You are on page 1of 23

Perilaku organisasi adalah

sebuah bidang studi yang


menyelidiki pengaruh yang
dimiliki oleh individu, kelompok,
dan struktur terhadap perilaku
dalam organisasi agar organisasi
bekerja lebih efektif
Robbins dan Judge (2008:11)
1

Variabel Independen :
1.Variabel tingkat individu
usia, gender, status perkawinan,
masa kerja, kepribadian, emosi,
pengetahuan, persepsi,
awareness sikap, motivasi,
komitmen, kemampuan intelektual
& fisik, pembelajaran, dan stres
2.Variabel tingkat kelompok
6 karakteristik yi struktur, Status
hierarki, peran, Norma,
kepemimpinan dan kekompakan
2.Variabel tingkat organisasi

Variabel Dependen :
1.Produktifitas (productivity)
2.Ketidakhadiran (absenteeism)
3.Perputaran karyawan
(employee turnover)
4.Kepuasan kerja (Job
satisfaction)
5.Perilaku menyimpang di
tempat kerja (deviant workplace
behavior)
6.Organizational Citizenship
Behavior

Merupakan hasil tahu


Terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu objek
tertentu.
Penginderaan terjadi melalui pancaindera
manusia, yakni: indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Karena dari pengalaman dan penelitian
ternyata perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada
perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan (Rogers,1974)
5

Proses yang terjadi di dalam diri


individu yang dimulai dengan
diterimanya rangsang, sampai
rangsang itu disadari dan dimengerti
oleh individu sehingga individu dapat
mengenali dirinya sendiri dan keadaan
di sekitarnya (Walgito, 2002:69)
Mempengaruhi pada perilaku yang
akan dipilihnya sesuai dengan
rangsang yang diterima dari
lingkungannya
6

1.

Proses yang terjadi di dalam diri individu


yang dimulai dengan diterimanya
rangsang, sampai rangsang itu disadari dan
dimengerti oleh individu sehingga individu
dapat mengenali dirinya sendiri dan
keadaan di sekitarnya (Walgito, 2002)

2.

Proses dimana individu mengatur dan


menginterpretasikan kesan kesan sensoris
mereka guna memberikan arti bagi
lingkungan mereka (Robbins dan Judge,
2007)
7

1.

Penerimaan rangsang

2.

Proses menyeleksi rangsang

3.

Proses pengorganisasian

4.

Proses penafsiran

5.

Proses pengecekan

6.

Proses reaksi

( Sumber : Perilaku Organisasi (Organizational Behavior),


Robbins dan Judge, 2008:176)
9

Suatu kesadaran penuh terhadap


apa yang akan dilakukan
Mengetahui, komitmen kita sedang
ditujukan kemana dan kepada
siapa
Sangat menentukan orientasi atau
arah tindakan yang akan dilakukan
Self-awareness adalah kesadaran
secara rasional mengenai diri
sendiri.
10

(1)

kesadaran emosional (emotional awareness),


yaitu pemahaman dan penerimaan akan emosi
diri dan dampak yang ditimbulkan,

(2)

penilaian diri (self assesment), yaitu


mengetahui kekuatan dan kelemahan diri, dan

(3)

kepercayaan diri (self confidence) yaitu


keyakinan akan nilai serta kompetensi dirinya

(4)

Merupakan salah satu kompetensi emosional


paling penting yang dibutuhkan untuk
menciptakan karir yang sukses.

(5)

Proses untuk pengembangan diri dan untuk


melakukan perubahan yang menuju perbaikan
11

(1)Kesadaran emosional (emotional


awareness), yaitu pemahaman dan
penerimaan akan emosi diri dan
dampak yang ditimbulkan,
(2)Penilaian diri (self assesment), yaitu
mengetahui kekuatan dan
kelemahan diri,
(3)Kepercayaan diri (self confidence)
yaitu keyakinan akan nilai serta
kompetensi dirinya
12

Membangun kesadaran diri membutuhkan suatu


keberanian mengenal diri sendiri seutuhnya,
mengenali kelebihan, dan kelemahan, sadar tentang
emosi yang sedang dialami, dan juga pikiran mengenai
emosi tersebut,
Lebih mudah mengontrol emosi yang dirasakan dan
mampu mengendalikan perilaku emosional kita yang
pada akhirnya akan mendorong untuk berpikir secara
rasional dan obyektif.
Kesadaran diri dapat meningkatkan kerjasama di
dalam organisasi
13

Sikap, keyakinan, dan pendapat yang


menggambarkan seberapa jauh
seseorang anggota organisasi merasa
mempunyai ikatan dengan organisasi
tempat dia bekerja
Ditandai dengan tiga hal yaitu
penerimaan terhadap nilai dan tujuan
organisasi, kesiapan, dan kesediaan
untuk berusaha dengan sungguhsungguh atas nama organisasi serta
keinginan untuk mempertahankan
keanggotaan di dalam organisasi
14

1.

Sikap, keyakinan, dan pendapat yang


menggambarkan seberapa jauh seseorang
anggota organisasi merasa mempunyai ikatan
dengan organisasi tempat dia bekerja
(Fernandez, 2003)

2.

Menurut Teers (1985) komitmen karyawan adalah


rasa identifikasi yaitu kepercayaan terhadap nilainilai organisasi, keterlibatan yaitu kesediaan
untuk berusaha sebaik mungkin demi
kepentingan organisasi yang bersangkutan, dan
loyalitas yaitu keinginan untuk tetap menjadi
anggota organisasi
15

1.

Suatu keadaan dimana seorang karyawan


memihak organisasi tertentu serta tujuan
dan keinginannya untuk mempertahankan
keanggotaan dalam organisasi tersebut
(robbins and judge, 2008)

2.

Ikatan psikologis individu dengan


organisasi, termasuk keterlibatan dalam
pekerjaan, loyalitas, dan keyakinan pada
nilai-nilai organisasi

16

1.

2.

3.

Komitmen afektif (Affective commitment),


perasaan emosional untuk organisasi,
identifikasi dan keterlibatan karyawan di
dalam suatu organisasi
Komitmen normatif (Normative commitment),
karyawan mempunyai perasaan tentang
kewajiban untuk bertahan dalam organisasi
karena alasan moral dan etis
Komitmen berkelanjutan (Continuance
commitment), karyawan mempunyai persepsi
tentang kerugian yang akan dihadapinya jika
meninggalkan organisasi
17

1.

Faktor organisasi

a.

Distributive justice
Promotional chances (kesempatan promosi)
Reward (penghargaan)
Kesempatan belajar
Dorongan supervisor (supervisory support)
Empowerment
Dorongan rekan kerja (coworker support)
Keamanan kerja ( Job security)
Beban kerja

b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

18

2.
a.
b.

3.
a.
b.

Faktor individu
Motivasi kerja
Kepuasan kerja
Faktor lingkungan
Industrial related climate
Kesempatan kerja

19

1. Komitmen kepada pelanggan


2. Komitmen kepada organisasi atau
komitmen organisasional
3. Komitmen kepada diri sendiri
4. Komitmen kepada anggota
kelompok
5. Komitmen kepada tugas
McKinsey & Company the five key commitments
model
20

Suatu keadaan dimana seorang karyawan


memihak organisasi tertentu serta tujuan
dan keinginannya untuk
mempertahankan keanggotaan dalam
organisasi tersebut (Robbins and Judge,
2008:100-101)
Komitmen organisasional terdiri dari 3
dimensi
1.Komitmen afektif (Affective commitment)
2.Komitmen normative (Normative
commitment)
3.Komitmen berkelanjutan (Continuance
commitment)

21

1. Organisasi

Distributive justice
Promotional chances (kesempatan promosi)
Reward (penghargaan)
Kesempatan belajar
Dorongan supervisor (supervisory support)
Empowerment
Dorongan rekan kerja (coworker support)
Keamanan kerja ( Job security)
Beban kerja

2. Individu

Motivasi kerja
Kepuasan kerja

3. Lingkungan
22

1. Identifikasi, yaitu dengan memasukkan


kebutuhan dan keinginan pegawai dalam
tujuan organisasi.
2. Keterlibatan pegawai dalam penentuan
suatu keputusan
3. Loyalitas, merupakan kesediaan
seseorang untuk tetap melanggengkan
hubungannya dengan organisasi, kalau
perlu mengorbankan kepentingan
pribadi tanpa mengharapkan balasan
23

You might also like