You are on page 1of 11

A SYSTEMATIC REVIEW OF THE

EFFECTIVENESS OF MAGNETIC
RESONANCE IMAGING (MRI) AS AN
ADDITION TO MAMMOGRAPHY AND
ULTRASOUND IN SCREENING YOUNG
WOMEN AT HIGH RISK OF BREAST
CANCER

INTRODUCTION
Riwayat Ca mammae pada keluarga dan mutasi
gen BRCA 1 atau BRCA 2 resiko terkena ca
mammae 21-65%
Skrining untuk wanita dengan resiko tinggi
seperti ini dilakukan untuk melakukan early
treatment penurunan mortalitas
Skrining biasanya dilakukan menggunakan
mammografi

INTRODUCTION

Kelemahan mammografi sebagai skrining untuk wanita


beresiko
Biasanya masih berusia muda densitas jaringan tinggi
sehingga bisa mengganggu pemeriksaan mammogragi
Pertumbuhan ca mammae pada pasien dengan usia ini
biasanya sangat cepat
Pasien dengan mutasi BRCA memiliki tampilan
mammografi yang sesuai dengan masa jinak namun
sebenarnya menunjukkan keganasan

Penggunaan MRI sudah mulai dilakukan di UK dan USA


dan sudah banyak penelitian dilakukan systematic
review

INTRODUCTION
Systematic Review
Peningkatan akurasi dari MRI sebagai tambahan
dari mammogram dengan atau tanpa USG dan
PF untuk skrining pada pasien berusia dibawah
50 tahun
Menilai outcome bila memungkinkan

METODE

Pencarian pada database elektronik: MEDLINE, PreMedline, EMBASE, the Cochrane Library
Tahun 1966-2007 dengan kata kunci MRI dan breast
cancer dalam bahasa Inggris total 3367 penelitian

Mencari penelitian yang membandingkan MRI dengan


mamografi dengan atau tanpa USG dan PF pada wanita
beresiko tinggi

Menghasilkan 5 penelitian

METODE

Pengkajian menggunakan tool Quality Assessment of


Diagnostic Accuracy Study (QUADAS)
Data yang digunakan untuk analisis:
Deteksi kanker saat skringin pertama dan sesudahnya
Jumlah kanker yang terdeteksi
Pasien false-positive yang dipanggil
Tingkat biopsi benigna
Sensitivitas, spesifisitas, serta peningkatannya
RR, ARR

HASIL

Karakteristik Hasil
Rata-rata umur 40-47 tahun
Kekuatan MRI yang digunakan 1-1.5 Tesla atau 1.5 Tesla
Jumlah wanita yang diskrining: 2059 wanita dengan
jumlah MRI yang dilakukan 4534 kali
Skrining dilakukan 1 hingga 5 kali atau setahun sekali
selama 7 tahun
Seluruh wanita asimptomatik dengan resiko tinggi:
pembawa gen BRCA1/BRCA2, atau memiliki keluarga
dengan gen, riwayat kanker payudara dan/atau kanker
ovarium

HASIL
Penilaian akurasi dari 5 penelitan
Sensitivitas MRI+pemeriksaan konvensional 86-100%
dengan spesifisitas 77-96%.
Sensitivitas dari mamografi 25-59% dan sensitivitas dari
mamografi+usg 49-67%
Penilaian akurasi dari 3 penelitian
Sensitivitas MRI+mamografi 94% (95% CI: 86-98%) dengan
peningkatan 58% (95% CI: 47-70%)
Sensitivitas MRI+mamografi+USG peningkatan sebesar
44% (95% CI: 27-61%)
Penilaian akurasi dari 2 penelitian
Sensitivitas MRI+mamografi+USG+PF peningkatan sebesar
31-33%

HASIL

Peningkatan hasil deteksi kanker (4 penelitian)


Penambahan MRI meningkatkan temuan kanker sebanyak
10-24 kasus per 1000 skrining jika ditambahkan dengan
temuan dari skrining konvensional
4 penelitian menemukan kanker yang tidak terdeteksi oleh
MRI namun terdeteksi oleh mamogram
1 penelitian melaporkan kanker yang terdeteksi oleh USG
namun tidak dengan MRI atau mamografi
PF menemukan kanker yang tidak terdeteksi oleh
mamografi atau USG namun semua kanker yang
ditemukan oleh PF ditemukan juga oleh MRI

HASIL

Tingkat dipanggil kembali


Resiko dipanggil kembali untuk pemeriksaan lebih lanjut
meningkat sebesar 3 hingga 5 kali pada pemeriksaan
MRI+mamografi dibandingkan mamografi saja 71-74
kasus false positive per 1000 skrining
RR untuk menemukan biopsi jinak karena MRI 7-46
biopsi per 1000 skrining
Deteksi Kanker Lebih Lanjut
Ukuran tumor yang dideteksi oleh MRI sama dengan yang
tidak dideteksi oleh MRI

CONCLUSION

Untuk wanita muda dengan resiko tinggi, skrining


menggunakan MRI sangat meningkatkan sensitivitas
MRI meningkatkan temuan false positive namun apakah
ini sebanding dengan temuan positif lainnya tidak dapat
dinilai
Temuan ini berdasarkan bahwa early detection dan early
treatment pada wanita muda dengan resiko kanker dapat
mendapatkan manfaat yang sama

You might also like