You are on page 1of 19

Pendahuluan

Meningkatnya peternakan sapi potong rakyat menyebabkan


peningkatan limbah sapi potong terutama dalam bentuk padat.

Kenaikan tarif listrik, kenaikan harga LPG (Liquified Petroleum Gas),


premium, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel dan minyak
bakar telah mendorong pengembangan sumber energi elternatif yang
murah, berkelanjutan dan ramah lingkungan .

Limbah memiliki kandungan nutrisi tertentu yang mesti diolah agar


termanfaatkan.

Pengolahan limbah yang mulai diterapkan di masyarakat adalah


biogas.

Limbah Sapi Potong


Bobot
Badan
(kg)

N (%)

P (%)

K (%)

277

28,1

9,1

20,0

340

42,2

13,6

30,0

454

56,2

18,2

39,9

567

70,3

22,7

49,9

Tabel Kandungan N, P dan K dalam kotoran sapi


potong
Sumber : Vanderholm (1979) dalam Undang (2002).

Berpotensi menghasilkan Metan


lebih banyak dari limbah jenis
ternak lain

Karakteristik Biogas
Biogas adalah bahan bakar yang
berupa gas yang dihasilkan dari
proses fermentasi anaerob oleh
mikroorganisme dari bahan organik,
seperti limbah pertanian, kotoran
ternak, kotoran manusia atau
campurannya di dalam suatu alat
yang disebut digester. (Hidayati,
2009)
Diambil dari proses pembentukan
biogas mulai hari ke 14.

54-70%
Metana

N2
O2
H2
H2S
2%
Gas lain

Bioga
s

27-45%
Karbondioksida

a. Kelebihan Biogas
o

Pembakaran Metana relatif lebih bersih serta energi lebih besar dari
pembakaran batu bara. Nilai kalor yang dihasilkan berkisar 48006700
Kcal/m3 setara dengan 0.48 kg gas LPG atau 0.62 liter minyak tanah
(Hidayati, 2009)

Emisi Karbondioksida lebih sedikit, sehingga kualitas udara meningkat

a. Kelebihan Biogas
o

Mengurangi penggunaan bahan bakar lain (gas LPG, kayu, dsb)


Menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi sebagai hasil sampingan

Menjadi metode pengolahan sampah (raw waste) yang baik dalam


mengurangi pembuangan limbah langsung sampah ke lingkungan (aliran
air/sungai)

Secara ekonomi, murah dalam instalasi serta menjadi investasi yang


menguntungkan dalam jangka panjang

b. Kekurangan Biogas
o

Kurangnya tekanan yang dihasilkan

Kadang masih sulit dinyalakan karena kadar unsur H nya masih tinggi

Bila bocor, gas methan dapat merusak ozon (pemanasan global)

Prinsip Kerja Biogas


o

Pencampuran limbah peternakan


padat dan cair dengan air ke inlet
untuk menuju digester.

Fermentasi anaerob di dalam digester


dengan bantuan bakteri. Hasil
perombakan berupa gas dan sludge.

Pengumpulan gas yang naik ke


permukaan/penampungan gas.
Sedangkan sludge masuk kedalam
tangki outlet.

Mixing

Digesting

Collecting

Prinsip Kerja Biogas

Tahapan Pembuatan Biogas


1.

Kotoran sapi potong dicampur dengan air hingga terbentuk lumpur


dengan perbandingan 1:1 pada bak penampung sementara.
Sampah di buang dari bak penampungan.

2.

Lumpur dari bak penampungan sementara kemudian di alirkan ke


digester. Pada pengisian pertama digester harus di isi sampai
penuh.

3.

Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak


1 liter dan isi rumen segar dari rumah potong hewan (RPH)
sebanyak 5 karung untuk kapasitas digester 3,5 - 5,0 m 2. Setelah
digester penuh, kran gas ditutup supaya terjadi proses fermentasi
anaerob.

Tahapan Pembuatan Biogas


4.

Material organik yang terkumpul pada digester (reaktor) akan diuraikan


dalam dua tahap dengan bantuan dua jenis bakteri. Tahap pertama material
organik akan didegradasi menjadi asam-asam lemah dengan bantuan
bakteri pembentuk asam.

5.

Bakteri ini akan menguraikan sampah pada tingkat hidrolisis dan asidifikasi.
Hidrolisis yaitu penguraian senyawa kompleks atau senyawa rantai panjang
seperti lemak, protein, karbohidrat menjadi senyawa yang sederhana.
Sedangkan asidifikasi yaitu pembentukan asam dari senyawa sederhana.

6.

Setelah material organik berubah menjadi asam-asam, maka tahap kedua


dari proses anaerob adalah pembentukan gas metana dengan bantuan
Arkhaebakteria pembentuk metana seperti Methanococus, Methanosarcina,
Methanobacterium.

Tahapan Pembuatan Biogas


7.

Gas metan sudah mulai di hasilkan pada hari 10 sedangkan pada


hari ke-1 sampai ke-8 gas yang terbentuk adalah CO 2.

8.

Pada hari ke-14. Gas yang terbentuk baru bisa digunakan untuk
menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Biogas ini
tidak berbau seperti bau kotoran sapi potong seperti biasanya.

9.

Digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinu sehingga


dihasilkan biogas yang optimal.

10.

Kompos yang keluar dari digester di tampung di bak penampungan


kompos.

11.

Dari tempat penampungan, biogas dialirkan ke kompor khusus dan


bisa dimanfaatkan untuk memasak.

Tahapan Pembuatan Biogas

Methanogenesis Biogas
Methanobacterium melianskii,
Methanococcus sp, dan
Methanosarcina sp

Lactobacillus sp,
Streptococcus sp

Acidogenesis
Karbon
organik
kompleks

Monosakarida
Peptida
Gliserol

Hydrolisis

Clostridium acteinum,
Bacteriodes ruminicola,
Bifidobacterium sp, Eschericia sp,
Enterobacter sp, dan Desulfobio sp

Methanogenesis

Asamasam
Organik

Asetat
H2 / CO2

CH4 + CO2
(Methan dan
Karbondioksida)

Acetogenesis

Biogas

Lactobacillus sp,
Streptococcus sp,
Desulfovibrio

Di desain kembali dari Hidayati,


2009

Faktor-faktor Penentu Keberhasilan


Pembuatan Biogas
o

A. Bakteri Starter

Starter yang mengandung bakteri metano diperlukan untuk mempercepat


proses fermentasi anaerob. Beberapa jenis starter antara lain:
o

Starter alami, yaitu lumpur aktif seperti lumpur kolam ikan, air comberan
atau cairan septic tank, timbunan kotoran, dan timbunan sampah
organik

Starter semi buatan, yaitu dari fasilitas biodigester dalam stadium aktif

Starter buatan, yaitu bakteri yang dibiakkan secara laboratorium dengan


media buatan (komersil).

Faktor-faktor Penentu Keberhasilan


Pembuatan Biogas
o

B. Material

Pengenceran harus se-homogen mungkin, rasio limbah padat : air = 1:1

C/N rasio 20-30. Tidak ada bahan anorganik, karena dapat menghambat
methanogenesis.

Karbon dibutuhkan oleh bakteri sebagai sumber energi sedangkan unsur


nitrogen berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri, khususnya dalam
pembentukan sel.
Bila jumlah unsur nitrogen terlalu sedikit (C/N rasio tinggi) maka nitrogen akan
digunakan terlebih dahulu untuk proses pembentukan sel bakteri, hal ini
menyebabkan proses methanogenesis berjalan lambat.
Bila jumlah nitrogen terlalu banyak (C/N rasio rendah) maka karbon akan segera
habis dan proses fermentasi berhenti dan akan terbentuk amonia yang akhirnya
akan menghambat pertumbuhan bakteri. (Hidayati, 2009)

Faktor-faktor Penentu Keberhasilan


Pembuatan Biogas
o

C. Proses

Anaerob pada temperatur 30o -55oC, selama methanogenesis tidak


boleh dibuka. Bakteri methanogenik sensitif terhadap fluktuasi
temperatur.

pH 6,6-7,7. Bakteri pembentuk metan tidak akan tumbuh pada pH di


bawah 6.5.

Prose methanogenesis dapat diilustrasikan pada slide ke 14.

Kesimpulan
o Prinsip

kerja dari biogas adalah pengumpulan


gas hasil fermentasi anaerob.

o Tahapan

pembuatan biogas dapat disarikan


menjadi 3 tahap, yaitu Pencampuran (Mixing),
Perombakan (Digesting) dan Pengumpulan
(Collecting).

o Proses

pembentukan biogas adalah Hydrolisis,


Acidogenesis, Acetogeneis dan Methanogenesis.

Terima Kasih

You might also like