yang membutuhkan oksigen dan glucosa dalam proses metabolismenya Latihan ini bersifat sangat comfortable dapat dipertahankan dalam 20 menit atau lebih Latihan aerobic yang dilakukan (Esecara B P) teratur VO2 max. Perubahan ini terjadi, tergantung pd: Tingkat kebugaran awal Intensitas latihan Changes that occur with aerobic training (Skeletal Muscle)
kapasitas untuk menghasilkan metabolisme aerobik
jumlah mitochondria ukuran mitochondria aktivits dari fungsi enzim aerobik myoglobin dlm otot skelet ( jumlah O2 yg tersedia) aliran darah dalam otot Hypertrofi otot (type I fiber) kapasitas otot untuk memobilisasi lemak Changes that occur with aerobic training (Cardiac muscle)
dinding dan cavitas ventrikel kiri
hemoglobin dan plasma resting & submax exc HR stroke volume at rest & exc diastolic filling max cardiac output kapasitas untuk mengekstrax O2 SBP & DBP at rest & exc Peningkatan kapasitas aerobik setelah aerobic training antara lansia & individu muda relatif sama. Lansia menunjukkan peningkatan kapasitas oksidative dari otot skelet yg lebih besar dari individu muda. Mekanisme adaptasi ini mempunyai kontribusi terhadap peningkatan VO2 max pd lansia Faktor penentu utama lain dari VO2 max adalah cardiac output. Aerobik exc juga bermanfaat pd penderita DM Intensitas moderate pd 50% HRR, 55 min/day, 4 days/week for 12 weeks improve glucose tolerance & mengurangi penggunaan insulin
1.Aerobic exercise 2.Senam pernafasan A, B, C 3.Latihan di kursi 1, 2, 3 4.Latihan dalam air 1,