You are on page 1of 38

REFERENSI :

Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D, 2004.


Demografi Umum, Yogyakarta. Pustaka
Pelajar
Kantor Menteri Negara
Kependudukan/Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional, 1995. 25 Tahun
Gerakan Keluarga Berencana. Jakarta.
BKKBN
Nama : Ir. Hananta Prakosa, M.PH
Alamat : Jl. Pahlawan 18 Magetan
Email : hant8@yahoo.com
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

MATERI MATA KULIAH


PELAYANAN KB

Hari : selasa, Maret 2014


Materi : Konsep Kependudukan di
Indonesia
Pengajar: Ir. Hananta P. MPH.
Ujian : Multiple Choice/Easy

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Seberapa Banyakkah
Wanita Dapat Melahirkan ?

Sepanjang Hidupnya
?

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

ibu

Sumarni Citro Sumarno


Sragen, Jawa Tengah
melahirkan 26 orang anak.
Kawin umur 14 tahun
Berita ANTV Cakrawala
29 Oktober 1999 Jumat
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Mrs. Smith
Menikah tahun 1978

20
Mempunyai anak
ANTV 12 Oktober 2006, Rabu, 14.15 WIB
Dalam Acara The Ultimate Guiness Book of Records

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Ibu Theodora
(Rusia)
Mempunyai anak

69
Menikah 1925 - 1965
16 kali kelahiran kembar 3
. kali kelahiran kembar 4
. kali kelahiran kembar 2

ANTV 12 Oktober 2006, Rabu, 14.15 WIB


Dalam Acara The Ultimate Guiness Book of Records

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

PENDUDUK :
Adalah orang dalam matranya sebagai
pribadi, anggt. Keluarga, anggt
masyarakat, warga Negara, dan
himpunan kuantitas yang bertempat
tinggal di suatu tempat dalam batas
wilayah Negara dan waktu tertentu.(UU RI
No.10 th. 1992).
Ilmu yang mempelajari penduduk adalah
demography, ilmu demography sangat
penting untuk perencanaan.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

TEORI PENDUDUK
Ada beberapa tapi 2 yang dominan :
- aliran Malthusian dipelopori oleh Thomas
Robert Malthus
- aliran Marxist dipelopori oleh Karl Marx dan
Friedrich Engels
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Keluarga Berencana (KB) program


pemerintah untuk menyeimbangkan antara
kebutuhan dan jumlah penduduk. Program
KB oleh pemerintah agar keluarga sebagai
unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan
menerima (NKKBS) yang berorientasi pada
pertumbuhan yang seimbang. Gerakan KB
di Indonesia telah berumur sangat lama yaitu
pada tahun 70-an & masyarakat dunia
menganggap berhasil menurunkan angka
kelahiran.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Pengertian KB
Sebelum 1992
KB : Keluargan berencana /
Pengaturan Kelahiran

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

10

UU No. 10/1992
KB : Peningkatan kepedulian dan
peranserta masy. Dalam:
pendewasaan usia perkawinan,
pengaturan kelahiran,
pembinaan ketahanan keluarga,
dan
peningkatan kesejahteraan
keluarga

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

11

Dinamika Penduduk
Pengertian dinamika penduduk
a. Dinamika penduduk : perubahan keadaan
penduduk baik itu jumlah, distribusi maupun
komposisinya pada suatu wilayah dalam
waktu tertentu sehingga dapat mempengaruhi
sruktur penduduk di wilayah tersebut.
b. Perubahan keadaan penduduk dari waktu ke
waktu dipengaruhi oleh faktor-faktor :
Kelahiran, kematian, mobilitas, perkawinan,
migrasi
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Faktor2 demografik yang


mempengaruhi laju pertumbuhan
penduduk di suatu wilayah adalah :

1. Kelahiran (Birth:B)
2. Kematian (Death: D)
3. Migrasi Masuk ( In
Migration)
4. Migrasi keluarga (Out
Migration).
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

KELAHIRAN/FERTILITAS
fertilitas atau kelahiran hidup yaitu: banyaknya
kelahiran hidup pada suatu tahun tertentu tiap
1000 penduduk pada pertengahan tahun.
Tingkat fertilitas kasar (CBR) =
B
Pm

x k

B = Jumlah kelahiran pada tahun tertentu


Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
(pada bulan juni/juli)
k = Bilangan konstan yang biasanya bernilai seribu.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Tingkat Fertilitas Umum


(GFR/General fertiliy rate) =
B
x k
Pf (15-49)
B
= Jumlah kelahiran
Pf (15-49) = Jumlah penduduk perempuan
umur 15-49 tahun pada
Pertengahan tahun
k
= Bilangan konstan yang
biasanya bernilai seribu.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

TINGKAT FERTILITAS MENURUT UMUR


(Age specific fertility rate / ASFR ) =
Bi
Pfi

x k

Bi = Jumlah kelahiran pada kelompok


umur i
Pfi = jumlah perempuan kelompok umur i
pada pertengahan tahun.
k = Bilangan konstan yang biasanya
bernilai 1000
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Tingkat kematian kasar (CDR) =


D
Pm

x k

= Jumlah kematian pada tahun tertentu (


dari hasil registrasi penduduk )
Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan
tahun (pada bulan juni/juli)
k = Bilangan konstan biasanya bernilai
1000.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Tingkat kematian menurut umur (ASDR) =


Di
Pmi

x k

Di = Jumlah kematian pada kelompok umur i


Pmi = Jumlah penduduk pada pertengahan
tahun (pada bulan juni/juli) pada
kelompok umur i
k = Bilangan konstan : 1000
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Tingkat kematian bayi (IMR) =


D0
B

x k

D0 = Jumlah kematian bayi pada tahun


tertentu
B = Jumlah lahir hidup pada tahun tertentu
k = Bilangan konstan yang biasanya bernilai
seribu.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Angka Migrasi Neto diperoleh dg cara :


Jml migran masuk - Jml migran keluar x k
Total Penduduk
angka migrasi neto Jakarta th. 1971 =
294 orang per 1000 penduduk
k = 1000

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Perubahan penduduk dari tahun ke tahun


Pt = Po + ( B D ) + ( IM OM )
Pt = banyaknya penduduk pada tahun terakhir
Po = banyaknya penduduk pada tahun awal
B = Banyaknya kelahiran
D = Banyaknya kematian
IM = Banyaknya migrasi masuk
IO = Banyaknya migrasi keluar
( B D ) = Pertumbuhan penduduk alamiah
( IM OM ) = Migrasi neto.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

TRANSISI DEMOGRAFI:
perubahan-perubahan tingkat kelahiran
dan tingkat kematian dimulai dari tingkat
kelahiran dan tingkat kematian tinggi
berangsur-angsur berubah menjadi tingkat
kelahiran rendah dan tingkat kematian
rendah. Dan tingkat kematian menurun
lebih cepat dari tingkat kelahiran.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

3 TRANSISI DEMOGRAFI:
.

A. Transisi Demografi Pertama,


B. Transisi Demografi Kedua,
C. Transisi Demografi Ketiga.
Adaptasi Aris Ananta

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Transisi Demografi Pertama:


fertilitas, mortalitas, mobilitas
penduduk
Dikenal dengan Transisi Demografi. Dari angka kelahiran
dan kematian yang tinggi ke angka kelahiran dan kematian
yang rendah, ditandai dengan replacement level. Biasanya
dari TFR sekitar 6 dan angka harapan hidup sekitar 40 ke TFR
sekitar 2,2 dan angka harapan hidup sekitar 70.
Transisi ini juga disebut dengan Transisi Vital, karena
belum memasukkan Transisi Mobilitas Penduduk
Transisi mobilitas penduduk memperlihatkan perubahan pola
mobilitas penduduk, dari jangka pendek dan jarak pendek ke
jangka panjang dan jarak yang jauh, dan kemudian kembali ke
jangka pendek lagi, walau mungkin masih jauh.
Di Indonesia ada daerah yang telah menyelesaikan transisi ini,
ada yang belum.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Transisi Demografi Kedua:


individualisasi, hak asasi,
penuaan penduduk
Terjadi di saat angka kelahiran dan kematian telah di
bawah replacement level. Angka kelahiran dapat
berfluktuasi, di bawah replacement level
Aspirasi individu meningkat. Tidak mudah untuk
meng-engineer masyarakat. Kebutuhan akan
pengakuan identitas dan hak individu meningkat.
Kebutuhan untuk demokrasi muncul.
Masalah penuaan penduduk, kekurangan tenaga kerja
muda.
Sebagian penduduk Indonesia telah masuk ke Transisi ini.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Transisi Demografi Ketiga:


suku-bangsa, agama, dan
bahasa
Mobilitas penduduk makin meningkat, entah jarak jauh
atau jarak dekat, permanen atau tidak
Hal ini menimbulkan makin seringnya terjadi interaksi
antara berbagai kelompok masyarakat, termasuk
berbagai kelompok suku-bangsa, agama, dan bahasa.
Di transisi ini, komposisi penduduk menurut suku
bangsa, agama, dan bahasa dapat berubah dengan
cepat, apalagi di tingkat administrasi yang rendah,
seperti kabupaten dan kecamatan
Beberapa daerah di Indonesia telah mengalami hal ini.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Pra
Kmrdkn

Angka
kelahiran Tinggi
Angka
kematian Tinggi

Sesudah Era
Kmrdkn 70 an

Era
87 an

Trans
Demgr I

Trans
Trans
Demgr II Demgr II

Tinggi

Turun

Turun

Cepat
Turun

Cepat
Turun
Turun

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

MASALAH KEPENDUDUKAN DI
INDONESIA

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

KEPENDUDUKAN
ASPEK :
1. Kuantitas : jumlah, struktur,
komposisi, LPP, persebaran
2. Kualitas : status kesehatan, angka
kematian, pendidikan, kemiskinan
3. Mobilitas : migrasi

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA


KUANTITAS : Jumlah penduduk yang tinggi, Negara
terbesar ke empat setelah cina, India dan AS.
MOBILITAS : persebaran penduduk: jawa 61,9%;
sumatera; 19%, Kalimantan 4,5%; Sulawesi 7,1%;
daerah lainnya 7,5%.
kepadatan penduduk: jawa 864 km2, Sumatera 87 orang
per km2; 4 orang/km 2
KUALITAS :
Pendidikan, level kesehatan, kebersihan dll. MMR, IMR ,
Kelahiran, dan kematian yang tinggi terutama bayi.
STRUKTUR UMUR penduduk :penduduk Indonesia yang
paling besar adalah kelompok umur muda 0 15 tahun

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

10/20/16

KUNTORO
- KOALISI
Badan Kependudukan KEPENDUDUKAN
dan
Keluarga
Berencana Nasional
JATIM

31

10/20/16

KUNTORO
- KOALISI
Badan Kependudukan KEPENDUDUKAN
dan
Keluarga
Berencana Nasional
JATIM

32

10/20/16

KUNTORO
- KOALISI
Badan Kependudukan KEPENDUDUKAN
dan
Keluarga
Berencana Nasional
JATIM

33

PIRAMIDA PENDUDUK
MENURUT KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN
SP 1971, 1980, 2000 dan Supas 2005
1971

2005

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

1980

2000

KOMPOSISI PENDUDUK INDONESIA

POTENSI
BABY
BOOM

118

JUTA

> 220 JUTA

PROYEKSI PENDUDUK DENGAN ASUMSI PENDUDUK TUMBUH


SEIMBANG TAHUN 2015 (KB BERHASIL) --- SESUAI PROYEKSI
PEMERINTAH (BPS):
THN 2O10 : 234,139 JUTA JIWA
JUTA JIWA

THN 2015 : 248,180

THN 2020 : 261,539 JUTA JIWA


THN 2025 :
273,651
JIWA
BadanJUTA
Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional

KB DAN IMPLIKASI BAGI


PENDUDUK MASA DEPAN
Bila CPR*) tetap 57,4% (SDKI 2002), penduduk bertambah
35,5 juta pada tahun 2015. Bila CPR meningkat 1% per tahun,
bertambah setengahnya. Tetapi penurunan CPR hanya 0.5%
per tahun, pertambahan penduduk bisa sampai 44 juta pada
2015 (dari keadaan saat ini) yang dampaknya bisa
mempengaruhi stabilitas politik dan ekonomi

Proyeksi
BPS, 248 juta
(2015)

44.4 juta
35.5 juta
17.8 juta

Jumlah penduduk saat ini + 220 jt

TAMBAHAN
PENDUDUK YG
TERCEGAH

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

*) CPR adalah Contraceptive Prevalence Rates (pasangan usia subur yg aktif pakai kontrasepsi)

Proyeksi:
234.2
+32.5
+24.5

1.44

+31.7
+27.7
+22.1

1.49

1.98

Target 2014: 1.1

+36.4

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

2.
3
2.1

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

You might also like