You are on page 1of 13

ANSAKSI-TRANSAKSI EKONOMI DALAM ISL

Jual-Beli

Pengertian
Hukum

Rukun &
Syarat
macam
Riba

Ariyah
(pinjammeminjam)
Pengertian

Ijarah
(sewamenyewa)
Pengertian

Rukun &
Syarat

Rukun

kewajiban
peminjam

Syarat

1. JUAL BELI
A).
Pengertia
n

B). Hukum

C). Rukun & Syarat

D). Macam

E). Riba

ARIYAH ( PinjamMeminjam )

A). Pengertian

Pinjam meminjam dalam bahasa Arab disebutAriyah.


KataAriyahmenurut bahasa artinya pinjaman.
Pinjam-meminjam menurut istilahSyaraialah akad berupa
pemberian mamfaat suatu benda halal dari seseorang kepada orang
lain tanpa ada imbalan dengan tidak mengurangi atau merusak
benda itu dan dikembalikan setelah diambil memfaatnya.

B). Rukun & Syarat

Rukun :

1.Orang yang meminjamkan atauMuir.


2. Orang yang meminjam atauMustair.
3. Barang yang dipinjam atauMuar.
4. Lafal atau sighat pinjaman atau sighatariyah.

Syarat :
Peminjam > 1. Orang yang dapat memelihara hak miliknya.
2. Dewasa dan berpikiran sehat.
3. Tidak boleh meminjamkan pada orang lain.

Yang meminjamkan > 1. Orang yang berhak berbuat kebaikan


atas kehendaknya.
2. Dewasa dan berpikiran sehat.
3. Pemilik sah bendanya.

Benda yang dipinjamkan > 1. Ada manfaatnya.


2. Tidak habis dipakai.
3. Tidak cepat rusak

C). Kewajiban Peminjam


1. Mengembalikan barang itu kepada pemiliknya jika
telah selesai.
2. Mengganti apabila barang itu hilang atau rusak.
3. Merawat barang pinjaman dengan baik.

IJARAH ( Sewa- Menyewa )

A). Pengertian
Secara etimologis al-ijarah berasal dari kata al-ajru
yang arti menurut bahasanya ialah al-iwadh yang arti
alam bahasa Indonesia adalah ganti dan upah. Ijarah
ialah memberikan suatu benda untuk diambil
manfaatnya dengan syarat yang menerima benda
tersebut harus memberikan imbalan sebagai
bayarannya.

B). Rukun
Mujir (orang/barang yang disewa)
Mustajir (orang yang menyewa)
Objek transaksi (manfaat)
Sighat (ijab dan qabul)
Imbalan atau Upah.

C). Syarat
Kedua orang yang berakad harus baligh dan berakal.

Menyatakan kerelaannya untuk melakukan akad ijarah.


Manfaat yang menjadi objek ijarah harus diketahui secara
sempurna.
Objek ijarah boleh diserahkan dan dipergunakan secara
langsung dan tidak
bercacat.
Manfaat dari objek yang di ijarahkan harus yang dibolehkan
agama, maka
tidak boleh ijarah terhadap maksiat. Seperti mempekerjakan
seseorang untuk
mengajarkan ilmu sihir atau mengupah orang untuk

You might also like