You are on page 1of 17

PENGUKURAN RISIKO KREDIT

AGUSTIN BUDI LESTARI


01 / KU 2A
RISIKO KREDIT

Definisi Resiko
Kata risiko berasal dari bahasa inggris risk, yang dapat
didefinisikan sebagai kemungkinan buruk yang yang dapat
terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau
kejadian yang akan datang.

Definisi Resiko Kredit


Risiko Kredit didefinisikan sebagai risiko kerugian yang
terkait dengan kemungkinan kegagalan debitur memenuhi
kewajibannya atau risiko bahwa debitur tidak membayar
kembali utangnya.
penilaian kualitatif
Pedoman 3R Pedoman 5C
Returns Character adalah data tentang kepribadian dari calon
pelanggan seperti sifat-sifat pribadi, kebiasaan-kebiasaannya,
Returns berkaitan dengan hasil yang diperoleh cara hidup, keadaan dan latar belakang keluarga maupun
dari penggunaan kredit yang diminta, apakah
hobinya.
kredit tersebut bisa menghasilkan return
(pendapatan) yang memadai untuk melunasi Capacity merupakan kemampuan calon nasabah dalam
hutang dan bunganya. mengelola usahanya yang dapat dilihat dari pendidikannya,
Repayment capacity pengalaman mengelola usaha (business record) nya, sejarah
perusahaan yang pernah dikelola (pernah mengalami masa sulit
Repayment capacity berkaitan dengan apa tidak, bagaimana mengatasi kesulitan).
kemampuan perusahaan mengembalikan
pinjaman dan bunganya pada saat pembayaran Capital adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan
tersebut jatuh tempo. yang dikelolanya. Hal ini bisa dilihat dari neraca, laporan rugi-
laba, struktur permodalan, ratio-ratio keuntungan yang
Risk-bearing ability
diperoleh seperti return on equity, return on investment.
Risk-bearing ability berkaitan dengan
kemampuan perusahaan menanggung risiko
Collateral adalah jaminan yang mungkin bisa disita apabila
kegagalan atau ketidakpastian yang berkaitan ternyata calon pelanggan benar-benar tidak bisa memenuhi
dengan penggunaan kredit tersebut. Jaminan kewajibannya.
merupakan hal yang penting dipertimbangkan Condition, pembiayaan yang diberikan juga perlu
oleh kreditor dalam kaitannya dengan risk-
mempertimbangkan kondisi ekonomi yang dikaitkan dengan
bearing ability.
prospek usaha calon nasabah.
penilaian kuantitatif
Pada analisa kuantitatif, bank melakukan penilaian atas aspek capital dan keuangan
debitur. Pada analisa kuantitatif banyak metode akuntansi yang digunakan oleh karena itu
ada baiknya memahami dulu dasar-dasar akuntansi . Beberapa hal yang perlu dianalisa
secara kuantitatif adalah:
Neraca
Laporan laba/rugi
Laporan Sumber dan Penguasaan Dana

Dalam melakukan rasio keuangan, setidaknya terdapat empat kategori rasio, yaitu:
Rasio likuiditas, untuk melihat kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban
dalam jangka pendek dan bagaimana prospek kelangsungan operasional perusahaan.
Rasio aktivitas, untuk melihat indikasi efisiensi perusahaan dalam menggunakan asetnya
untuk menghasilkan perdapatan
Rasio leverage, untuk melihat indikasi struktur permodalah, anta modal sendiri dan
hutang serta potensi volatilitas earning.
Rasio profatibilitas, untuk menampilkan kinerja dari penjualan dan laba yang dihasilkan.
RATING PERUSAHAAN
Rating adalah suatu penilaian yang TERSTANDARISASI terhadap kemampuan suatu negara atau
perusahaan dalam membayar hutang-hutangnya. Karena terstandarisasi artinya rating suatu
perusahaan atau negara dapat dibandingkan dengan perusahaan atau negara yang lain sehingga
dapat dibedakan siapa yang mempunyai kemampuan lebih baik, siapa yang kurang.
Lembaga-Lembaga Pemeringkat Kredit Bagi Negara / Perusahaan
Moody's (Amerika)
Standard & Poors ( Amerika)
Pemeringkat Efek Indonesia ( Indonesia )
Fitch Ratings (Amerika)
A.M. Best (Amerika)
Baycorp Advantage (Australia)
Dominion Bond Rating Service (Kanada)
Dun & Bradstreet (Amerika)
Sociedad Calificadora de Riesgo Centroamericana SCRiesgo (Kosta Rika)
Association of Credit Rating Agencies in Asia (ACRAA) ( Asia )
KLASIFIKASI RATING
Tabel peringkat obligasi dari Moodys, Standard & Poors beserta interpretasi
untuk setiap peringkat
Model skoring kredit
Credit scoring atau penilaian kredit adalah sistem/ cara yang digunakan oleh
bank atau lembaga pembiayaan lainnya yang berguna untuk menentukan apakah
debitur layak atau tidak mendapatkan pinjaman.
Credit scoring ini merupakan kumpulan data nasabah yang diambil dari data
aplikasi pinjaman nasabah selain dengan menggunakan program statistik yang
berisi tentang sejarah pinjaman anda yang antara lain mengenai bagaimana
siklus pembayaran tagihan debitur, apakah debitur membayar tagihannya tepat
waktu atau tidak, berapa banyak kredit yang masih atau pernah anda miliki.
Credit scoring membantu bank dalam menganalisa permohonan kredit anda
selain faktor-faktor kualitatif lainnya. Selain itu, dengan credit scoring kreditur
dapat membandingkan informasi debitur dengan kinerja pinjaman nasabah lain
dengan profil yang sama.
Di Indonesia saat ini data credit report debitur dapat dilihat dari data yang
dimiliki oleh BI yang dikelola oleh Biro Informasi Kredit. Credit report ini berguna
tidak hanya bagi pemberi kredit dalam menganalisa permohonan kredit nasabah,
juga bagi penerima kredit khususnya debitur UMKM.
Model Diskriminan
Pada dasarnya ingin melihat apakah suatu perusahaan sebaiknya dimasukkan ke
dalam kategori tertentu.
Contoh :
Z = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X2 + 1,0 X5
Dimana : X1 = rasio modal kerja / total asset
X2 = rasio laba yang ditahan / total asset
X3 = rasio laba sebelum bunga dan pajak / total asset
X4 = rasio nilai pasar saham / nilai buku saham
X5 = rasio penjualan / total asset
Model Probabilitas Linier
Model ini dapat menghasilkan angka yang mencerminkan seberapa besar
kegagalan bayar ( risiko kredit )
Langkah pertama mengestimasi persamaan dengan mengumpulkan data
perusahaan yang gagal bayar dan tidak gagal bayar. Variable gagal bayar menjadi
variable tidak bebas ( dependent ). Kemudian diberi kode masing- masing.
Mengumpulkan data untuk variable bebas ( misal rasio rasio keuangan ), seteah
terkumpul estimasi bisa dilakukan dengan teknik regresi linier.
Estimasi dengan model probabilitas linear
Z = 0,2 + 1,3 X1 + 0,5 X2
Dimana X1 = Rasio modal kerja/total asset
X2 = Rasio laba sebelum bunga dan pajak/total aset
Model Probabilitas Logit

Misalkan Y adalah probabilitas sukses, regresi logitnya :


Logit ( Y ) = log {(Y/(1-Y))} = + 1 X1 + 2 X2

Alternatif penulisan lain :


Y = {exp ( + 1 X1 + 2 X2)}/{1 + exp ( + 1 X1 + 2 X2)}

Memakai fungsi, kurva Y akan membentuk huruf S dan nilai Y akan selalu berada diantara 0 dan 1.

Contoh :
Y = 0,2 + 1,3 X1 + 0,5 X2
Dimana X1 = rasio modal kerja / total asset
X2 = rasio laba sebelum bunga dan pajak / total asset
Hasil estimasinya :
Ya = exp {0,2 + 1,3 (0,4) + 0,5(0,4)} / {1+exp {0,2 + 1,3(0,4) + 0,5(0,4)}} = 0,741
Yb = exp {0,2 + 1,3 (0,1) + 0,5(-0,5)} / {1+exp {0,2 + 1,3(0,1) + 0,5(-0,5)} = 0,576
Yc = exp {0,2 + 1,3 (0,5) + 0,5(0,4)} / {1+exp {0,2 + 1,3(0,5) + 0,5(0,4)} = 0,715
RAROC (Risk Adjusted Return On Capital)

Ide dari RAROC adalah membandingkan tingkat keuntungan dengan modal yang
berisiko. Perbandingan tersebut bukannya total dana yang digunakan untuk
mendanai pinjaman tertentu. Argumen yang diajukan adalah karena kerugian
yang tidak diharapkan, jika terjadi, akan dibebankan pada modal, sehingga
lembaga keuangan atau kreditur akan menghapus sebagian modalnya sebagai
akibat kerugian.

RAROC = Pendapatan dari pinjaman per tahun


Modal yang berisiko (capital at risk)
Mortality Rate

Mortality rate menghitung persentase kebangkrutan yang terjadi untuk kelas


risiko tertentu. Mortality rate tersebut mirip dengan tabel kematian untuk
manusia. Mortality rate dihitung dengan menggunakan data historis.

MMR1 = Total Nilai default pada tahun 1


Total Nilai Obligasi yang beredar pada tahun pertama penerbitan

MMR2 = Total Nilai Yang default pada tahun 2


Total nilai obligasi yang beredar pada tahun 2 setelah penerbitan disesuaikan
dengan default, pelunasan, jatuh tempo, dan pelunasan dari sinking fund.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

AAA Marjinal 0,00% 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Kumulatif 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
AA Marjinal 0,00 0,00 0,35 0,19 0,00 0,00 0,00 0,00 0,03 0,02
Kumulatif 0,00 0,00 0,35 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54 0,57 0,59
A Marjinal 0,00 0,00 0,02 0,07 0,03 0,08 0,05 0,09 0,06 0,00
Kumulatif 0,00 0,00 0,02 0,09 0,12 0,20 0,25 0,34 0,40 0,40
BBB Marjinal
0,12 0,48 0,55 0,59 0,56 0,58 0,72 0,15 0,05 0,26
Kumulatif
0,12 0,60 1,14 1,73 2,28 0,85 3,55 3,70 3,75 3,98
BB Marjinal
0,96 1,65 3,15 1,54 2,15 0,95 1,65 0,45 1,75 3,75
Kumulatif
0,96 2,59 6,50 7,12 9,12 9,98 11,47 11,87 13,41 16,66
B Marjinal
1,60 4,94 5,95 6,72 5,94 4,15 3,12 2,10 1,65 0,85
Kumulatif
1,60 6,64 12,03 17,85 22,73 25,94 28,25 29,76 30,92 31,51
CCC Marjinal
4,35 13,26 14,84 8,15 3,02 9,15 4,56 3,26 0,00 4,15
Kumulatif
4,35 17,03 31,00 36,62 38,53 44,15 46,70 48,44 48,44 50,58

Untuk rating BBB, pada tahun 1 ada 0,12% obligasi BBB yang mengalami default.
Pada tahun kedua, obligasi BBB yang mengalami defualt meningkat menjadi
0,48%, sehingga kumulatifnya menjadi 0,60% (0,12 + 0,48). Perhatikan bahwa
semakin rendah reting obligasi, semakin besar proporsi yang mengalami default.
Penurunan Risiko Kredit Menggunakan Term Structure

( 1 + Rf ) = pi ( 1 + Ri )
Dimana, Rf = yield obligasi pemerintah
Ri = yield obligasi perusahaan
Pi = probabilitas obligasi perusahaan bertahan

Dengan data diatas, pi dapat dihitung sebagai berikut :


pi = (1+0,09) / (1+0,12) = 0,97
Probabilitas default tahun pertama = 1 0,97 = 0,03 atau 3%
Untuk tingkat obligasi pemerintah, pada tingkat keuntungan investasi obligasi jangka panjang 2
tahun akan sama dengan tingkat investasi obligasi tahun pertama dan dilanjutkan tahun kedua, seperti
berikut :
(1 + R2)2 = (1+R1)(1+f2)
(1 + 0,1)2 = (1+0,9)(1+f2)
f2 = 11%
Tingkat bunga forward perusahaan pada tahun kedua
f2 = (1+0,2)2 / (1+0,12) 1,29 = 0,29 atau 29%
Probabilitas bertahan dan default marjinal pada tahun kedua adalah :
pi = (1+0,11) / (1+0,29) = 0,86
Credit Metrics
Alat pengukur risiko kredit dengan menggunakan kerangka Value At Risk, sehingga
volatilitas risiko kredit ( risiko yang tidak bisa diperkirakan ) bisa diperhitungkan. Ada dua
masalah jika kita menggunakan kerangka VAR untuk risiko kredit, yaitu distribusi yang
tidak normal dan perhitungan korelasi. Distribusi ini untuk risiko kredit cenderung
mempunyai ekor lebih panjang seperti terlihat pada bagan berikut :

Creditmetrics untuk aset individual


Jika rating suatu obligasi berubah, maka nilai obligasi tersebut juga akan
berubah. Perubahan tersebut terjadi karena tingkat keuntungan yang disyaratkan
berubah. Jika rating semakin baik, maka discount rate akan menurun dan
mengakibatkan kenaikan harga, dan sebaliknya.
Creditmetrics untuk portofolio
Bisa menggunakan alternatif lain untuk menghitung VAR.
ANALISIS NILAI SAHAM DAN HUTANG DENGAN OPSI
Misalkan ada perusahaan yang menggunakan dua sumber pendanaan yaitu saham dan hutang. Jumlah lembar
saham yang beredar adalah 1 juta lembar. Nilai hutang obligasi tanpa kupon bunga adalah Rp 80 juta (80.000
lembar obligasi dengan nilai nominal per lembarnya adalah Rp 1.000), dengan jangka waktu satu tahun. Nilai
pasar perusahaan tersebut adalah Rp 100 juta.

Misal :
V = nilai total perusahaan ( Rp 100juta )
E = nilai pasar saham
D = nilai pasar obligasi
Gabungan antara nilai pasar saham dan obligasi adalah nilai total perusahaan :
V = D + E = Rp 100 juta

Nilai saham bisa dihitung berikut ini :


E = N (d1) V N (d2) Be rT
d1= {( ln (V/B) + (r + (2 / 2)) T } / { T }
d2= d1 { T }

Dimana,
V = nilai perusahaan
B = nilai nominal obligasi
E = nilai saham
r = tingkat bunga bebas risiko
T = jangka waktu hutang
= standar deviasi return aset perusahaan tahunan
ln = logaritma natural
e = 2,71828
N(d) = probabilitas angka dari distribusi normal dibawah d
Model penilaian hutang dengan opsi

Nilai pasar hutang bisa dihitung dengan menggunakan formula berikut ini :

F (T) = Be-rT [ (l/L) N (d1) + N (d2) ]

T = jangka waktu hutang


L = rasio hutang diukur dari Be-rT/A, dimana nilai pasar hutang diukur dengan tingkat bunga r
( tingkat bunga bebas risiko )
N(d) = nilai yang dihitung dari tabel distribusi normal standar .
d1 = - [ 2 ln (L) ] / { T }
d2 = - [ 2 + ln (L) ] / { T }
2 = risiko pepeminjam yang diukur dari varians return aset perusahaan

Dalam bentuk spread yield ( tingkat bunga )

R r = (-1/T) ln [ N(d2) + (1/L) N(d1) ]

Dimana R = tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk hutang


r = tingkat keuntungan asset bebas risiko

Jika tingkat hutang dan varians return berubah maka tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk hutang juga
berubah.

You might also like