
Abortus Buatan
abortus yang disengaja,
baik dengan obat-obatan
2
maupun alat-alat
ETIOLOGI
> 80% abortus terjadi pada 12 minggu pertama,
dan setengahnya disebabkan oleh kelainan
kromosom
Frekuensi kelainan
kromosom pada
abortus dan bayi lahir
mati untuk tiap
semester dibandingkan
dengan frekuensi
kelainan kromosom
pada bayi lahir
3
ETIOLOGI
Faktor Janin
Kelainankromosom
Perkembangan zigot abnormal
4
Sumber : Cunnigham, 2005
ABORTUS IMINENS
Abortus mengancam, hasil konsepsi masih
dalam uterus, tidak ada dilatasi serviks
Klinis :
1. Perdarahan pervaginam sedikit
2. Nyeri perut (-) atau ringan
3. Ostium uteri tertutup
Pemeriksaan penunjang :
USG, hasilnya bisa : Sumber : Taber, 1994
Klinis :
1. Perdarahan pervaginam banyak
2. Nyeri perut (+)
3. Pendataran dan dilatasi serviks (+)
Pemeriksaan penunjang :
Darah rutin : anemia akibat perdarahan
leukosit menunjukkan adanya infeksi
6
ABORTUS INKOMPLET
Abortus tidak lengkap, sebagian buah kehamilan
terus keluar dan masih terdapat sisa dalam rongga
rahim
Klinis :
1. Perdarahan pervaginam banyak
2. Nyeri perut (+)
3. Ostium uteri terbuka
4. Teraba sisa jaringan
Pemeriksaan penunjang :
Darah rutin : anemia akibat perdarahan
leukosit menunjukkan adanya infeksi
7
ABORTUS KOMPLET
Abortus lengkap, seluruh buah kehamilan telah
ke luar dari rongga rahim
Klinis :
1. Perdarahan sedikit segera berkurang setelah isi
rahim dikeluarkan
2. Ostium biasanya tertutup, bila ostium terbuka teraba
rongga uterus kosong. Serviks segera menutup
kembali
8
MISSED ABORTION
Tertahannya hasil konsepsi yang telah mati > 8
minggu dalam rahim
Etiologi :
Tidak diketahui, pengaruh hormon
progesteron
Klinis:
9
ABORTUS SEPTIK
abortus yang terinfeksi, dengan penyebaran
mikroorganisme dan produknya ke dalam
sirkulasi sistemik ibu
Klinis :
1. Nyeri abdomen dan nyeri tekan
2. Perdarahan pervaginam jumlah bervariasi
3. Menggigil dan demam
4. Nyeri tekan ligamentrum latum parametritis dan
selulitis pelvis
5. Pemeriksaan spekulum : hasil konsepsi atau sekret
berdarah, purulen
6. Serviks berdilatasi
10
KOMPLIKASI ABORTUS
1. Perdarahan
2. Perforasi
3. Infeksi
4. Syok
11
ABORTUS HABITUALIS
Definisi :
Pengakhiran kehamilan secara spontan 3x
berturut-turut < 20 minggu atau BB janin <
500 gram
Epidemiologi :
23% 2x abortus spontan
< 1% abortus habitualis
Faktor Genetik
Faktor Anatomik
Faktor Endokrin
Faktor Infeksi
Faktor Immunologi
Faktor-faktor lain
PRAKIRAAN INSIDENSI DARI PENYEBAB
KEJADIAN ABORTUS SPONTAN BERULANG
Etiologi Prakiraan Insiden
Faktor Genetik 5%
1.Kromosomal
2.Multifaktorial
Faktor Anatomik 12 %
1.Kongenital
a. Incomplete Mullerian fusion or septum rearsorbtion
b. Paparan Diethylstillbestrol
c. Anomali arteria uterine
d. Inkompetentia serviks
2.Didapat/Akuisita
a.Inkompetentia serviks
b.Sinekhia
c.Leiomioma
d.Endometriosis, adenomiosis
Faktor Endokrin 17 %
a.Insufisiensi fase luteal termasuk kelainan luteinizing
hormone
b.Kelainan tiroid
c.Diabetes Mellitus
d.Kelainan androgen
e.Kelainan prolaktin
Faktor Infeksi 5%
1.Bakteri
2.Virus
3.Parasit
4.Zoonotik
5.Fungus
Faktor Immunologi 50 %
1.Mekanisme Humoral
a. Antibodi Antiphospholipid
b. Antibodi antisperm
c. Antibodi Antitrofoblast
d. Blocking antibody deficiency
2.Mekanisme seluler
a.Respon imun seluler TH1 pada antigen reproduksi
(embryo/trophoblast-toxic factors/cytokines)
b.Sitokin TH2, growth factor dan defisiensi onkogen
c.Supressor cell and factor deficiency
d. Major histocompatibility antigen expression
Faktor-faktor lain 10 %
1.Lingkungan
2.Obat-obatan
3.Abnormalitas plasenta
Sirkumvalata
Marginal
4.Kelainan Medis
a. Faktor kelainan jantung
b. Faktor renal
c. Faktor hematologik
5.Faktor Pria
6.Koitus
7.Latihan
MANAJEMEN PENGELOLAAN
ABORTUS HABITUALIS
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium
Penatalaksanaan
ANAMNESIS
Kapan abortus terjadi?
Adanya riwayat kontak dengan zat kimia atau
obat-obatan?
Infeksi ginekologi dan obstetri?
21
Faktor genetika antara suami istri
(kosanguinitas)
Riwayat keluarga yang pernah mengalami
terjadinya abortus berulang dan sindroma yang
berkaitan dengan kejadian abortus spontan
ataupun partus prematurus yang kemudian
meninggal.
Pemeriksaan diagnostik yang terkait dan
pengobatan yang pernah didapat.
22
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik secara umum
Pemeriksaan fisik secara umum harus dilakukan
23
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Karyotipe darah tepi kedua orang tua
Histerosalpingografi diikuti dengan histeroskopi
phosphatidylserine)
Lupus antikoagulan (a partial thromboplastin time
25
TEKNIK BEDAH UNTUK ABORSI
Kuretase
Aspirasi vakum (kuretase isap)
Dilatasi serviks Dilatasi dan evakuasi (D&E)
+ Evakuasi Dilatasi dan ekstraksi (D&X)
Uterus
Aspirasi vakum
Sebuah tabung plastik tipis dimasukkan ke dalam rahim dan isinya terisap oleh tekanan negatif
yang dibuat dalam jarum suntik. Diperlukan waktu sekitar 10 menit untuk menyelesaikan.
Aspirasi Haid
Histeretomi
Histerektomi
Laparotomi
ASPIRASI VAKUM
DILATASI DAN EVAKUASI
Induksi Abortus Secara Medis
Cairan
Hiperosmotik Antiprogesteron-
Prostaglandin
Oksitosin Intraamnion: RU 486
E2, F2, dan
intravena (Mifepriston)
salin 20%, analognya
dan Epostan
Urea 30%
PROGNOSIS
Keberhasilan kehamilan normal setelah
mengalami abortus berulang tergantung etiologi.
Kesempatan untuk terjadi abortus kembali :
32