You are on page 1of 37

ALGORITMA &

PEMROGRAMAN SAINTIFIK

REPRESENTASI
BINER

Suryadi MT

Tim Dosen Departemen Matematika


FMIPA UI
2015

BAGAIMANA KOMPUTER
MENYAJIKAN DATA ?

22

Suryadi MT

BINARY DIGITS: 1 AND 0


Hanya ada 2
kemungkinan
keadaan

Binary digits (bit) merepresentasikan huruf, angka,


warna, dll.
Keadaan on dinyatakan dengan 1
Keadaan of dinyatakan dengan 0

ON

On

Of

OR

1
Suryadi MT

OFF

= 1 bit
3

0
3

SISTEM
PENGKODEAN

American Standard Code for Information Interchange (ASCII) 8 bit; digunakan pada
minicomputers dan personal computers (PC)
Extended Binary Coded Decimal Interchange Code (EBCDIC) 8 bit; digunakan pada used
mainframe computers
Unicode 16 bits; menghasilkan lebih dari 65.000 kombinasi

44

Suryadi MT

SISTEM PENGKODEAN : BITS DAN BYTES


Sistem pengkodean yang
populer dalam komputer
yaitu dengan kode ASCII.
Karakter dinyatakan dalam
barisan 0 dan 1.
Huruf B 0100 0010

Suryadi MT

Character ASCII Code Character ASCII Code


Character ASCII Code Character ASCII Code
A
100 0001
0
011 0000
A
100 0001
0
011 0000
B
100 0010
1
011 0001
B
100 0010
1
011 0001
C
100 0011
2
011 0010
C
100 0011
2
011 0010
D
100 0100
3
011 0011
D
100 0100
3
011 0011
E
100 0101
4
011 0100
E
100 0101
4
011 0100
F
100 0110
5
011 0101
F
100 0110
5
011 0101
G
100 0111
6
011 0110
G
100 0111
6
011 0110
H
100 1000
7
011 0111
H
100 1000
7
011 0111
I
100 1001
8
011 1000
I
100 1001
8
011 1000
J
100 1010
9
011 1001
J
100 1010
9
011 1001
K
100 1011
Space
010 0000
K
100 1011
Space
010 0000
L
100 1100
.
010 1110
L
100 1100
.
010 1110
M
100 1101
(
010 1000
M
100 1101
(
010 1000
N
100 1110
+
010 1011
N
100 1110
+
010 1011
O
100 1111
&
010 0110
O
100 1111
&
010 0110
P
101 0000
$
010 0100
P
101 0000
$
010 0100
Q
101 0001
*
010 1010
Q
101 0001
*
010 1010
R
101 0010
)
010 1001
R
101 0010
)
010 1001
S
101 0011
;
011 1011
S
101 0011
;
011 1011
T
101 0100
,
010 1100
T
101 0100
,
010 1100
U
101 0101
101 1111
U
101 0101
101 1111
V
101 0110
?
011 1111
V
101 0110
?
011 1111
W
101 0111
:
011 1010
W
101 0111
:
011 1010
X
101 1000
=
011 1101
X
101 1000
=
011 1101
Y
101 1001
Y
101 1001

SISTEM PENGKODEAN: BITS AND BYTES


7-bit ASCII dapat merepresentasikan sampai 128
karakter.
Komputer PC dengan 1 byte = 8 bit dapat
merepresentasikan sampai 256 konfigurasi.
Komputer PC terus berkembang 16 bit, 32 bit, & 64
bit.

6
Suryadi MT

Representasi Biner
Karakter

Numerik

ASCII
EBCDIC
Unicode

Integer

Real

Sign Magnitude

Floating

Ones Complement

Point

Twos Complement
Excess
Suryadi MT

77

KARAKTERISTIK FLOATING
POINT DARI BEBERAPA
KOMPUTER
NO
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

SISTEM
Burroughs
B5500
CDC Cyber 70
Sigma 7
Univac
1100/80
CRAY 1
HP 3000
DEC System 10
PDP 11 (F)
VAX 11 (D)
IBM 370 (S)
IBM 370 (D)

Suryadi MT

TOTA
L BIT

NOTASI
M

NOTASI

BASIS

48

41

S/M

S/M

B=8

60
32

49
25

1-k
2-k

11
7

Excess-1024
Excess-64

B=2
B = 16

36

28

1-k

Excess-128

B=2

64
32
36
32
64
32
64

49
24
28
24
56
25
57

S/M
2-k
S/M
S/M
S/M
S/M
S/M

15
8
8
8
8
7
7

Excess-214
2-k
Excess-128
Excess-128
Excess-128
Excess-64
Excess-64

B=2
B=2
B=2
B=2
B=2
B = 16
B = 16

SISTEM DESIMAL
Basis 10
Elemen bilangan : 0,1,2, ,9
Barisan bilangan bulat dengan n angka (digit) :

an1an2an3a1a0
= an1 10n1 + an2 10n2 + an3 10n3 + + a1 101 + a0 100

Contoh : 173 = 1 102 + 7 101 + 3 100

99

Suryadi MT

SISTEM BINER

Basis 2, dengan elemen bilangan : 0 dan 1


Contoh :
(1101)2 4 digit
(01101110)2 8 digit
Operasi penjumlahan :
0 + 0 = 0
0 + 1 = 1 + 0 = 1
1 + 1 = 10
110 + 111 = ?

Suryadi MT

10
10

KONVERSI BINER DESIMAL

Diketahui bilangan bulat biner : (an1an2an3a1a0)2


maka nilai desimalnya =
an1 2n1 + an2 2n2 + an3 2n3 + + a1 21 + a0 20

Contoh :

(1101)2

= 1 23 + 1 22 + 0 21 + 1 20
= 8 + 4 + 0 + 1 = (13)10

(101001)2

= ?
11
11

Suryadi MT

KONVERSI DESIMAL BINER

Diketahui bilangan bulat dalam desimal : 14


maka nilai biner nya adalah : 1110
14 : 2 = 7 sisa 0
7 : 2 = 3 sisa 1
3 : 2 = 1 sisa 1
1 : 2 = 0 sisa 1

(125)10 = (.)2

(187)10 = (.)2
12
12

Suryadi MT

SISTEM BINER - DESIMAL


Biner

Desimal

Biner

Desimal

000

100

001

101

010

110

011

111

7
13

Suryadi MT

13

SISTEM BINER - DESIMAL

Biner dengan 3 digit nilai bilangan bulat desimal


(N) terletak pada :

0 N 7

4 digit N = ?
5 digit N = ?
n digit N = ?

Suryadi MT

14

14

NOTASI SIGN MAGNITUDE (SM)


Basis 2
Terdiri dari 2 bagian :
Sign S (tanda) : positif 0 dan negatif 1
Lokasinya pada bit paling kiri
Magnitude M (nilai) : dalam sistem biner

Sign

Suryadi MT

Magnitude

15

15

NOTASI SIGN MAGNITUDE


(SM)

Contoh :
(1010)SM = . ?

= 1 negatif
Magnitude = 010 (dalam biner) = 2 (desimal)
Jadi (1010)SM = 2
Sign

16
16

Suryadi MT

SISTEM BINER-DESIMAL
DENGAN NOTASI SM

Biner dengan 3 digit nilai bilangan bulat


desimal (N) terletak pada :
3 N 3

4 digit N = ?
5 digit N = ?
n digit N = ?

17
17

Suryadi MT

NOTASI ONES COMPLEMENT (1K)

Nilai negatif diperoleh dengan melakukan


komplemen (ganti 0 dengan 1 dan 1 dengan 0)
Contoh :
Dengan panjang bit 6,
20 = ()1-k
20 = (010100)2 101011
20 = (101011)1-k
18
18

Suryadi MT

SISTEM BINER-DESIMAL
DENGAN NOTASI 1-K

Biner dengan 3 digit nilai bilangan bulat


desimal (N) terletak pada :
3 N 3

4 digit N = ?
5 digit N = ?
n digit N = ?

19
19

Suryadi MT

NOTASI TWOS COMPLEMENT (2K)

bersifat fix bit, artinya jumlah bit yang


digunakan harus ditentukan terlebih dahulu.
Istilah twos complement diambil dari aturan
bahwa jumlah dari bilangan n bit dan negatifnya
adalah 2n

20
20

Suryadi MT

KONVERSI DESIMAL 2-K


o
o

bilangan positif : seperti biasa


bilangan negatif :

konversi nilai positifnya ke biner


komplemenkan
jumlahkan dengan 1

Contoh :
Dengan panjang bit 4,
6 = ()2-k

6 = (0110)2 1001 1010

6 = (1010)2-k
Suryadi MT

21
21

KONVERSI 2-K DESIMAL


CARA PERTAMA :

Perhatikan dahulu bit paling kirinya


0 : konversi biasa (biner desimal)
1 : - kurangi dengan 1

- komplemenkan
- konversikan ke sistem bilangan desimal
- ambil nilai negatifnya

Contoh :
Dengan panjang bit 4,
(1110)2-k =

(1110)2-k 0001 (0010)2 = 2


(1110)2-k = 2

Suryadi MT

22
22

KONVERSI 2-K DESIMAL


CARA KEDUA :

Perhatikan dahulu bit paling kirinya


0 : konversi biasa (biner desimal)
1 : - komplemenkan

- jumlahkan dengan 1
- konversikan ke sistem bilangan desimal
- ambil nilai negatifnya

Contoh :
Dengan panjang bit 4,
(1110)2-k =

(1110)2-k 0001 (0010)2 = 2

Suryadi MT

(1110)

= 2

23
23

UNTUK BILANGAN POSITIF

Bit paling kiri bernilai


0, sedangkan sisanya
menyatakan nilai
integernya.
Contoh:
dengan panjang bit 4,

Suryadi MT

Nilai

Nilai

Desimal

Biner

0000

0001

0010

0011

0100

0101

0110

0111
24

24

UNTUK BILANGAN NEGATIF

Komplemenkan masingmasing bit dari nilai


positifnya, kemudian
ditambah dengan 1.
Contoh:
dengan panjang bit 4,

Suryadi MT

Nilai

Nilai

Desimal

Biner

-1

1111

-2

1110

-3

1101

-4

1100

-5

1011

-6

1010

-7

1001

-8

1000
25

25

SISTEM BINER-DESIMAL
DENGAN NOTASI 2-K

Biner dengan 3 digit nilai bilangan bulat


desimal (N) terletak pada :
4 N 3

4 digit N = ?
5 digit N = ?
n digit N = ?

26
26

Suryadi MT

NOTASI EXCESS

Sama dengan notasi 2-k, Excess juga bersifat fix


bit
Misalkan panjang bit yang digunakan sebanyak
L bit

DB = DE + 2L-1
dimana
DB : bilangan desimal yang bersesuaian dengan
sistem biner biasa
DE : bilangan desimal yang bersesuaian dengan
sistem biner notasi excess

Suryadi MT

27
27

CONTOH
Dengan menggunakan 3 bit bilangan biner,

0 = (.)E

DE = 0 DB = 0 + 23-1 = 4 4 = (100)2
0 = (100)E

2 = (.)E

3 = (.)E

28
28

Suryadi MT

NOTASI FLOATING POINT (FP)

Format:
S

S(Sign) : tanda bilangan (1 bit paling kiri)


E(Eksponen): nilai di sebelah kiri koma
M(Mantissa)
: nilai di sebelah kanan koma

Secara umum bilangan floating-point memiliki


bentuk:
(-1)S M 2E
dimana M nilai dari Mantissa dan E nilai dari
eksponen

Suryadi MT

29
29

KONVERSI DESIMAL FP
Contoh : Misalkan menggunakan 1 byte FP dengan 4 bit
mantissa, coding dari nilai 11/8 ?
Langkah

Proses

Pola Bit

Coding secara sistem biner

1.001

Copy ke bagian mantissa


(bentuk standar/normal)

.1001

Bandingkan pola bit di (1) dan (2),


perlu penggeseran 1 bit ke Kanan

Coding nilai 1 (banyak penggeseran)


secara excess untuk menentukan nilai
bagian eksponen

101

Tentukan bit paling kiri untuk Sign

Hasil coding

0 101 1001

Suryadi MT

30

30

CONTOH
Dengan menggunakan 1 byte FP dengan 4
bit mantissa, tentukan notasi FP dari :
3
2
2 5/
8

11/3

31
31

Suryadi MT

ROUND-OFF ERROR

Panjang bit bagian mantissa tidak mencukupi


pola bit yang dimiliki
Mantissa dalam desimal yang tidak berakhir

32
32

Suryadi MT

KONVERSI FP DESIMAL

Contoh : Misalkan menggunakan 1 byte FP dengan 4 bit


mantissa, 1 110 1011 akan merepresentasikan nilai ?

Langkah

Proses

Pola Bit

Decode

Pisahkan bagian E dan M

E : 110
M : .1011

Decode eksponen secara notasi


Excess

110

Geser koma pada mantissa,


2 bit ke Kanan

10.11

Decode mantissa yang baru


secara Biner

10.11

Perhatikan bit paling kiri (sign) 1

Negatif

Nilai yang dihasilkan

Suryadi MT

33

33

SOAL LATIHAN

Konversikan bilangan-bilangan berikut kedalam sistem


biner.
(101)

10

(122)

10

(211)

10

Konversikan bilangan decimal berikut ke dalam


notasi SM dengan register 5 bit
28
37
65

13
24
Suryadi MT

34

SOAL LATIHAN
Bilangan bulat desimal terbesar yang bisa diolah
komputer yang panjang registernya 1 byte dalam
notasi twos complement adalah .
Bilangan bulat desimal terkecil yang bisa diolah
komputer yang panjang registernya 1 byte dalam
notasi excess adalah
Tentukan hasilnya

Bilangan
Bilangan
Bilangan
Bilangan

Suryadi MT

(100001101)SM = (..)10

(100001101)1 k = (..)10
(01101101)2 k = (..)10
(101101)excess = (..)10

35

SOAL LATIHAN
Bilangan bulat desimal terbesar yang bisa diolah
komputer yang panjang registernya 1 byte dalam
notasi twos complement adalah .
Bilangan bulat desimal terkecil yang bisa diolah
komputer yang panjang registernya 1 byte dalam
notasi excess adalah
Tentukan hasilnya

Bilangan
Bilangan
Bilangan
Bilangan

Suryadi MT

(100001101)SM = (..)10

(100001101)1 k = (..)10
(01101101)2 k = (..)10
(101101)excess = (..)10

36

SOAL LATIHAN

Suatu komputer dengan format floating pointnya


SEM dan panjang registernya 12 bit, dengan 7
bit untuk Mantissa serta eksponennya
menggunakan notasi excess. Maka konversikan
bilangan berikut :
(1001

0011 1101)fp = (..)10

(14.2)10

= (..)fp

37

Suryadi MT

You might also like