You are on page 1of 45

MANAJEMEN PELAYANAN

FISIOTERAPI

ORGANISASI,
MANAJEMEN DAN
FISIOTERAPI
KELOMPOK 3
9 APRIL 2015

ORGANISAS
I

Pengertian
James D. Money dalam bukunya The
Principle of Organization memberikan definisi
tentang organisasi sebagai bentuk setiap
kerjasama manusia untuk pencapaian tujuan
bersama.
John M. Gaus mendefinisikan organisasi
adalah tata hubungan antara orang-orang untuk
dapat
memungkinkan
tercapainya
tujuan
bersama dengan adanya pembagian tugas dan
tanggung jawab.

Tipe-Tipe
Organisasi
Organisasi garis (Lini)
Organisasi garis dan staf
Organisasi fungsional
Organisasi panitia
Organisasi pelayanan
fisioterapi

Orgianissasi Garis
(Lini)
Organisasi garis merupakan tipe organisasi yang
tertua dan paling sederhana.

Pemimpin
Supervisor

Supervisor

Pekerja

Pekerja

Kebaikan organisasi garis


1. Kesatuan pemimpin terjamin
sepenuhnya, karena pemimpin berada
dalam satu tangan
2. Garis pemimpin berjalan secara tegas,
tidak terjadi kesimpangsiuran, karena
pemimpin langsung berhubungan dengan
pekerja
3. Proses pengambilang keputusan berjalan
cepat karena jumlah orang yang diajak
berkonsultasi sedikit atau tidak ada sama
sekali
4. Monitor terhadap pekerja berprestasi atau
tidak berprestasi cepat diketahui
5. Rasa solidaritas pekerja pada umumnya
tinggi karena saling mengenal

Keburukan organisasi garis


1. Seluruh organisi terlalu bergantung pada satu orang
sehingga apabila tersebut tidak mampu, maka seluruh
organisasi akan terancam kehancuran
2. Kecenderungan memimpin untuk bertindak secara otokratik
cukup besar, karena hanya ia yang merencanakan,
mengendalikan, dan melaksanakan pengawasan
3. Kesempatan para pekerja untuk berkembang secara
terbatas
Ciri-ciri Organisasi garis
4. Tujuan organisasi masih sederhana
5. Organisasi kecil
6. Jumlah karyawan relatif sedikit
7. Pemimpin dan pekerja saling mengenal dan dapat
berhubungan setiap hari
8. Hubungan antara pemimpin dan pekerja bersifat langsung

Orgianisasi Garis dan


Staf
Manajer
Keuang
Personalia
an

Unit 1

Perencanaa
n

dll

Unit II

Pengawas
dll
an

Unit III

Ciri-ciri organisasi garis dan staf


1. Organisasi besar dan bersifat kompleks
2. Jumlah pekerja banyak
3. Daerah kerja luas
4. Pemimpin dan pekerja tidak saling mengenal
5. Spesialis beranekaragam diperlukan dan
digunakan secara maksimal
6. Terdapat tiga komponen utama yaitu
Pimpinan, pembantu pimpinan/staf dan
pelaksana

Kebaikan organisasi garis dan staf


1. Dapat digunakan oleh setiap organisasi
2. Terdapat pembagian tugas yang jelas antara
pemimpin, staf, dan pelaksana
3. Bakat yang berbeda-beda dari para pekerja dapat
dikembangkan menjadi suatu spesialisasi
4. Pengambilan keputusan yang sehat lebih mudah
dipakai karena terdapat anggota staf yang ahli
dalam bidangnya yang memberikan pertimbangan
dan mengerjakan perencanaan secara teliti
5. Koordinasi dapat dilakukan dengan mudah karena
sudah ada pembidangan tugas masing-masing
6. Rasa disiplin dan moral para pekerja tinggi karena
tugas yang dilaksanakan oleh seseorang sesuai
dengan bakat, keahlian dan pengalamannya

Keburukan organisasi garis dan staf


1. Rasa solidaritas tidak begitu tinggi
2. Bila koordinasi di tingkat staf tidak begitu
baik dapat membingungkan unit-unit
pelaksana dan dapat pula merupakan
hambatan dalam melaksanakan tugas

Orgianisasi Fungsional

Merupakan suatu organisasi yang disusun


berdasarkan sifat dan macam-macam fungsi yang
harus dicapai

Direktur Utama

Direktur
Produksi

Direktur
Pemasaran

Direktur
Keuangan

Ciri-ciri organisasi Fungsional


1. Pembagian tugas secara jelas dapat
dibedakan
2. Dalam melaksanakan tugas tidak banyak
memerlukan koordinasi terutama pada
tingkat pelaksana bawahan karena bidang
tugasnya sudah tegas dan jelas digariskan.
3. Pembagian unit-unit organisasi didasarkan
pada spesialisasi tugas
4. Para direktur mempunyai wewenang
komando terhadap unit-unti yang berbeda
dibawwahnya atas namanya sendiri, tidak
perlu atas nama direktur utama

Kebaikan organisasi fungsional


1. Pembagian tugas jelas sehingga kesimpang
siuran dapat dihindari
2. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan
dan digunakan semaksimal mungkin
3. Solidaritas, moral dan disiplin antara para
pekerja yang menjalankan fungsi yang sama
pada umumnya tinggi
4. Koordinasi antara pekerja yang menjalankan
fungsi yang sama biasanya mudah karena
masing-masing sudah mempunyai
pengertian mendalam mengenai bidang
tugasnya masing-masing
5. Koordinasi menyeluruh pada umumnya
cukup pada tingkat eselon saja

Keburukan organisasi fungsional


1. Para pekerja terlalu menspesialiskan diri
pada bidang tertentu saja sehingga sukar
untuk mengadakan mutasi tugas atau mutasi
tempat tanpa melalui pendidikan atau
pelatihan yang intensif terlebih dahulu
2. Koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar
dilaksanakan
3. Memungkinkan timbulnya rasa golongan
yang berlebihan antara para pekerja yang
menjalankan fungsi yang sama sehingga
dapat menimbukan komunitas komunitas
ikatan karyawan yang sempit

Orgianisasi Panitia

Ciri-ciri organisasi panitia


1. Tugasnya tertentu dan jangka waktunya terbatas
2. Seluruh unsur pimpinan duduk dalam panitia, baik
sebagai ketua maupun sebagai anggota
3. Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif,
dan tanggung jawabnya juga secara kolektif
4. Semua anggota pimpinan mempunyai hak,
wewenang dan tanggung jawab yang pada
umumnya sama
5. Para pelaksana dikelompokkan menurut bidang
dan tugas tertentu yang harus dilaksanakan dalam
bentuk tugas

Kebaikan organisasi panitia


1. Pada umumnya keputusan diambil secara tepat
karena segala sesuatu dibicarakan terlebih dahulu
secara kolektif dengan mempertimbangkan segala
faktor
2. Kemungkinan seseorang bertindak diktatoris
sangat kecil
3. Kerjasama dikalangan pelaksana mudah dibina
kaeena segala sesuatu sudah dibicarakan terlebih
dahulu
Keburukan organisasi panitia
4. Pengambilan keputusan pada umumnya sangat
lambat
5. Dalam terjadi kemacetan, tidak ada satu
orangpun yang dapat diminta tanggung jawab

Orgianisasi Pelayanan
Fisioterapi
Bagian Fisioterapi
Kepala

Syarat

Subbag
Musculo

Subbag
Neuro

Subbag
Kardiorepir
asi

R.Jalan
R.Inap

R.Jalan
R.Inap

R.Jalan
R.Inap

R.Jalan
R.Inap

Kepala FT
senior / jun

Kepala FT
senior / jun

Kepala FT
senior / jun

Kepala FT
senior / jun

Subbag
dll

MANAJEMEN

definisi

Manajemen adalah proses dinamis


untuk menggerakkan organisasi dalam
rangka mencapai tujuan.
Manajer adalah orang-orang yang
melaksanakan manajemen atau yang
menggerakkan organisasi.

Manajemen

Manajemen menurut para


ahli
1. John D Millet: Proses memimpin dan melancarkan
pekerjaan orang yang terorganisir secara formal u/
mencapai tujuan tertentu.
2. Peterson dan Plowman: Suatu tehnik digunakan u/
menetapkan, mengklasifikasikan dan melaksanakan
maksud dan tujuan sekelompok manusia tertentu
3. Ordway Tead: Proses dan perangkat mengarahkan
serta membimbing kegiatan suatu organisasi u/
mencapai tujuan tertentu.
4. John F Mee: Seni u/ mencap hasil maksimal dg usaha
minimal serta memberikanlayanan
sebaik-baiknya.
5. George R Terry : Proses yang khas terdiri dari
Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling yang
dapat digunakan pada setiap bidang secara berurutan.

Teori tentang Fungsi


Manajemen

G.R Terry POAC (PLANNING,


ORGANIZING, ACTUATING,
CONTROLLING)
Teori G.R Terry berkembang menjadi
POAC + Coordinating dan Evaluating
POACCE
Kemudian berkembang lagi menjadi
POACCE + Directing, Reporting,
Staffing serta Budgetting
POACCEDRSB

ENVIRONMENT

Sumber Daya:
Bangunan
Fasilitas/ Alkes
SDM
Dana
Teknologi
Modalitas
Terapeutik
Penunjang Lain

P
O
A
C

Produk: Layanan Jasa


Fisioterapi yang Baik

Target: Sembuh dan


Puas

Sistem dalam Manajemen

FEEDBACK

Sistem Pelayanan
Fisioterapi
Pasien datang dengan keluhan, kemudian diberi pelayanan
berupa:
Assesment Fisioterapi
Diagnostik Fosioterapi
Planning Fisioterapi
Implementation of the Planning
Evaluasi, Re-assesment
*Pelayanan Fisioterapi merupakan bagian yang terintegrasi
dari pelayanan kesehatan dan untuk ini diperlukan
kemitraan secara interdependensi terhadap profesi
kesehatan lainnya, saling menghormati dan menghargai
hak masing-masing, kemandirian dan etika profesi
masing-masing dalam suatu sistem yang telah ditetapkan.

Fisioterapi

a. pengertian

Fisioteraapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan


kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara,
dan memulihkan gerak dan fungsi gerak sepanjang daur kehidupan
dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan
gerak, peralatan ( fisik, elektroterapeutis, dan mekanis ), pelatihan
fungsi, komunikasi.
Fisioterapis adalah Orang yang melakukan tindakan fisioterapi dengan
keilmuan dan kompetensi yang dimilikinya.
Sebagai salah satu profesi dalam bidang kesehatan, fisioterapi
memiliki beberapa paradigma fisioterapi yang meliputi: gerak, individu,
interaksi dan sehat-sakit.

B. Fisioterapi sebagai Ilmu

Ilmu fisioterapi adalah sintesa ilmu biofisika, kesehatan dan ilmuilmu lain yang mempunyai hubungan dengan upaya pencegahan,
intervensi, dan pemulihan gangguan gerak dan fungsi serta
promosi

Beberapa pokok karakteristik dan spesifik ilmu fisioterapi meliputi


hal-hal sebagai berikut: Objek materia, objek forma, postulat,
prinsip dan asumsi.

1.

2.

Objek Materia
Objek materia ilmu fisioterapi adalah manusia yang
mengalami problem gerak fungsional dalam konteks
kondisi kesehatan dan proses meningkatkan derajat
kesehatan individu dalam rangka melaksanakan
aktivitas sesuai posisi, peran dan tanggung jawabnya.
Objek Forma
Objek forma ilmu fisioterapi adalah upayaa
penaanggulangan problem gerak fungsional dalam
konteks kondisi kesehatan dan proses meningkatkan
derajat kesehatan individu dalam rangka melaksanakan
aktivitas sesuai dngn posisi, peran dan tanggung
jawabnya.

3. Postulat
Postulat yang disepakati adalah manusia yang
mengalami problem gerak fungsional dalam konteks
kondisi kesehatan dan proses meningkatkan derajat
kesehatan dalam rangka melaksanakan aktivitas sesuai
posisi, peran, dan tanggung jawabnya mempunyai
seperangkat kebutuhan.
4. Prinsip
Prinsip fisioterapi bahwa upaya penanggulangan
problem gerak fungsional dalam konteks kondisi
kesehatan dan proses meningkatkan derajat kesehatan
dalam rangka melaksanakan aktivitas sesuai dengan
posisi, peran, dan tanggung jawabnya adalah dengan
segala utama untuk memaksimalkan potensi gerak dan
meminimalkan perbedaan gerak aktual dengan gerak
fungsional.

5. Asumsi
Asumsi yang diajukan adalah bahwa manusia yang
mengalami problem gerak fungsional dalam konteks
kondisi kesehatan dan proses meningkatkan derajat
kesehatan dalam rangka melaksanakan aktivitas sesuai
dengan posisi, peran, dan tanggung jawabnya
merupakan makhluk individu yang mempunyai potensi
gerak guna melaksanakan aktivitas untuk memenuhi
kebutuhannya yang selalu berubah-ubah sesuai dengan
perkembangan iptek dan budaya.

C. Fisioterapi sebagai Profesi

Beberapa atribut/perangkat profesi yaitu:

1. Kompetensi Fisioterapi

Kemampuan minimal yang harus dimiliki oleh seorang


fisioterapis profesional antara lain:
a. mampu melakukan pengkajian untuk menentukaan
problematik dan kebutuhan pasien.
b. Mampu melakukan interpretasi dan analisa penemuan
pada asesmen fisioterapi untuk menetapkan diagnosa
fisioterapi, problematik dan batas-batas kebutuhan
pasien/klien
c. Mampu mengembangkan intervensi dengan
perencanaan yang dapat memenuhi tujuan intervensi
terapeutik yang telah ditetapkan.
d. Mampu melaksanakan intervensi Fisioterapi yang telah
ditetapkan dan direncanakan
e. Mampu melaksanakan evaluasi /re-evaluasi/re-asesmen
fisioterapi dari hasil intervensi fisioterapi

f. Mampu menunjukkan sikap profesional sebagai


seorang fisioterapis
g. Mampu berpartisipasi dan memberikan kontribusi aktif
pada sistem pelayanan kesehatan.
h. Mampu menggunakan penatalaksanaan keterampilan
dalam praktik klinis fisioterapis

2. Etika Profesi

Etika merupakan tanggung jawab manusia sebagai


pribadi atau insan makhluk Tuhan terhadap apa yang
telah, sedang dan akan dilakukan sebagai keputusankeputusan hidup yang pasti dan mempengaruhi orang
lain.
Etika sangat diperlukan dalam rangka mengaplikasikan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang berarti bahwa hal
tersebut merupakan tanggung jawabnya sebagai
manusia terhadap penerapan dari ilmu dan teknologi
tersebut.

Kenapa Etika Diperlukan

Ilmu pengetahuan atau kadar keilmiahan seseorang


merupakan salah satu wujud nyata dari kekuasaan,
artinya dengan pengetahuan yang dimiliikinya
seseorang dapat dan mampu mengendalikan orang lain
secara efektif
Illmu pengetahuan dan teknologi dapat memunculkan
situasi konflik baik dalam bidang sosial, ekonomi.
Proses teknologi tidak dapat ditangani secara sepihak
namun harus ditangani melalui pendekatan beberapa
ilmu pengetahuan termasuk etika

3. Proses Fisioterapi

Proses Fisioterapi meliputi:

4. Otonomi Fisioterapi

Merupakan jaminan kebebasan seorang fisioterapis


melakukan keputusan-keputusan profesional
(profesiobal judgement) dalam upaya-upaya promotif,
preventif, dan penyembuhan serta pemulihan dalam
batas pengetahuan yang didapat dan kompetensinya
Profesi fisioterapi mempunyai tanggung jawab:
a. tindakan atau intervensi profesi yang dilakukan harus
selalu dalam batas kode etik profesi
b. Asosiasi profesi Nasional harus mempunyai aturan
dan prosedur untuk menangani berbagai deviasi yang
timbul dalam interaksi profesi

5. Legislasi Fisioterapi

Aspek legal merupakan landasan hukum yang


mengatur dan menjamin keabsahan pelayanan
fisioterapi.
Legislasi dibutuhkan untuk menjaga mutu pelayanan
fisioterapi hingga mencapai bentuk pelayanan yang
ideal/optimal dan legal/absah.

Tujuan dan makna dari legislasi Fisioterapi

menjamin perlindugan hukum terhadap pelayanan fisioterapi baik


fisioterapis dalm negeri maupun luar negrei

Membimbing, membina, dan mendorong perkembangan


kemampuan fisioterapis

Menciptakan ketertiban dan keamanan pelaksanaan fisioterapi

D. Cakupan Pelayanan Fisioterapi

Lingkup pelayanan fisioterapi diterapkan pada dimensi promotif,


preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan cakupan sepanjang
rentang kehidupan manusia sejak praseminasi sampai ajal.
Cakupan pelayanan Fisioterapi yaitu:

Terima Kasih banyak

You might also like