You are on page 1of 31

VARISES

Oleh : dr. Herdi Gunanta Syaiful

Pembimbing : dr. Suhardi, SpBTKV

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penyakit vena kronis pada tungkai adalah keadaan yang menyatakan
adanya gangguan aliran darah vena (venous return) pada tungkai, dimana
gangguan fungsi pada vena tersebut akan bertambah berat dengan
berjalannya waktu.
Diperkirakan bahwa sekitar 50% dari penduduk dewasa Eropa menderita
penyakit ini. Angka ini mungkin lebih rendah pada penduduk Asia, namun
angka statistik yang pasti khususnya untuk Indonesia belum ada.

ANATOMI PEMBULUH DARAH VENA


EKSTREMITAS BAWAH
Vena Superfisialis Ekstremitas Bawah
Sistem superfisialis terdiri dari vena safena magna dan vena safena farva.Keduanya memiliki arti klinis yang sangat
penting karena memiliki predisposisi terjadinya varises yang membutuhkan pembedahan.

V. Safena magna keluar dari ujung medial jaringan v.dorsalis pedis. Vena ini berjalan di sebelah anterior
malleolus medialis, sepanjang aspek anteromedial betis (bersama dengan nervus safenus), pindah ke posterior
selebar tangan di belakang patela pada lutut dan kemudian berjalan ke depan dan menaiki bagian anteromedial
paha. Pembuluh ini menembus fasia kribriformis dan mengalir ke v.femoralis pada hiatus safenus. Bagian
terminal v.safena magna biasanya mendapat percabangan superfisialis dari genetelia eksterna dan dinding
bawah abdomen. Dalam pembedahan, hal ini bias membantu membedakan v.safena dari femoralis karena satusatunya vena yang mengalir ke v.femoralis adalah v.safena. Cabang-cabang femoralis anteromedial dan
posterolateral (lateral aksesorius), dari aspek medial dan lateral paha, kadang-kadang juga mengalir ke v.safena
magna di bawah hiatus safenus

V. safena Magna berhubungan dengan sistem vena profunda di beberapa tempat


melalui vena perforates. Hubungan ini biasanya terjadi di atas dan di bawah
malleolus medialis, di area gaiter, di region pertengahan betis, di bawah lutut,
dan satu hubungan panjang pada paha bawah. Katup-katup pada perforator
mengarah ke dalam sehingga darah mengalir dari sitem profunda dari mana
kemudian darah dipompa ke atas dibantu oleh kontraksi otot betis. Akibatnya
sistem profunda memiliki tekanan yang lebih tinggi dari pada superfisialis,
sehingga bila katup perforator mengalami kerusakan tekanan yang meningkat
diteruskan ke sistem superfisialis sehingga terjadi varises pada sistem ini.

V. safena parva keluar dari ujung lateral jaringan v.dorsalis pedis. Vena ini
melewati bagian belakang malleolus lateralis dan di atas bagian belakang betis
kemudian menembus fasia profunda pada berbagai posisi untuk mengalir ke
v.poplitea.
Vena Profunda Ekstremitas Bawah
Vena-vena profunda pada betis adalah v.komitans dari arteri tibialis anterior dan
posterior yang melanjutkan sebagai v.poplitea dan v.femoralis. Vena profunda ini
mebentuk jaringan luas dalam kompartmen posterior betis pleksus soleal dimana
darah dibantu mengalir ke atas melawan gaya gravitasi oleh otot saat olahraga.

Gambar Anatomi Pembuluh Darah Vena


Ekstremitas Bawah

DEFENISI
Varises (varus=bengkok) adalah pelebaran pebuluh balik (vena) yang
berkelok-kelok dan ditandai oleh katup didalamnya yang tidak berfungsi
lagi. Bila hanya melebar saja disebut venektasi.
Terdapat tiga jenis vena pada tungkai , yaitu :
1. Vena Tepi terletak dibawah kulit dan hanya dilindungi oleh jaringan
longgar dan kulit. Vena tepi yang utama adalah vena safena magna
(VSM) dan vena safena parva (VSP). Kedua vena ini berhubungan
dibeberapa tempat melalui vena vena kecil.

Terdapat tiga jenis vena pada tungkai , yaitu :


1. Vena Tepi terletak dibawah kulit dan hanya dilindungi oleh jaringan longgar dan
kulit. Vena tepi yang utama adalah vena safena magna (VSM) dan vena safena parva
(VSP). Kedua vena ini berhubungan dibeberapa tempat melalui vena vena kecil.
2. Vena Dalam diliputi otot dan fascia serta berdampingan dengan arterinya.
3. Vena Penghubung (Perforantes) adalah vena yang menghubungkan vena tepi ke
vena dalam, yaitu dengan cara langsung menembus fascia. Vena ini mempunyai katup
yang mengarahkan aliran darah dari vena tepi ke vena dalam. Bila katup ini tidak
berfungsi maka aliran darah akan terbalik sehingga tekanan vena tepi makin tinggi dan
varises dengan mudah akan terbentuk.

ETIOLOGI
Faktor penyokong lain :
1. Faktor keturunan
Varises biasanya terjadi saat dewasa akibat perubahan hormon dan bertambahnya berat
badan. Ditunjukkan dengan terjadinya penyakit yang sama pada beberapa anggota
keluarga dan gambaran varises pada usia remaja, kemungkinan besar disebabkan faktor
keturunan.
2. Kehamilan

Meningkatnya hormon progesteron dan bertambahnya berat badan saat hamil yang
menyebabkan kaki semakin terbebani, akibatnya aliran darah dari kaki, tungkai, pangkal
paha dan perut bagian bawah pun terhambat.

3. Kurang gerak
Gaya hidup perkotaan yang kurang gerak, menyebabkan otot sekitar pembuluh darah
vena tidak mampu memompa darah secara maksimal.
4. Faktor berdiri lama
Berdiri terlalu lama membuat kaki terlalu berat menahan tubuh dan memperparah beban
kerja pembuluh vena dalam mengalirkan darah. Pada posisi tersebut tekanan vena 10 kali
lebih besar, sehingga vena akan teregang diluar batas kemampuan elastisitasnya sehingga
terjadi inkompetensi pada katup. Bila pekerjaan mengharuskan banyak berdiri, usahakan
untuk tidak berdiri dengan posisi statis (diam), tapi tetap bergerak. Misalnya dengan
berjalan di tempat, agar otot tungkai dapat terus bekerja memompa darah ke jantung.

5. Obesitas
Hal ini dihubungkan dengan tekanan hidrostatik yang meningkat akibat
peningkatan volume darah serta kecenderungan jeleknya struktur
penyangga vena.
6. Faktor usia
Pada usia lanjut insiden varises akan meningkat. Dinding vena menjadi
lemah karena lamina elastic menjadi tipis dan atrofik bersama dengan
adanya degenerasi otot polos. Disamping itu akan terdapat atrofi otot betis
sehingga tonus otot menurun.

PATOFISOLOGI
Penyebab varices primer adalah kelemahan struktural pada dinding
pembuluh darah yang diturunkan. Dilatasi dapat disertai gangguan katup
vena, karena daun katup tidak mampu menutup dan menahan aliran refluks.
Varices sekunder disebabkan oleh gangguan patologi sistem vena dalam,
yang timbul kongenital atau didapat sejak lahir. Hal ini menyebabkan
dilatasi vena-vena permukaan, penghubung, atau kolateral. Misalnya,
kerusakan katup vena pada system vena dalam akan mengganggu aliran
darah menuju jantung, resultan statis, dan penimbunan darah menyebabkan
hipertensi vena dalam.

KLASIFIKASI DAN GAMBARAN KLINIS


1. Varises trunkal
Merupakan varises v.saphena magna dan v.saphena parva, diameter lebih dari 8 mm,
warna biru-biru kehijauan.
2. Varises retikular
Varises yang mengenai cabang v.saphena magna atau v.saphena parva yang umumnya
kecil dan berkelok-kelok, diameter 2-8 mm, warna biru-biru kehijauan
3. Varises kapiler
Merupakan vena subkutis yang tampak sebagai kelompok serabut halus dari pembuluh
darah, diameter 0,1 - 1 mm, warna merah atau sianotik (jarang).

Stadium Varises
Stadium

Gambaran Klinis

Keluhan samar tidak khas

II

Pelebaran vena

III

Varises tampak jelas

IV

Kelainan kulit dan/atau tukak karena sindrom insufisiensi vena menahun

Sindrom Insufisiensi Vena


Kronik
Derajat

Tanda

Pelebaran vena

II

Hiperpigmentasi dan atrofi kulit

III

Ulkus varikokum

Gejala-Gejala Varises
1. Mula-mula kaki dan tungkai terasa berat, diikuti otot yang mudah pegal, kaku, panas dan

sakit di seputar kaki maupun tungkai. Biasanya rasa sakit dirasakan menjelang malam, akibat
tidak lancarnya aliran darah.
2. Mudah kram, meski kaki dalam kondisi santai.
3. Muncul pelebaran pembuluh darah rambut yang mirip jaring laba-laba (spider navy).
4. Perubahan warna kulit (pigmentasi) di seputar mata kaki, akibat tidak lancarnya aliran darah.
Kadang diikuti dengan luka di sekitar mata kaki yang sulit sembuh.
5. Kaki bengkak (edema) karena adanya pembendungan darah.
6. Perubahan pada pembuluh vena luar, misalnya di betis bagian belakang tampak urat kebirubiruan dan berkelok-kelok. Keadaan ini merupakan gejala varices kronis.
7. Keluhan dari segi kosmetik .

Pemeriksaan Fisik
1. Tes Trendelenburg untuk menentukan
kompetensi katup-katup superficial dan vv.
Komunikantes .

. Vena-vena dikosongkan dengan mengangkat


tungkai beberapa waktu, lalu muara vena safena
magna ditekan dengan kuat atau dipasang torniket
pada paha bagian atas. Pasien diminta berdiri, lalu
tiba-tiba penekanan dilepas. Bila vena terisi
dengan segera berarti katup inkompeten.
Kemudian tes dicoba untuk kedua kalinya tanpa
melepas penekanan. Bila selama kira-kira 20-30
detik vena-vena terisi, maka berarti katup vena
komukantes tidak inkompeten lagi.

2. Tes Perthes untuk


menentukan kompetensi katupkatup profunda
Torniket dipasang pada pangkal
paha, pasien diminta berjalanjalan berkeliling. Bila vena-vena
tungkai juga melebar, berarti ada
obstruksi. Bila tidak melebar,
berarti vv.komunikantes
profunda masih baik dan darah
terus naik lewat system
profunda

3. Tes Perban untuk menentukan kompetensi katup-katup

profunda
Vena-vena superficial tungkai bawah ditekan dengan perban
elastis. Pasien berjalan-jalan selama 10 menit . bila ada
obstruksi pada system profunda, pasien akan merasa nyeri.

PENCEGAHAN
1. Makan makanan bergizi dan olahraga teratur.
2. Hindari berdiri terlalu lama. Sedapat mungkin melakukan relaksasi jika dalam aktifitas sehari-hari

dituntut berdiri lama.


3. Hindari terlalu lama duduk dengan kaki menyilang. Posisi ini dapat menghambat aliran darah dari
tungkai ke arah jantung.
4. Hindari pemakaian pakaian bawah yang terlalu ketat.
5. Jika sedang bepergian jauh, usahakan meluruskan kaki secara berkala dan memijit-mijit tungkai
sehabis bepergian.
6. Gunakan kaos kaki elastis untuk mencegah penekanan pada tungkai.
7. Bagi yang suka sepatu hak tinggi, dapat menggunakannya agar otot sekitar varises berkontraksi dan
untuk memperlancar aliran darah

PENATALAKSANAAN
1. Perawatan non pembedahan
. Cara ini memakai balutan elastik dari ujung kaki sampai ke paha dengan
maksud memberikan penekanan yang merata untuk membantu aliran
darah vena. Hasilnya akan bertambah baik bila penderita disuruh banyak
jalan. Terutama pada varises sewaktu hamil cara ini paling baik.
Pemakaian kaos elastik akan memberikan penekanan yang lebih merata
dan mudah diganti. Juga pada perawatan koreng karena varises, cara ini
dapat diterapkan.

2. Perawatan dengan pembedahan


Pembedahan pada varies terdiri atas : vena safena magna pada ekstremitas
yang terlihat diikat pada percabangannya dengan vena femoralis dan
dipotong, kemudian dengan memakai alat khusus di keluarkan besrta
cabang-cabangnya yang menderita varises (total striping).

Tujuan Metode Pembedahan :


untuk menghilangkan gejala, mengurangi atau mencegah komplikasi,
memulihkan fisiologi vena dan memperbaiki penampilan (kosmetik).

Kontraindikasi Tindakan Pembedahan :


usia lanjut atau keadaan umum yang buruk, berat
badan yang berlebih, tromboflebilitis aktif, tukak
vena terinfeksi, kehamilan , sumbatan arteri
menahun pada tungkai bersangkutan dan tumor
besar intra abdomen.
.

Komplikasi Tindakan Bedah pada Varises Safena


Pendarahan, biasanya mudah diatasi.
Infeksi, sering terjadi pada syatan di lipatan paha, infeksi berat bias terjadi bekas saluran

stripper.
Edema tungkai, untuk mencegahnya dianjurkan memakai kaos kaki elastis.
Kerusakan saraf kulit (n. safena atau n. suralis).
Limfokel, terbentuk karena saluran limfe terpotong pada saat operasi, pengobatannya
cukup dengan aspirasi.
Trombosis vena dalam.

3. Perawatan dengan suntikkan sklerotik

Penyuntikkan bahan sklerotik dianjurkan bila penderita tidak mau dioperasi atau bila
varisesnya masih sedikit dengan diameter kurang dari 1 mm.
Bahan suntikkan sklerotik yang dipakai adalah cairan hipertonik atau cairan alkali kuat
yang dapat menyebabkan obliterasi pembuluh vena yang bersangkutan. Suntikan pada
varises dilakukan tidak lebih dari enam tempat pada sekali perawatan.
Dua macam larutan yang banyak dipakai adalah monoetanolamin oleat (diberikan 2 ml)
dan fenol 2 % dalam gliserin 30 % (dosis maksimum 6 ml). Larutan disuntikkan dibagian
distal. Dibagian proksimal dipasang torniket agar obat tidak segera masuk ke sirkulasi
umum dan bisa bekerja local semaksimum mungkin.

TERIMA KASIH

SEKIAN

TERIMA
KASIH

You might also like