You are on page 1of 9

ADVOKASI MEDIA

BANYAK RS SWASTA ABAIKAN BPJS

Kelompok 4
Novia Astarina
Ony Rosalia
Maria Vandelina
Hanifah
Wanura Nabila
Herlyn Anastasya

Advokasi Media
Advokasi media, dalam pengertian yang
sebenarnya adalah strategi yang
digunakan untuk membuat berita
melalui media massasurat kabar,
majalah, radio, televisi, film, brosur, dan
sebagainyayang bisa menciptakan
debat publik dan mengumpulkan
dukungan untuk mengubah normanorma masyarakat dan kebijakan publik
(www.publicstrategies.org/).

4 Langkah Sukses Kebijakan


Advokasi Media
Menekankan dimensi masalah sosial
ex : Penolakan Pasien BPJS oleh RS Swasta.
Menggeser tanggungjawab masalah dari individu yg terkena
pembuat keputusan yg membuat timbulnya masalah
ex : Ini menjadi tanggung jawab pemerintah dalam ketegasan
penerapan sistem BPJS khususnya presiden dan Rumah Sakit yang
bersangkutan.
Menyajikan altenatif kebijakan sebagai solusi masalah
ex : Adanya aturan yang mewajibkan RS Swasta untuk bekerja sama
dengan BPJS beserta ancaman sanksi penyelenggaraan.
Menyajikan pilihan kebijakan ada practical application.
Ex : Presiden menggunakan kewenangan untuk menekan pihak-pihak
yang membandel dengan tidak ikut bergabung dengan BPJS dengan
cara akan mempersulit perizinan rumah sakit swasta.

Target Sasaran Advokasi Media


(Wallade Dan Darfman, 1996)
Target sasaran primer:
orang, kelompok, orang yang punya kekuasaan
membuat keputusan.
Ex : Presiden, Rumah Sakit.
Target sasaran sekunder:
Individu/kelompok yg dapat dimobilisasi untuk
memberikan tekanan/pressure pd pembuat keputusan.
Ex : Organisasi yang bergerak di bidang kesehatan
(LSM) dan Wartawan.
Target sasaran tersier:
Masyarakat umum.
Ex : Peserta BPJS di Indonesia Baik PBI dan NON PBI.

Contoh framing
strategy
1. Isu publik atau kesehatan masyarakat
ex :
. Kasus penolakkan pasien oleh rumah sakit di
Tanah Air, salah satunya menimpa Sukidi, seorang
pegawai PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari dan
mengalami kesulitan mendapat kamar di RS
Pemerintah.
. Sejauh ini ada 800 rumah sakit swasta, baru 200
an rumah sakit swasta yang melayani pasien BPJS.

2.

Mendiskreditkan pendapat seorang tokoh atau ahli dng


mengemukakan fakta atau pandangan baru yang layak diperhatikan,
agar menjadi isu publik.
Ex : Pendapat dari Direktur Kepersetaan BPJS Kesehatan Sri Endang
Tidarwati : Ada 2400 RS Pemerintah, RSUD, RS Swasta, Baru 1.800
RS yang bekerjasama dengan BPJS, 600 RS Swasta Tidak Mengikat
dengan BPJS, Imbasnya Penumpukan Pasien RS Pemerintah dan RSUD.
Pendapat Kedua Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris : FaktorFaktor yang menghalangi RS Swasta Ikut dalam program JKN :
Kendala izin, target konsumen (orang Kaya), Skema Klaim BPJS
Indonesia Case Based Group (Ina CBGs). Pencairan dana klaim lebih
rendah dari pelayanan yang diberikan ke pasien, dan RS merugi. Fachmi
menjelaskan berdasarkan kajian terhadap 330 RS yang melakukan klaim
BPJS Kesehatan pada januari 2014, hanya 11 diantaranya (3%) merugi,
sedangkan219 RS sisanya mengalami surplus. Jadi, untung rugi RS
dalam melayani peserta JKN bukan karena dari INACBGs, melainkan
dari tingkat efisiensi dalam pelayanan.

Mengajukan suara/pendapat yang layak


diperhatikan dan meningkatkan argumentasi fakta.
Ex :
Presiden Jokowi mendesak otoritas kesehatan menjatuhkan sanksi
kepada RS swasta yang membandel.
Secara nasional belum ada aturan yang mewajibkan rumah sakit
swasta untuk bekerjasama dengan BPJS. Oleh karena itu, jika
ingin digubris, pemerintah perlu menerbitkan aturan tersebut
beserta ancaman sanksi pelanggaran.
Faktanya, Pemerintah memiliki kewenangan terhadap rumah sakit
yang diatur dalam Undang-Undang No.44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit. Dalam hal ini pemerintah bertanggung jawab
membina dan mengawasi penyelenggaraan RS.

Sukses Advokasi Media:


(Wallack, Jernigan Dan Thenksa, 1993)
Framing The Issue Dalam Kasus Ini :
Memastikan Aturan Tidak Tumpul , merupakan topik wacana mengenai
pelaksanaan BPJS di Indonesia. Diterbitkan pada hal 1 oleh Media
Indonesia pada hari rabu 28 April 2015. kasus ini diangkat karena
banyaknya penolakkan yang dilakukan RS Swasta, yang baru-baru ini di
alami oleh Sukidi. Hal ini dimaksudkan untuk memberi informasi kepada
publik, bahwa telah terjadi sesuatu tentang sistem pelayanan kesehatan
kita saat ini.

Framing the issue of the content


RS Swasta Tidak Bekerjasama Dengan BPJS disebabkan
Kendala Izin dan ketidakcocokan skema klaim

Daftar Pustaka
Advokasi Media OlehProf. dr. Hadi Pratomo,
MPH, Dr.PH
Koran Media Indonesia, Rabu 29 April 2015,
Oleh Cornelius Eko Susanto, Hal. 2

You might also like