You are on page 1of 24

LAPORAN KASUS:

KISTA BARTHOLIN

Eggi Erlangga
Identitas
Nama : Ny. A.M.
Umur : 50 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/bangsa : Sunda / Indonesia
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status pernikahan : Sudah Menikah
Status Berobat: Rawat Inap
Bangsal : Perawatan 1 Kelas III
Tanggal Masuk : 26 September 2016
No. RM : 16.11.75.60
Anamnesis Keluhan Utama :
27 September 2016 Pk. 11.45 WIB
Benjolan pada bibir kemaluan sebelah
kanan

3 hari sebelum masuk RS terdapat


benjolan kurang lebih sebesar kelereng
Awalnya tidak nyeri
Benjolan tersebut semakin bertambah
besar dan semakin nyeri berobat ke RS
Ketika di RS benjolan tersebut pecah dan
mengeluarkan cairan berwarna merah
kecoklatan yang berbau busuk
anamnesis Setelah pecah, nyeri yang
(lanjutan) dirasakan berkurang
Pasien juga mengeluhkan keluar
keputihan berwarna kuning,
kental, banyak dan berbau
amis.
Riwayat berganti pasangan
seks, riwayat penyakit menular
seksual sebelumnya, riwayat
penyakit kelamin pada keluarga
disangkal oleh pasien.
anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti
(lanjutan) ini sebelumnya.
Riwayat alergi obat dan makanan : disangkal.
Riwayat asma : disangkal.
Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal.
Riwayat kencing manis : disangkal.
Riwayat konsumsi alkohol dan rokok :
disangkal.
anamnesis Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat asma : disangkal.
(lanjutan)
Riwayat tekanan darah tinggi :
disangkal.
Riwayat kencing manis : disangkal.

Riwayat Sosial
Pasien sudah menikah selama 18
tahun dan tidak memiliki anak kandung,
tidak bekerja dan tinggal bersama
suami dan anak dari suaminya.
Pemeriksaan
Keadaan umum : baik.
Kesadaran : compos mentis
Fisik Vital sign
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit , regular, equal isi cukup
Respiratory rate : 20 x/menit
Suhu : 37C
Status gizi : Kesan gizi cukup
Status Internus:
Kepala : Normal
Leher : Normal
Thorax : Normal
Abdomen : Normal
Ekstremitas : Normal
Pemeriksaan ginekologi
Pemeriksaan Pemeriksaan genitalia eksterna :

Fisik Inspeksi :
massa (+) di labia mayor dextra, ukuran 10 x 6 x 6
cm, batas tegas, hiperemis (+) darah (+) pus (+).
fluor albus (+) warna putih kekuningan
Palpasi :
nyeri tekan (+), konsistensi kenyal kesan berisi
cairan.
Pemeriksaan genitalia interna : tidak dilakukan
pemeriksaan.
Pemeriksaan Pemeriksaan Hasil
Penunjang Hemoglobin 13.6
26 September 2016 Lekosit 11,800
Eritrosit 4,52
Hematokrit 42.1
Trombosit 363,000

GDS 118
Diagnosis Kista Bartholin
Terinfeksi
Penatalaksanaan Non Medikamentosa
Menjaga kebersihan area kewanitaan.
Tirah baring
Medikamentosa
Infus RL 20 tpm.
Kaltrofen sup 2x1
Cefxon 2x1 gr IV
Metronidazole 3x1 gr IV.
Kalnex 500 mg 3x1 IV
Program Operasi
Eksisi tanggal 28 September 2016
Monitoring 27-9-2016 S : nyeri pada benjolan.
O:
-
-
Infus RL 20 tpm.
Kaltrofen sup 2x1
Tanggal/Jam Keadaan Umum Tindakan - KU : baik. - Cefxon 2x1 gr IV
26-9-2016 S : nyeri pada benjolan. - Infus RL 20 tpm. - Kesadaran : kompos mentis - Metronidazole 3x1
O: - TV gr IV.
- Kaltrofen sup 2x1
- KU : baik. TD : 120/80 mmHg
- Kesadaran : kompos mentis - Cefxon 2x1 gr IV - Mempersiapkan
Nadi : 84x
- TV untuk program
- Metronidazole 3x1 RR : 20x
TD : 110/70 mmHg marsupialisasi OK
gr IV. Suhu : 37C (+), Anst (+)
Nadi : 80x
- Pengawasan KU,
RR : 20x
Pemeriksaan : TV.
Suhu : 37C - Mempersiapkan - Mata : Konjungtiva anemis
untuk program (-/-)
Pemeriksaan : marsupialisasi - Thorax : cor dan pulmo dbn.
- Mata : Konjungtiva anemis - Pengawasan KU, - Abdomen : supel, hepar dan
(-/-) TV. lien tidak teraba.
- Thorax : cor dan pulmo dbn. - Ekstremitas : akral dingin
- Abdomen : supel, hepar dan (-/-)
lien tidak teraba. - BAK dbn
- Ekstremitas : akral dingin (-/-) - BAB dbn
- BAK dbn
- BAB dbn D/ kista bartholini

D/ kista bartholini
28-9-2016 S : nyeri pada benjolan. - Infus RL 20 tpm. 29-9-2016 S : nyeri pada lokasi operasi - Infus RL 20 tpm.
O: O: - Kaltrofen sup 2x1
- Kaltrofen sup 2x1
- KU : baik. - KU : baik. - Cefxon 2x1 gr IV
- Kesadaran : kompos mentis - Cefxon 2x1 gr IV - Kesadaran : kompos mentis - Metronidazole 3x1
- TV - TV gr IV.
- Metronidazole 3x1
TD : 120/80 mmHg TD : 110/70 mmHg - Kalnex 500 mg 3x1
gr IV. IV
Nadi : 82x Nadi : 82x
RR : 20x - Kalnex 500 mg 3x1 RR : 20x - Pasien acc pulang
Suhu : 37C IV Suhu : 37C

Pemeriksaan : Pemeriksaan :
- Mata : Konjungtiva anemis - Program - Mata : Konjungtiva anemis
(-/-) marsupialisasi (-/-)
- Thorax : cor dan pulmo dbn. - Thorax : cor dan pulmo dbn.
- Abdomen : supel, hepar dan - Abdomen : supel, hepar dan
lien tidak teraba. lien tidak teraba.
- Ekstremitas : akral dingin - Ekstremitas : akral dingin
(-/-) (-/-)
- BAK dbn - BAK dbn
- BAB dbn - BAB dbn
D/ kista bartholini post
D/ kista bartholini marsupialisasi
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi
Kelenjar Bartolini organ genitalia eksterna
Kelenjar bartolini/ glandula vestibularis
major, berjumlah dua buah berbentuk
bundar
Berada di sebelah dorsal dari bulbus
vestibulli.
Saluran keluar dari kelenjar ini bermuara
pada celah yang terdapat diantara labium
minus pudendi dan tepi hymen.
Homolog dengan glandula bulbourethralis
pada pria.
Diperdarahi oleh arteri bulbi vestibuli
Dipersarafi oleh nervus pudendus dan
nervushemoroidal inferior
Fisiologi
Kelenjar ini mengeluarkan lendir untuk
memberikan pelumasan vagina.
Kelenjar Bartolini mengeluarkan jumlah
lendir yang relatif sedikit sekitar satu atau
dua tetes cairan
Penting untuk pelumas vagina sedikit
membasahi permukaan labia vagina,
sehingga kontak dengan daerah sensitif
menjadi lebih nyaman bagi wanita
Kista kantung yang berisi cairan atau bahan
semisolid yang terbentuk di bawah kulit atau di
Kista Bartholin suatu tempat di dalam tubuh
Kista kelenjar Bartholin terjadi ketika kelenjar
ini menjadi tersumbat karena infeksi,
Click icon to add peradangan atau iritasi jangka panjang.
Apabila saluran kelenjar ini mengalami infeksi
picture maka saluran kelenjar ini akan melekat satu
sama lain dan menyebabkan timbulnya
sumbatan.
Cairan yang dihasilkan oleh kelenjar ini
kemudian terakumulasi, menyebabkan kelenjar
membengkak dan membentuk suatu kista.
Suatu abses terjadi bila kista menjadi terinfeksi.
Etiologi
Infeksi gonokokus bartholinitis
Chlamydia
Staphylococcus
Streptococcus
E. coli
Pada Bartholinitis kelenjar ini akan
Membesar
Merah
Nyeri,

Isinya akan menjadi nanah dan keluar pada


duktusnya
Dapat terjadi sumbatan pada salah satu
duktus yang dihasilkan oleh kelenjar
terakumulasi menyebabkan kelenjar
membengkak dan membentuk suatu kista.
Patofisiologi peradangan nonspesifik
atau trauma

ostium dari duktus


tersumbat

distensi dari kelenjar dan


saluran yang berisi cairan

Infeksi

Abses Bartholin
Gejala Klinis
Tanda kista bartholini yang tidak terinfeksi :
penonjolan yang tidak nyeri pada salah satu
sisi vulva
kemerahan
pembengkakan pada daerah vulva
Jika kista terinfeksi, gajala klinik berupa:
Nyeri saat berjalan, duduk, beraktifitas fisik
atau berhubungan seksual.
Umumnya tidak disertai demam kecuali jika
terifeksi dengan organisme yang ditularkan
melalui hubungan seksual.
Dispareunia.
Biasanya ada secret di vagina.
Dapat terjadi ruptur spontan.
Anamnesis dinyatakan tentang gejala seperti:

Diagnosis Panas
Gatal
Sudah berapa lama gejala berlangsung
kapan mulai muncul
Apakah pernah berganti pasangan seks
keluhan saat berhubungan
riwayat penyakit menular seksual sebelumnya
riwayat penyakit kelamin pada keluarga
Pemeriksaan fisik posisi litotomi:
terdapat pembengkakan pada kista pada posisi
jam 5 atau jam 7 pada labium minus posterior.
Kista terinfeksi pemeriksaan kultur jaringan
dibutuhkan untuk:
Mengidantifikasi jenis bakteri penyebab abses
Mengetahui ada tahu tidaknya infeksi menular
Penatalaksanaan
Operatif
Marsupialisasi
Eksisi (Bartholinectomy)

Medikamentosa
Antibiotik:
Ceftriaxone
Ciprofloxacin
Doxycycline
Prognosis
Dapat sembuh dengan baik
Kekambuhan kista Bartholin setelah
prosedur marsupialisasi adalah sekitar 5-10
%.
TERIMA KASIH

You might also like