You are on page 1of 16

TUGAS 01

METODE NUMERIK
DALAM
GEOTEKNIK
JASRUDDIN
P2305215003

Analisis Kestabilan Lereng


Salah satu contoh penggunaan metode numerik
dalam geoteknik adalah menganalisis kestabilan
lereng.
Untuk
lereng
dengan
mekanisme
keruntuhan yang cukup komplek, lereng dengan
material yang bersifat anisotropi, lereng yang
mempunyai karakteristik tegangan-regangan yang
nonlinier, metode konvensional tidak dapat
memberikan hasil analisis yang memuaskan. Oleh
sebab itu pada kasus-kasus yang rumit tersebut
untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, maka
analisis kestabilan lereng harus dilakukan dengan
menggunakan metode numerik.

Keuntungan lain dari penggunaan


metode
numerik
dalam
analisis
kestabilan lereng antara lain yaitu:
Menganalisis
lereng
dengan
mekanisme
longsoran yang komplek.
Kondisi tegangan dan regangan yang ada pada
lereng dapat dimasukkan dalam perhitungan
kestabilan lereng.
Berbagai macam kriteria keruntuhan baik yang
linear maupun nonlinier dapat digunakan.
Efek perkuatan pada lereng dapat dimasukkan
dengan mudah dalam analisis kestabilan lereng.

Secara garis besar terdapat


dua
pendekatan
yang
digunakan
untuk
menyelesaikan
persoalan
geomekanika yaitu:
Metode Kontinum
Metode Diskontinum

Kedua pendekatan tersebut dapat juga


digabung untuk memperoleh kelebihan dari
masing-masing metode, pendekatan ini
disebut Metode Campuran (hybrid).

Metode Kontinum (Continuum


Method)
Analisis kestabilan lereng dengan metode
kontinum
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan dua metode sebagai berikut:

Metode beda hingga (Finitedifference method)


Metode elemen hingga (Finiteelement method).

Metode Beda-Hingga
Salah satu pendekatan yang digunakan dalam
analisis
kestabilan
lereng
adalah
metode
pengurangan kekuatan geser. Prinsip dari metode
pengurangan kekuatan geser yaitu kekuatan geser
material nilainya dikurangi secara bertahap sampai
terbentuk suatu mekanisme keruntuhan pada
lereng. Pengurangan parameter kohesi (c) dan
sudut gesek (f) dimana:
dapat dinyatakan
dengan
SRF
=
faktor
C
persamaan
sebagai berikut:
reduksi
kekuatan
geser.
Cf
SRF
Faktor
keamanan
(F)
besarnya sama dengan nilai
tan

F tan 1
SRF pada saat tepat terjadi

SRF
keruntuhan.

Contoh analisis kestabilan lereng dengan


metode beda hingga dengan menggunakan
pendekatan pengurangan kekuatan geser.

Metode Elemen Hingga


Terdapat dua pendekatan yang umum
digunakan dalam analisis kestabilan
lereng dengan menggunakan metode
elemen hingga, yaitu:
Metode Pengurangan Kekuatan Geser
(Strength reduction method)
Metode Penambahan Gravitasi (Gravity
increase method)

Metode Pengurangan Kekuatan


Geser
Prinsip dari metode ini yaitu kekuatan geser material
nilainya dikurangi secara bertahap sampai terbentuk
suatu mekanisme keruntuhan pada lereng. Pengurangan
parameter kohesi (C) dan sudut gesek (f) dapat
dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:

C
Cf
SRF
1 tan
F tan

SRF

dimana: SRF = faktor


reduksi kekuatan geser.
Faktor
keamanan
(F)
besarnya sama dengan
nilai SRF pada saat tepat
terjadi keruntuhan.

Metode Penambahan Gravitasi


Prinsip dari metode penambahan gravitasi yaitu nilai
gravitasi dinaikkan secara bertahap sampai terbentuk suatu
mekanisme keruntuhan pada lereng. Faktor keamanan
dalam pendekatan ini didefinisikan sebagai berikut :

FS gi

g li m it
g actual

Dimana
gactual
adalah
konstanta gravitasi (9.81
kN/m3) serta glimit adalah
nilai gravitasi yang tepat
menyebabkan terjadi suatu
keruntuhan pada lereng.

Metode Diskontinum
Permodelan diskontinum cocok diterapkan pada
lereng
dimana
mekanisme
keruntuhannya
dikontrol oleh adanya bidang-bidang takmenerus.
Metode ini kadang-kadang juga disebut sebagai
metode elemen diskrit (discrete element).

Dasar dari metode elemen diskrit adalah


penerapan
sistem
persamaan
kesetimbangan dinamik untuk setiap blok
batuan,
kemudian
sistem
persamaan
tersebut diselesaikan dengan memenuhi
beberapa kondisi batas mengenai interaksi
dan pergerakan dari blok-blok dapat

Gambar Siklus Perhitungan yang


digunakan dalam metode diskrit
elemen

Karakteristik utama
diskrit element yaitu:

dari

metode

Sebuah elemen dapat mengalami


perpindahan translasional maupun
rotasional, serta dapat terlepas atau
terpisah ikatannya dari elemen
lainnya.
Kondisi
kontak atau persentuhan diantara
elemen akan dirubah dan disesuaikan pada
setiap proses perhitungan berlangsung.

Beberapa metode yang termasuk


pada metode discrete element, yaitu:
Distinct element methods
Discontinum deformation analysis
Particle flow codes

TERIMA KASIH

You might also like