You are on page 1of 23

KELOMPOK VI

1.
2.
3.
4.
5.

EKA SUCI 1422100841


MEILAN 1422100809
ENO
1422100871
SEPTIYANTO
1422100830
Istiyah W 14221008

AKUNTANSI PERBANKAN

Hubungan Kantor Pusat-Cabang Dan


Antar Cabang

Sistem Perbankan

Unit Banking Sistem

Branch Banking
System

Unit Banking
System
Berlakunya pola operasional perbankan
pada ruang lingkup unit tersebut saja,
berdiri sendiri, dan mempunyai
kewenangan yang mencakup kegiatan
terbatas di bank yang bersangkutan
Contoh : BPR

Branch Banking
System
Yaitu sistem perbankan yang terdiri dari
kantor pusat, kantor cabang dengan
manajemen modern yang terpadu,
terencana, dan ada desentralisasi
kewengan yang luas serta wilayah
operasionalnya sangat luas/tidak pada
wilayah tertentu saja.
Contoh : Bank Mandiri, Bank syariah
mandiri,

Unit Banking System

CIRI-CIRI

1. Organisasi relatif kecil


2. Ruang lingkup operasi terbatas
3. Delegasi wewenang masih
terbatas
4. Keputusan kredit lebih cepat
5. Keputusan kredit lebih cepat
karena prosedurnya tidak
berbelit-belit langsung ditangani
direkturnya

Kelemahan pada sistem ini bisa mengakibatkan


terhimpunnya kekuasaan/sentralistik.

Branch Banking System

CIRI-CIRI

1. Bank lebih fleksibel untuk melakukan diversifikasi


produk yang lebih bervariatif guna mendukung
jaringan cabang/operasional yang lebih luas.
2. Bank dapat melakukan intermediary lokasi
sehingga dapat tumbuh lebih cepat dan dapat
mengambil peran yang lebih besar dalam
perekonomian
3. Bank dapat melakukan ekspansi fisik ke daerah
ekonomi baru (terutama pusat-pusat
pertumbuhan)
4. Kantor pusat membuat perencanaan jangka
panjang, cabang-cabang membuat rencana
jangka pendek.
5. Delegasi wewenang lebih jelas dan mantap
terutama dalam memutuskan kredit berdasarkan
status cabang
6. Sistem ini lebih memungkinkan untuk
mengjangkau pasar terdekat dengan adanya
cabang-cabang.

KELEMAHA
N
o Proses perkreditan menjadi lebih lama karena harus
melalui kantor pusat
o Disamping itu dengan sistem ini akan merugikan
bank bila delegasi wewenang dari kantor pusat ke
cabang tidak diikuti kemampuan manajerial maupun
kemampuan SDM dalam menyajikan informasi secara
cepat dan akurat.
o kemampuan manajerial, keahlian akuntansi menjadi
tuntutan pada setiap cabang

Karakteristik Kantor Cabang

Kantor cabang dikelola oleh seorang


pimpinan cabang atau direktur cabang
yang bertanggung jawab langsung
kepada direktur utama (top
management) di kantor pusat.

Kantor cabang
berdiri karena
didirikan oleh
kantor pusat
sehingga akan
dibiayai oleh
kantor pusat
tugas

Menugasi Kantor
cabang memiliki
kewenangan
untuk
bertransaksi
dengan pihak
ketiga. Transaksi
itu baik yang
menyangkut
penghimpunan
dana mapun
penempatan
dana

Dalam hal
membelanjai
aktivitas cabang,
kantor cabang
dapat mendanai
dari sumber dana
yang dimiliki kantor
cabang

Kantor cabang mempunyai


kewenangan untuk
menganalisis permintaan
kredit, memutuskan
pemberian kredit (sampai
dengan volume tertentu),
menyelanggarakan
administrasi kredit sampai
kembalinya kredit
(dilunasi),

Memberhentikan Kantor
cabang dapat
mengelola uang tunai
dari hasil
penghimpunan dana
maupun dari pelunasan
kredit serta melakukan
transaksi-transaksi
pembayaran atas nama
inisiatif kantor cabang.

Penyelenggaraan Akuntansi

Penyelenggaraan akuntansi di tingkat cabang


sebenarnya relative sama dengan akuntansi
pada bank sebagai badan usaha, yang
membedakan adalah kantor cabang bank tidak
memiliki rekening modal

Rekening modal adalah Rekening


Antar Kantor (RAK)-Kantor Pusat.
Rekening ini untuk menampung
selisih antara aktiva dengan pasiva
pada kantor cabang bank. RAK Kantor
pusat pada sisi kredit merupakan
modal bagi kantor cabang, namun
bagi kantor pusat merupakan
investasi pada cabang.

Penyelenggaraan
Akuntansi
Penyelenggaraan
akuntansi

Kasus :
Kantor Pusat di Jakarta telah mentransfer dana Rp 500.000,00 ke
Kantor Cabang Semarang

Pencatatan di kantor Cabang Semarang


Rekening
Dr. Kas

Debet (Rp)

Kredit (Rp)

Rp 500.000,00
Cr. RAK di Kantor Pusat

Rp 500.000,00

Pencatatan di kantor Pusat


Rekening
Dr. RAK Kantor Cabang
Cr. Kas

Debet (Rp)

Kredit (Rp)

Rp 500.000,00
Rp 500.000,00

Hubungan AntarKantor
Cabang

Transaksi antar cabang akan mengakibatkan hubungan


hutang-piutang antar cabang.
Hubungan hutang-piutang ini akan menimbulkan biaya
bunga bagi kantor cabang yang mempunyai kewajiban
terhadap cabang lain, dan akan menimbulkan
pendapatan bunga RAK bagi kantor cabang yang
memiliki piutang terhadap kantor cabang lain

PENCATATAN

Bila bank menganut penctatan sentralisasi, maka setiap


transaksi antar cabang akan mengakibatkan pendebetan
atau pengkreditan RAK kantor pusat
Apabila bank menganut desentralisai maka masingmasing kantor cabang akan mendebet atau mengkredit
RAK Kantor Cabang

Praktik yang sering dilakukan oleh Bank adalah sistem


desentralisasi

KASUS

Tanggal 25 Juni 2008 Bank Mandiri Cabang


Semarang mentransfer dana sebesar Rp
10.000.000 ke Cabang Bandung atas beban
nasabah giro Sdr. Amir.
Transfer tersebut untuk keuntungan nasabah Giro
Sdr. Di Bank Mandiri Bandung

Pencatatan dengan sistem sentralisasi


Jurnal di Mandiri Semarang
Tanggal
25/06/201
6

Rekening
Dr. Giro amir

Debet

Kredit

100.000.000

Cr. RAK Kantor


Pusat

100.000.000

Jurnal di Mandiri Bandung


Tanggal

Rekening

25/06/2016 Dr. RAK-Kantor Pusat (Jakarta)

Debet

Kredit

100.000.000

Cr. Giro Lukman

100.000.00
0

Jurnal di Mandiri Kantor Pusat Jakarta


Tanggal

Rekening

25/06/2016 Dr. RAK

Cabang Semarang

Cr. RAK Cabang Bandung

Debet

Kredit

100.000.00
0
100.000.000

Pencatatan dengan sistem


desentralisasi
Jurnal di Mandiri Semarang
Tanggal
25/06/201
6

Rekening

Debet

Dr. Giro amir

Kredit

100.000.000
Jurnal di Bank BRI Bandung:

Cr. RAK Cabang Bandung

100.000.000

Jurnal di Mandiri Bandung


Tanggal

Rekening

25/06/2016 Dr. RAK

Cabang Semarang

Cr. Giro Lukman

Debet

Kredit

100.000.000
100.000.00
0

Tabungan dan Setoran Ongkos


Naik Haji

BANK
KONVENSIONA
L

BANK SYARIAH

Tabungan Ongkos Naik Haji Pada bank


konvensional tabungan ONH tidak diberikan
bunga, namun jasa tabungan diberikan
dalam bentuk lain, misalnya bingkisan
tertentu pada setiap bulan selama saldo
tabungan masih mengendap.
Pada bank syariah, tabungan ONH
mendapatkan bagi hasil Biaya untuk
membeli souvenir tertentu dibukukan
sebagai biaya promosi

KASUS

Tanggal 1 Mei 2015 Bapak Ali membuka


tabungan ONH dengan setoran perdana Rp
20.000.000.
Tanggal 1 Agustus 2015 Bapak Ali tedaftar
sebagai calon Haji. Pada saat tersebut bapak Ali
harus melunasi kekurangan melalui bank yang
bersangkutan sebesar Rp 14.000.000
Bingkisan sebesar Rp 200.000 diserahkan pada
tanggal 1 Agustus 2015.

PENCATATAN
Keterangan
Setoran Tabungan

Tgl
1/5/2015

Rekening
Dr.Kas

Debet
20.000.000

Cr. Tabungan ONH


Pelimpahan Tabungan ke ONH

1/8/2015

20.000.000

Dr. Tabungan ONH

20.000.000

Dr. Kas

14.000.000

Cr. Setoran ONH


Pemberian Bingkisan

1/8/2015

Dr. Biaya Promosi


Cr. Kas

Kredit

34.000.000
200.000
200.000

BANK SYARIAH

Tabungan Haji Syariah adalah jenis produk


simpanan berdasarkan akad wadiah dan
mudharabah muthlaqah yang sesuai dengan
prinsip syariah
Nasabah menyetorkan sejumlah dana dengan
jumlah tetap dalam jangka waktu tertentu hingga
target dana tercapai
Dana yang terkumpul akan digunakan sebagai
pembiayaan pelaksanaan ibadah haji nasabah.

WADIAH

MUDHARABAH

Tabungan Haji Syariah


Wadiah dijalankan
berdasarkan akad
wadiah, yaitu titipan
murni yang harus
dijaga dan
dikembalikan setiap
saat sesuai dengan
kehendak pemiliknya.

Tabungan Haji
Syariah Mudharabah
Muthlaqah adalah
dijalankan
berdasarkan akad
Mudharabah
Muthlaqah. Nasabah
tidak memberikan
pembatasan bagi
Bank Syariah dalam
menggunakan dana
yang disimpannya

KELEBIHAN BANK SYAIAH


Usaha
syariah
berdasarkan
Syariat
Islam
yang
mengedepankan rasa keadilan dan transparansi dalam
melakukan transaksi dengan nasabah.
Dalam hal perbedaan antara Tabungan Haji Syariah dan
Tabungan Haji, yang paling utama adalah Tabungan Haji
(dan juga produk lainnya) dalam sistem syariah tidak
mengenal bunga (interest) yang tetap seperti bank
konvensional, melainkan dikenal istilah bagi hasil
(nisbah).

Jadi pada saat awal pembukaan rekening dilakukan


perjanjian bagi hasil yang tetap antara bank
dengan calon nasabah. Dana yang terkumpul dari
Tabungan Haji Syariah juga digunakan untuk kredit
kepada bidang usaha yang sesuai dengan syariah
Islam.

TABUNGAN HAJI

Tabungan Haji Syariah, nasabah akan menabung


sejumlah uang sebagai penyetoran awal, dan
selanjutnya akan melakukan setoran setiap
bulannya dengan jumlah tetap selama jangka waktu
yang disepakati sampai target dana untuk
pelaksanaan ibadah haji tercapai.
Dana yang telah ditabung tidak dapat diambil
sampai jatuh tempo dan hanya dapat digunakan
untuk pelaksanaan ibadah Haji.

Cara Menyimpan Uang di Bank Syaiah

1. Titipan/Wadiah
Memberikan kekuasaan kepada orang lain untuk menjaga harta/barangnya
Titipan bisa memenuhi syarat perniagaan yang lazim jika ada keharusan
membayar biaya penitipan atau administrasi bagi penitip
Bank harus menjaga dan bertanggung jawab terhadap barang yang
dititipkan karena sudah dibayar biaya administrasinya
Sebagi imbalan dari titipan yang dimanfaatkan oleh Bank Syariah, nasabah
dapat menerima imbal jasa berupa bonus
Namun bonus ini tidak diperjanjikan di depan tetapi tergantung dari
kebijakan bank yang dikaitkan dengan pendapatan bank
Rekening tabungan harian yang memberlakukan ketentuan dapat ditarik
setiap saat

2. Investasi/Mudharabah
Pemilik modal menyetorkan modalnya kepada pengelola untuk diusahakan
dengan keuntungan akan dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan dari
kedua belah pihak, jika ada kerugian ditanggung oleh pemilik modal

REFERENSI

Taswan, 2008. Akuntansi Perbankan : Transaksi


dalam Valuta Rupiah. Yogyakarta: Penerbit UPP STIM
YKPN

https://
www.scribd.com/doc/190570799/E-book-Akuntansi-Pe
rbankan-Syariah-Sofyan-Wiroso-Yusuf-Lpfe-Usakti2010
Rizal, Aji. Akuntansi Perbankan Sayriah : Teori dan
Praktik Kontemporer. Yogyakarta .Salemba Empat

https://www.cermati.com/tabungan-syariah/t/haji

SESI DISKUSI
NO

PARTISIPA
N

BAHASAN

Soal diskusi Q:Apakah dana wadiah bisa ditarik jika pemilik rekening
1
meninggal ?
A: Bisa, dengan disertakan surat kematian oleh ahli waris
yang ditunjuk (tidak bisa diambil alih)

Soal diskusi Q :Bank apa saja yang ditunjuk sebagai bank pengelola
2
dana haji?
A: semua bank syariah, jika terdapat daerah yang belum
ada kantor bank syariah diperbolehkan dikelola bank
konvensional

REVIEWER

You might also like