You are on page 1of 27

PERLENGKAPAN VENTILASI

KAPAL

1. MAKSUD DAN TUJUAN


Sifat udara yang berlalu lama
tersimpan (berada) didalam suatu
ruangan adalah sangat merugikan ba
hkan dapat mengganggu kesehatan
manusia. Hal-hal tersebut disebabkan
antara lain:
a. Kadar zat arang meningkat
b. Kadar uap air meningkat
c. Temperatur meningkat
d. Kadar zat asamnya menurun
2

Untuk mencegah tersebut diatas maka


dilakukan sirkulasi udara disetiap
ruangan-ruangan kapal (ruang makan,
ruang-ruang akomodasi, ruang mesin
dan lain-lainnya.)

Maksud dan tujuan sirkulasi udara


melalui system ventilasi adalah :
untuk menjaga udara didalam ruanganruangan dikapal selalu bersih/segar,
sehingga timbullah atmosfer yang
dapat dirasakan nyaman oleh manusia.
Selain itu, pengaruh kerusakan bagianbagian kapal dan pembungkusan
muatan yang ditimbulkan oleh karena
besarnya kelembaban dapat dibatasi.

Sistem Ventilasi udara dibedakan


atas 2:
1. Sistem ventilasi biasa (natural ventilation)

Pada prinsipnya menggunakan gerakan atau


aliran udara, Misalnya: adanya angin atau aliran
udara yang disebabkan oleh gejala naiknya
udara karena perbedaan temperatur
2. Sistim ventilasi mekanis (mechanical ventilation)

Gerakan udara dibantu oleh adanya ventilator


atau alat lainnya yang sejenis, yang berputar
didalam tabung

1. Sistem ventilasi biasa (natural ventilation)


Cara ini adalah paling murah karena didasarkan
atas gerakan udara yang disebabkan oleh
adanya deflaktor udara.
Keburukannya pada waktu cuaca buruk tak
dapat bekerja sama sekali.
Sebuah deflaktor udara terdiri dari tabung yang
permanen dan penutup yang dapat diputar dan
dapat pula dilepas sedang tabungnya tetap
berada di dek

Deflektor udara umumnya dipergunakan


untuk ventilasi di dek bawah dan dek
antara atau dek antara bawah (lower
tween dek) atau dek antara atas (upper
tween dek). Konstruksi yang umum
diperlihatkan pada Gbr.58 .

Jenis deflaktor udara semacam ini


terutama dipergunakan untuk alat
pemasukan angin akan tetapi dapat juga
dipergunakan untuk mengeluarkan angin
apabila diletakkan membelakangi arah
datangnya angin

Apabila dipasang deflaktor udara yang


dihubungkan dengan ruangan yang berada
dibawah dek, maka kepala dari deflaktor
tersebut ini harus memenuhi persyaratan
konstruksinya ataupun tingginya.
Tiang pemuatan (mast) yang dipergunakan
sebagai deflaktor udara harus dilengkapi
dengan penutup yang baik yang dapat
digerakan atau dilayani dari bawah.

Sebagai pengeluaran angin dapat


ditambahi bagian punggungnya dengan
membuatkan corong konis, agar supaya
angin yang ditiupkan melalui bagian ini
akan mendapat percepatan yang lebih
besar.

10

Udara panas dalam palkah yang dengan


sendirinya akan naik ke deflaktor, akan
ditiup ke mulut deflaktor dimana angin
yang naik itu juga mendapat percepatan
yang besar. ( Gbr. 59 )

11

Tiang pemuatan (mast) umumnya juga


dipergunakan sebagai deflaktor
pembuangan.
Pada bagian atasnya ditutup dengan
penutup payung atau penutup jamur yang
bentuknya bermacam-macam. ( Gbr 60
dan 61 ).

12

Ventilasi dengan deflaktor yang panjang


seperti ini harus dapat ditutup yang dapat
dilakukan diatas dek.
Penutupan ini diperlukan bila terdapat:
1. Kebakaran di palkah
2. Udara yang keluar dari palkah itu
lembab.
3. Udara diluar suhunya rendah.
Untuk mendapat gambaran yang jelas,
diberikan pemasangan deflaktor didalam
raung muat.
13

Catatan :
Cara menurut gbr.a adalah cara-cara yang
benar.
Menurut gbr. b adalah pemasangan
deflektor yang salah.

14

Berdasarkan pengalaman ternyata bahwa udara


didalam ruangan tersebut selalu sejalan dengan
gerakan kapal. Apabila pemasangan dilakukan seperti
gambar B, besar kemungkinannya bahwa udara yang
lembab yang berasal dari deflaktor pembuangan
didepannya akan masuk deflaktor pemasukan
dibelakangnya dan akhirnya masuk kedalam palkah,
sehingga sirkulasi udara akan sia-sia saja.
Oleh karena itu deflaktor pemasukan udara
ditempatkan dibagian belakang, sedangkan untuk
pengeluaran udara ditempatkan dibagain depan pada
satu palkah, seperti Gbr B.

15

Syarat-syarat pemasangan deflaktor


menurut (konvensi international 1966).
(Gbr. 66)

16

1. Deflaktor di posisi 1 dan 2 sampai


ruangan dibawah geladak lambung
timbul atau geladak bangunan atas
tertutup harus dibuat dari baja atau
bahan lain yang sejenis, dan
dihubungkan ke geladak konstruksi yang
kuat.
2. Lubang-lubang deflaktor haruslah diberi
alat-alat penutup yang kedap dan efisien

17

3.

Deflaktor diposisi 1 yang tinggi


tabungnya 74,5m diatas geladak dan
diposisi 2 yang tinggi batangnya 2,3m
diatas geladak geladak, tak perlu
dilengkapi dengan alat penutup.
4. Pada kapal yang panjangnya L 100m,
alat penututp harus ditempatkan pada
ventilator harus ditempatkan pada
ventilator secara permanen.

18

2. Sistim ventilasi mekanis (mechanical


ventilation)
Gerakan udara dibantu oleh adanya
ventilator atau alat lainnya yang sejenis,
yang berputar didalam tabung. Prinsipnya
sama dengan ventilasi biasa, hanya saja
pada deflaktor-deflaktornya dilengkapi
dengan alat-alat mekanis (kipas) yang
digerakan dengan listrilk yang kita sebut:
Ventilator.

19

Dikenal 2 macam ventilator: ( Gbr. 67 )


a. Ventilator dengan baling-baling biasa
b. Ventilator dengan baling-baling
sentrifugal.

20

Diatas kapal-kapal penumpang dan kapalkapal barang yang modern, ventilation


didalam kamar-kamar dipergunakan Air
Condition. Udara didalam kamar-kamar
dihisap keluar, dikeringkan lalu diatur
pada suhu yang diinginkan dan ditiupkan
kembali ke kamar-kamar dengan apa
yang disebut Louvers.

21

Udara juga dapat dialirkan melalui pipapipa udara yang berbentuk persegi empat
(duct) yang mempunyai cabang-cabang
yang sempit. Pada sistim air conditioned
ini maka suhu dalam kamar dapat diatur
menurut kehendak yang sesuai dengan
badan kita hingga terasa nyaman, saluran
udara biasa dipasang pada plafon kamar
dan lain-lain dan akhirnya disatukan untuk
diisap (dimasukan) udaranya dengan
ventilator.
22

Sebab-sebab utama yang mengakibatkan


kerusakan pada muatan dan bagian-bagian
kapal ialah kelembaban udara, Kerusakankerusakan ini dapat dihindarkan dengan
membuat agar kelembaban relatif tidak terlalu
tinggi.
Pada kelembaban relatif 30 % tidak akan
terjadi kerusakan-kerusakan tersebut diatas,
disamping itu ternyata bahwa udara lembab
yang tidak bergerak menimbulkan uap air dan
jamur

23

Oleh karena itu didalam palkah maka lewat


dinding sekat muka dan belakang dibuatkan
deflaktor udara yang disambungkan ke pipapipa udara yang mendatar di ruang bawah,
palkah dek antara bawah/atas ( Gbr. 69 ).

24

Agar supaya setiap pojok-pojok palkah


mendapatkan ventilasi yang sempurna,
maka dibuat kipas (deflaktor) pemasukan
udara
lebih
kuat
dibandingkan
pengeluaran udara, dengan demikian
didalam palkah terdapat tekanan yang
lebih hingga udara luar itu tidak akan
masuk lewat tutup-tutup palkah.

25

Pada Gbr. 69 terlihat ventilasi yang


sederhana dengan udara luar oleh kipas
pemasukan udara , maka udara luar itu
ditekan ke palkah bawah ,palkah dek
antara bawah/atas.
Aliran udara diatas permukaan muatan
mengarah ke pipa-pipa atau deflaktor
pembuangan.
Dengan klep-klep maka aliran udara dapat
diatur.
26

SEKIAN
TERIMA KASIH

27

You might also like