Pembelajaran Sains, Teknologi dan Masyarakat Oleh: Kelompok 3
Novita Ratnasari 140351600729
Nuke Kristriyanto Puteri 140351602836
Susi Fatmawati 140351604424
Sintia Dwi Astiwi 140351601752
Wuni Nila Cahyani 140351604689
Sejarah Pembelajaran Sains, Teknologi dan Masyarakat science technology and dikembangkan berdasarkan society approach (STS) pada filosofis kontruktivisme
Pendekatan pembelajaran tersebut telah berkembang pesat di
Amerika Serikat dan Inggris sejak awal tahun 1970-an. STS dilaksanakan menggunakan topik-topik yang dibahas melalui berbagai disiplin ilmu; misalnya dampak kebakaran hutan bagi masyarakat, pangan dan kesehatan, transportasi, materi dan energi dalam kehidupan, dan lain-lainnnya Pendekatan STM pada awalnya merupakan salah satu pendekatan yang ditujukan untuk pendidikan ilmu alam (natural science education).
Pertama kali berkembang di Amerika Serikat, selanjutnya di Inggris
dengan nama SATIS (Science Technology in Society), di Eropa dikembangkan EU-SATIS. Sedangkan di Israel dengan istilah (Science Technology Environment Society) dan di negara-negara Afrika dengan nama Science Policy. Sedangkan istilah Sains-Teknologi-Masyarakat (S- T-M atau SATEMAS) sendiri pertama kali dikemukakan oleh John Ziman dalam bukunya Teaching and Learning About Science and Society. STM merupakan suatu strategi pembelajaran yang memadukan pemahaman dan pemanfaatan sains, teknologi dan masyarakat dengan tujuan agar konsep sains dapat diaplikasikan melalui keterampilan yang bermanfaat bagi peserta didik dan masyarakat. Karakteristik Pembelajaran Sains, Teknologi dan Masyarakat MENURUT YAGER (1996) masalah-masalah dengan dampak dan ketertarikan setempat.
Menggunakan sumber daya setempat untuk
mengumpulkan informasi yang digunakan dalam memecahkan masalah
Keterlibatan siswa secara aktif dalam mencari
informasi
Fokus kepada dampak sains dan teknologi
terhadap siswa
Kesempatan bagi siswa untuk berperan
sebagai warga negara
Kebebasan dalam proses pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Sains, Teknologi dan Masyarakat MENURUT RUSMANSYA H (2001)
Tujuan utama pendekatan STM ini adalah
untuk menghasilkan lulusan yang cukup mempunyai bekal pengetahuan sehingga mampu mengambil keputusan penting tentang masalah-masalah dalam masyarakat sehingga dapat mengambil tindakan sehubungan dengan keputusan yang diambilnya MENURUT YAGER (2010)
memberikan contoh-contoh dari masa lalu dan
sekarang mengenai perubahan-perubahan yang sangat besar dalam bidang sains dan teknologi
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
membandingkan dan mengkontraskan sains dan teknologi
memberikan/menawarkan pandangan global pada
hubungan sains dan teknologi pada masyarakat Keterkaitan Pembelajaran Sains, Teknologi dan Masyarakat SAINS
MASYARAKAT TEKNOLOGI Teknologi menerapkan sains untuk menghasilkan produk teknologi baru instrumen baru, dan teknik baru.
Bermanfaat dan menjadi kekuatan
baru bagi para saintis dalam melakukan penyelidikan ilmiah yang lebih maju demi perkembangan sains. Produk-produk sains memberi kontribusi bagi kesejahteraan umat manusia. Kebutuhan manusia sebagai individu maupun masyarakat memberikan dorongan yang kuat bagi perkembangan sains
Daya cipta individu merupakan sesuatu yang
esensial dalam inovasi teknologi. Kekuatan sosial dan ekonomi masyarakat sangat mempengaruhi jenis teknologi yang dipilih. Teknologi juga dipengaruhi oleh sejarah dan budaya masyarakat Hubungan antara sains, teknologi, dan masyarakat memiliki hubungan timbal balik dua arah yang tidak dapat dipisahkan dan dapat dikaji manfaat maupun kerugian yang dihasilkan.
Dasar dan prinsip sains digunakan untuk mengembangkan teknologi.
Sehingga teknologi dapat dimaknai sebagai lingkungan buatan manusia Teknologi diciptakan pada dasarnya untuk membantu atau memudahkan manusia dalam pencapaian tujuan hidupnya. Keunggulan Pembelajaran Sains, Teknologi dan Masyarakat 1 Siswa dapat melihat hubungan (nilai) tentang apa-apa yang mereka pelajari di bangku sekolah dengan kehidupan nyata sehari- hari (real life situation). 2 Siswa dapat melihat relevansi teknologi yang digunakan saat ini dengan konsep- konsep dan prinsip sains yang sedang mereka pelajari. 3 Siswa menjadi lebih kreatif. 4 Siswa dapat melihat bahwa sains adalah alat yang dapat digunakan / mampu memecahkan masalah-masalah. 5 Siswa akan menyadari bahwa proses-proses sains penting untuk dipelajari karena mereka merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai dalam tujuan memecahkan suatu masalah. 6 Siswa akan mempunyai retensi yang kuat terhadap pembelajaran yang dilangsungkan karena berlandaskan konstruktivisme dan kontekstual. Permasalahan Pembelajaran Sains, Teknologi dan Masyarakat Kenneth P King AISYAH TERIMAKASI H*