You are on page 1of 30

Dengan modernisasi sitem pertanian di

indonesia, penggunaan tenaga


tradisional semakin terbatas
Banyak perusahaan yang
menggunakan mesin-mesin untuk
proses produksi hasil pertanian
Menimbulkan masalah baru dalam
bidang kesehatan bagi pekerja

Karena penggunaan mesin terdapat bahaya

potensial Ergonomis, getaran dan bising.


Masalah kesehatan yang ditimbulkan berupa :
1. Gangguan muskuloskeletal misalnya
BP/LPB
Trauma injury
Ischialgia dan brachialgia
Atritis
2. Gangguan pendengaran : SNHL
3. Kecelakaan kerja

Sebagian dari kekuatan mekanis


disalurkan kepada tubuh pekerja atau
lainnya dalam bentuk getaran mekanis.
Getaran atau vibrasi adalah faktor fisik
yang ditimbulkan oleh subjek dengan
getaran osilasi, misalnya mesin,
peralatan atau perkakas kerja yang
bergetar dan memberikan pajanan
kepada pekerja melalui transmisi.

Adapun besar getaran yang memajan


tubuh ditentukan oleh:
1. Sifat getaran, yaitu frekuensi,
intensitas/amplitudo, dan durasi dari
vibrasi.
2. Mekanika input independen, yaitu tahanan
yang diberikan oleh struktur tubuh
terhadap getaran.
Sebab-sebab dari gejala akibat getaran
adalah :
1. Efek mekanis kepada jaringan
2. Rangsangan reseptor saraf didalam
jaringan

Getaran dapat dibagi menjadi


beberapa kategori :
1. Whole Body Vibration (WBV)
WBV dapat mengenai kepala sampai
ujung kaki, biasanya terdapat pada
supir atau operator yang duduk diatas
mesin yang bergetar

1.

2.

Ada dua respon mekanis dari tubuh yang


dapat digunakan untuk mengukur getaran
yang dapat membuat tubuh bergerak
yaitu
transmissibility : fraksi dari getaran yang
akan ditransmisikan, contohnya fraksi
getaran dari tempat duduk ke kepala.
tergantung dari frekuensi getaran, sumbu
getaran, dan postur tubuh
transmissibilitas untuk gerakan vertikal
kepala adalah sekitar 3 sampai 10 Hz
impedance : menggerakan tubuh dalam
setiap frekuensi. Impedansi tergantung
pada berat badan, impedansi vertikal dari
tubuh menunjukan resonansi sekitar 5 Hz.

Tergantung besarnya frewensi :


- 3 9 Hz
: dada dan perut
- 10 12 Hz : alat perifer tubuh
- 13 15 Hz: pharynx
Intensutas tinggi mempengaruhi
tekanan darah, denyut jantung
Effek lanjut : erytrosit pada urine,
ketulian

Meningkatnya tonus otot-otot oleh karena


getaran dibawah frekuensi 20 Hz menjadi
sebab kelelahan. Kontraksi statis ini
menyebabkan penimbunan asam laktat.
frekuensi diatas 20 Hz menyebabkan
pengenduran otot
frekuensi tinggi 30-50 Hz digunakan
dalam kedokteran olah raga untuk
memulihkan otot-otot sesudah kontraksi
luar biasa.

Ketidaknyamanan
Gangguan aktivitas
Perubahan fungsi fisiologis
Perubahan neuromuscular
Perubahan cardiovaskular, respiratori,
endokrin dan metabolik.

Risiko kesehatan spinal


Low back pain dapat disebabkan oleh berbagai macam
vibrasi pada sistem muskuloskeletal , degenerasi diskus
intervetebralis, yang dapat menyebabkan gangguan pada
kolumna vertebralis yang melibatkan jaringan dan saraf
sehingga menyebabkan berbagai macam masalah pada
tulang belakang.
Penyakit lain
Nervous system, vestibular organ dan pendengaran.
Frekuensi WBV yang melebihi 40Hz dapat menyebabkan
kerusakan dan gangguan pada CNS. WBV dapat juga
menyebabkan sakit kepala, gangguan pada EEG. Beberapa
penelitian menyatakan adanya hubungan antara gangguan
keseimbangan dengan WBV. Penelitian lain meyebutkan
adanya peningkatan kasus PTS setelah terpapar oleh WBV
yang lama.

Sistem pencernaan dan sirkulasi.


Gangguan perifer seperti Raynaud-syndrom
Vena kaki mengalami varises, hemoroid, dan
varikokel
Ischemic Heart Disease dan hipertensi
Perubahan neurovascular

Getaran mekanis yang berasal dari alat


kerja atau proses kerja yang memasuki
tubuh melalui jari tangan
Pajanan HTV biasanya berasal dari alatalat pabrik , pertanian dan kehutanan
(gergaji, palu).

Tulang ; Getaran mempengaruhi tulang


dan sendi masih menjadi kontroversi.
Peningkatan prevalensi osteoarthritis
dan artrosis siku telah dilaporkan terjadi
pada penambang batubara, pekerja
konstruksi jalan dan pekerja pembuatan
metal yang terpapar getaran.
Neurologis : pada tahun 1997 oleh
Stockholm Workshop 86, membagi tiga
tingkatan berdasarkan gejala dan hasil
pemeriksaan klinis.

Stage

tanda dan gejala

0SN

Terpapar getaran tetapi tidak memiliki


gejala

1SN

Mati rasa intermiten, dengan atau tanpa


sensasi

2SN

Mati rasa intermitent or persisten,


penurunan persepsi sensoris

3SN

Mati rasa intermiten atau persisten,


penurunan perbedaan taktil dan/atau
manipulasi ketangkasan

Otot ; Paparan getaran pada pekerja


dapat menimbulkan keluhan kelelahan
otot dan rasa sakit pada tangan dan
lengan.
Kecelakaan mekanis yang terjadi
secara langsung atau kerusakan saraf
perifer

Efek pada pembuluh darah

Raynaud's phenomenon untuk menjelaskan


getaran yang mempengaruhi kelainan pembuluh
darah : dead or white finger, traumatic vasospastic
disease dan vibration-induced white finger (VWF).
VWF mempunyai karakteristik tersendiri, dimulai
dari episode jari tangan yang memutih yang
disebabkan oleh spasme pembuluh darah arteri
bagian distal.
Dingin dapat menyebabkan Raynaud's
phenomenon pada pekerja yang terpapar getaran
karena kerja saraf simpatis yang berlebihan untuk
memicu reflek vasokonstriksi , reflek ini dapat
terjadi karena paparan yang terlalu lama terhadap
getaran yang berbahaya, getaran ini
mempengaruhi perubahan pembuluh darah
setempat (penebalan dinding otot, kerusakan
endotel, perubahan reseptor).

WHO-kebisingan masalah utama kesehatan


kerja di dunia : 14% terpapar bising > 90dB

Tempat

Paparan

NIHL

Amerika
>85dB 20 jt
Sydney
> 87dB
Quebec
> 85dB - 55%
Indonesia
Peleburan baja
85-105dB
Plywood
86.1-108.2dB
TNI-Helikopter
86 117 dB
Bajaj
97 101 dB

40-50 %
31.55%
31.81%
27.16%
50%

Apabila bunyi tersebut tidak disukai


atau
tidak
dikehendaki
maka
dinyatakan/dirasakan sebagai suatu
kebisingan (noise). Tidak ada definisi
yang pasti tentang kebisingan karena
kondisi bising setiap orang berbeda,
namun dapat diukur terutama di
tempat kerja.

Frekwensi suara yg bising terdiri


campuran sejumlah gelombang suara
dengan
berbagai
frekwensi

spektrum frekwensi suara

Adanya sumber bunyi


Adanya sesuatu yang bergetar
Perlu medium pengantar

Frekwensi bunyi getaran/detik : Hertz


Intensitas bunyi tekanan arus energy
bunyi per satuan luas : d
Kenyaringan bunyi tergantung frekwensi
bunyi 16 Hz (infrasonic) getaran
- 20.000 Hz : ultrasonic
Semakin rendah frekwensi bunyi semakin
rendah kenyaringan bunyi dibanding
frekwensi tinggi

1.
2.
3.
4.
5.

Bising kontinyu, spektrum luas


Bising kontinyu, spektrum sempit
Bising yg ter putus-putus
Kebisingan impulsif
Kebisingan impulsive berulang

Intensitas Suara (dB)

Jumlah jam

OSHA

Indonesia

kerja

90

85

92

95

88

100

91

105

94

110

97

0.5

115

100

0.25 atau kurang

percakapan normal

pain begin

1 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Ambang dengar
ruang isolasi
mesin manual
of

grinding
power saw
spray painting
air cooler
electricc motor

jet take

Eksternal : jalan raya, tetangga, industri di


luar pabrik
Internal : dari pabrik sendiri z: bunyi mesin,
kompressor, penggilingan dll
Contoh kebisingan :
1. 100-115 : pabrik pengalengan, ruang
ketel,
musik keras, buldozer, ruang diesel
2. 115 130 dB L mesiun diesel besar, mesin
turbin, kompressor, mesin turbo pesawat
3. 140 : mesin jet pesawat saat take-off

Gangguan fisiologis : Tensi , nadi ,


pucat, gangguan sensorik, konstriksi
pemb darah perifer

Gangguan komunikasi : masking efect,


berteriak kecelakaan kerja

Gangguan keseimbangan : rasa


melayang, pusing, mual

Gangguan psikologis : gastritis, stress,


lelah, psikosomatik

Effek pada pendengaran : TTS dan PTS /


NIHL

Tanda - tanda
awal:
- lambat mengerti
pembicaraan
- bicara dekat-dekat /
melihat gerak bibir
- komplin temannya
tidak jelas bicara
- tinitus

Jenis tuli :
a. tuli perceptif
b. tuli konduktif
c. keduanya

1. Monitoring paparan bising


2.
Kontrol
enggineering
administrasi
3. Evaluasi audiometer
4. Penggunaan Alat Pelindung
( PPE)
5. Pendidikan dan Motivasi
6. Evaluasi Program
7. Audit Program
1996 )

dan

Diri

(Sumber dari NIOSH, komponen 7 ditambah pd th

Terima Kasih

You might also like