You are on page 1of 46

*ANALISA

CAIRAN
LAMBUNG

BY HJ. NURUL QOMARIYAH, S.Pd., M.Pd

adalah cairan yang terdapat di dalam lambung


yaitu :
-Air
-Asam lambung
-Enzim pencernaan : Pepsin, Renin, dan
Lipase
-Garam-garam mineral : - Sodium Chlorida
(NaCl)
- Potassium Chlorida (KCl) - Phospate - Mucin

*Definisi

*PENDAHULUAN
*Mukosa lambung mengandung banyak kelenjar terutama

di daerah pylorus dan karidia mensekresikan mucus


*Asam hidroklorida disekresi oleh sel parietal (oksintik) di
korpus lambung
*Pepsinogen disekresi oleh faktor intrinsic, dan chief cell
(sel zimogen, sel peptik)
*Selanjutnya bergabung dengan mucus yang dihasilkan
oleh sel kelenjar yg bermuara ke gastric pit terbuka
ke permukaan mukosa bersama HCO3*Lambung memiliki pembuluh darah dan pasokan limfe
yang sangat kaya syaraf parasimpatis dari vagus dan
pleksus seliaka.

*2500 ml getah lambung setiap hari


*Mengandung Kalium : Na+, K+, Mg2+, H+, (pH

sekitar 1,0), Anion : Cl-, PO42-, SO42-, Pepsin,


Lipase, glikoprotein (mucin), Mucus serta
Factor intrsinsik
*Untuk membunuh sebagian besar bakteri
yang masuk, membantu pencernan protein,
menghasilkan pH yang diperlukan untuk
mencerna protein

* Sekresi dari sel-sel kelenjar lambung

* Macam-macam getah lambung


*Asam

chloridan (HCl), Bersifat baktericid ringan yang dihasilkan sel parietal, Asam
chlorida juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.

*Pepsin,

Fungsi : untuk memecah protein menjadi protease Di dalam pankreas


(sebagai proteolitik) :
Pepsin tripsin & chemotripsin asam amino
Pepsin dihasilkan di sel gablet yangn disebut chief cell

*Lipase
*Fungsi
*Mucin

: memecah lemak menjadi asam lemak dan gliseral

Fungsi : untuk melindungi lambung untuk melindikan makanan


Dihasilkan oleh neck cell yang terdapat di dalam fundus FIE (Faktor Intrinsik
Eritropolitik).
Merupakan mukroprotein yang ber fx untuk membantu penyerapan vit B 12dalam
usus.
Makanan yang masuk ke dalam lambung akan dipecah oleh enzim pepsin menjadi
pepton protein, pepton dan protease akan diurai oleh enzim proteolitik menjadi asam
amino.

Lanjutan...

*Asam ini cukup pekat untuk menyebabkan

kerusakan jaringan, tapi pada orang normal


mukosa lambung tidak mengalami iritasi.
*Bahan-bahan yang memicu kerusakan iritasi
membran sel mukosa lambung a.l:
etanol, cuka, gaam-gaam empedu, dan aspirin
serta obat anti inflamasi nonsteroid lainnya
*Prostaglandin merangsang sekresi mukus,
*Aspirin serta obat terkait lainnya menghambat
sintesis prostaglandin

Lanjutan...

*Kandungan elektrolit getah lambung

beragam sesuai kecepatan sekresi. Pada


kecepatan sekresi yang rendah,
konsentrasi Na+ tinggi dan konsentrasi H+
rendah, tetapi seiiring dengan
peningkatan sekresi asam, konsentrasi Na+
turun

* Proses pembentukan getah lambung melewati 3 fose:

1.Fase Ghepalli
Melihat
Mencium makanan kortek cerebri nerves vasus sel yang
terdapat
Merasakan dalam lambung menghasilkan HCl, pepsin, mucin, FIE
Memikirkan
2.Fase Intestinal

* Makanan yang sampai di duodenumselaput lendir duodenumaktivase


humoralmerangsang sekresi lambung

3.Fase Gastrin
Merangsang sekresi HCl dan pepsin
Merangsang sekreasi FIE
Merangsang sekresi enzym pencernaan
Gastrin suatu zat yg dihasikan oleh kelenjar gastrin oleh karena adanya pengaruh
hormon gastrin

*3.Fase Gastrin

Merangsang sekresi HCl dan pepsin


Merangsang sekreasi FIE
Merangsang sekresi enzym
pencernaan
Gastrin suatu zat yg dihasikan oleh
kelenjar gastrin oleh karena adanya
pengaruh hormon gastrin
Lanjutan...

*chief cell yang mensekresikan pepsinogen,

prekursor pepesin dalam gettah lambung.,


mengandung granula-granula zimogen. Proses
sekresi serupa dengan yang terjadi pada
sekresi ptialin oleh kelenjar saliva dan
tripsinogen serta enzim pankreas lain oleh
pangkreas. Aktivitas pepsinogen dapat
dideteksi dalam plasma dan urin. Yang disebut
uropepsinogen

*sekresi pepsinogen

*Sulit memperoleh produk sekresi sel parietal yang

bebas dari cemaran sekresi lambung lainnya.


*Tetapi spesimen paling murni yang berhasil
dianalisis pada dasarnya bersifat isotonik.
Konsentrasi H+ nya ~ 0,17 N dan HCL menurun
dengan pH sampai serendah 0,87, dengan demikian,
sekresi sel parietal kemungkinan besar adalah
suatu cairan isotonik yang terdiri dari HCL murni .

*Sekresi asam hidroklorida

Proses
Motilitas dan pengosongan lambung
* Makanan masuk kelambung labung melemas akibat proses refleks relaksasi
reseptif yang dicetuskan oleh gerakan faring dan esofagus di ikuti oleh
kontraksi peristaltik yang mencampur makan dan mentransprotkan kedalam
deudenom dengan kecepatan terkontrol (peristaltik) di separuh distal
lambung dengan baik, (kecepatan 3 kali/menit).

* Sfingter pilorus

berfungsi terbatas dalam mengontrol pengosongan lambung

tetap normal.
Pilorus, dan deudenom bagian atas berfungsi dalam satu kesatuan
Kontraksi antrum di ikuti oleh kotraksi berurutan daerah pilorus dan
duodenum. di antrum dikontraksi didepan isi lambung tyang sedang bergerak
maju akan mencegah masa padat memasuki duodenum isi lambung
disemprotkan sedikit demi sedikit kedalam usus halus, secara normal.
Regurgitasi dari duodenom tidak terjadi, karena kontraksi segmen pilorus
cenderung menetap sedikit lebih lama dari pada kontraksi duodenom.
Pencegahan regurgitasi ini juga mungkin oleh stimulasi dan sekretin pada
sfingter pilorus.

diatur oleh:
1. mekanisme saraf (refleks otonom lokal yag melibatkan
neuron-neuron kolinergik, dan inpuls-inpuls dari SSP
melalui saraf vagus) meningkatkan sekresi gastrin
melalui pelepasa gastrin-releasing peptide Seratserat vagus lainnya melepaskan asetilkolin, langsung
pada sel-sel kelenjar di korpus dan pundus
meingkatkan sekresi asam dan pepsin sedangkan
Rangsangan saraf vagus di dada atau leher
meningkatkan sekresi asam dan pepsin,
2. Humoral

* Pengontrolan sekresi lambung

*Pengaruh otak
Rangsangan hipotalamus anterior dan bagian-bagian
korteks frotalis orbital disekitarnya meningkat aktivitas
eferen vagus dan sekresi asam lambung.
Pengaruh otak menetukan sepertiga sampai separuh dari
asam yang disekresikan sebagai respon terhadap makan
normal

*Yang mempengaruhi:

Lanjutan...

*Respon emosi
William Beaumont menyatakan bahwa kemarahan dan
permusuhan berkaitan dengan turgor, hiperemia, dan
hipersekresi mukosa lambung.
Pengamatan serupa juga ditemukan pada pasien-pasien
fistula lambung lainnya.
Rasa cemas dan depresi menurunkan sekresi asam
lambung dan aliran darah serta menghambat motilitas
lambung

Lanjutan...

*Pengaruh lasam lambung


Adanya makanan dalam lambung mempecepat
peningkatan sekresi asam lambung yang disebabkan oleh
penglihatan dan bau makanan dan adanya makanan dan
mulut.

*Pengaruh usus
Sekresi asam lambug meningkat setelah sebagian besar
usus halus diangkat. Hipersekresi, yang secara kasar
setara dengan jumlah usus yang diangkat, disebabkan
oleh hilangya sumber hormon-hormon yang menghambat
sekresi asam

*Lanjutan...

*Pengaruh lain
Hipoglikemia bekerja melalui otak dan eferen vagus
untuk merangsang sekresi asam pepsin. Perangsang
lainya adalah alkohol dan kafein, yang keduanya bekerja
langsung pada mukosa. Efek positif alkohol dalam jumlah
seadng pada nafsu makan dan pencernaan, akibat efek
stimulasi pada sekrei lambung ini, telah dikenal sejak
jaman dahulu

*Lanjutan...

Tujuan :

*Menyelidiki motilitas lambung, yaitu kesanggupan

lambung untuk meneruskan isinya kearah duodenum


*Menyelidiki sekresi lambung :
*HCl secara kualitatif dan kuantitatif
*Enzim-enzim
*Adanya unsur-unsur abnormal : darah, fungsi, pus,
bakteri
*Adanya racun-racun untuk pemeriksaan forensic
*Penyelidikan sitologik terhadap sel-sel tumor

*Analisa cairan lambung

*Sonde

Wangensteen serupa dengan sonde Levine,


yaitu pipa karet yang mudah bengkok, sempit dan
mempunyai beberapa lobang dekat ujungnya. Pada
sonde itu terdapat 4 garis yang masing-masing
letaknya 45, 55, 65, dan 75 cm dari ujung ( sonde
menurut Levine mempunyai garis-garis pada 50, 60,
70 dan 80 cm ) sebaiknya memilih sonde yang
ujungnya diberi sepotong logam atau bahan lain yang
bersifat radio opat agar letaknya ujung itudapat
dikelola dengan fluoroskopi

* Tehnik memperoleh cairan lambung

Cara

* Pasien disuruh duduk, ikatlah serbet pada lehernya dan berilah kaleng atau

penampung lain dalam tangan nya, ia harus tenang, bernafas melalui mulut nya
dengan kepalanya agak menunduk dan lidahnya sedikit diulurkan
* Masukkan ujung sonde kedalam mulutnya sampai hampir bersentuh dengan dinding
belakang faring
* Sekarang suruhlah pasien menutup mulutnya dan menelan sonde itu berkali-kali.
Apabila garis gigi seri telah bertepatan antara garis kedua dan ketiga sonde, ujung
sonde itu ada didalam lumen lambung; jarak antara gigi seri dan ujung sonde
menjadi sekitar60 cm. Setelah ujung sonde mencapai kedalam yang dikehendaki,
ujung luar sonde direkatkan kepda pipi dengan sepotong plester.
Perlu diingat:
* Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya refleks muntah sering dianjurkan supaya
sonde didinginkan dalam lemari es sebelum ditelan.
* Orang yang gugup sering tidak dapat menelan sonde; ia boleh ditolong dengan
mengabutkan tenggorokan nya memakai larutan Iidicaine 1 %. Boleh juga dalam hal
itu sonde dimasukkan kedalam oesophagusnya melalui liang hidungnya.
* Serbet yang dikalungkan dan kaleng yang dipegang ialah untuk menampung luadh
yang keluar jika pemasukan sonde tidak berhasil segera. Isi lambung dapat disap
dengan balon atai u semprit yang dipasang pada ujung luar sonde.

*Perlu diingat:

Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya refleks muntah


sering dianjurkan supaya sonde didinginkan dalam lemari
es sebelum ditelan.
Orang yang gugup sering tidak dapat menelan sonde; ia
boleh ditolong dengan mengabutkan tenggorokan nya
memakai larutan Iidicaine 1 %. Boleh juga dalam hal itu
sonde dimasukkan kedalam oesophagusnya melalui liang
hidungnya.
Serbet yang dikalungkan dan kaleng yang dipegang ialah
untuk menampung luadh yang keluar jika pemasukan
sonde tidak berhasil segera. Isi lambung dapat disap
dengan balon atai u semprit yang dipasang pada ujung
luar sonde.
Lanjutan...

* 1.Sandage

lambung
*2. Endogkopi
*3.Ultrasonografi

*Cara memperoleh getah lambung :

*Pemeriksaan motilitas dengan menggunakan

sonde sangat primitif dibandingkan dengan


pemeriksaan radiologik, tetapi mempunyai
kelebihan juga atas pemeriksaan radiologik
karena dengan sonde pasien tidak terkena sinar
rontgen. Biasnya pemeriksan terhadap motilitas
tidak dilakukan tersendiri, melainkan sebagian
dari deretan pemeriksaan getah lambing

*Analisa motilitas lambung

*Penderita datang dalam keadaan nuchter,

makanan minuman terakhir kira-kira 10 jam


sebelum nya. Setelah sonde dimasukkan, isi
lambung semuanya dikeluarkan dan diukur
volomenya. Rata rata akan didapat 25 ml
cairan, mungkin berbeda-beda antara bebrapa
ml sampai 75 ml, tanpa ada sisa-sisa makanan
yang dimakan pada malam hari.
*Volome cairan yang melebihi 75 ml mungkin
berarti hipersekresi asam lambung.

*Lanjutan:

Pemerikasaan harus dilakukan dengan porsi pertama, yaitu ;


yang pertama-tama didapat sebelum adanya rangsangan
*Volume
Dalam keadaan normal berbeda-beda dari beberapa ml
sampai 75 ml; rata-rata 25 ml. Kalau jumlah itu
mendekati atau melebihi 100 ml itu pasti abnormal,
mungkin oleh hipersekresi, oleh keurangan motilitas
lambung atau oleh obstruksi pylorus.
Keadaan yang serupa ditemukan juga pada sindrom

Zollinger-Ellison

*Pemeriksaan makroskopis

* Lanjutan...
* Warna
Warna normal getah lambng abu-abu mutiara dan agak keruh
(opalesent)
* Kelainan warna yang mungkin didapat :

* Kehijau-hijauan (biliverdin) atau kuning (bilirubin) oleh terjadi

nya regurgitasi isi duodenom kedalam lambung. Keadaan ini


berarti bahwa hasil titrasi keasaman tidak mungkin benar ( isi
duodenom reaksinya lindi ) berarti uga bahwa jika ada
persangkaan obstruksi pada pylorus, obstruksi itu tidak mungkin
total.
* Merah muda : darah segar, mungkin oleh trauma pada waktu
memasukkan sonde, mungkin oleh perdarahan dalam lambung
atau oesopagus( ulkus, carcnoma, dsb)
* Coklat : darah tua ; Hb telah berubah menjadi asam hematin
* Bermacam-macam warna oleh obat-obatan

*Bau
Getah lambung noramal agak asam-asam
*Bau asam keras disebabkan oleh statis dalam lambung
yang disertai pergian
*Bau busuk disebabkan oleh adanya nekrosis dalam
lambung
*Bau tinja disebabkan oleh obstruksi usus atau oleh
adanya fistel antara usus dan lambung

*Lanjutan...

Lanjutan ...

* Lendir
Dalam keadaan noramal hampir tidak ada lendir dalam getah
lambunbg, jumlahnya kecil tidaklah abnormal. Untuk melihat
adanya lendir itu, tuanglah getah lambung itu perlahan-lahan
dari satu gelas kimia kedalam yang lain.
Dalam keadaan abnormal jumlah lendir itu bisa bertambah.
Mungkin asalnya dari mulut atau dari jalan pernapasan ;
dalam hal itu kelihatan bahwa lendir itu tudak homogen,
nampak garis-garis halus dan gelembung-gelembung hawa,
dan lendir itu terapung diatas cairan. Kalau diperiksa secara
mikroskopis terlihat banyak sel epitel dan banyak kumankuman
Lendir itu mengikat sebagian asam bebas, karenaitu nilai
titrasi asam bebas akan direndahkan oleh adanya lendir,
sedangkan nilai untuk banyaknya asam total tidak berubah.

*Lanjutan ...
*Sisa-sisa makanan
*Dalam keadaan normal tidak ada sisa makanan,
jika ada mungkin karena motilitas lambung
berkurang. Untk menguji itu berilah kepada
penderita semalam sebelum akan diadakan
sondage lambung sejenis makanan yang mudah
dikenak kembali, seperti kismis.
*Selain keurangan motilitas retensi isi lambung
mungkin berarti adanya obstruksi pada polurus
(cicatrix, tumor, dsb)

Lanjutan...

*Pus
Tidak ada dalam keadaan normal. Adanya pus
jarang sekali dilihat pada pemeriksaan
mikroskopik sebagai leukosit, leukosit itu
mungkin berasal dari saluran makanan, taetapi
mungkin juga dari saluran pernapsan, yaitu dari
sputum yang ditelan
Potongan jaringan
Pendapat ini menunjukkan kepada trauma atau
tumor dan mengharuskan pemeriksaan lebih
jauh

Pemeriksaan mikroskopis hendaknya dilakuakn dengan porsi nuchterr


juga
Cara
* Satu tets getah lambung diperiksa dalam keadaan natif, yaitu tanpa
diberi apa-apa kepadanya. Yang diperhatikan ialah adanyaeritrosit,
keukosit, sel-sel epitel, sisa-sisa makanan, potongan jaringan dsb
* Setetes lagi dicampur dengan larutan Sudan III dan dipakai untuk
mencari adanya butir-butir lemak
* Stetets lagi dicampur dengan larutan Lugol dan dipergunakan untuk
mencari adanya butir-butir amilum
* Setetes getah lambung yang tidak disaring di pulas secara gra.
Karena cara memperoleh bahan tidak steril, biasanya dilihat
bermacam-macam bakteri

*Pemeriksaan Mikroskopis

*Sarcinae : cocci besar yang gram positif, serng

bersusun empat-empat. Kalu jumlah cukup besar,


pendapat itu menunjukkan kepada adanya statis
tanpa
*Bacillus Boas-Oppler (L. acdophilus) : batang
gram positif yang besar, biasanya terdapat
berkelompok atau ujung-berujung menyusun
rantai berkelok-kelok. Terdapat nya jasad renik
ini yang menghasilkan asam laktat menunjuk
kepada achlorhydria dengan adanya statis
diasampingnya

* Diantaranya ada yang bermakna,


yaitu:

*Pada test ini terjadi reaksi antara ferriclorida dan

asam laktat ferrilaktat yang kuning.


*Indikasi untuk melakukan test ini diberikan oleh
hipoclorida yang kurang dari 20 satuan asam bebas

*Pemeriksaan kimiawi

* 20 ml aqua dest dimasukkan kedalam tabung raeksi


* Tetesi 3- 4 tetes larutan ferriklorida 10 % ; campur. Cairan itu

harus berwarna kuning yang muda benar


* Serparuh dari isi tbung itu diruang yang kedalam tabung realksi
lain ; yang satu dipakai untuk tes sendiri, yang kedua
dugunakan sebagai kontrol
* Kepada tabung satu diberikan 1 ml getah lambung yang terlebih
dulu disaring
* kepada tabung dua diberikan 1 ml aquadest
* Bandingkan warna isi kedua tabung itu ; kalau tabung satu jelas
lebih kuning dari tabung dua maka hasil tes terhadap asam
laktat adalah positif

*Cara Kehling

Cara
* Buatlah subtrat dari putih telur :
* Rebusalah sebutir telur ayam perlahan-lahan: kemudian kupaslah dan
buanglah kuningnya
* Putih telur yang beku dipotong-potong menjadi lempeng-lempeng berukuran
; tebal 1 mm, lebar dan panjang nya 5 mm
* 7-8 ml getah lambung dicampur dengan sama banyak nya HCl 0,1 n ;
kemudian campuran itu dibagi sama rata kedalam 3 tabung reaksi, yaitu A, B
dan C
* Kepada tabung a diberi sedikit pepsin (kontrol positif), tabung b dipanasi
hingga mendidih (enzim rusak, kontrol negatif), tabung c tidak diapa-apakan
(test sebenarnya)
* Kepada tiap tabung diberikan 2 lempeng putih telur beku dan beberapa tets
tuolena ; kemudian dimasukkan kedalam lemari pengeram selama satu
malam pada suhu 370C
* Bandingkan besar nya lempeng putih telur dalam ketiga tabung itu

*Pepsin

Cara dengan benzine basa

* Masukkan sebanyak sepucuk pisau benzidine basa kedalam satu

tabung reaksi bersih benar


* Tambahlah 3 ml asam asetat glacial, kocok sampai benzidine itu
larut dengan meninggalkan beberapa kristal, tanda didapat larutan
jenuh. Jika perlu tambah sedikit benzine basa didapat sehingga
jenuh
* Bubuhi 2 ml getah lambung yang tidak boleh disaring lebih dulu
* Berilah 1 ml larutan hydrogen peroxida 3 % ; campur
* Hasil dibaca dalam waktu 5 menit (jangan lebih lama)

*Test terhadap darah samar

* Negatif tidak ada perubahan warna atau warna yang samar-samar


* Positif + atau 1+ Hijau
* Positif ++ atau 2+ Biru bercampur hijau
* Positif +++ atau 3+ Biru
* Positif ++++ atau 4+ Biru tua
Catatan
* Selain bnzidine basa, benzidine dihidroklorida, tetrametil bernzidine, atau
guajac dapat dipakai juga seprti sudah ditrangkan
* Getah lambung normal memberi reaksi negatif. Adanya darah samar
mungkin disebabkan oleh ulcus ventriculi, carcinoma, papilomata, diateses
hemoragik, mutah-muntah hebat, pembvendungan vena dll.
* Sering pada test peka ini telah menjadi positif oleh trauma pada waktu
sondage

*Penilaian hasil

* R. Gandasoebrata ,Penuntun Lboratorium

Klinik,
* Sylvia Anderson Price/Lorraine mc Carty
Wilson. Patofisiologi Konsep Klinik Prosesproses penyakit. Edisi Bagian 1. Jakarta ;
EGC, 1991
* W.F.ganong,Buku Ajar fisiologi kedokteran
(Meview of medical Physiologi), Edisi. Jakarta
: EGC, 1992

*DAFTAR PUSTAKA

You might also like