You are on page 1of 14

RIZQI NUR ALIFAH

4411412061

REPLIKASI DNA DYKEN DWI ARLINDA


4411414002
MEGA SALFIA 4411414026
PROSES REPLIKASI
Replikasi DNA terbagi menjadi 3 proses, yakni:
Inisiasi (Initiation)
Proses awal dengan peniruan DNA. Dimulain pada titik tertentu pada DNA [ori] yang
ditargetkan oleh protein inisiator
Pada E. coli, yang disebut sebagai protein inisiator DNA A, sedangkan pada khamir protein
inisiatornya adalah origin recognition complex
Elongasi (Elongation)
Merupakan proses pemanjangan DNA
Pada proses elongasi, enzim yang digunakan antara lain: enzim helicase, enzim polymerase,
enzim topoisomerase
Terminasi (Termination)
Penghentian proses replikasi DNA
Proses penghentian replikasi DNA membutuhkan pemutusan situs urutan DNA dan protein
yang mengikat urutan secara fisik sehingga replikasi DNA dapat dihentikan. Protein yang
digunakan sering disebut sebagai Ter-protein atau terminus site-binding protein (pada
beberapa jenis bakteri)
PERAN INISIATOR PADA
PROSES INISIASI
FUNGSI ENZIM
Enzim gyrase berfungsi untuk melepaskan lilitan DNA
Enzim polymerase DNA berperan untuk menggabungkan beberapa
deoksiribonukleosida trifosfat
Enzim primase berperan untuk memulai replikasi
Enzim helicase berperan untuk membuka rantai ganda DNA
menjadi 2 buah rantai tunggal dengan memotong ikatan hydrogen
antara basa nitrogen
Enzim ligase berfungsi untuk menyambung bagian rantai tunggal
DNA yang baru terbentuk
Enzim topoisomerase berperan untuk engendorkan tegangan yang
ada pada lilitan rantai ganda DNA
HIPOTESIS REPLIKASI DNA
1. Semikonservatif
Dikemukakan oleh Watson dan Crick, dimana dua untaian molekul DNA akan memisah
ketika terjadi proses replikasi (mengalami unwind). Setiap untaian selanjutnya akan
berfungsi sebagai ceetakan atau acuan DNA baru

2. Konservatif
Seluruh molekul DNA berperan sebagai cetakan untuk sintesis DNA yang baru.
Berdasarkan pada model ini, protein histon terikat pada DNA, menggulirkan untaian dan
membuka basa nukleotida dari ikatan hidrogen

3. Dispersif
Hipotesis ini diajukan oleh Max Delbrux, yang mencoba untuk memecahkan masalah
unwinding pada dua untaian pada helix ganda dengan mekanisme memcah DNA backbone
setiap 10 basa nukleotida atau lebih. Memutar balikkan molekul dan menempelkan
untaian lama pada ujung hasil sintesis yang baru. Hal ini akan mensintesis DNA dalam
potongan-potongan pendek berseling antara untaian yang satu dan yang lainnya.
PENELITIAN MATTHEW
MESELSON & FRANKLIN W.
STAHL (1957)
Sel
Pemelihar Rantai Rantai Dikeluarka
dipindahk
aan sel- DNA DNA n, lalu
an HASIL
sel bakteri terlabel berlaberl diekstraks
mediumny
E. coli 15
N 14
N i
a

Medium Medium yang Equilibrium Medium


mengandung digunakan density 15
N, DNA
nitrogen mengandung gradient berat (heavy
isotop 15N nitrogen sentrifugatio DNA)
untuk isotop 14N n Generasi 1
beberapa Menggunak medium 14N
generasi an Cesium DNA
Chhlorida hybrid satu
(CsCl), rantai 15N,
sentrifus komplemen
100.000g 14
N
Generasi 2
medium 14N
PITA DNA (DNA STRAND)
1. Leading strand:
Arah 5 3
Disintesis secara kontinyu oleh DNA polymerase

2. Lagging strand:
Arah 3 5
Diawali dengan pembentukan RNA primer yang dikatalisis oleh enzim primase
RNA
Disintesis secara tidak kontinyu
Diperpanjang oleh DNA polymerase membentuk fragmen okazaki

Fragmen okazaki merupakan fragmen atau bagian dari DNA yang terbentuk pada
lagging strand selama replikasi DNA. Fragmen ini merupakan pelengkap dari
lagging strand, yang mana bersama-sama membentuk untaian ganda pembentuk
DNA.
REPLIKASI DNA PADA
BAKTERI
REPLIKASI DNA PADA
EUKARIOTIK
DNA
REPLICATION

You might also like