Professional Documents
Culture Documents
L A P O RA N K A S U S
2 8 N O V E M B E R 20 1 6
Roshini Shasitharan
Rima Nur Kapsia
Pembimbing: dr.Ari P, Sp.EM
Respiratory Failure
Inhaling
Exhaling
Affects
PaO2 Affects
PCO2
Fig. 68-2
Copyright 2007, 2004, 2000, Mosby, Inc., an affiliate of Elsevier Inc. All Rights Reserved.
Klasifikasi
Tipe Type 2
1
Hypoxemic RF Hypercapnic RF
PaO2 < 60 mmHg dengan udara PaCO2 > 45 mmHg
bebas atau PaCO2 atau N Hipoksemia umum terjadi
Tipe RF yang paling umum
Overdosis obat, penyakit
Berhubungan dengan penyakit
akut paru
neuromuskular, deformitas
Edema paru (kardiogenik, non dinding dada, COPD, asma
kardiogenik (ARDS), bronkial
pneumonia, perdarahan paru, dan
kolaps sel alveolar
RF Akut & Kronis
RF akut RF kronis
Onset menit-jam Onset beberapa hari
Ph <7,3 pH slightly
Marker klinis: Polycythemia,
Corpulmonale menunjukkan
kelainan sangat lama
Patofisiologi
3 proses respirasi:
RF tipe I RF tipe 2
COPD COPD
Pneumonia Asma berat
Edema pulmonal Keracunan
Asma Myasthenia gravis
Pneumothorax Tetanus
Bronkiektasis Poliomyelitis
ARDS
Obesitas
Indications of Non-Invasive Ventilation
Diagnosis
COPD exacerbation
Acute pulmonary edema
Pneumonia
Definisi PPOK
PPOK adalah penyakit umum yang dapat dicegah dan diobati yang
kronik pada jalan nafas dan paru oleh karena partikel atau gas yang
I : Gejala klinis : gejala batuk kronik dan sputum (+), tetapi tidak sering.
pasien sering tidak menyadari bahwa fungsi paru sudah menurun;
PFT : FEV1/FVC <70 %, DAN FEV1>= 80% predicted
II: Gejala klinis : sesak mulai dirasakan saat aktivitas dan kadang ditemukan
gejala batuk dan produksi sputum; pasien sudah mulai datang berobat.
PFT : FEV1/FVC <70 %, 50%<FEV1<80%
III : Gejala klinis : gejala sesak lebih berat; penurunan aktivitas, rasa lelah dan
serangan eksaserbasi semakin sering (*) dan berdampak pada QOL.
PFT : FEV1/FVC<70%, 30%<FEV1<50%
1. PPOK Ringan
Gejala klinis:
- Dengan atau tanpa batuk
- Dengan atau tanpa produksi sputum.
- Sesak napas derajat sesak 0 sampai derajat sesak 1
Spirometri:
- VEP1 80% prediksi (normal spirometri) atau
- VEP1 / KVP < 70%
2. PPOK Sedang
Gejala klinis:
- Dengan atau tanpa batuk
- Dengan atau tanpa produksi sputum.
- Sesak napas : derajat sesak 2 (sesak timbul pada saat aktivitas).
Spirometri:
- VEP1 / KVP < 70% atau
- 50% < VEP1 < 80% prediksi.
3. PPOK Berat
Gejala klinis:
- Sesak napas derajat sesak 3 dan 4 dengan gagal napas kronik.
- Eksaserbasi lebih sering terjadi
- Disertai komplikasi kor pulmonale atau gagal jantung kanan.
Spirometri:
- VEP1 / KVP < 70%,
- VEP1 30% dengan gagal napas kronik
Gagal napas kronik pada PPOK ditunjukkan dengan hasil
pemeriksaan analisa
gas darah, dengan kriteria:
- Hipoksemia dengan normokapnia atau
- Hipoksemia dengan hiperkapnia
Faktor Resiko PPOK
Kebiasaan merokok
Polusi udara
Usia
BLUE BLOATER VS PINK PUFFER
Penatalaksanaan
Obat obatan
Golongan antikolinergik, agonis beta2, kombinasi antikolinergik
dan agonis beta2. Antibiotika, Antiinflamasi, Mukolitik, Antitusif
Terapi oksigen
Indikasi : Pao2 < 60mmHg atau Sat O2 < 90%
Ventilasi mekanik
Pada gagal napas,atau mempunyai riwayat penyakit paru yang
mengganggu fungsi respirasi secara normal misalnya ppok
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Ny S
Jenis Kelamin : Wanita
Usia : 86 th
Alamat :Dsn. Gedangan, Tulungagung
Tgl MRS : 19 november 2016
No. RM : 11659XXX
Pembiayaan : JKN
Agama : Islam
Primary Survey
Riwayat Pengobatan
Pasien sempat berobat ke bidan dekat rumah dan diberi 3 macam obat untuk sesat
dan badan lemas namun keluhan tidak membaik. Keluarga tidak mengetahui nama
obat tsb.
Riwayat Keluarga
Suami pasien meninggal karena riwayat sakit batuk yang lama dan memiliki riwayat
merokok.
Riwayat Sosial
Ibu rumah tangga, tinggal seorang diri, perokok aktif sudah 30 th, membuat rokok
sendiri dari tembakau, tidak diketahui takarannya.
Pemeriksaan Fisik: St. Generalis
General Appearance: severely ill
RR: 24 x/m
GCS: 456 BP: 140/92 mmHg PR: 109 bpm SaO2: 90% on Tax: 370C
JR
Head Pupil isokor, diameter: 3mm/3mm, anemic conjunctiva -/-, icteric sclerae -, RC+/+ RK +/+
Neck JVP R+0 cm H2O (300), lymphnode enlargement -/- neck stiffness (-)
sonor sonor V V Rh - - Wh + +
Dull sonor V V + - - +
Lung
Dull Dull V V + + - -
Retraksi intercostal +
Abdomen Flat, soefl, bowel sound (+), liverspan 8 cm, traubes space tympani
Darah Lengkap
Kimia Darah (SE/ Ur/Cr)
BGA
CXR
Pemeriksaan Penunjang 19 november 2016
O2 18lpm JR
PH 7,21 7.35-7.45
PCO2 77,0 35 45 mmHg
PO2 154,0 80 100 mmHg
HCO3 30,8 21 28 m mol/L
O2 sat Art 92 > 95 %
BE 1,0 (-3) - (+3) m mol/L
Konklusi:
Asidosis respiratorik tidak terkompensasi
Respiratory Failure type II
CXR 19 november 2016
AP position
Soft tissue and bone : normal
Trachea in the middle
Hilus dextra sinistra normal
Hemidiaphragma :
dextra sinistra dome shape
Costophrenical angle :
Dextra : covered by opaciity
sinistra : sharp
Pulmo :
Dextra : infiltrate (+) in medial and
basal lung
Sinistra : infiltrate (+) in basal lung
Cor: ctr 60%
Conclusion: suspect pneumonia
Ekg 19 november 2016
Sinus rhytm,
ireguler
HR 110
Aritmia
Dt hipoxia
Diagnosis Kerja