You are on page 1of 26

KOMPOSIT

Komposit didefinisikan sebagai dua

macam atau lebih material yang


digabungkan atau dikombinasikan dalam
skala makroskopis sehingga dihasilkan
material yang mempunyai sifat mekanik
dan karakteristik yang berbeda dari
material pembentuknya

Penyusun komposit:
1. Matrik (penyusun dengan fraksi volume

terbesar)
2. Penguat /Fiber /Reinforcement (Penahan
beban utama)
3. Interphase (pelekat antar dua penyusun)
4. interface (permukaan phase yang
berbatasan dengan phase lain)

Gambar komponen penyusun


komposit

Jenis Komposit
Berdasarkan matriksnya komposit dibagi 3 jenis,
yaitu :
MMCs : Metal Matriks Komposit
Sifat matrik, meningkatkan tegangan yang

dihasilkan, daya tarik, ketahanan ulur, dll.

CMCs :
Sifat matrik, meningkatkan kekerasan patahan, dll.
PMCs :
Sifat matrik, meningkatkan tegangan yang

dihasilkan, daya tarik, ketahanan ulur, modulus, dll.

Matriks dari beberapa tipe komposit :

Matriks
o

Matriks merupakan komponen pembentuk


dan pengikat dalam komposit.

Dasar atau matriks dari komposit bisa terdiri


dari logam (MMCs), polimer (PMCs) dan
material keramik (CMCs).

Beberapa komposit memiliki matriks


gabungan yang terdiri dari dua atau lebih
lapisan dengan komposisi berbeda dan
disusun selang-seling.

Berdasarkan proses penguatannya :

Ceramic Matrik Composite


Keramik dibagi menjadi 2 jenis,
yaitu :
Keramik
tradisional
yaitu
keramik yang dibuat dengan
mengguanakanbahan alam,
seperti kuarsa, kaolin, dll.
Keramik modern atau bisa
disebut
keramik
teknik,
advanced
ceramic,
engineering ceramic) adalah
keramik yang dibuat dengan
menggunakan oksida-oksida
logam , seperti : oksida logam
(Al2O3, ZrO2, MgO, dll).

Keramik
digunakan
sebagai
matriks pada komposit karena
memiliki kelebihan sebagai berikut
:
kapasitas panas yang baik dan
konduktivitas panas yang rendah
Tahan korosi, Sifat listriknya
dapat
insulator,
semikonduktor,konduktor
bahkan superkonduktor.
Sifatnya dapat magnetik dan
non-magnetik.
Tahan kejut termal, keras dan
kuat, namun rapuh.

TEKNIK PEMBUATAN
CMC
1. Teknik Konvensional Campur dan Tekan

- mencampur matriks dan bahan penguat dalam bentuk partikulat atau whisker.
- Campuran ini diberi binder selanjutnya ditekan dan dipanaskan atau dengan
teknik tekan panas (hot pressed).

2. Teknik dengan Peleburan

- melibatkan infiltrasi antara matriks dengan


penguat.

3. Teknik Deposisi Uap


-

Teknik ini melibatkan pemanasan salah satu komponen komposit sehingga


mencapai fasa gas.
Digunakan untuk melapisi fiber dan menginfiltasi prabentuk berpori
membentuk matriks

4.Teknik dengan DIMOX (directed metal oxidation process)


metode infiltrasi cairan dengan proses oksidasi langsung (directed

metal oxidation process)


Proses DIMOX merupakan proses hasil reaksi antara logam cair
dangan gas
Komposit dapat dihasilkan akibat adanya infiltrasi logam cair
karena adanya gaya kapilaritas logam leburan pada temperatur
tinggi dan berlangsung secara spontan, tanpa adanya tekanan
dari luar

Aplikasi CMC, yaitu sebagai


berikut :
1) Chemical processing = Filters, membranes, seals, liners, piping,

hangers
2) Power generation = Combustorrs, Vanrs, Nozzles, Recuperators,
heat exchange tubes, liner
3) Wate inineration = Furnace part, burners, heat pipes, filters,
sensors.
4) Kombinasi dalam rekayasa wisker SiC/alumina polikristalin untuk
perkakas
potong.
5) Serat grafit/gelas boron silikat untuk alas cermin laser.
6) Grafit/keramik gelas untuk bantalan,perapat dan lem.
7) SiC/litium aluminosilikat (LAS) untuk calon material mesin
panas.

Polymer Matrix Composit (PMCs)


Ada 2 jenis matriks polimer, yaitu

thermoplastic dan thermoset


Komposit yang digunakan saat ini
95%-nya adalah menggunakan matrik
thermoset
Thermoset plastic yang banyak
digunakan adalah epoxy dan poliester

Irwin/McGraw-Hill

2000 TheMcGraw-Hill Companies, Inc.,

Open Mold Processes


Hanya 1 mold (cetakan) yang dibutuhkan dan dapat dibuat

dari berbagi macam material dan bagian ujungnya biasanya


sangat halus.
Shaping, pada proses pembentukan untuk menghasilkan

kualitas produk yang lebih bagus dibutuhkan steps yang lebih


banyak.
Yang pertama kali dimasukan adalah mold release agent.

Filament Winding

Produk Komposit dengan


Filament Winding
Compressed air tanks
High-pressure CO2 tanks and bottles
Water softener systems
Rescue air tanks
Sail boat masts
Compressed Natural Gas tanks
Defense/Aerospace systems
Lightpoles

Komposit
Matriks Logam
(MMCs)

Komposit
Matrik
Logam
merupakan kombinasi dari
logam (matrik) dengan dua
atau lebih material non
logam
(penguat)
yang
digabungkan dalam skala
makroskopik
untuk
membentuk
bahan
baru
yang berguna.

Komposit
Matrik
Logam
ini
mempunyai sifat-sifat yang terbaik
dari
unsur
penyusunnya
dan
seringkali beberapa sifat lain yang
tidak ada pada unsur penyusunnya
itu.
Komposit Matrik Logam diharapkan
mempunyai sifat mekanis yang
lebih unggul seperti: kekuatan,
ketangguhan, kekerasan, keuletan,
tahan panas, dan tahan aus
sehingga
memungkinkan
untuk

digunakan
pembuatan
komponen
sebagai
pengganti bahan logam.

MMC biasanya
perpaduan
dengan keramik.

MMC dengan logam


sebagai matriks dan
logam juga sebagai
penguatnya.
Pembentukan
komposit
matriks
logam
dapat
dilakukan
dengan
berbagai cara, salah
satu
diantaranya
pembentukan
dengan
metode
metalurgi serbuk.

Salah satu kerugian dengan


memanfaatkan paduan keramik tersebut
adalah besarnya rentang nilai CTE
(Thermal Expansion Coefficient) metal
dengan keramik.
Besarnya
perbedaan
tersebut
menyebabkan
ikatan
antarmuka
(interface) pada paduan tersebut sangat
rendah.
Aluminium sebagai matriksnya,
seperti; Al/SiC, Al/TiO2, Al/BN,
Al/TiC, dan lain-lain.
Keuntungan metode metalurgi serbuk
dapat langsung dihasilkan tanpa perlu
dilakukan
permesinan
dan
dapat
diproduksi dalam skala kecil maupun
massal.
Kelemahan metode metalurgi serbuk yaitu
penggabungan antara bahan penyusun
relatif sulit, karena keramik SiC memiliki
tingkat
kebasahan
yang
rendah
dibandingkan
logam
Al
dan
kecenderungan
keramik
SiC
untuk

Komposit dengan teknologi GLA


GLARE adalah " Glass Laminate
Aluminium Reinforced Epoxy "
FML,

yang

beberapa
logam
diselingi

tersusun

lapisan
(biasanya
dengan

sangat

atas
tipis

aluminium)
lapisan

serat

kaca "pra-preg", terikat bersama


dengan matriks seperti epoxy.
Lapisan uni-directional pra-preg
mungkin sejajar dalam arah yang
berbeda sesuai dengan kondisi
stress diperkirakan.

METALURGI SERBUK
metalurgi

serbuk

untuk

fabrikasi

komposit

alumina

ini

proses

aluminium-

memang

paling

banyak digunakan. karena hasil


persebaran partikel alumina pada
aluminium
metode

lebih

casting

rata

daripada

diatas.

namun

karena prosesnya lebih ribet,


metalurgi
membutuhkan

serbuk
cost

yang

ini
lebih

tinggi daripada metode casting.

Pencampuran serbuk dan


consolidation
(Proses metalurgi serbuk)
Pencampuran serbuk aluminium dengan
keramik serat pendek atau partikel adalah
teknik yang baik untuk membuat AMC.
Pencampuran dapat dilakukan
keadaan kering atau berupa
suspensi.

dalam
cairan

Pencampuran biasanya diikuti dengan


tahap kompaksi, canning, penghilangan
gas dan high temperature consolidation
seperti hot isostatic pressing (HIP) atau
ekstrusi.
AMC yang dibuat dengan proses metalurgi
serbuk mengandung partikel oksida
dengan fraksi volume sekitar 0,05-0,5.
Partikel oksida halus ini cenderung
berperan
sebagai
dispersionstrengthening
agent
dan
memiliki
pengaruh yang kuat pada sifat-sifat
matrik.

Metalurgi Serbuk Untuk Material Padat


Proses

pembuatan

serbuk

bervariasi

tergantung material yang akan dibuat jadi


serbuk.

Hal

ini

disebabkan

karena

adanya

perbedaan sifat dan karakteristik dari tiap-tiap


material. Pada dasarnya semua material dapat
dibuat menjadi serbuk, tetapi secara umum
proses pembuatan serbuk dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa kategori yaitu:Proses mekanis
(mechanical

fabrication),Proses

pembuatan

secara reaksi kimia ( chemical reaction ),Proses


pembuatan
(

electrolytic

dengan

endapan

elektrolit

deposition),Proses

atomisasi

( atomization process ) gas,air,sentrifugal.

You might also like