Professional Documents
Culture Documents
Definisi Resiko
Kata risiko berasal dari bahasa inggris risk, yang dapat
didefinisikan sebagai kemungkinan buruk yang yang dapat
terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau
kejadian yang akan datang.
Dalam melakukan rasio keuangan, setidaknya terdapat empat kategori rasio, yaitu:
Rasio likuiditas, untuk melihat kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban
dalam jangka pendek dan bagaimana prospek kelangsungan operasional perusahaan.
Rasio aktivitas, untuk melihat indikasi efisiensi perusahaan dalam menggunakan asetnya
untuk menghasilkan perdapatan
Rasio leverage, untuk melihat indikasi struktur permodalah, anta modal sendiri dan
hutang serta potensi volatilitas earning.
Rasio profatibilitas, untuk menampilkan kinerja dari penjualan dan laba yang dihasilkan.
RATING PERUSAHAAN
Rating adalah suatu penilaian yang TERSTANDARISASI terhadap kemampuan suatu negara atau
perusahaan dalam membayar hutang-hutangnya. Karena terstandarisasi artinya rating suatu
perusahaan atau negara dapat dibandingkan dengan perusahaan atau negara yang lain sehingga
dapat dibedakan siapa yang mempunyai kemampuan lebih baik, siapa yang kurang.
Lembaga-Lembaga Pemeringkat Kredit Bagi Negara / Perusahaan
Moody's (Amerika)
Standard & Poors ( Amerika)
Pemeringkat Efek Indonesia ( Indonesia )
Fitch Ratings (Amerika)
A.M. Best (Amerika)
Baycorp Advantage (Australia)
Dominion Bond Rating Service (Kanada)
Dun & Bradstreet (Amerika)
Sociedad Calificadora de Riesgo Centroamericana SCRiesgo (Kosta Rika)
Association of Credit Rating Agencies in Asia (ACRAA) ( Asia )
KLASIFIKASI RATING
Tabel peringkat obligasi dari Moodys, Standard & Poors beserta interpretasi
untuk setiap peringkat
Model skoring kredit
Credit scoring atau penilaian kredit adalah sistem/ cara yang digunakan oleh
bank atau lembaga pembiayaan lainnya yang berguna untuk menentukan apakah
debitur layak atau tidak mendapatkan pinjaman.
Credit scoring ini merupakan kumpulan data nasabah yang diambil dari data
aplikasi pinjaman nasabah selain dengan menggunakan program statistik yang
berisi tentang sejarah pinjaman anda yang antara lain mengenai bagaimana
siklus pembayaran tagihan debitur, apakah debitur membayar tagihannya tepat
waktu atau tidak, berapa banyak kredit yang masih atau pernah anda miliki.
Credit scoring membantu bank dalam menganalisa permohonan kredit anda
selain faktor-faktor kualitatif lainnya. Selain itu, dengan credit scoring kreditur
dapat membandingkan informasi debitur dengan kinerja pinjaman nasabah lain
dengan profil yang sama.
Di Indonesia saat ini data credit report debitur dapat dilihat dari data yang
dimiliki oleh BI yang dikelola oleh Biro Informasi Kredit. Credit report ini berguna
tidak hanya bagi pemberi kredit dalam menganalisa permohonan kredit nasabah,
juga bagi penerima kredit khususnya debitur UMKM.
Model Diskriminan
Pada dasarnya ingin melihat apakah suatu perusahaan sebaiknya dimasukkan ke
dalam kategori tertentu.
Contoh :
Z = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X2 + 1,0 X5
Dimana : X1 = rasio modal kerja / total asset
X2 = rasio laba yang ditahan / total asset
X3 = rasio laba sebelum bunga dan pajak / total asset
X4 = rasio nilai pasar saham / nilai buku saham
X5 = rasio penjualan / total asset
Model Probabilitas Linier
Model ini dapat menghasilkan angka yang mencerminkan seberapa besar
kegagalan bayar ( risiko kredit )
Langkah pertama mengestimasi persamaan dengan mengumpulkan data
perusahaan yang gagal bayar dan tidak gagal bayar. Variable gagal bayar menjadi
variable tidak bebas ( dependent ). Kemudian diberi kode masing- masing.
Mengumpulkan data untuk variable bebas ( misal rasio rasio keuangan ), seteah
terkumpul estimasi bisa dilakukan dengan teknik regresi linier.
Estimasi dengan model probabilitas linear
Z = 0,2 + 1,3 X1 + 0,5 X2
Dimana X1 = Rasio modal kerja/total asset
X2 = Rasio laba sebelum bunga dan pajak/total aset
Model Probabilitas Logit
Memakai fungsi, kurva Y akan membentuk huruf S dan nilai Y akan selalu berada diantara 0 dan 1.
Contoh :
Y = 0,2 + 1,3 X1 + 0,5 X2
Dimana X1 = rasio modal kerja / total asset
X2 = rasio laba sebelum bunga dan pajak / total asset
Hasil estimasinya :
Ya = exp {0,2 + 1,3 (0,4) + 0,5(0,4)} / {1+exp {0,2 + 1,3(0,4) + 0,5(0,4)}} = 0,741
Yb = exp {0,2 + 1,3 (0,1) + 0,5(-0,5)} / {1+exp {0,2 + 1,3(0,1) + 0,5(-0,5)} = 0,576
Yc = exp {0,2 + 1,3 (0,5) + 0,5(0,4)} / {1+exp {0,2 + 1,3(0,5) + 0,5(0,4)} = 0,715
RAROC (Risk Adjusted Return On Capital)
Ide dari RAROC adalah membandingkan tingkat keuntungan dengan modal yang
berisiko. Perbandingan tersebut bukannya total dana yang digunakan untuk
mendanai pinjaman tertentu. Argumen yang diajukan adalah karena kerugian
yang tidak diharapkan, jika terjadi, akan dibebankan pada modal, sehingga
lembaga keuangan atau kreditur akan menghapus sebagian modalnya sebagai
akibat kerugian.
Untuk rating BBB, pada tahun 1 ada 0,12% obligasi BBB yang mengalami default.
Pada tahun kedua, obligasi BBB yang mengalami defualt meningkat menjadi
0,48%, sehingga kumulatifnya menjadi 0,60% (0,12 + 0,48). Perhatikan bahwa
semakin rendah reting obligasi, semakin besar proporsi yang mengalami default.
Penurunan Risiko Kredit Menggunakan Term Structure
( 1 + Rf ) = pi ( 1 + Ri )
Dimana, Rf = yield obligasi pemerintah
Ri = yield obligasi perusahaan
Pi = probabilitas obligasi perusahaan bertahan
Misal :
V = nilai total perusahaan ( Rp 100juta )
E = nilai pasar saham
D = nilai pasar obligasi
Gabungan antara nilai pasar saham dan obligasi adalah nilai total perusahaan :
V = D + E = Rp 100 juta
Dimana,
V = nilai perusahaan
B = nilai nominal obligasi
E = nilai saham
r = tingkat bunga bebas risiko
T = jangka waktu hutang
= standar deviasi return aset perusahaan tahunan
ln = logaritma natural
e = 2,71828
N(d) = probabilitas angka dari distribusi normal dibawah d
Model penilaian hutang dengan opsi
Nilai pasar hutang bisa dihitung dengan menggunakan formula berikut ini :
Jika tingkat hutang dan varians return berubah maka tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk hutang juga
berubah.