You are on page 1of 11

GIZI PADA STROKE

Pande Putu Sri Sugiani DCn.


M.Kes

Jurusan Gizi Poltekes


Denpasar

Otak Merupakan organ tubuh yang turut


berpartisipasi pada semua kegiatan tubuh, antara
lain bergerak, merasa, berpikir, berbicara, emosi,
mengingat, berkhayal, membaca, menulis,
berhitung, melihat dan menduga

Pada stroke, suplai darah berkurang tergantung


pada bagian mana yang terganggu maka gejala
akan muncul seperti lumpuh setengah badan, mati
rasa, bicara menjadi pelo, pelupa dan gejalagejala lain

Terdapat 2 Jenis Stroke :


Stroke Iskemik
Disebabkan aliran darah berkurang atau terhenti, bila
gangguan berat akan ada sel syaraf yang mati

Stroke Hemoragik
Ada 2 jenis perdarahan yaitu :
Perdarahan Intraserebral
merupakan jenis stroke yang seringkali berat dan
banyak penyebabnya: hipertensi, aneurisma, kelainan
arteri-vena, gangguan pembekuan darah
Perdarahan Subarakhnoid
Penyebabnya masih belum jelas, bisa karena
pecahnya aneurisma atau robeknya malformasi arterivena

Reaksi terhadap gangguan perdarahan


akut stimulasi aksis hipotalamus
kelenjar pituitari melepaskan sitokin dan
hormon-hormon counter regulatory
dengan tujuan:

Stabilisasi fungsi organ


Pemeliharaan kemampuan pertahanan
Pemulihan keadaan

Sebagai akibat pelepasan zat-zat


tadi akan terjadi :
- Fluid overload
- Hiperkatabolisme
- Intoleransi glukosa
- Metabolisme secara
keseluruhan juga akan
meningkat

Penatalaksanaan Nutrisi pada Stroke


Pada dasarnya penatalaksanaan nutrisi
pada stroke sama dengan pada penderita
yang mengalami stress, hanya metoda
penyampaian yang berbeda (route of
administration)
Pada keadaan stres dikenal 2 fase :
* Fase Ebb terjadi segera dan berakhir
24-48 jam sesudah injuri (trauma)
* Fase Akut ( Fase flow )
Terjadi 3-10 hari sesudah injuri

Fase Ebb
Pada fase ini terjadi kenaikan aktifitas sympates dan
terjadi mobilisasi kalori dari glikogen karena organ otak
salah satu organ yang tidak boleh kurang suplai energi
untuk menjaga fungsinya ( Prefered glycogen user )
Fase Akut / Flow
Pasa fase ini ditandai dengan adanya
* Hipermetabolisme
* Hiperkatabolisme
* Kusumsi O2 yang meningkat
Mekanisme timbul karena terjadi
* Pelepasan Sitokin
* Sinyal syaraf aferen dari jaringan yang rusak

Adanya mekanisme respons stress


* Pelepasan catechalamine
* Pelepasan Counter regulatory hormon
* Glucocorticordis
* Glucagon
* Growth hormone
* Prolactine
* Aldosterin
Hormon-hormon tersebut secara sinergis
* Meningkatkan hipolisis
* Memecah protein otot
* Meningkatkan resistensi insulin
* Glikogenolisis
Glukosa darah-darah
sekresi insuline, tetapi
hanya insuline dihambat oleh Counter regulatory
hormon

Otak dan metabolisme Nutrisi


Konsumsi 20% glukosa dan O2 tubuh
Menerima 20% suplai darah untuk fungsinya
Metabolisme energi sulit diukur ( Electro
chemical kadar ATP tidak banyak berubah )
Blood Flow tidak diatur oleh konsumsi O2 dan
oksidasi glukosa
Diduga blood flow berhubungan dengan kadar
laktat .
Transport O2 dari darah ke jaringan otak
dibatasi oleh kadar hemoglobin dan faktor lain
seperti resistensi spesifik endotel kapiler .

Pengaturan Nutrisi
Dukungan nutrisi yang adekuat pada stroke
mencegah komplikasi yang berhubungan dengan
kelainan metabolisme, Mempercepat pemulihan
dan memperpendek masa rawat (Gariballa dkk
1997, 2001)
Perhitungan kebutuhan nutrisi
* Kalori : KK.S = KKB + FS + Akt + SDA
perkiraan faktor stres ( FS )
tergantung kondisi pasien
* Protein : Biasanya ditambah + 15% -20%
* Lemak & H.A sesuai dengan pola makan
individu
* Cairan & elektrolit harus dinormalkan dahulu

You might also like