You are on page 1of 20

Revenue Concept

Definisi
APB 1970:
Pendaptan adalah kenaikan kotor aktiva atau penurunan kotor hutang
yang diakui dan diukur sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
umum yang berasal dari kegiatan perusahaan berorientasi laba
yang dapat mengubah ekuitas pemilik
SFAC No. 6:
Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan aktiva suatu entitas
atau penurunan utang (atau kombinasikeduanya) dari penyerahan
atau produksi barang, penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang
merupakan kegiatan utama yang berlangsung terus menerus dari
entitas tersebut.

Patton dean Littleton (1940)


Pendapatan dapat ditinjau dari:
1. Aspek fisik
2. Aspek moneter
Pendapatan merupakan hasil akhir dari suatu
aliran fisik dalam proses menghasilkan laba.
Hasil akhir dari aliran fisik berupa barang/jasa
yang dihasilkan dari proses produksi.
Sementara itu, dari aspek moneter
pendapatan adalah aliran masuk aktiva ke
dalam perusahaan.

Pengukuran Pendapatan

Pendapatan diukur dalam suatu nilai tukar


produk/jasa dalam suatu transaksi yang
bebas (arms length transaction). Nilai
tukar tersebut menunjukkan ekuivalen kas
atau nilai diskonto tunai dari uang yang
diterima atau akan diterima dari transaksi
penjualan.

Pembentukan dan realisasi


pendapatan
Earning process
Suatu konsep yang menjelaskan proses terjadinya pendapatan.
Pendapatan dianggap terbentuk bersamaan dengan
seluruh proses berlangsungnya kegiatan perusahaan.
Paton dan Littleton (1940) menyatakan bahwa
pembentukan pendapatan ini didukung oleh konsep effort
and accomplishment (upaya dan hasil). Cost dianggap
sebagai upaya yang dimaksudkan untuk menciptakan suatu
hasil berupa pendapatan. Oleh karena itu, setiap cost
mempunyai kedudukan yang sama dalam menghasilkan
pendapatan, sehingga pada setiap tahapan kegiatan
perusahaan telah terbentuk pendapatan.
A.

Realisasi Pendapatan

1.

2.

Realisasi merupakan teknik akuntansi yang dijadikan


dasar untuk menandai pengakuan pendapatan.
Pendapatan baru diakui setelah produk selesai
dikerjakan dan terealisasi melalui penjualan baik secara
langsung atau melalui kontrak penjualan. Realisasi
pendapatan ditandai oleh dua kejadian, yaitu:
Adanya kepastian perubahan produk menjadi bentuk
aktiva lain (potensi jasa) melalui kegiatan penjualan yang
sah.
Diperolehnya aktiva lain (biasanya aktiva lancar) sebagai
pengesahan terhadap transaksi penjualan tersebut.

Revenue Recognition

Revenue recognition tidak lepas dari


konsep earning process dan realization.
Saat penentuan pendapatan merupakan
saat yang sangat kritis, sehingga
kesalahan dalam penentuan saat
pengakuan
akan
mempengaruhi
kebenaran dan kewajaran laba periodik.

Kriteria Pengakuan pendapatan

1.

2.

FASB (1980) dalam SFAC No. 5 menyebutkan kriteria


yang dijadikan dasar pengakuan pendapatan:
Telah terealisasi (realized), yaitu bila telah
terjaditransaksi pertukaran antara barang yang
dihasilkan perusahaan dengan kas atau klaim untuk
menerima kas. Atau, ada kepastian akan segera
terealisasi (realizable), dimana barang hasil pertukaran
dapat segera dikonversi menjadi kas atau klaim untuk
menerima kas. Syarat barang yang mudah dikonversi
adalah:
Memiliki harga per unit yang pasti dan barang tersebut
tidak terpengaruh oleh perubahan bentuk dan ukuran
barang
Mudah dijual tanpa memerlukan biaya yang besar.
Pendapatan telah terbentuk, yaitu bila kegiatan
menghasilkan barang dan jasa telah berjalan dan
secara substansi telah selesai.

Saat Pengakuan Pendapatan


1.
2.
3.
4.

Pendapatan diakui selama proses


produksi.
Pendapatan diakui saat produk selesai.
Pendapatan diakui pada saat penjualan.
Pendapatan diakui pada saat kas
diterima.

Pendapatan Diakui Selama Proses


Produksi
Cara ini umumnya dijumpai pada perusahaan kontraktor yang
mengerjakan proyek-proyek dengan waktu penyelesaian lebih
dari satu periode akuntansi.Contoh: perusahaan pembuat
kapal, lokomotif, gedung, jalan raya.Pendapatan dapat diakui
secara periodik atas dasar pekerjaan yang telah diselesaikan.
Pengakuan pendapatan ini dapat dilakukan bila: harga kontrak
sudah pasti, taksiran kos untuk menyelesaikan proyek dapat
diestimasikan & kemajuan penyelesaian kontrak dapat
dipertanggungjawabkan. Pendapatan dapat ditaksir
berdasarkan akumulasi kos yang terjadi selama penyelesaian
pekerjaan. Taksiran tersebut umumnya dapat dilakukan
dengan dua pendekatan: cost-to-cost method & prosentase
penyelesaian fisik.

Pendapatan Diakui Saat Produk


Selesai
Pengakuan pendapatan atas dasar produk selesai dianggap tepat
untuk industri pertambangan & pertanian. Pada jenis usaha ini produk
yang dihasilkan memiliki harga yang sudah pasti & pemasarannya
terjamin. Syarat yang harus dipenuhi untuk pendapatan yang diakui
saat produk selesai adalah:
Harga jual dapat ditentukan dengan cukup tepat.
Tidak diperlukan kegiatan atau biaya yang material untuk menjual
produk tersebut.
Cost produk sulit untuk ditentukan.
Barang tidak terpengaruh oleh perubahan bentuk & ukuran.

Pendapatan Diakui Pada Saat


Penjualan
Pengakuan pendapatan pada saat penjualan didasarkan pada alasan
yang mengarah pada konsep pendapatan yang diajukan Paton &
Littleton (1940):
1.
Pendapatan merupakan jumlah nominal yang menyatakan produk
akhir operasi perusahaan. Oleh karena itu harus diakui & diukur
pada tingkat/titik kegiatan yang menentukan dalam aliran
kegiatan operasional perusahaan.
2.
Pendapatan harus benar-benar terjadi & didukung dengan
timbulnya aktiva baru yang sah.
Permasalahan yang timbul adalah kapan saat yang tepat untuk
mengakui penjualan? Akuntansi menganut konsep economic
substance over legal form.

Pendapatan Diakui Pada Saat Kas


Diterima
Apabila terdapat ketidakpastian yang besar mengenai
kolektabilitas piutang yang timbul dari penjualan barang/jasa,
pengakuan pendapatan dapat ditunda sampai saat diterimanya
kas. Pengakuan pendapatan dengan cara demikian terpaksa
dilakukan karena kriteria realisasi tidak seluruhnya terpenuhi,
terutama dalam pengukuran pendapatan. Meskipun transaksi
telah terjadi ketidakpastian pengumpulan kas menjadi tidak
dapat diandalkan. Oleh karena itu pendapatan baru diakui
setelah kas betul-betul terkumpul. Ketidakpastian pengumpulan
piutang tersebut biasanya terjadi karena belum berpindahnya
hak atas barang sampai dilunasinya pembayaran, sehingga
transaksi tersebut masih memungkinkan untuk dibatalkan.
Contoh: installment sales.

EXPENSE
Konsep dasar yang melandasi pembebanan
cost adalah konsep effort and complishment
(upaya & hasil). Cost dapat dipisah menjadi dua
yaitu: cost yang masih menjadi potensi jasa &
cost yang potensi jasanya dianggap sudah
habis dalam rangka menghasilkan pendapatan.
Pembebanan cost (expense) satu periode
akuntansi didasarkan pada kriteria penentuan
habisnya manfaat cost tersebut.

Pengertian
Expense
FASB 1980:
Biaya adalah outflow atau pemakaian aktiva atau timbulnya
hutang (atau kombinasi keduanya) selama satu periode
yang berasal dari penjualan atau produksi barang atau
penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan yang lain yang
merupakan kegiatan utama suatu entitas.
IAI:
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau
berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut
pembagian kepada penanam modal.
Vernon Kam
Biaya adalah penurunan nilai aktiva atau kenaikan hutang
atau kenaikan ekuitas pemegang saham sebagai akibat
pemakaian barang atau jasa oleh suatu unit usaha untuk
menghasilkan pendapatan pada periode berjalan.

Biaya dan Rugi


Atas dasar definisi biaya yang termasuk biaya
hanya cost yang benar-benar dikorbankan untuk
menghasilkan
pendapatan.
Sementara
itu
penggunaan aktiva atau pengurangan cost aktiva
yang tidak berkaitan dengan proses memperoleh
pendapatan dikelompokan sebagai rugi (losses).
Rugi dapat disertakan dalam laporan laba rugi
sebagai penentu besarnya laba komprehensif.

Pengukuran dan Pengakuan Biaya


Pengukuran Biaya
Cost histories
Replacement cost
Cash Equivalent
Pengakuan Biaya
Atas dasar konsep kontinuitas usaha, cost mula-mula
diperlakukan sebagai aktiva dan kemudian baru
diperlakukan sebagai pengurang pendapatan (biaya).
Misl: cost persediaan pada awalnya diakui sebagai
aktiva, selanjutnya apabila cost tersebut telah dinyatakan
keluar (dijual) untuk menghasilkan pendapatan, maka
cost tersebut dinyatakan sebagai biaya, dengan nama
cost barang terjual (COGS).

1.
2.

3.

Proses pembebanan cost pada dasarnya merupakan


proses pemisahan cost. Agar informasi yang dihasilkan
akurat, cost yang telah diakui sebagai biaya pada
periode berjalan dan bagian cost yang akan dilaporkan
sebagai aktiva harus dapat ditentukan dengan jelas.
Cost dapat ditangguhkan pembebanannya sebagai
biaya, apabila cost tersebut memenuhi kriteria sebagai
berikut:
Memenuhi definisi aktiva
Ada kemungkinan yang cukup bahwa manfaat
ekonomi masa mendatang yang melekat pada aktiva
dapat dinikmati oleh entitas yang menguasai
Besarnya manfaat dapat diukur dengan cukup andal.

Matching Concept

Konsep penandingan adalah konsep yang


dimaksudkan untuk mencari dasar
hubungan yang tepat dan rasional antara
pendapatan dan biaya. Pendapatan
merupakan merupakan hasil yang dituju
perusahaan, cost yang dikeluarkan untuk
memperoleh pendapatan merupakan upaya
yang dilakukan perusahaan.

Dasar Matching
Hubungan sebab akibat
Alokasi sistematis dan rasional
Pembebanan segera

You might also like