Professional Documents
Culture Documents
PENANGANAN
ABORTUS BERULANG
Oleh : Eggi Erlangga (1015061)
DEFINISI
Abortus
Abortus Buatan
abortus yang disengaja,
baik dengan obat-obatan
maupun alat-alat
keguguran
miscarriage
ETIOLOGI
ETIOLOGI
Faktor Janin
Kelainan
kromosom
Perkembangan zigot abnormal
ABORTUS IMINENS
Abortus mengancam, hasil konsepsi masih
dalam uterus, tidak ada dilatasi serviks
Klinis :
1.
2.
3.
Pemeriksaan penunjang :
USG, hasilnya bisa :
ABORTUS INSIPIEN
Abortus sedang berlangsung, hasil konsepsi masih
dalam uterus, terdapat dilatasi serviks uteri yang
meningkat
Klinis :
1.
2.
3.
Pemeriksaan penunjang :
ABORTUS INKOMPLET
Abortus tidak lengkap, sebagian buah kehamilan
terus keluar dan masih terdapat sisa dalam rongga
rahim
Klinis :
1.
2.
3.
4.
Pemeriksaan penunjang :
ABORTUS KOMPLET
Abortus lengkap, seluruh buah kehamilan telah
ke luar dari rongga rahim
Klinis :
1.
2.
MISSED ABORTION
Tertahannya hasil konsepsi yang telah mati > 8
minggu dalam rahim
Etiologi :
Tidak diketahui, pengaruh hormon
progesteron
Klinis:
1.
2.
3.
4.
ABORTUS SEPTIK
Klinis :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KOMPLIKASI ABORTUS
1.
2.
3.
4.
Perdarahan
Perforasi
Infeksi
Syok
11
ABORTUS HABITUALIS
Definisi
:
Pengakhiran kehamilan secara spontan 3x
berturut-turut < 20 minggu atau BB janin <
500 gram
Epidemiologi
23%
< 1%
Insidensi
:
2x abortus spontan
abortus habitualis
: 3 % 5 % pasangan reproduktif
15 19
9.9
20 24
9.5
25 29
10.0
30 34
11.7
35 39
17.7
40 44
33.8
>44
53.2
PATOFISIOLOGI
Awal abortus
Perdarahan desidua basalis
Embrio lepas partial / total
sekitar
Nekrosis jaringan
Uterus kontraksi
dilatasi serviks &
pengeluaran hasil konsepsi
ETIOLOGI
Faktor Genetik
Faktor Anatomik
Faktor Endokrin
Faktor Infeksi
Faktor Immunologi
Faktor-faktor lain
Prakiraan Insiden
5%
1.Kromosomal
2.Multifaktorial
Faktor Anatomik
1.Kongenital
a. Incomplete Mullerian fusion or septum rearsorbtion
b. Paparan Diethylstillbestrol
c. Anomali arteria uterine
d. Inkompetentia serviks
2.Didapat/Akuisita
a.Inkompetentia serviks
b.Sinekhia
c.Leiomioma
d.Endometriosis, adenomiosis
12 %
Faktor Endokrin
17 %
Faktor Infeksi
1.Bakteri
2.Virus
3.Parasit
4.Zoonotik
5.Fungus
5%
Faktor Immunologi
1.Mekanisme Humoral
a. Antibodi Antiphospholipid
b. Antibodi antisperm
c. Antibodi Antitrofoblast
d. Blocking antibody deficiency
2.Mekanisme seluler
a.Respon imun seluler TH1 pada antigen reproduksi
(embryo/trophoblast-toxic factors/cytokines)
b.Sitokin TH2, growth factor dan defisiensi onkogen
c.Supressor cell and factor deficiency
d. Major histocompatibility antigen expression
50 %
Faktor-faktor lain
1.Lingkungan
2.Obat-obatan
3.Abnormalitas plasenta
Sirkumvalata
Marginal
4.Kelainan Medis
a. Faktor kelainan jantung
b. Faktor renal
c. Faktor hematologik
5.Faktor Pria
6.Koitus
7.Latihan
10 %
MANAJEMEN PENGELOLAAN
ABORTUS HABITUALIS
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium
Penatalaksanaan
ANAMNESIS
Kapan abortus terjadi?
Adanya riwayat kontak dengan zat kimia atau
obat-obatan?
Infeksi ginekologi dan obstetri?
Gambaran terjadinya antiphospholipid
syndrome" (trombosis, autoimmune phenomena)
21
22
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik secara umum
Pemeriksaan fisik secara umum harus dilakukan
untuk mencari gejala penyakit metabolik.
Pemeriksaan ginekologi
Saat pemeriksaan daerah panggul dicari tandatanda infeksi, bentuk dan ukuran uterus, trauma
berulang.
23
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Karyotipe darah tepi kedua orang tua
Histerosalpingografi diikuti dengan histeroskopi
atau laparoskopi bila ada indikasi
Biopsi endometrium pada fase luteal
Pemeriksaan hormone TSH dan antibody anti tiroid
Antibodi antiphospholipid (kardiolipin,
phosphatidylserine)
Lupus antikoagulan (a partial thromboplastin time
or Russel Viper Venom)
Pemeriksaan darah lengkap termasuk trombosit
Kultur cairan serviks (mycoplasma, ureaplasma,
Chlamidia) bila diperlukan.
24
ABORTUS HABITUALIS
Penanganan
Memperbaiki
keadaan umum
Pemberian nutrisi
Istirahat yang banyak,
Larangan coitus dan olahraga,
Pada serviks inkompeten operasi untuk
mengecilkan ostium uteri internum
25
Dilatasi serviks
+ Evakuasi
Uterus
Kuretase
Aspirasi vakum (kuretase isap)
Dilatasi dan evakuasi (D&E)
Dilatasi dan ekstraksi (D&X)
Aspirasi vakum
Sebuah tabung plastik tipis dimasukkan ke dalam rahim dan isinya terisap oleh tekanan negatif
yang dibuat dalam jarum suntik. Diperlukan waktu sekitar 10 menit untuk menyelesaikan.
Aspirasi Haid
Laparotomi
Histeretomi
Histerektomi
ASPIRASI VAKUM
Cairan
Hiperosmotik
Intraamnion:
salin 20%,
Urea 30%
Prostaglandin
E2, F2, dan
analognya
AntiprogesteronRU 486
(Mifepriston)
dan Epostan
PROGNOSIS
Keberhasilan kehamilan normal setelah
mengalami abortus berulang tergantung etiologi.
Kesempatan untuk terjadi abortus kembali :
abortus pertama adalah 22 %,
38 % setelah abortus kedua
73 % setelah tiga kali abortus.
31
TERIMA
KASIH
32