Terapi Akne

dengan Ciproterone Acetat

ABRAHAM ARIMUKO
DEPARTEMEN KULIT DAN KELAMIN
RSPAD GATOT SOEBROTO, JAKARTA

JAKARTA, 17 APRIL 2015

Disclosure :

PT Bayer Indonesia
Ciproterone acetate, Diane-35

Pendahuluan
Jerawat : banyak kasus nya
Problem :
multi

faktor
Penyakit ?
Dampak : psikologis, sosial
Manajemen
:
Terapi jerawat dan bekas jerawat
Maintenence
Komunikasi dan edukasi

Definisi Akne
Penyakit self limiting
Peradangan menahun folikel pilosebasea
Ditandai : komedo, papul, pustul, nodul, kista dan

sekuele.
Predileksi : wajah, leher, dada, punggung

Patogenesis Akne
1. Hiper keratosis infundibulum duktus

sebasea
2. Hiper aktif kelenjar sebasea dan hiper
seborea
3. Hiper proliferasi P. Acnes
4. Inflamasi dan reaksi imunologi

Patogenesis

Klasifikasi
Bermacam macam klasifikasi grade

Kligman Plewig
Akne Vulgaris : saat remaja dgn berbagai pencetus
Akne Venenata : kontak dengan bahan kimiawi
Akne Fisik
: kontak dengan agen fisik

Grading, Lehmann 2003

Ringan

Komedo <20

Pustul <15

Kista=0

Total < 30

Sedang

Komedo 20 - 100

Pustul 15 - 20

Kista< 5

Total 30-125

Berat

Komedo > 100

Pustul > 50

Kista > 5

Total >125

komedonal

Papulo pustular

konglobata

kistik

Terapi
Topikal
Retinoic

acid
Antibiotika
: eritromisin, klindamisin
Keratolitik
: as salisilat, resorsinol
Sistemik
Antibiotika

: doksisiklin, eritromisin

Isotretinoin
Anti

androgen

German S2-Guideline for acne treatment

moderate

mild
A. comedonica1,2

Alternative

In women

Maintenance
treatment
1

A. pap.pust.1

Retinoid or BPO4
or
Retinoid + BPO
or
BPO + Antibiotic

Retinoid + BPO
or
BPO + Antibiotic
or
Antibiotic + BPO
or Retinoid

Azelaic acid

Basistherapeutikum4
Retinoid
or BPO
+
Azlainsue

Orales Antibiotikum
Antibiotic
+
Azlainsue+

see above

see above

Retinoid

1st choice

A.pap.pust.1

Retinoid

+ Azelaic acid

Retinoid

Azelaic acid

Antiandrogen
contraceptive +
1st choice

severe
A. pap. pust. nodosa1,3 A.conglobata
Antibiotic +
BPO + Retinoid

Isotretinoin

Antiandrogen
contraceptive +
1st choice

Antibiotic +
BPO + Retinoid

Isotretinoin

Antiandrogen
contraceptive +
1st choice

Retinoid+ BPO

Add. mechanical comedone

.
extraction
In wide comedone involvement to be clasified as moderate or severe acne
3
BLACK LETTERS = topical treatment
RED LETTERS = systemic
A.pap.pust.
with nodules (0.5 1 cm) 4 in mild cases
treatment

Nast A et al. J Dtsch Dermatol Ges 8(Suppl 2):S1-59, 2010 and Erratum, 2011

Konsensus AAD 2003

Terapi akne - Konsensus Indonesia

First Line Topikal

Ringan / sedang / berat
Ringan / sedang / non inflam
Sedang / berat
Ibu hamil dan menyusui

: retinoic acid
: keratolitik
: antibiotika
: BPO

First Line Sistemik

Ringan
Sedang / berat
Ibu hamil sedang / berat

: tanpa oral
: doksisiklin
: eritromisin

Second Line Sistemik

Anti Androgen untuk wanita, akne sedang dan berat
Isotretinoin oral, untuk laki, untuk wanita perlu

pengawasan sangat ketat

Ibu hamil, sedang / berat

: eritromisin

Terapi hormon anti androgen

Anti androgen : bekerja dengan mengahambat

binding DHT pada reseptornya. Penurunan

androgen menyebabkan penurunan produksi
sebum.
Cyproterone acetate :
Hormon

anti androgen yang terbanyak dipakai

Progestin with Anti-androgenic Activity

Central effects:
Hypothalamus
GnRH analogs and
EE/Progestogen combinations
interact with GnRH receptors in
the pituitary gland blocking the
release of LH and FSH

Brain

Pituitary

FSH/LH
Inhibition of FSH and LH leads
to a decline in ovarian
androgen production and a
reduction in free testosterone
Barbieri RL. Trends Endocrinol Metab 1992; 3(1): 30-4

Ovary

Perpheral effects:
EE/Progestogen combinations
(and GnRH analogs) decrease
levels of free testosterone in
circulation

Testosterone
CPA

++(+)

Plasma membrane

5-reductase
Inhibition of 5-reductase by
antiandrogens reduces DHT
levels, blocking downstream
initiation of androgenic effects

CPA

+(+)

Nucleus

DHT

X
Anti-androgens antagonize the
effects of androgens by
competing with them for the
nuclear androgen receptors

CPA

ANTIANDROGENS ARE EFFECTIVE FOR

HYPERANDROGENIC DISORDERS

++(+)

Androgen receptors

Protein synthesis

Acne
Acne
Hirsutism
Hirsutism
Alopecia
Alopecia

Azziz R et al. Semin Reproduct Endocrinol. 1989;7:246-254; Imperato-McGinley J et al. J Clin Endrocrinol Metab. 1993;76:524-528; Murphy AA et al. Fertil Steril.
1990;53:35-39; Pye RJ et al. Br Med J. 1977;2:1581-1582.

Diane 35 for Different Grades of Severity of

Acne, and Seborrhea (Greasy Skin)

% Patients

Baseline: Nslight = 232; Nsevere = 163

[Clinical Study Report 6669, 1985;

Data used in submission dossier]

Cara Pakai Diane 35

Diane35 diminum pada hari pertama haid, selama 21 hari mengikuti arah
panah pada blister.
Berhenti / tidak minum pil selama 7 hari, kemudian langsung dilanjutkan
ke kemasan berikutnya. Pada masa bebas minum pil akan terjadi
menstruasi.
Ingatkan ke pasien menstruasi selesai atau belum harus mulai minum
Diane35 kembali setelah 7 hari bebas.

Global Alliance to Improve Outcomes in Acne

(2003)
Kandidat baik untuk terapi anti androgen terapi
Memerlukan

kontrasepsi oral
Kulit seborrea
Familial androgenetik alopesia
Perlu pengobatan regulasi mestruasi

Penutup
Penatalaksanaan akne : komprehensif ,
dengan

mempertimbangkan faktor pencetus.

Edukasi
Terapi yang tepat
Ciproterone acetat : salah satu modalitas untuk

terapi dan maintenence problem akne

Kontak : Farah : 081316201378

Terimakasih