You are on page 1of 24

PENDAHULUAN DAN

RUANG LINGKUP
TOKSIKOLOGI
Oleh :
Annisa Amriani. S, M. Farm,
Apt
Perkembangan awal
toksikologi:

Secara tradisi
makanan racun

Bermanfaat Berbahaya Dimanfaatkan :


bagi tubuh bagi tubuh obat, dll
Perkembangan awal
toksikologi:

Babilonia
Cina 2000 BC
Lembah Mesopotamia (2600 Pemanfaatan daun-daun
BC) telah dimulai untuk pengobatan.
pemanfaatan bahan-bahan
Pada saat itu telah dikenal
alam (makanan/racun) untuk
365 jenis obat dari tanaman
pengobatan
Perkembangan awal
toksikologi:

Papyrus Ebers (1552 BC)


memuat informasi lengkap tentang pengobatan dan obat,
juga ramuan untuk racun, seperti antimon (Sb), tembaga,
timbal, hiosiamus, opium, terpentine, dan verdigris (kerak hijau
pada permukaan tembaga).
Perkembangan awal
toksikologi:

Di India 500 - 600 B.C


Charaka Samhita (bahwa tembaga, besi, emas, timbal,
perak, seng, bersifat sebagai racun)
Susrata Samhita ( banyak menulis racun dari makanan,
tananaman, hewan, dan penangkal racun gigitan ular)
Perkembangan awal
toksikologi:

Hippocrates (460-370 B.C.),


dikenal sebagai bapak kedokteran, disamping itu dia juga
dikenal sebagai toksikolog dijamannya

Pendacious Dioscorides (A.D. 50),


dikenal sebagai bapak Materia Medika. Di dalam bukunya
dia mengelompokkan racun dari tanaman, hewan, dan
mineral.

Maimonides (1135 - 1204)


dalam bukunya yang terkenal Racun dan Andotumnya
Perkembangan awal
toksikologi:

Paracelcius nama samaran dari Philippus Aureolus


Theophratus Bombast von Hohenheim (1493-1541),
Sola dosis facit venenum Semua zat adalah racun
dan tidak ada zat yang tidak beracun, hanya dosis
yang membuatnya menjadi tidak beracun.
Pernyataan-pernyataan ini menjadi dasar bagi konsep
hubungan dosis reseptor dan indeks terapi yang
berkembang dikemudian hari.
Perkembangan awal
toksikologi:

Matthieu Joseph Bonaventura Orfila


(1787-1853)
bapak toksikologi modern
Merupakan orang pertama, yang
menjelaskan nilai pentingnya analisis
kimia guna membuktikan bahwa
simtomatologi yang ada berkaitan
dengan adanya zat kimia tertentu di
dalam badan.
Mengembangkan hubungan antara
kimia dengan biologi tentang racun
Perkembangan awal
toksikologi:

Tokson: Bahan / Zat kimia berbahaya

Toksikologi berasal dari akar kata Tox dan logos


Tox bhs yunani yang artinya anak panah (pada
masa itu anak panah biasanya diberikan racun untuk
keperluan berburu, berperang, dll)
Logos ilmu

Toksikologi ilmu racun


Pengertian Toksikologi dan Racun

Toksikologi merupakan kajian tentang


hakikat dan mekanisme efek berbahaya
(efek toksik) berbagai bahan kimia
terhadap makhluk hidup dan sistem
biologik lainnya.

Istilah-istilah yg sering digunakan dlm


toksikologi
Zat racun = tokson
Xenobiotika = senyawa asing bagi
organisme
Toksik efek racun
Toksisitas informasi relativ tentang
tingkat efek racun
Konsep dasar Toksikologi
(Paracelcius)
Dosis menentukan suatu zat kimia menjadi racun
DDT dalam dosis tertentu tidak akan menimbulkan
efek yang berbahaya bagi manusia, namun pada
dosis tersebut memberikan efek yang mematikan
bagi serangga.
Pejanan DDT dalam waktu yang relatif lama akan
terjadi absorpsi DDT dari lingkungan ke dalam tubuh
dalam waktu relatif lama, sehingga karena sifat
fisiko kimianya, DDT akan terakumulasi (tertimbun)
dalam waktu yang lama di jaringan lemak.
Apabila batas konsentrasi toksiknya terlampaui,
barulah akan muncul efek toksik. Efek atau kerja
toksik seperti ini lebih dikenal dengan efek toksik
yang bersifat kronis.
Dosis menentukan suatu zat kimia menjadi racun
Letal dosis dari toksin Clostridium botulinum = 9-10 mg/kg
berat badan.
Dosis toksik metanol 10 g
Dosis pemakaian parasetamol dalam 24 jam:
4 gram untuk orang dewasa
90 mg/kg untuk anak-anak.
Namun pada penggunaan lebih dari 7 gram pada orang
dewasa dan 150 mg/kg pada anak-anak akan
menimbulkan efek toksik.
Dosis membuat suatu zat kimia menjadi
toksik

Tingkat toksisitas berbeda pada setiap


organisme

Lamanya efek toksik:


a. Efek akut
b. Efek kronis

Munculnya efek farmakologi yang tidak


diinginkan disebut efek samping
Timbulnya efek toksik

Pada umumnya efek toksik timbul apabila terjadi


interaksi antara tokson dengan reseptor (tempat
berikatnya tokson).

Dua hal yang perlu diperhatikan:


1. kerja farmakon pada suatu organisme (aspek
farmakodinamik / toksodinamik)
2. pengaruh organisme terhadap zat aktif (aspek
farmakokinetik / toksokinetik

Toksikologi modern merupakan bidang yang


didasari oleh multi displin ilmu, ia dengan dapat
dengan bebas meminjam bebarapa ilmu dasar, guna
mempelajari interaksi antara tokson dan mekanisme
Hubungan ilmu dasar dan terapan dengan cabang
toksikologi (LOOMIS 1979)

Farmakolo Immunolog
gi i
Biologi Patologi
Toksikolo
Kimia Fisiologi
Matematik
gi
Kesehatan
a Masyarakat
Ekonomi (dari segi
Lingkungan:
oPencemaran manfaat):
Forensik:
oAkumulasi Perkembangan oAspek medikolegal
obat, zat oDiagnosis
pencemaran
oKesehatan tambahan pada oTerapi
makanan
lingkungan kerja
dan pestisida
Cakupan & Subdisiplin
Toksikologi

LU (1995) mengelompokkan ke dalam empat bidang, yaitu:


bidang kedokteran untuk tujuan diagnostik, pencegahan, dan
terapeutik,
dalam industri makanan sebagai zat tambahan baik langsung
maupun tidak langsung,
dalam pertanian sebagai pestisida zat pengatur pertumbuhan,
peyerbuk bantuan, dan zat tambahan pada makanan hewan,
dalam bidang industri kimia sebagai pelarut, komponen, dan
bahan antara bagi plstik serta banyak jenis bahan kimia lainnya.
LOOMIS (1979) berdasarkan
aplikasinya toksikologi dikelompokkan
dalam tiga kelompok besar, yakni:

Toksikologi

Ekonomi (dari Forensik:


Lingkungan: oAspek
oPencemaran segi manfaat):
oAkumulasi Perkembangan medikolegal
obat, zat oDiagnosis
pencemaran oTerapi
oKesehatan tambahan pada
makanan dan
lingkungan kerja
pestisida
Masih dijumpai subdisiplin toksikologi
lainnya

Toksikologi analisis: melakukan analisis (identifikasi,


penetapan kadar) tokson untuk tujuan tertentu

Toksikologi klinik: pemanfaatan ilmu toksikologi untuk


keperluan klinis

Toksikologi kerja: mengkaji masalah dari akibat


pejanan tokson di tempat kerja,

Toksikologi hukum: mencoba melindungi masyarakat


umum dari efek berbahaya tokson dengan membuat
undang-undang, peraturan, dan standar yang
membatasi atau melarang penggunaan zat kimia
yang sangat beracun, juga dengan menentukan
Perkembangan mutahir toksikologi

Tuntutan manusia:
Perbaikan tingkat hidup
Miningkatnya standar hidup
Mengakibatkan
Meningkatnya produksi senyawa kimia
Sintesa senyawa kimia baru
Perkembangan ilmu bioteknologi
Perubahan prilaku manusia
Dituntut peningkatan peran dan perkembangan ilmu
toksikologi
Kasus Keracunan masal
a. Seperti pada tahun 1930 di Detroit, Mich.
Kontaminasi ginger jake oleh Tri-o-kresil,
mengakibatkan neurotoksis, telah mengakibatkan
keracunan syaraf pada 16 ribu penduduk.
b. Di London (1952), terjadi peningkatan jumlah
kematian penduduk akibat penyakit jantung dan
paru-paru. Hal ini disebabkan oleh kontaminasi
udara oleh SO2 (belerang dioksida) dan partikel
tersuspensi, yang merupakan limbah buangan
pabrik di Ingris pada saat itu
c. Penyakit Minamata di Jepang (1950-an)
pembuangan limbah industri yg mengandung metil
merkuri ke teluk Minamata. Ikan terkontaminasi
ini dikonsumsi oleh penduduk disekitar teluk,
mengakibatkan deposisi (pengendapan) metil
d. Kasus Talidomid pada akhir 1950-an -1960-an, di
Eropa Barat.
Talidomid adalah senyawa kimia yang pertama
disintesa untuk obat menekan rasa mual dan
muntah.
Karena efeknya tersebut pada waktu itu banyak
diresepkan pada ibu-ibu hamil, dengan tujuan
menekan mual-mutah yang sering muncul masa
trimester pertama pada kehamilan.
Efek samping yang muncul dari pemakaian ini
adalah terlahir janin dengan pertumbuhan organ
tubuh yang tidak lengkap, belakangan diketahui
bahwa salah satu dari bentuk rasemat. Talidomid
ini memberikan efek menghambat tertumbuhan
organ tubuh pada janin di masa kandungan
Prospek Masa Depan
Kemajuan di bidang bioteknologi pertanian terbukti
memberikan bebagai kemajuan jika dibandingkan
pertanian konvensional.
a. Melalui rekayasa genetika pada tanaman pertanian
telah terbukti diperoleh bibit unggul, yang
dibandingkan dengan pertanian konvensional
sangat sedikit membutuhkan tanah, merupakan
andalan dalam meningkatkan pasokan makanan
b. Keamanan makanan semacam ini membutuhkan
evaluasi keamanan yang memadai
Bersama dengan ilmu-ilmu lain, toksikologi dapat menyediakan bahan
kimia alternatif yang lebih aman untuk pertanian, industri, dan
kebutuhan konsumen.

Toksikologi juga berperan dalam pengembangan obat baru, yang


aman dengan persyaratan uji yang ketat.

Mengembangkan metode uji toksisitas yang mudah, cepat dan


menguntungkan.

Pengembangan prosedur uji yang dengan standar dan realibitas tinggi.

Penilaian tentang keamanannya merupakan tantangan dan tunggung


jawab toksikologi
Terima
Kasih

You might also like