You are on page 1of 35

KDK KOMUNITAS PENGELOLAAN SAMPAH & LIMBAH OLEH: KELOMPOK 1

PROGRAM TRANSFER 2017

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
Salah satu penyebabnya kerusakan
lingkungan itu adalah sampah.
Apa itu Sampah?
(uu no 18 tahun 2008) sampah
adalah sisa kegiatan sehari hari
manusia atau proses alam yang
berbentuk padat atau semi padat
berupa zat organik atau anorganik
bersifat dapat terurai atau tidak
dapat terurai yang dianggap sudah
tidak berguna lagi dan dibuang
kelingkungan
Jenis sampah
Menurut Daniel (2009) terdapat tiga
jenis sampah, di antaranya:
Sampah organik
Sampah anorganik
Sampah bahan berbahaya dan
beracun (B3)
cont
Sementara Alex (2012) lebih menjelaskan
jenis-jenis sampah lebih rinci sebagai berikut:
1. Berdasarkan Sumbernya: Sampah alam,
Sampah manusia, Sampah rumah tangga,
Sampah konsumsi, Sampah industri,
Sampah nuklir,
2. Berdasarkan Jenisnya: Sampah organik,
Sampah anorganik,
3. Berdasarkan Bentuknya: Sampah padat,
Sampah cair,
Sumber sampah
Sampah yang ada di permukaan bumi
ini dapat berasal dari beberapa
sumber berikut :
Pemukiman penduduk
Tempat umum dan tempat
perdagangan
Sarana layanan masyarakat milik
pemerintah
Industri berat dan ringan
Pertanian
Tahap Pengelolaan Sampah
Tahap Pengumpulan dan
Penyimpanan di Tempat Sumber
Sampah yang ada dilokasi sumber (kantor,
rumah tangga, hotel, dan sebagainya)
ditempatkan dalam tempat penyimpanan
sementara, dalam hal ini tempat sampah.
Sampah basah dan sampah kering
sebaiknya dikumpulkan dalam sampah
yang terpisah untuk memudahkan
pemusnahannya.
cont
Tahap Pengangkutan
Dari dipo, sampah diangkut ke tempat
pembuangan akhir atau pemusnahan
sampah dengan mempergunakan truk
pengangkut sampah yang disediakan oleh
Dinas Kebersihan Kota.
Tahap Pemusnahan
Di dalam tahap pemusnahan sampah ini,
terdapat beberapa metode yang dapat
digunakan, antara lain:
Tahap Pemusnahan
1. Sanitary landfill
Sanitary landfilladalah sistem pemusnahan yang paling
baik. Dalam metode ini, pemusnahan sampah dilakukan
dengan cara menimbun sampah dengan cara
menimbun sampah dengan tanah yang dilakukan
selapis demi selapis. Dengan demikian, sampah tidak
berada di ruang terbuka dan tentunya tidak
menimbulkan bau atau menjadi sarang binatang
pengerat.Sanitary landfillyang baik harus memenuhi
persyatatan yaitu tersedia tempat yang luas, tersedia
tanah untuk menimbunnya, tersedia alat-alat besar.
Semua jenis sampah diangkut dan dibuang ke suatu
tempat yang jauh dari lokasi pemukiman.
cont
Ada 3 metode yang dapat digunakan
dalam menerapkan tekniksanitary
landfillini, yaitu:
Metode galian parit (trench method)
Sampah dibuang ke dalam galian parit yang
memanjang. Tanah bekas galian digunakan
untuk menutup parit tersebut. Sampah yang
ditimbun dan tanah penutup dipadatkan dan
diratakan kembali. Setelah satu parit terisi
penuh, dibuat parit baru di sebelah parit
terdahulu.
cont
Metode area
Sampah yang dibuang di atas tanah seperti
pada tanah rendah, rawa-rawa, atau pada
lereng bukit kemudian ditutup dengan lapisan
tanah yang diperoleh dari tempat tersebut.
Metode ramp
Metode ramp merupakan teknik gabungan dari
kedua metode di atas. Prinsipnya adalah
bahwa penaburan lapisan tanah dilakukan
setiap hari dengan tebal lapisan sekitar 15 cm
di atas tumpukan sampah.
cont
2. Incenaration
Incenaration atau insinerasi merupakan suatu metode
pemusnahan sampah dengan cara membakar sampah
secara besar-besaran dengn menggunakan fasilitas
pabrik. Manfaat sistem ini, antara lain :
Volume sampah dapat diperkecil sampai sepertiganya.
Tidak memerlukan ruang yang luas.
Panas yang dihasilkan dapat dipakai sebagai sumber
uap.
Pengelolaan dapat dilakukan secara terpusat dengan
jadwal jam kerja yang dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan.
cont
Adapun kerugian yang ditimbulkan akibat
penerapan metode ini : biaya besar,
lokalisasi pembuangan pabrik sukar didapat
karena keberatan penduduk.Peralatan yang
digunakan dalam insenarasi, antara lain :
Charging apparatus
Charging apparatus adalah tempat penampungan
sampah yang berasal dari kendaraan pengangkut
sampah. Di tempat ini sampah yang terkumpul
ditumpuk dan diaduk.
cont
Peralatan yang digunakan dalam insenarasi, antara lain :
Charging apparatus : tempat penampungan sampah yang berasal
dari kendaraan pengangkut sampah. Di tempat ini sampah yang
terkumpul ditumpuk dan diaduk.
Furnace atau tungku merupakan alat pembakar yang dilengkapi
dengan jeruji besi yang berguna untuk mengatur jumlah masuk
sampah dan untuk memisahkan abu dengan sampah yang belum
terbakar. Dengan demikian tungku tidak terlalu penuh.
Combustion tungku pembakar kedua, memiliki nyala api yang lebih
panas dan berfungsi untuk membakar benda-benda yang tidak
terbakar pada tungku pertama.
Chimmey atau stalk adalah cerobong asap untuk mengalirkan
asap keluar dan mengalirkan udara ke dalam.
Miscellaneous featuresadalah tempat penampungan sementara
dari debu yang terbentuk, yang kemudian diambil dan dibuang.
cont
3. Composting
Pemusnahan sampah dengan cara proses dekomposisi zat organik
oleh kuman-kuman pembusuk pada kondisi tertentu. Proses ini
menghasilkan bahan berupa kompos atau pupuk hijau. Berikut tahap-
tahap di dalam pembuatan kompos:
Pemisahan benda-benda yang tidak dipakai sebagai pupuk seperti
gelas, kaleng, besi dan sebagainya.
Penghancuran sampah menjadi partikel-partikel yang lebih kecil
(minimal berukuran 5 cm)
Penyampuran sampah dengan memperhatikan kadar karbon dan
nitrogen yang paling baik (C:N=1:30)
Penempatan sampah dalam galian tanah yang tidak begitu dalam.
Sampah dibiarkan terbuka agar terjadi proses aerobik.
Pembolak-balikan sampah 4-5 kali selama 15-21 hari agar pupuk
dapat terbentuk dengan baik.
cont
4. Hog Feeding
Pemberian sejenis garbage kepada hewan ternak
(misalnya: babi). Perlu diingat bahwa sampah
basah harus diolah lebih dahulu (dimasak atau
direbus) untuk mencegah penularan penyakit
cacing dan trichinosis.
5. Discharge to sewers
Sampah dihaluskan kemudian dimasukkan ke
dalam sistem pembuangan air limbah. Metode ini
dapat efektif asalkan sistem pembuangan air
limbah memang baik.
cont
5. Dumping, Sampah dibuang atau diletakkan begitu saja di
tanah lapangan, jurang atau tempat sampah.
6. Dumping in water, Sampah dibuang ke dalam air sungai
atau laut. Akibatnya, terjadi pencemaran pada air dan
pendangkalan yang dapat menimbulkan bahaya banjir.
7. Individual Incenaration, Pembakaran sampah secara
perorangan ini biasa dilakukan oleh penduduk terutama di
daerah pedesaaan.
8. Recycling, Pengolahan kembali bagian-bagian dari sampah
yang masih dapat dipakai atau di daur ulang. Contoh bagian
sampah yang dapat di daur ulang, antara lain plastik, kaleng,
gelas, besi, dan sebagainya.
9. ReductionMetode ini digunakan dengan cara
menghancurkan sampah (biasanya dari jenis garbage) sampai
ke bentuk yang lebih kecil, kemudian di olah untuk
menghasilkan lemak.
10. Salvaging, Pemanfaatan sampah yang dipakai kembali
Pengelolaan sampah
menurut UU
Menurut UU-18/2008 tentang Pengelolaan
Sampah, terdapat 2 kelompok utama pengelolaan
sampah, yaitu:
1. Pengurangan sampah (waste minimization), yang terdiri
dari pembatasan terjadinya sampah R1), guna-ulang (R2)
dan daur-ulang (R3)
2. Penanganan sampah (waste handling), yang terdiri dari:
Pemilahan: dalam bentuk pengelompokan dan
pemisahan sampah sesuai dengan jenis, jumlah,
dan/atau sifat sampah
Pengumpulan: dalam bentuk pengambilan dan
pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat
penampungan sementara atau tempat pengolahan
sampah terpadu
cont
Pengangkutan: dalam bentuk membawa sampah dari
sumber dan/atau dari tempat penampungan sampah
sementara atau dari tempat pengolahan sampah
terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir
Pengolahan: dalam bentuk mengubah karakteristik,
komposisi, dan jumlah sampah
Pemrosesan akhir sampah: dalam bentuk pengembalian
sampah dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya
ke media lingkungan secara aman.
cont
Pengurangan sampah melalui 3R
menurut UU-18/2008 meliputi:
Pembatasan (reduce): mengupayakan agar
limbah yang dihasilkan sesedikit mungkin
Guna-ulang (reuse): bila limbah akhirnya
terbentuk, maka upayakan memanfaatkan
limbah tersebut secara langsung
Daur-ulang (recycle): residu atau limbah yang
tersisa atau tidak dapat dimanfaatkan secara
langsung, kemudian diproses atau diolah untuk
dapat dimanfaatkan, baik sebagai bahan baku
maupun sebagai sumber enersi
Teknologi Pemanfaatan dan
Pembuangan Akhir Sampah
a. Kompos
Pengolahan sampah garbage dilakukan secara
biologis dan berlangsung dalam keadaan aerobik
dan anaerobik. Proses dekomposisi sampah
dengan bantuan bakteri akan mneghasilkan
kompos atau humus. Proses dekomposisi yang
sifatnya anaerobik berlangsung dengan sangat
lambat dan menghasilkan bau, tetapi
dekomposisi aerobik berlangsung relatif lebih
cepat dari dekomposisi anaerobik dan tidak
menghasilkan bau.
cont
b. Gas Bio
Gas bio merupakan bahan bakar yang dihasilkan dari
proses fermentasi dan proses pembusukan oleh bakteri
anaerobik terhadap bahan-bahan organik, termasuk
kotoran manusia, kotoran hewan, sisa-sisa pertanian
ataupun campurannya pada alat yang dinamakan
penghasil gas bio. Agar efektif, proses tersebut harus
berlangsung dalam kondisi yang baik, misalnya dalam
tingkat kelembaban yang sesuai, suhu yang tetap, dan pH
yang netral. Karena termasuk bahan bakar, gas bio
memiliki nilai ekonomis tinggi sebagai sumber energi
alternative, diamping dapat mengurangi dampak akibat
pembuangan kotoran yang tidak diolah.
cont
c. Insinerator
adalah alat untuk membakar sampah secara terkendali
melalui pembakran suhu tinggi. Insinerator merupakan
salah satu metode pembuangan sampah yang dapat
diterapkan di daerah perkotaan atau di daerah yang
sulit mendapatkan lahan untuk membuang sampah.
Keuntungan metode ini adalah bahwa pembakaran
dapat dilakukan pada semua jeni sampah kecuali batu
atau logam dan pelaksanaannya tidak dipengaruhi oleh
iklim. Suhu yang masih tinggi dlam insinerator dapat
dimanfaatkan untuk menggerakkan generator atau
mengeringkan lumpur pada pengolahan air kotor.
cont
d. Sanitary landfill
Semua jenis sampah diangkut dan
dibuang ke suatu tempat yang jauh
dari lokasi pemukiman. Di tempat
tersebut, tumpukan sampah diratakan
dan dipadatkan kemudian ditimbun
dengan tanah selapis demi selapis.
Pengaruh Pengelolaan Sampah

1. Pengaruh yang baik


Pengolahan sampah yang baik akan
memberikan pengaruh yang positif terhadap
masyarakat dan lingkungannya, seperti
berikut:
Sampah dapat dimanfaatkan untuk menimbun lahan
semacam rawa-rawa dan dataran rendah.
Sampah dapat dimanfaatkan untuk pupuk.
Sampah dapat diberika untuk makanan ternak setelah
menjalani proses untuk pengelolaan yang tlah
ditentukan terlebih dahulu untuk mencegah pengaruh
buruk sampah ersebut terhadap ternak.
Pengelolaan sampah menyebabkan berkurangnya
tempat untuk berkembangbiak serangga atau binatang
cont
Menurunkan insidensi kasus penyakit menular
yang erat hubungannya dengan sampah.
Keadaan estetika lingkungan yang bersih
menimbulkan kegairahan hidup masyarakat.
Keadaan lingkungan yang baik mencerminkan
kemajuan budaya masyarakat.
Keadaan lingungan yang baik akan
menghemat pengeluaran dana kesehatan
suatu negara sehingga dana itu dapat
dipergunakan untuk keperluan yang lain.
Apa itu Limbah?
Menurut Ehless dan steel,air limbah
adalah cairan buangan yang berasal
dari rumah tangga,industri dan tempat
umum lainnya dan biasanya
mengandung bahan bahan atau zat
yang dapat membahayakan kehidupan
manusia serta mengganggu
kelestarian lingkunga.
Dampak Pembuangan Air Limbah

Air limbah yang tidak menjalani pengolahan yang


benar tentunya dapat menimbulkan dampak yang
tidak diinginkan. Dampak tersebut , antara lain:
Kontaminasi dan pencemaran pada air permukaan
dan badan-badan air yang digunakan oleh manusia.
Mengganggu kehidupan dalam air ; mematikan
hewan dan tumbuhan air.
Menimbulkan bau (sebagai hasil dekomposisi zat
anaerobic dan zat anorganik).
Menghasilkan lumpur yang dapat mengakibatkan
pendangkalan air sehingga terjadi penyumbatan
yang dapat menimbulkan banjir.
Pengelolaan air limbah
Ada beberapa metode yang dapat digunakan
untuk mengelola air limbah, diantaranya:
Pengenceran (disposal by dilution)
Air limbah dibuang ke sungai,danau, laut agar
mengalami pengenceran. Dengan cara ini air
limbah akan mengalami purifikasi alami. Namun,
cara semcam ini dapat mencemari air permukaan
dengan bakteri pathogen , larva dan telur cacing,
serta bibit penyakit lain yang ada di air limbah
itu.
cont
Cesspool
Bentuk cesspool ini menyerupai sumur tetapi
digunakan untuk pembuangan air limbah. Dibuat pada
tanah yang porous (barpasir) agar air buangan mudah
meresap kedalam tanah. Bagian atas ditembok agar
tidak tembus air . apabila cesspool sudah penuh
(kurang lebih 6 bulan), lumpur didalamnya dapat diisap
keluar atau dari semula dibuat dibuar cesspool secara
berangkai, sehingga bila yang satunpenuh , air akan
mengalir ke cesspool berikutnya. Jarak cesspool
dengan sumur air bersih adalah 45 meter dan minimal
6 meter dari pondasi rumah.
cont
Sumur resapan ( seepage pit)
Sumur resapan merupakan sumur tempat
menampung air limbah yang telah mengalami
pengolahan dalam system yang lain, misalnya
dari aqua privy atau septic tank. Dengan cara
ini , air hanya tinggal mengalami peresapan ke
dalam tanah . Sumur resapan ini dibuat pada
tanah yang porous, dengan diameter1-2.5 m,
dan kedalaman 2,5 m. Lama pemakaian dapat
mencapai sekitar 6-10 tahun.
cont
Septik Tank , Septik tank, menurut WHO,
merupakan metode terbaik untuk mengelola air
limbah walau biyayanya mahal, rumit dan
memerlukan tanah yang luas.
Sistem Riool ( sewage), Sistem riool menampung
semua air kotor dari rumah maupun darai
perusahaan , dan kadang menampung kotoran
dari lingkungan. Apabila dipakai untuk
menampung air hujan, system riol ini disebut
combined system, sedangkan jika bak
penampung air hujannya dipisahkan maka
disebut separated sys tem. Agar tidak merugikan
orang alain, air kotor dialirkan ke ujung kota,
misalnya kedaerah peternakan pertanian atau
Thank you

You might also like