You are on page 1of 19

Mekanisme dan gejala klinis

keracunan
Kelompok 1
Pestisida
Pestisida (Inggris: pesticide) berasal dari kata
pest yang berarti hama dan cide yang berarti
mematikan/racun. Jadi pestisida adalah racun
hama. Secara umum pestisida dapat
didefinisikan sebagai bahan yang digunakan
untuk mengendalikan populasi jasad yang
dianggap sebagai pest (hama) yang secara
langsung maupun tidak langsung merugikan
kepentingan makhluk hidup. Pestisida sangat
berbahaya bagi makhluk hidup, bahkan bisa
menyebabkan kematian. (Mualim,2002)
Sifat Pestisida Berdasarkan Fungsinya,
yaitu:
Memberantas atau mencegah hama,penyakit
yang merusak tanaman,bagian tanaman atau
hasil-hasil pertanian
Memberantas gulma
Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan
yang tidak diinginkan
Mengatur atau merangsang tanaman atau bagian
dari tanaman
Memberantas atau mencegah hama luar pada
hewan peliharaan
Memberantas atau mencegah binatang dan jasad
renik dalam rumah tangga
Penggolongan Pestisida

World Health Organization (WHO)


mengklasifikasikan pestisida atas dasar
toksisitas dalam bentuk formulasi padat dan
cair (WHO, 1993).
Kelas IA : Amat Sangat Berbahaya
Kelas IB : Amat Berbahaya
Kelas II : Cukup berbahaya
Kelas III : Agak Berbahaya
Klasifikasi Pestisida Berdasarkan
Toksisitasnya

LD50 untuk tikus (mg/kg)


Oral Dermal
Klasifikasi Padat Cair Padat Cair

1. a. sangat <5 <20 <10 <40


berbahaya
sekali 5-50 20-200 10-100 40-
b. sangat 40
berbahaya 0
2. berbahaya 50-500 200- 100- 400-
2000 1000 40
00
3. cukup berbahaya >500 >2000 >1000 >40
00
Insektisida
Insektisida, berasal dari kata latin insectum
yang berarti potongan, keratan atau segmen
tubuh dan berfungsi untuk membunuh
serangga. Pestisida khususnya insektisida
merupakan kelompok pestisida yang terbesar
dan terdiri atas beberapa sub kelompok kimia
yang berbeda
Kelompok insektisida
Organoklorin
Organofosfat
Karbamat
piretroid
Herbisida
Herbisida, berasal dari kata latin herba yang
berarti tanaman setahun dan berfungsi
membunuh gulma (tumbuhan pengganggu).
Ada beberapa jenis herbisida yang toksisitasnya
pada hewan belum diketahui dengan pasti.
Seperti ;
Senyawa klorofenoksi
Herbisida biperidil
Fungisida
Fungisida, berasal dari kata latin fungus atau
kata Yunani spongos yang berarti jamur dan
berfungsi untuk membunuh jamur atau
cendawan. Seperti :
Senyawa merkuri
Senyawa dikarboksimida
Derivat ftalimida
Senyawa aromatik
Rodentisida
Rodentisida, berasal dari kata Yunani rodera
yang berarti pengerat dan berfungsi untuk
membunuh binatang pengerat, seperti tikus.
Contoh rodentisida :
Warfarin
Tiourea
Natrium fluoroasetat dan
fluoroasetamida
Fumingan

Sesuai namanya, kelompok pestisida ini


mencakup beberapa gas, cairan yang mudah
menguap dan zat padat yang melepaskan
berbagai gas lewat reaksi kimia. Dalam bentuk
gas, zat-zat ini dapat menembus tanah untuk
mengendalikan serangga-serangga, hewan
pengerat dan nematoda tanah. Banyak fumigan
misalnya akrilomtril, kloropikrm dan etilen
bromida adalah zat kimia reaktif dan
dipergunakan secara luas dalam industri kimia.
Beberapa fumigan bersifat karsinogenik seperti
etilen bromida, 1,3-dikloropropen
Jalan Masuk Pestisida
Melalui :

kulit (dermal)
pernafasan (inhalasi)
mulut (oral).
Faktor yang mempengaruhi keracunan
pestisida

Dosis
Toksisitas senyawa pestisida
Jangka waktu terpapar pestisida
Jalan masuk pestisida ke dalam tubuh
Mekanisme keracunan pestisida
Farmakokinetik
Farmakodinamik
Keracunan pestisida terhadap anemia
Gejala dan Tanda keracunan pestisida

Kulit atau mata terasa gatal atau terbakar


Pusing
sakit kepala
banyak menimbulkan keringat
Mual
Mencret
badan gemetar
pingsan.
Toksin yang berasal dari hewan
Bisa ular
Tetrodotoxin ditemukan pada kadal
Chlorotoxin ditemukan pada kalajengking
Conotoxin ditemukan pada siput
Apitoxin ditemukan pada lebah
Stromatoxin ditemukan pada tarantula
Onchidal ditemukan pada molusca
Batrachotoxin ditemukan pada katak
Gejala klinis keracunan toxin hewan
Gejala lokal: edema, nyeri tekan pada luka
gigitan, ekimosis (kulit kegelapan karena
darah yang terperangkap di jaringan bawah
kulit).
Gejala sistemik: hipotensi, otot melemah,
berkeringat, menggigil, mual, hipersalivasi
(ludah bertambah banyak), muntah, nyeri
kepala, pandangan kabur
Toxin yang bersumber dari Tumbuhan
Racun Terdapat pada tanaman Gejala keracunan

Fitohemaglutinin Kacang merah Mual, muntah, nyeri


perut,diare.
Glikosida sianogenik Singkong, rebung, biji buah- Penyempitan saluran
buahan(apel, aprikot, nafas,mual, muntah, sakit
pir,plum, ceri, peach) kepala.
Glikoalkaloid Kentang, tomat hijau Rasa terbakar di mulut,
sakitperut, mual,muntah.

Kumarin Parsnip, seledri Sakit perut, nyeri pada


kulitjika terkena sinar
matahari.
Kukurbitasin Zucchini Muntah, kram perut,
diare,pingsan.
Asam oksalat Bayam, rhubarb, teh Kram, mual, muntah, sakit
kepala.
Kesimpulan
Keracunan pestisida pada makhluk hidup menunjukkan
gejala yang berbeda-beda, tergantung pada jenis bahan
aktif pestisida yang meracuni. Gejala keracunan biasanya
tertera pada kemasan, sehingga disarankan jangan
memindahkan pestisida pada tempat lain apalagi wadah
kosong yang orang lain tidak bisa mengetahuinya dengan
pasti.
Keracunan yang disebabkan oleh toksin pada tumbuhan
dan hewan juga memiliki mekanisme dan gejala klinis
yang berbeda tergantung kepada jenis toksin, proses
masuknya, kadar toksin yang masuk, dan mekanisme
toksin masuk ke tubuh, dan proses tubuh menanggapinya.
Sehingga pertolongan untuk masing-masing toksin baik
yang berasal dari tumbuhan, hewan dan pestisida
berbeda.

You might also like