You are on page 1of 15

AKUNTANSI SEKTOR

PUBLIK

KELOMPOK 2
1. Ayu Septiyani
2. Asha Mustika Maharani
3. Murni Hanny Fatma
4. Riska Puji Astuti

Organisasi Sektor
Publik dalam
Lingkup Non
Government
Organisation (NGO)

Pengertian
LSM/NGO(Non
Government
Organisation)
LSM juga sering
dikenal dengan NGO (Non-governmental
organization). Sesuai dengan namanya, NGO pada
dasarnya memiliki pengertian singkat sebagai organisasi
yang tidak berada secara langsung dalam struktur
pemerintahan ataupun tidak ada koordinasi langsung
dari pemerintah dan merupakan badan yang bersifat
mandiri. LSM dapat berdiri jika terdapat kesamaan visi
dan misi sekelompok orang yang membentuk organisasi
dengan kebebasan segala perbedaan yang terdapat di
masyarakat seperti agama, suku, ras, golongan, dan
gender tapi tetap berasaskan Pancasila dan UUD 1945.
Berdasarkan Undang-undang No.16 tahun 2001 tentang
Yayasan, maka secara umum organisasi non pemerintah
di indonesia berbentuk yayasan.

SISTEM PENCATATAN
NGO
Sesuai dengan PSAK No. 45 tentang Pelaporan
Keuangan Organisasi Nirlaba, organisasi
nirlaba disarankan menerapkan basis
akuntansi akrual secara penuh atas
pengakuan dan pengukuran penerimaan dan
pengeluaran dana. Sedangkan basis akuntansi
yang sekarang ini diterapkan oleh kebanyakan
organisasi nirlaba dalam pembuatan laporan
keuangan adalah basis kas atau modifikasi
dari basis kas.

BASIS AKUNTANSI
NGO
Basis akuntansi merupakan prinsipprinsip akuntansi yang menentukan
kapan pengaruh atas transaksi atau
kejadian harus diakui untuk tujuan
pelaporan keuangan. Basis akuntansi ini
berhubungan dengan waktu kapan
pengukuran dilakukan.

MACAM-MACAM BASIS
AKUNTANSI
`

Akuntansi berbasis kas


(cash basis of accounting)

BASIS
AKUNTANSI

Modifikasi dari akuntansi


berbasis kas (modified cash
basis of accounting)

Akuntansi berbasis akrual


(accrual basis of
accounting)
Modifikasi dari akuntansi
berbasis akrual (modified
accrual basis of
accounting)

AKUNTANSI BERBASIS KAS


Dalam akuntansi berbasis kas, transaksi ekonomi dan
kejadian lain diakui ketika kas diterima atau
dibayarkan. Basis kas ini dapat mengukur kinerja
keuangan organisasi nirlaba yaitu untuk mengetahui
perbedaan antara penerimaan dana dan pengeluaran
dana dalam suatu periode. Basis kas menyediakan
informasi mengenai sumber dana yang dihasilkan
selama satu periode, penggunaan dana dan saldo
dana pada tanggal pelaporan. Model pelaporan
keuangan dalam basis kas biasanya berbentuk
Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana, Laporan
Status Anggaran dan laporan Status Dana

MODIFIKASI DARI AKUNTANSI


BERBASIS KAS
Basis akuntansi ini pada dasarnya sama dengan
akuntansi berbasis kas, namun dalam basis ini
pembukuan untuk periode tahun berjalan masih
ditambah dengan waktu atau periode tertentu (specific
period) misalnya 1 atau 2 bulan setelah periode berjalan
(leaves the books open). Penerimaan dan pengeluaran
kas yang terjadi selama periode tertentu tetapi
diakibatkan oleh periode pelaporan sebelumnya akan
diakui sebagai penerimaan dan pengeluaran atas
periode pelaporan yang lalu (periode sebelumnya). Arus
kas pada awal periode pelaporan yang diperhitungkan
dalam periode pelaporan tahun lalu dikurangkan dari
periode pelaporan berjalan.

AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL


Akuntansi berbasis akrual berarti suatu basis
akuntansi di mana transaksi ekonomi dan
peristiwa-peristiwa lain diakui dan dicatat
dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam
periode laporan keuangan pada saat terjadinya
transaksi tersebut, bukan pada saat kas atau
ekuivalen kas diterima atau dibayarkan.
Akuntansi berbasis akrual ini banyak dipakai
oleh institusi sektor non publik dan lembaga
lain yang bertujuan mencari keuntungan.

MODIFIKASI DARI AKUNTANSI


BERBASIS AKRUAL
Basis akuntansi ini meliputi pengakuan
beberapa
aktiva,
namun
tidak
seluruhnya, seperti aktiva fisik, dan
pengakuan
beberapa
kewajiban,
namun tidak seluruhnya, seperti utang
pensiun.

SISTEM AKUNTANSI PADA LSM


PSAK NO. 45 TENTANG STANDAR AKUNTANSI UNTUK ENTITAS
NIRLABA
Dasar tuntutan akuntabilitas, yang dalam hal ini pertanggungjawaban
keuangan terhadap segala aktivitas pada semua organisasi LSM adalah
PSAK No. 45 mengenai pelaporan keuangan organisasi nirlaba.
Karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis.
Dimana perbedaan utama yang mendasar adalah cara organisasi itu
memperoleh sumber dana yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai
aktivitas operasionalnya. Organisasi ini memperoleh sumber daya dari
lembaga donor dan para penyumbang lainnya. Jadi dalam organisasi
nirlaba, transaksi yang jarang atau tidak akan pernah terjadi dalam
organisasi bisnis manapun akan muncul. Namun, dalam praktek
orgabisasi nirlaba, berbagai bentuk sulit dibedakan dengan organisasi
bisnis pada umumnya.

LAPORAN KEUANGAN YANG


DIHASILKAN
Laporan keuangan organisasi nirlaba
meliputi :
laporan posisi keuangan pada akhir
periode laporan,
laporan aktivitas,
serta laporan arus kas untuk suatu
periode pelaporan.

KARAKTERISTIK KUALITAS
LAPORAN KEUANGAN LSM :

Dapat dipahami
Relevan
Materialitas
Keandalan atau realibilitas
Penyajian judul
Substansi mengungguli bentuk
Netralitas
Pertimbangan sehat
Kelengkapan
Dapat dibandingkan

You might also like