You are on page 1of 25

RANGKAIAN PENGUJIAN

TEGANGAN TEMBUS UDARA,


MINYAK, DAN ISOLATOR
DENGAN MENGGUNAKAN
TEGANGAN TINGGI AC
DAN ELEKTRODA BOLA

Kelompok 1 :
Fiqih Anugerah Fariz 21060114120001
M. Bagus Yaumil F
21060114120022
Chrisna Radityatama
21060114120043
Rifan Al-Manshur
21060114130127
Yusuf Dewantoro
21060111130106

Rangkaian Pengujian Tegangan


Tembus Menggunakan Elektroda
Bola

Rangkaian Pengujian Tegangan


Tembus Menggunakan Elektroda
Bola
Tegangan Suplai 220 V AC dihubungkan dengan regulator
tegangan yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan
tegangan. Karena kinerja regulator tegangan tidak dapat
dioperasikan dengan tangan secara langsung, maka digunakan
operating terminal.
Setelah keluar dari regulator, tegangan mulai menyuplai trafo. Trafo
disini akan menghasilkan keluaran tegangan sebesar 100 kV.
Tegangan Keluaran dari Trafo akan menuju resistor 20 M Ohm.
Resistor berfungsi menghindari arus balik yang besar menuju
sumber ketika terjadi short circuit sehingga tidak terjadi kerusakan
pada trafo.
Setelah itu, tegangan sumber akan menyuplai kapasitor
pembangkitan ini akan dicuplik menggunakan jumper yang terdapat
pada kapasitor ujinya sehingga tegangan dapat terukur melalui
Digital Measuring Instrument (DMI).

Bentuk Gelombang Pembangkit


Tegangan Tinggi AC

Peralatan Pengujian Tegangan


Tembus
Penjelasan mengenai peralatan alat pengujian
tegangan tembus
Regulator Tegangan
Alat ini digunakan untuk mengatur tegangan yang akan masuk
ke trafo. Masukannya adalah berupa tegangan 220 V satu fasa
sedangkan keluarannya adalah tegangan AC yang nilainya
divariasikan

Peralatan Pengujian Tegangan


Tembus
Trafo Tegangan Tinggi
Digunakan untuk membangkitkan tegangan tinggi dari
220V ke 100 kV.

Peralatan Pengujian Tegangan


Tembus
Resistor Pengaman
Untuk mencegah arus balik yang tinggi
yang dapat merusak trafo. Biasanya
memiliki nilai 10 sampai 20M Ohm.

Peralatan Pengujian Tegangan


Tembus
Kapasitor Tegangan Tinggi
Digunakan untuk mencuplik tegangan
sehingga tegangan dari kapasitor dapat
diukur menggunakan Digital Measuring
Instrument (DMI)

Peralatan Pengujian Tegangan


Tembus
Digital Measuring Instrument
Untuk mengukur tegangan pada saat
pembangkitan tegangan tinggi

Peralatan Pengujian Tegangan


Tembus
Operating Terminal (OT)
Mengatur tegangan pada regulator dari
jarak jauh

Pengujian
Tegangan
Media Isolasi Minyak

Tembus

Pengujian
Tegangan
Media Isolasi Udara

Tembus

Pengukuran Tegangan Tinggi AC


Tegangan Tinggi AC dapat diukur
berbagai cara, antara lain :
1. Sphere Gap
2. Potential Transformer
3. Pembagi Tegangan Kapasitif
4. Pembagi Tegangan Resistif
5. Voltmeter Elektrostatik
6. Alat ukur Chubb dan Fortescue

dengan

1. Sphere Gap
Jika tegangan yang diterapkan melampaui tegangan tembus statis, maka dalam waktu beberapa s,
sela percik akan tembus. Selama selang waktu tersebut puncak tegangan jaringan dapat dianggap
konstan. Oleh karena itu tembus dalam gas selalu terjadi pada puncak tegangan bolak balik frekuensi
rendah. Untuk sela dengan medan yang homogen (waktu peluahan tembus sangat singkat) perilaku
tersebut teramati untuk frekuensi yang lebih tinggi. Karena itu puncak tegangan bolak balik dengan
frekuensi hingga 500 kHz dapat ditentukan dengan mengukur besar sela udara atmosfer sewaktu tembus.
Dalam gambar 1 ditunjukkan dua susunan sela bola untuk pengukuran. Susunan horizontal
digunakan untuk diameter D < 50 cm dengan rentang tegangan yang lebih rendah sedangkan untuk
diameter yang lebih besar digunakan susunan vertikal yang mengukur besar tegangan terhadap bumi.
Untuk memperoleh ketelitian yang tinggi pada pengukuran dengan sela bola standar perlu
diperhatikan hal-hal berikut :
Jarak sela s < D
Jarak sela s > 5 % jari-jari elektroda
Permukaan elektroda tidak boleh berdebu
Elektroda harus licin (jangan dibersihkan dengan pembersih yang kasar)
Jarak benda di sekitar elektroda > (0,25 + V/300) m
Untuk mencegah osilasi saat terjadi percikan, sebuah resistor yang tahanannya > 500 ohm diserikan
dengan elektroda bola.

2. Potential Transformer
Trafo ukur adalah trafo stepdown yang dirancang khusus untuk pengukuran tegangan
tinggi. Kumparan tegangan tinggi dihubungkan ke terminal yang akan diukur,
sedangkan kumparan tegangan rendahnya dihubungkan dengan Voltmeter atau alat ukur
tegangan rendah lainnya. Rangkaian pengukuran ditunjukkan pada gambar berikut :

Jika tegangan voltmeter adalah Vu, maka tegangan tinggi yang hendak diukur adalah :
Vx = a Vu
Dimana a = faktor transformasi trafo ukur

Sifat- sifat alat ukur ini adalah :


Harganya mahal karena untuk tegangan yang sangat
tinggi serta frekuensi yang relatif rendah (50 Hz) maka
perkalian fluks magnetik dan jumlah lilitan dari belitan
tegangan tinggi menjadi sangat besar
Hasil pengukurannya teliti
Cocok untuk pengukuran di atas 100 kV
Dapat digunakan untuk mengukur tegangan puncak,
harga efektif tegangan, dan menunjukkan bentuk
gelombang tegangan.

3. Pembagi Tegangan Kapasitif


Alat ukur ini digunakan untuk mengukur tegangan tinggi AC dan tegangan tinggi
impuls. Komponennya terdiri atas kapasitor tegangan tinggi Ch dan kapasitor
tegangan rendah Cl yang keduanya dihubungkan seri. Alat ukur penunjuk
dihubungkan paralel dengan kapasitor Cl seperti ditunjukkan pada gambar.

Keburukan pembagi tegangan kapasitif ini antara lain


adalah:
1. Hasil pengukuran dipengaruhi oleh kapasitansi dan
induktansi kabel koaksial yang memhubungkan
pembagi tegangan dengan alat ukur
2. Kesalahan terjadi karena adanya kapasitansi sasar dan
kapasitansi sendri kapasitor tegangan tinggi. Hal ini
berpengaruh terhadap hasil pengukuran terutama pada
saat pengukuran tegangan tinggi Impuls

4. Pembagi Tegangan
Resistif
Pembagi tegangan ini digunakan untuk pengukuran tegangan tinggi DC, tegangan tinggi
impuls, dan tegangan tinggi AC. Pembagi tegangan ini terdiri atas dua resistor yang
terhubung seri, yaitu resistor dengan tegangan tinggi (Rh) dan resistor tegangan rendah
(Ri).
Nilai resistor dirancang sedemikian rupa sehingga pada saat pengukuran tegangan
tertinggi, arus yang mengalir pada resistor kurang lebih 1mA. Resistor tegangan tinggi
dibuat dari bahan konduktor yang dibelitkan pada suatu inti yang terbuat dari bahan
isolasi. Alat ukur tegangan rendah (Voltmeter atau Osiloskop) dihubungkan paralel
dengan resistor tegangan rendah (Ri), seperti ditunjukkan pada Gambar

5. Elektrostatik
Voltmeter
Alat ukur ini digunakan untuk mengukur tegangan tinggi AC dan DC. Konstruksinya diberikan pada
gambar. Bagian utama dari alat ukur ini adalah dua elektroda piring sejajar.
Salah satu diantaranya dapat bergerak sepanjang sumbu eletroda (M) dan elektroda yang satu lagi
adalah elektroda pengukuran (P).

Jika elektroda pengukuran dihubungkan ke sumber tegangan, medan elektrik (E) akan timbul
diantara kedua elektroda tersebut. Agar distribusi medan tersebut merata, disekeliling piring
bergerak diberikan perisai. Medan elektrik ini akan menimbulkan gaya pada muatan-muatan bebas
yang terdapat pada elektroda M. Gaya ini akan membuat piring M bergerak menuju elektroda
pengukuran (P). Gerakan ini selanjutnya akan menggerakkan reflektor sehingga posisi sinar pantul
pada garis skala berpindah. Perpindahan sinar pantul juga sebanding dengan kuadrat tegangan
yang diukur.

6. Alat Ukur Chubb dan


Fortescue
Alat ukur ini digunakan untuk mengukur tegangan tinggi AC dan terdiri
atas satu unit kapasitor tegangan tinggi, dua diode yang dihubungkan
antiparalel, dan satu ammeter DC. Rangkaian pengukuran ditunjukkan
pada gambar.
Arus yang melalui kapasitor C mendahului tegangannya sebesar 90
derajat. Arus ini merupakan jumlah arus yang mengalir pada kedua
dioda. Arus yang mengalir pada ammeter adalah arus yang dilewatkan
dioda D1, seperti ditunjukkan pada gambar.

Hasil pengukuran tergantung pada nilai rata-rata arus i1, sedang nilai ratarata arus ini tergantung pada bentuk gelombangnya. Bentuk gelombang arus
i1 tergantung pada bentuk gelombang tegangan.
Terlihat bahwa arus menjadi nol pada saat tegangan mencapai nilai puncak
atau ketika t=T/2. Jika dalam periode (0-T/2), gelombang tegangan
mempunyai punuk, arus menjadi nol ketika tegangan mencapai puncak
punuk, atau sebelum t=T/2. Hasil pengukuran juga tergantung pada
frekuensi. Karena itu, pengukuran harus dilengkapi dengan frekuensimeter.
Untuk menghilangkan pengaruh frekuensi ini, alat ukur dilengkapi dengan
alat cacah digital, seperti pada gambar. Arus I1 menimbulkan jatuh tegangan
pada R yang besarnya V = I1.R

Pengujian Tegangan Tembus


dengan Media Isolasi Udara

Pengujian Tegangan Tembus


dengan Media Isolasi Minyak

You might also like