You are on page 1of 20

EPISTIMOLOGI

KAJIAN ETNIK
INDONESIA

LATAR BELAKANG
Bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa yang
majemuk atau heterogen.
Bangsa kita mempunyai beraneka ragam suku
bangsa, budaya, agama, dan adat istiadat
(tradisi).
Semua itu tercermin dalam kehidupan seharihari masyarakat Indonesia.
Misalnya dalam upacara adat, rumah adat, baju
adat, nyanyian dan tarian daerah, alat musik,
dan makanan khas.

NEXT
Namun melalui Gerakan Reformasi di Indonesia
dimulai dengan krisis ekonomi pada tahun 1996
dan disusul dengan kejatuhan Presiden Soeharto
sebagai ikon regim Orde Baru.
Situasi ini memberi begitu banyak perubahan
dalam dasar komunitas di Indonesia,
terutamanya di perkotaan-perkotaan besar.
Secara nasional, keadaan berikutnya selepas
tahun 1999 cenderung memberikan kebebasan
yang lebih kepada masyarakat sipil sekaligus
melemahkan kuasa dari pihak Negara dalam
mengendalikan kehidupan masyarakat

RUMUSAN MASALAH

bagaimana

epistimologi
kajian etnik di Indonesia
sebagai bahan kajian dan
pengembangan keilmuan
etnografi dan penelitian
social berbasis kelompok?

TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dalam penulisan ini yaitu


memberikan gambaran terkait epistimologi
kajian etnik atau suku bangsa atau etnografi
dalam penelitian sosial kualitatif berbasis
kelompok yang selama ini kerap kali digunakan
namun masih banyak kesimpangsiuran dalam
penggunaannya, sehingga dengan menyajikan
pembahasan ini dapat meningkatkan
pengetahuan terkait pembahasan.

EPISTIMOLOGI

Menurut Ngainun Naim (2009 : 74)


Secara bahasa, kata epistemologi
berasal dari bahasa Yunani episteme
dan
logos.
Episteme
berarti
pengetahuan, sedangkan logos berarti
teori, uraian, atau alasan. Maka
berdasar bahasa, epistemologi adalah
sebuah teori tentang pengetahuan
atau theory of knowledge.

NEXT
Istilah ilmu pengetahuan menurut Endang (1987 :
43-44) terdiri dari kata ilmu dan pengetahuan.
Pengetahuan dalam pandangan K. Feiblenan
adalah hubungan antara objek dan subjek. Dengan
kata lain, pengetahuan adalah paham suatu subjek
mengenai objek yang dihadapi. Subjek dimaksud
adalah manusia dengan kesatuan potensi dan
berbagai macam kesanggupan (akal, pancaindera,
dan
sebagainya),
yang
digunakan
untuk
mengetahui sesuatu. Sebaliknya objek adalah
benda atau hal yang diselidiki, yang merupakan
realitas bagi manusia sebagai penyelidik dari ilmu
pengetahuan itu sendiri.

NEXT
Penjelasan Mahmud Junaidi (2010 : 9-10) menyebutkan
sumber-sumber ilmu pengetahuan adalah
(1)panca indera yang telah menghasilkan pengetahuan,
di mana hakikat pengetahuan ini adalah a phenomena
or a show of the object known,
(2)rasio atau verstand, suatu konsep atau pengertian
dari objek yang ingin diketahui, maka pengetahuan di
sini sama dengan kognisi,
(3)otoritas atau kekuasaan, dan
(4)wahyu, di mana pengetahuan yang didapatinya tidak
lagi berdasarkan penalaran melainkan kepada
keyakinan dan kepercayaan dirinya tentang sesuatu
yang diyakini.

NEXT
Sehingga Ngainun Naim (2009 : 74) yang
mengacu pada epistemologi dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, epistemologi
adalah cabang ilmu filsafat tentang dasardasar dan batas-batas pengetahuan.
Epistemologi secara istilah, meminjam
penjelasan Dagobert D. Runes dalam
bukunya,Dictionary of Philoshopy, adalah
cabang filsafat yang mnyelidiki tentang
keaslian pengertian, struktur, mode dan
validitas pengetahuan.

KAJIAN ETNIK
Munculnya teori-teori baru dalam disiplin
ilmu sosial dan budaya, pasti berdampak
pula pada munculnya teori-teori baru yang
digunakan untuk mengkaji epistimologi
etnik. seperti yang dilakukan ketika
Ferdinand
de
Saussure
membawa
pembaharuan dalam ilmu linguistik,
terjadilah perubahan-perubahan teori-teori
displin ilmu lainnya, termasuk sastra tentu
saja
(bandingkan
Faruk
dalam
Budiman,1994:x)

NEXT

Parson dalam Zamroni (1992 : 25)


berpendapat bahwa dalam konten
etnik terdapat fungsi sebagai system
yang memiliki struktur yang terdiri
dari banyak lembaga, dimana masingmasing lembaga memiliki fungsi
sendiri-sendiri
yang
dapat
menjadikan penguat kelompok sosial.

NEXT

Jika dipandang dari aspek


epistemologi, metode etnik
yang
digunakan
dalam
sejumlah penelitian ataupun
kajian dari metode yang
dipakai ilmu murni (natural
sciences).

NEXT

Robert K. Merton dalam Vallier


(1973:142) menyatakan bahwa pada
saat sosiologi menjadi disiplin ilmu
sendiri yang memiliki komitmen
tentang
penggunaan
metode
perbandingan di antara masyarakat,
budaya
dan
bermacam-macam
organisasi yang terdapat di dalamnya

NEXT
Sejumlah pakar seperti :
1.Karl Marx,
2.Max Weber,
3.Emile Durkheim,
4.Herbert Spencer dan
5.Wilfredo Pareto
Menyatakan kajian perbandingan sebagai
cara mencari bukti dalam penelitian ilmu
sosial (Vallier, 1973)

NEXT
Mansor (2003) menyimpulkan bahwa perubahan
pendekatan dalam kajian perhubungan ras dan
etnik mulai dari penekanan kepada konsep biologi
yang terjadi beberapa waktu yang lalu kearah
hubungan sosial (social relation), memberi peluang
kepada berbagai pendekatan teoritikal yang
berada
dalam
lingkup
ilmu
sosial
dan
kemasyarakatan.
Untuk sampai ke sebuah pendekatan teoritik yang
lebih meyakinkan ada baiknya pembahasan
dimulai dari pengkajian tentang konsep tentang
kesukubangsaan.

NEXT
Kesukubangsaan atau etnik adalah sebuah
konsep yang paling susah untuk diberikan
pengertian, terutama karena secara alami
dia memiliki sifat vague atau kekaburannya.
Marcus Banks (1996), dalam bukunya
Ethnicity: Anthropological Constructions,
memberikan serangkaian teori tentang
kesukubangsaan dan pengertiannya.
Karena itu, kita perlu sangat hati-hati
dalam memilih konsep dan pengertian yang
paling tepat dan relevan dengan penelitian
yang dilakukan.

NEXT
Frederik

Barth (1969), misalnya


mencoba untuk menunjukkan bahwa
kelompok etnik adalah sesuatu yang
merupakan kosntruksi sosial dengan
demikian diakibatkan oleh faktor
lingkungan. Teori ini beranggapan
bahwa muatan fisik dan ideologi dari
sebuah kelompok tidak dapat dilihat
secara terpisah. Mereka tidak stabil
dan juga tidak tetap/kaku (coherent).

KONDISI SUKU BANGSA


INDONESIA
Keragaman

suku bangsa merupakan


sumber kebudayaan nasional.
Suku bangsa adalah suatu kelompok
masyarakat yang terikat kesatuan
budaya, bahasa, dan tempat tinggal.
Tradisi dan kebudayaannya juga
berbeda.

RUTE PERSEBARAN ETNIK DI


INDONESIA
Pada awalnya nenek moyang kita berasal dari
kelompok suku yang berbeda. Kelompok-kelompok
tersebut adalah
kelompok Austro-Melanesoid: Persebarannya dari
Australia Irian Kai Seram Sulawesi Timor
Sumatra Utara Aceh Kedah Pahang
Malaysia.
Kelompok yang lain adalah kelompok Mongoloid.
Persebarannya melalui dua rute. Rute pertama,
Jepang Taiwan Filipina Sangir Sulawesi.
Rute kedua, Asia Tenggara Sulawesi Utara
Halmahera Maluku Selatan.

TERIMA KASIH

Tiada gading yang tak


retak tiada tulisan yang
tanpa cela, untuk itu saya
mengucapkan maaf apabila
pembahasan saya kurang
sesuai dengan harapan

You might also like