Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 1 :
Fiqih Anugerah Fariz 21060114120001
M. Bagus Yaumil F
21060114120022
Chrisna Radityatama
21060114120043
Rifan Al-Manshur
21060114130127
Yusuf Dewantoro
21060111130106
Pengujian
Tegangan
Media Isolasi Minyak
Tembus
Pengujian
Tegangan
Media Isolasi Udara
Tembus
dengan
1. Sphere Gap
Jika tegangan yang diterapkan melampaui tegangan tembus statis, maka dalam waktu beberapa s,
sela percik akan tembus. Selama selang waktu tersebut puncak tegangan jaringan dapat dianggap
konstan. Oleh karena itu tembus dalam gas selalu terjadi pada puncak tegangan bolak balik frekuensi
rendah. Untuk sela dengan medan yang homogen (waktu peluahan tembus sangat singkat) perilaku
tersebut teramati untuk frekuensi yang lebih tinggi. Karena itu puncak tegangan bolak balik dengan
frekuensi hingga 500 kHz dapat ditentukan dengan mengukur besar sela udara atmosfer sewaktu tembus.
Dalam gambar 1 ditunjukkan dua susunan sela bola untuk pengukuran. Susunan horizontal
digunakan untuk diameter D < 50 cm dengan rentang tegangan yang lebih rendah sedangkan untuk
diameter yang lebih besar digunakan susunan vertikal yang mengukur besar tegangan terhadap bumi.
Untuk memperoleh ketelitian yang tinggi pada pengukuran dengan sela bola standar perlu
diperhatikan hal-hal berikut :
Jarak sela s < D
Jarak sela s > 5 % jari-jari elektroda
Permukaan elektroda tidak boleh berdebu
Elektroda harus licin (jangan dibersihkan dengan pembersih yang kasar)
Jarak benda di sekitar elektroda > (0,25 + V/300) m
Untuk mencegah osilasi saat terjadi percikan, sebuah resistor yang tahanannya > 500 ohm diserikan
dengan elektroda bola.
2. Potential Transformer
Trafo ukur adalah trafo stepdown yang dirancang khusus untuk pengukuran tegangan
tinggi. Kumparan tegangan tinggi dihubungkan ke terminal yang akan diukur,
sedangkan kumparan tegangan rendahnya dihubungkan dengan Voltmeter atau alat ukur
tegangan rendah lainnya. Rangkaian pengukuran ditunjukkan pada gambar berikut :
Jika tegangan voltmeter adalah Vu, maka tegangan tinggi yang hendak diukur adalah :
Vx = a Vu
Dimana a = faktor transformasi trafo ukur
4. Pembagi Tegangan
Resistif
Pembagi tegangan ini digunakan untuk pengukuran tegangan tinggi DC, tegangan tinggi
impuls, dan tegangan tinggi AC. Pembagi tegangan ini terdiri atas dua resistor yang
terhubung seri, yaitu resistor dengan tegangan tinggi (Rh) dan resistor tegangan rendah
(Ri).
Nilai resistor dirancang sedemikian rupa sehingga pada saat pengukuran tegangan
tertinggi, arus yang mengalir pada resistor kurang lebih 1mA. Resistor tegangan tinggi
dibuat dari bahan konduktor yang dibelitkan pada suatu inti yang terbuat dari bahan
isolasi. Alat ukur tegangan rendah (Voltmeter atau Osiloskop) dihubungkan paralel
dengan resistor tegangan rendah (Ri), seperti ditunjukkan pada Gambar
5. Elektrostatik
Voltmeter
Alat ukur ini digunakan untuk mengukur tegangan tinggi AC dan DC. Konstruksinya diberikan pada
gambar. Bagian utama dari alat ukur ini adalah dua elektroda piring sejajar.
Salah satu diantaranya dapat bergerak sepanjang sumbu eletroda (M) dan elektroda yang satu lagi
adalah elektroda pengukuran (P).
Jika elektroda pengukuran dihubungkan ke sumber tegangan, medan elektrik (E) akan timbul
diantara kedua elektroda tersebut. Agar distribusi medan tersebut merata, disekeliling piring
bergerak diberikan perisai. Medan elektrik ini akan menimbulkan gaya pada muatan-muatan bebas
yang terdapat pada elektroda M. Gaya ini akan membuat piring M bergerak menuju elektroda
pengukuran (P). Gerakan ini selanjutnya akan menggerakkan reflektor sehingga posisi sinar pantul
pada garis skala berpindah. Perpindahan sinar pantul juga sebanding dengan kuadrat tegangan
yang diukur.
Hasil pengukuran tergantung pada nilai rata-rata arus i1, sedang nilai ratarata arus ini tergantung pada bentuk gelombangnya. Bentuk gelombang arus
i1 tergantung pada bentuk gelombang tegangan.
Terlihat bahwa arus menjadi nol pada saat tegangan mencapai nilai puncak
atau ketika t=T/2. Jika dalam periode (0-T/2), gelombang tegangan
mempunyai punuk, arus menjadi nol ketika tegangan mencapai puncak
punuk, atau sebelum t=T/2. Hasil pengukuran juga tergantung pada
frekuensi. Karena itu, pengukuran harus dilengkapi dengan frekuensimeter.
Untuk menghilangkan pengaruh frekuensi ini, alat ukur dilengkapi dengan
alat cacah digital, seperti pada gambar. Arus I1 menimbulkan jatuh tegangan
pada R yang besarnya V = I1.R