You are on page 1of 9

DEMOKRASI DAN SYURA

1.
2.
3.
4.
5.

Kelompok 3
Anindya Citra P
(02)
Faisal Arifuddin
(10)
Fitriana Eka W
(14)
Resita Indah P S
(28)
Rifa Ayuningsih
(30)

1. Demokrasi
Secara kebahasaan demokrasi terdiri atas
dua rangkaian kata yaitu, demos yang berarti
rakyat dan kratos yang berarti kekuasaan.
Secara istilah kata demokrasi dapat ditinjau
dari dua segi makna.

Pertama, demokrasi dipahami sebagai suatu

konsep yang berkembang dalam kehidupan


politik pemerintah , yang didalamnya terdapat
penolakan terhadap adanya kekuasaan yang
terkonsentrasi pada satu orang dan
menghendaki peletakan kekuasaan ditangan
orang banyak atau rakyat baik secara langsung
maupun dalam perwakilan.
Kedua, demokrasi dimaknai sebagaisuatu konsep
yang menghargai hak-hak dan kemampuan
individu dalam kehidupan bermasyarakat.

Secara historis, istilah demokrasi memang

berasal dari barat. Namun jika melihat dari sisi


makna, kandungan nilai-nilai yang ingin
diperjuangkan oleh demokrasi itu sendiri
sebenarnya merupakan gejala dan cita-cita
kemanusian secara universal (umum, tanpa
batas agama maupun etnis).

2. syura
Menurut bahasa, dalam kamus Mujam

Maqayis al-Lugah, syura memiliki dua


pengertian yaitu menampakkan dan
memaparkan sesuatu atau mengambil
sesuatu.
Sedangkan menurut istilah, beberapa ulama
terdahulu memberikan definisi syura,
diantaranya adalah :

Sedangkan menurut istilah, beberapa ulama terdahulu

memberikan definisi syura, diantaranya adalah :


a. Ar Raghib al-ashfahani dalam kitabnya Al mufradat fi gharib
Al quran, mendefinisikan syura sebagai proses mengemukakan
pendapat dengan saling mengoreksi antara peserta syura.
b. Ibnu al-Arabi al-Maliki dalam Ahkam al-quran,
mendefinisikannya dengan berkumpul untuk meminta
pendapat ( dalam suatu permasalahan) yang peserta syuranya
saling mengeluarkan pendapat yang dimiliki.
c. Sedangkan, definisi syura yang diberikan oleh para pakar
fikih kontemporer dalam asy Syura fi Zilli Nizami al-Hukm alIslami, diantaranya adalah proses menelusuri pendapat para
ahli dalam suatu permasalahan untuk mencapai solusi yang
mendekati kebenaran.

3. Titik Temu (Persamaan) antara


Demokrasi dan Syura
Dari berbagai definisi syura dan demokrasi diatas, dapat

melihat bahwa syura hanya merupakan mekanisme


kebebasan berekspresi dan penyaluran pendapat dengan
penuh keterbukaan dan kejujuran. Hal tersebut menjadi
pertanda adanya penghargaan terhadap pihak lain.
Sementara demokrasi, menjangkau ruang lingkup yang
lebih luas. Demokrasi menyoal nilai-nilai egaliter,
penghormatan terhadap potensi individu, penolakan
terhadap kekuasaan tiran, dan memberi kesempatan
kepada semua pihak untuk berpartisipasi dalam mengurus
pemerintahan. Secara tegas demokrasi bermain pada
wilayah politik. Jika demikian halnya, maka pada satu sisi,
syura merupakan bagian dari proses berdemokrasi.

Didalamnya terkandung nilai-nilai yang diusung

demokrasi. Pada sisi lain, nilai-nilai luhur yang


diusung oleh konsep demokrasi adalah nilai-nilai
yang sejalan dengan visi Islam itu sendiri. Nilai
Islami bukanlah sesuatu yang berasal dari kaum
Muslimin saja (dari dalam), tetapi semua nilai
yang mengandung kebaikan dan kemaslahatan,
baik dari Barat maupun Timur, karena Islam
tidak mengenal Barat dan Timur ( diskriminasi),
justru sikap Islam terhadap hal-hal baru yang
baik adalah akomodatif.

Namun demikian, pro dan kontra tentang

demokrasi dalam Islam masih terus berlanjut.


Oleh karena itu, untuk mempertajam analisis
kalian mengenali lebih lanjut pandangan
pandangan para ulama tentang hal tersebut.

You might also like