Professional Documents
Culture Documents
JEMBATAN
JEMBATAN
Bangunan Atas
Landasan
Bangunan Bawah
Pondasi
Jalan Pendekat (oprit)
Bangunan Pengaman
BANGUNAN ATAS
Rangka Baja
Gelagar Baja - Komposit
Gelagar Beton Bertulang
Gelagar Beton Prategang
Gantung
Cable Stayed
Pelengkung dsb.
LANDASAN
SENDI
ROL
GESER.
HAL HAL YG. PERLU DIPERHATIKAN :
- Perencanaan Teknik ( Gaya-gaya hori
-zontal, vertikal dan putaran sudut)
- Spesifikasi
LANDASAN
PERLU PERHATIAN PADA MANUAL
PELAKSANAAN
Dipasang sebelum atau sesudah
bangunan atas menumpu
Temperatur
Persiapan pemasangan - baut angker
posisi, elevasi
Sistim perletakan
SENDI
ROL
BAJI
KARET
PERLETAKAN KARET
BANGUNAN BAWAH
KEPALA JEMBATAN (ABUTMENT,
LANDHOOF), pada umumnya berfungsi
sebagai tembok penahan tanah untuk
menahan tekanan tanah aktif
PILAR
BEBAN-BEBAN PADA PILAR TIDAK
HANYA BEBAN VERTIKAL SAJA TETAPI :
Gaya gesekan
Gaya aliran dan benda hanyutan
Gaya rem
Gempa
BANGUNAN PENGAMAN
PADA JEMBATAN
BANGUNAN PENGAMAN
PADA SUNGAI
KRIB - sebagai pengarah aliran air
BOTTOM CONTROLLER (CHECK-DAM),
untuk menaikkan dasar sungai, biasanya
diakibatkan karena adanya galian C
PEREDAM KECEPATAN ARUS SUNGAI
JALAN PENDEKAT
(OPRIT)
PERHATIKAN KONDISI TANAH DASAR
TINGGI TIMBUNAN HARUS DIPERHITUNGKAN YAITU :
H = Hkr/3
H H 3
Hkr = tinggi timbunan max yang dipikul
kr
Hkr
Hkr
H
33
BRONJONG
TURAP
CERUCUK
ARMCO
ARMCO
Timbunan
oprit
Bidang longsor
QLL
lapisan
tanah lembek
lapisan
lempung kenyal
HL
HLK
3d
6d
RPL = 54 . Kp . . d3
dimana : Kp = (1 + sin ) / (1 - sin )
d
= diameter tiang pancang
Tanah kohesif
d
6d
Tiang
3d
cu +
6d
RPL = 36 . CU . d2 + 54 . . d3
dimana :
d = diameter tiang pancang
= berat volume tanah
CU = kuat geser tanah
CU = kuat geser tanah efektif
Pematokan
Pondasi
Beton
Beton prategang
Struktur baja
Landasan
Kayu
Jembatan sementara
Cofferdam
Perancah
Perbaikan beton
PEMATOKAN
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Titil kontrol
PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
JENIS PONDASI
PONDASI DANGKAL (SHALLOW FOUNDATION)
- LANGSUNG
- SUMURAN
PONDASI LANGSUNG
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Termasuk pondasi dangkal
Dipergunakan bila tanah pondasi cukup keras & padat
Daya dukung izin tanah > 2,0 kg/cm2
Kedalaman > 3 m dari dasar sungai / tanah dasar
Bebas dari pengaruh scouring vertikal
Perlu diperhatikan terhadap scouring horizontal
Bentangan jembatan sedemikian sehingga tidak
mengurangi luas profil basah sungai
Perlu diperhatikan pada bagian kepala jembatan,
mungkin perlu diberi pengamanan (protection)
PONDASI LANGSUNG
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Diusahakan agar pada pilar tidak digunakan
pondasi langsung, dan apabila tidak dapat
dihindari maka perlu dipasang pengamanan
untuk melindungi pondasi
Penggunaan jenis pondasi langsung/dangkal
pada jembatan TIDAK DISARANKAN, pada
sungai-sungai yang tidak dapat diperkirakan
perilakunya pada waktu musim banjir yaitu :
- Perilaku gerusan
- Perilaku benda-benda hanyutan
PONDASI LANGSUNG
PERSYARATAN :
Cukup kuat (d. dukung ada < d. dukung izin)
Aman terhadap geser n > 1,5
Aman terhadap guling n > 1,5
D > kedalaman scouring max.
h > tinggi timbunan izin
htimbunan
tanah asli
dipegang
PONDASI SUMURAN
PONDASI SUMURAN
Bila tanah pondasi berpasir, hati-hati dalam pengga- lian
sumuran. Pengambilan tanah jangan sampai ter-bawa
airnya. Hal ini untuk menghindari longsornya tanah
masuk dari luar sumuran ke dalam sumuran
Usahakan dipergunakan pondasi sumuran dengan
diameter > 3 m untuk lebih menjamin kemudahan
pengambilan tanah dari dalam sumuran dan lebih mudah
penanganannya bila terjadi penyimpangan dalam
pelaksanaan penurunan sumuran
Tidak dianjurkan pelaksanaan penurunan sumuran
dengan cara penggalian terbuka (seperti pada pelaksanaan pondasi langsung). Ini berarti akan merusak
struktur tanah di sekitar sumuran. Gaya geser hilang atau
berkurang
PONDASI SUMURAN
PERSYARATAN :
htimbunan
tanah asli
D
smax
MAB
clearance
MAB
MAN
MAN
clearance
MAB
Slope
protection
80 kg/cm2
Penggalian
dimana :
m
n
d
s
=
=
=
=
=
=
(n 1) m (m 1) n
90
m.n
W n 2w
Ru
1
s (C1 C2 C3 ) W w
2
eh E h
dimana :
Ru = Daya dukung batas dari tiang dalam tanah
eh = efisiensi daari pemukulan palu (<1)
Eh = Tingkat enersi palu (nilai dari pabrik)
C = Koefisien persamaan
s = Penetrasi tiang untuk pukulan palu terakhir
w = Berat tiang
W = Berat palu
n = Koefisien restitusi / pengembalian
SF = 3
eh .E h
Ru
K u .s
w
Cd 0,75 0,15
W
eh . E h . L
2
A.Es
eh . E h
Ru
sz
eh . E h W n 2 W
RU
s z W w
eh . E h
RU
eh . E h . L
s
2. A.E
2WH W n 2P
Ru
.
SK
W P
ef
1,00
0,75
0,85
0,75
0,75
0,85
1,00
Med. Driving
P1= 1000 psi
on Head or
Cap
(inch)
Hard Driving
P1= 1500 psi
on Head or
Cap
(inch)
Very Hard
Driving
P1= 2000 psi
on Head or
Cap
(inch)
0,05
0,10
0,15
0,20
0,05+0,07b
0,05+0,07b
0,05+0,07b
0,05+0,07b
0,025
0,05
0,075
0,10
0,04
0,08
0,12
0,16
0,02
0,04
0,06
0,08
Material to Which
Blow is Applied
- Head of timber pile
Formula
Engineering News
Hiley
Pacific Coast
Uniform Building Code
Redtenbacher
Eytelwein
Navy-McKay
Rankine
Canadian National
Building Code
Modified Eng. News
Gates
Rabe
Range of Ru (kips)
Nominal
0 - 200
200 - 400
400 - 700
1,1 2,4
1,1 4,2
2,7 5,3
0,9 2,1
3,0 6,5
4,3 9,7
1,2 2,7
4,0 9,6
8,8 16,5
6
3
4
1,7 3,6
1,0 2,4
0,8 3,0
0,9 1,7
3,2 6,0
2,8 6,5
6,0 10,9
1,0 3,8
2,2 4,1
0,2 2,5
0,2 3,0
1,3 2,7
2,3 5,1
5,1 11,1 10,1 19,9
3
6
6
3
3
1,7 4,4
1,8 3,0
1,0 4,8
1,6 5,2
2,5 4,6
2,4 7,0
6
3
2
2,7 5,3
3,8 7,3
3,2 8,0
Reinforced
concrete
Steel
Timber
Head Conditon
Drop, Single
Double
acting, or
acting
Diesel
Hammers
Hammers
0,4
0,5
0,25
0,4
0,5
0,5
0,3
0,3
0,5
0,25
0,4
Hammer Model
Description
K-13
K-25
K-35
K-45
1,0 - 2,5
1,5 - 4,5
2,5 - 6,5
3,5 - 8,5
20 - 50
30 -100
50 - 150
65 - 200
m h
TIANG PANCANG
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Jenis alat pancang harus sesuai dengan jenis,
berat serta panjang tiang pancang dan disetujui
oleh Direksi Teknik
Percobaan pembebanan diperlukan apabila
tiang pancang tersebut merupakan tiang
pancang yang bersifat friction
Untuk jenis tiang pancang yang sifatnya point
bearing, maka rumus pile dynamic dapat dipakai
asal jenis alat pancangnya sudah sesuai tcrlebih
dahulu, apabila jenis alat pancang tidak sesuai
maka rumus tersebut tidak berlaku
TIANG PANCANG
BORE PILE
- Biaya pengeboran dan beton serta tulangannya
masuk dalam bagian ini dan dihitung dalam meter
panjang bore pile sesuai ukuran
CRUCUK KAYU
- Pengadaan crucuk kayu yang sudah di treatment
(furnished) dengan bahan anti rayap dan anti lapuk
dihitung dalam meter panjang
- Pemancangan dalam meter panjang
SHEET PILE
- Pengadaan sheet pile baja/beton furnished dalam
meter panjang
- Pemancangan sheet pile baja/beton dalam meter
panjang
SPESIFIKASI JEMBATAN
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam spe-sifikasi
jembatan (yang berbeda dengan spesifikasi jalan) adalah :
Pemeliharaan dan pengaturan lalu lintas
Pengumpulan, pengangkutan dan pengiriman material
bangunan atas jembatan
Galian Konstruksi
Pembongkaran
Struktur - Beton, beton pratekan, tiang pancang,
sumuran, besi tulangan,
JEMBATAN SEMENTARA
JALAN SEMENTARA
JALAN SIMPANG
PENGATURAN LALU-LINTAS
LALU-LINTAS SATU ARAH
JEMBATAN SEMENTARA
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Waktu pelaksanaan - Jenis dan material jem batan sementara harus sesuai dengan umur
jembatan itu sendiri
MST - Muatan sumbu terberat, tinjau MST yg.
ada pada ruas jalan tersebut, karena MST ini
menentukan jenis dan kekuatan jembatan
sementara yang akan dibangun
AADT (LHR) - Jumlah lalu lintas yang lewat
pada ruas jalan tersebut menentukan lebar
serta jumlah jembatan sementara, agar tidak
terjadi kemacetan
GALIAN KONSTRUKSI
ADALAH GALIAN UNTUK LANTAI PONDASI KEPALA
JEMBATAN, PILAR, GORONG-GORONG, TEMBOK
PENAHAN TANAH, TEMBOK SAYAP
Pekerjaan ini termasuk pekei jaan mengisi kembali lubang lubang galian konstruksi dengan material yang
baik, membuang kelebihan material, pengeringan yang
perlu, pemompaan, melindungi, membuat batas-batas
tepi konstruksi krib, cofferdam, pembongkaran konstruksi lama pada daerah galian konstruksi
GALIAN KONSTRUKSI
PENGUKURAN HASIL KERJA
PEMBONGKARAN
PEMBONGKARAN JEMBATAN LAMA yaitu peker
jaan pembongkaran jembatan baja, beton, kayu atau
komposit yang dibayar secara lump sum
PEMBONGKARAN PASANGAN BATU/BATA yaitu
pekerjaan pembongkaran pasangan bata/batu,
beton tak bertulang/beton bertulang, untuk segala
macam jenis konstruksi yang dibongkar dan
dibayar secara meter kubik
PEMBONGKARAN GEDUNG yaitu pembongkaran
gedung yang terkena proyek, dan dihitung
berdasarkan luas lantai dalam meter persegi
STRUKTUR
Beton
Tiang Pancang
Tulangan
Baja Bangunan
Sumuran
Beton Pratekan
BETON (spesifikasi)
Yang termasuk dalam pekerjaan beton ini adalah
penyelesaian pekerjaan beton, rangka beton,
beton komposit, beton bertulang sesuai
dengan gambar rencana
BETON BERTULANG
K-175, untuk gorong-gorong pipa, bang. pelimpah
K-225, untuk gorong-gorong persegi (box culvert),
tiang pancang, struktur bangunan bawah,
bangunan atas bila disyaratkan demikian
K-350, untuk lantai jembatan baja
K- 400 atau lebih, untuk struktur beton pratekan
BETON (Spesifikasi)
Beton tak bertulang
K-125 - untuk lantai kerja
Beton siklop
Untuk isian sumuran
JUMLAH SEMEN & AIR PER KUBIK BETON
(Hanya sebagai perkiraan)
Beton kelas
K-350
K-225
K-175
Jumlah air(lt)
180
160
150
BETON (Spesifikasi)
PENGADUKAN
CENTRAL MIXING PLANT
- Kapasitas tidak dilampaui
- Putaran mesin harus kontinyu
- Adukan lama harus sudah dikeluarkan semua
SAAT PENGANGKUTAN (TRUCK MIXER)
- Kecepatan putaran > 4 rpm
- Maksimum < 150 putaran (6 rpm)
- Aduk setelah maksimum mencapai 30 menit semen
masuk (bila perlu 15 menit)
KONDISI DARURAT
- Mixer mekanis
- Bila rusak gunakan tenaga manusia
PERANCAH BETON
(saat pengecoran)
Pengecoran di atas perancah dan formwork dilakukan
setelah perancah dan formwork disetujui oleh Direksi
Perancah harus cukup kuat untuk menahan gaya ver-tikal
(beban beton basah) sebelum beton mengering
Hubungan-hubungan yang menahan gaya horizontal
sangat penting, karena dalam hal ini perancah harus
bekerja sama antara satu tiang dengan tiang yang lain
Usahakan hubungan pada perancah yang cukup ko-koh
dan untuk perancah yang berada di sungai, perhi-tungkan
gaya horizontal pada saat banjir, dan akibat terhalangnya
aliran sungai.
TULANGAN
BAJA BANGUNAN
YANG TERMASUK DALAM BAGIAN INI
SUMURAN
PENGADAAN SILINDER atau bentuk
khusus pon- dasi sumuran sesuai dengan
yang diperlukan dalam meter panjang
PENURUNAN SILINDER atau bentuk
khusus pon dasi sumuran yang diperlukan dalam
meter panjang
SUMURAN
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Silinder sumuran harus masuk ke dalam tanah keras
minimum 1 meter
Bagian dasar sumuran harus diberi beton kedap air
terlebih dulu sebelum dicor beton siklop
Tulangan stek untuk menghubungkan antara sumu - ran
dengan bagian bawah abutment, pilar tidak ma-suk dalam
perhitungan kuantitas berat tulangan, me-lainkan sudah
diperhitungkan dalam pengadaan sumuran
Beton siklop mempunyai mata pembiayaan tersendiri
Penurunan sumuran tidak boleh dilakukan secara
terbuka
yang disebabkan :
Tidak adanya konsultasi atau koordinasi antara
proyek/pemilik proyek dengan Dit.Jen.Bina Marga
Kesalahan setting out di lapangan
Desain yang tidak akurat
Tidak mau menggunakan manual pada waktu
pelaksanaan pemasangan bangunan atas
SEGREGASI
BLEEDING
RETAK
KEROPOS
SEGREGASI
Adalah pemisahan agregat kasar dari adukannya
Penyebab segregasi adalah:
Pembatasan slump yang terlalu rendah
Gradasi yang kurang memadai
Berat jenis agregat kasar terlalu tinggi dibandingkan
dengan agregat halus
Jumlah agregat halus terlalu sedikit
Tinggi jatuh pengecoran terlalu tinggi
Penggunaan alat penggetar yang terlampau lama
Penggunaan bahan admixture yang salah
BLEEDING
ADALAH BENTUK LAIN DARI SEGREGASI, DIMANA PARTIKEL
AGREGAT KASAR TURUN KE BAWAH KARENA KETIDAK
MAMPUAN MENGIKAT CAMPURAN AIR DARI ADUKAN MORTAR,
SEHINGGA AIR KELUAR KEATAS
PERMUKAAN BETON
SEBAB-SEBAB BLEEDING :
-
METODA PERAWATAN
WATER CURING
Dengan ponding, spraying, sprinkling dan saturated covering
SEALED CURING
Dengan kertas waterproof, lembaran plastik dan
curing membrane
STEAM CURING
Dengan pemanasan terutama banyak digunakan
untuk beton-beton pracetak
PERBAIKAN KESALAHAN
PONDASI TIANG PANCANG - mengalami eksentrisitas
akibat kesalahan pemancangan
- Hitung kembali momen yang terjadi
- Kalau perlu diberi tambahan tiang
PONDASI SUMURAN MIRING - karena salah pelaksa-naan
penurunan silinder
- Usahakan agar silinder sumuran tegak, dan apabila
tidak dapat, angkat kembali cincin sumuran dan
dilakukan penggalian terbuka
- Kemudian lakukan pengecekan kestabilan pondasi
sesuai dengan pondasi langsung
Pada bagian yang dikhawatirkan mengalami scouring
vertikal atau horizontal langsung diberi pengamanan
PERBAIKAN KESALAHAN
SETTING YANG SALAH
Apabila jarak tidak terlampau besar, bagian ke pala abutment atau pilar dapat diberi tambahan
dengan konsol pendek, dan penyesuaian-penyesuaian lainnya.
Apabila sudah tidak mungkin, maka bentangan
dan mungkin tipe bangunan atas perlu penyesuaian
Cek kembali terhadap kestabilan pondasi, apakah masih cukup aman akibat terjadinya perubahan letak bangunan atasnya
PERBAIKAN BETON
RETAK
Perbaikan retak dapat dilakukan dengan cara grouting, penyuntikan bahan epoxy
Apabila tulangan kurang, adanya retak struktur perlu
perkuatan dengan menambahkan plat penguat
Untuk gelagar beton bertulang atau beton pratekan
dapat menggunakan perkuatan dengan cara external
stressing
Untuk kolom beton perkuatan dilakukan dengan cara
jacketing dengan pelat baja, fibrewrap dll.
Prestressed Girder
Span = 40 m
Pilar
Temporary
Steel Frame
Pilar
Prestressed Girder
Span = 40 m
Pilar
Pilar
PELAKSANAAN PEMASANGAN
JEMBATAN RANGKA
Metoda yang sesuai tergantung dari :
Lokasi jembatan
Kondisi sungai
Kondisi jalan penghubung (oprit)
Kondisi jembatan lama
Kemajuan pekerjaan bangunan bawah
Peralatan yang tersedia
Tenaga buruh yang digunakan
KANTILEVER
Dilakukan pada kondisi
Keadaan aliran sungai buruk dan berbahaya bila
dipasang perancah ditengah sungai (sering banjir)
Profil sungai dalam.
Mempunyai bentang jembatan lebih besar atau sama
dengan jembatan yang dipasang.
Jalan penghubung (oprit) yang tersedia cukup untuk
menempatkan jembatan pemberat
Dan timbunan / galian tanah dibelakang kepala
jembatan memungkinkan untuk konstruksi jembatan
pemberat.
Tersedia tenaga-tenaga yang terlatih.
SEMI KANTILEVER
Dilakukan pada kondisi
Jembatan terdiri dari satu bentang dan
kesulitan peminjaman jembatan pemberat
Sebagian profil sungai masih dimungkinkan
untuk pemasangan perancah (dangkal).
Tempat untuk jembatan pemberat pada oprit
telalu pendek karena trase jalan penghubung
dekat jembatan membelok tajam atau terjal.
PERANCAH
Dilakukan pada kondisi :
Kondisi profil sungai datar/tidak dalam
Arus tidak besar jika banjir
(tidak membahayakan)
Biaya pembuatan perancah relatif
lebih murah
Tenaga terlatih sukar didapat
ERECTION
(Metoda Kantilever)
Pemberat
(Ballast)
DETAIL BALLAST
TYPE
BALLAST
TYPE
BALLAST
40 A
18 Ton
40 B
16 Ton
45 A
17 Ton
45 B
16 Ton
50 A
20 Ton
50 B
16 Ton
55 A
22 Ton
55 B
16 Ton
60 A
24 Ton
60 B
20 Ton
BALLAST
BALLAST
YOKE
REMOVE YOKE
REMOVE
FILES
TRANSPANEL BRIDGES
Transfield - MBK
TRANSPANEL BRIDGES
Transfield - MBK
COMPACT BAILEY
COMPACT BAILEY
BRIDGE DIMENSIONS
COMPACT BAILEY
Tampak Samping