You are on page 1of 24

BAB 7

AKUNTANSI TRANSAKSI
PEMBIAYAAN MUDHARABAH
Akuntansi Perbankan Syariah:
Teori dan Praktik Kontemporer

Yaya, R., Martawiredja, A.E. dan


Abdurahim, A. (2014), Salemba Empat,
Jakarta.

DEFINISI
Pembiayaan mudharabah adalah
pembiayaan yang di salurkan oleh bank
syariah kepada pihak lain untuk suatu usaha
yang produkif.

Antoni
o,
(2001).

Tekni
s

Akad kerjasama
usaha antara pemilik
dana (shohibul maal )
dan pengelola dana
(mudharib) dengan
nisbah bagi hasil
menurut kesepakatan
dalam kontrak

KETENTUAN SYARI RUKUN TRANSAKSI DAN


PENGAWASAN SYARIAH TRANSAKSI
MUDHARABAH
Ketentuan Syari Mudharabah
Menurut PSAK no.105 :
1.
Mudharabah Muqayyadah
Shohibul maal memberikan batasan kepada
mudharib mengenai tempat, cara dan objek investasinya
2.
Mudharabah Muthlaqah
Shahibul maal memberikan kebebasan penuh kepada
mudharib dalam pengelolaannya

Dua jenis mudharabah muqayyadah dalam praktik perbankan, yakni :


a.Mudharabah muqayyadah executing
b.Mudharabah muqayyadah chanelling
3. Mudharabah musytarakah
Bentuk mudharabah dimana pengelola dana menyertakan modal dalam
kerjasama investasi. Akad ini merupakan solusi sekiranya dalam perjalanan
usaha, pengelola dana memiliki modal yang dapat dikontribusikan dalam
investasi

Skema mudharabah musytarakah :


Nasabah
dana
dengan
sistem pool
of fund

Ban
k
Invest
or

Nasabah
Pengelol
a
(mudhari
b)

Rukun Transaksi Mudharabah


Tiga rukun transaksi :
a. Transaktor (pemilik modal dan
pengelola)
b. Objek mudharabah (modal dan usaha)
c. Ijab kabul

Pengawasan Syariah Transaksi Mudharabah


Pengawasan yang berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia dilakukan untuk :
a. Meneliti apakah pemberian informasi secara lengkap telah
disampaikan oleh bank kepada nasabah, baik secara lisan
maupun tertulis tentang persyaratan Pembiayaan mudharabah
telah dilakukan
b. Menguji apakah perhitungan bagi hasil telah dilakukan sesuai
prinsip syariah
c. Memastikan adanya persetujuan para pihak dalam perjanjian
Pembiayaan mudharabah
d. Memastikan terpenuhinya rukun dan syarat mudharabah
e. Memastikan bahwa kegiatan investasi yang dibiayai tidak
termasuk jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan syariah

ALUR TRANSAKSI MUDHARABAH


Bank
Syariah

4. Menerima
porsi laba
5. Menerima
kembalian
modal

1. Negosiasi
dan Akad
Mudharaba
h

2. Pelaksana
Usaha
Produktif

3. Membagi hasil usaha


Keuntungan dibagi sesuai
nisbah
Kerugian tanpa kelalaian
nasabah ditanggung oleh
bank syariah

Nasabah
(Mudhari
b)

4b.
Menerima
porsi laba

CAKUPAN STANDAR AKUNTANSI


MUDHARABAH BAGI BANK SYARIAH

- Ketentuan akuntansi mudharabah diatur dalam


pernyataan standar akuntansi (PSAK) no 105 th
2007 tentang akuntansi mudharabah. Standar ini
mengatur pengakuan dan pengukuran transaksi
baik dari sisi pemilik dana maupun dari sisi
pengelola dana.

TEKNIS PERHITUNGAN DAN


PENJURNALAN TRANSAKSI
MUDHARABAH
Contoh Kasus :

Tanggal 1 Agustus 20XA Bank Murni Syariah (BMS)


menyetujui pemberian fasilitas mudharabah Muthlaqah PT Haniya
yang bergerak di bidang SPBU dengan kesepakatan sebagai
berikut :
Plafond
: Rp 1.450.000.000
Objek bagi hasil : Pendapatan (Gross profit sharing)
Nisbah
: 70% PT. Haniya dan 30% BMS
Jangka Waktu
: 10 bulan (jatuh tempo tanggal 10 Juni 20XB)
Biaya administrasi
: 14.500.000 (dibayar saat akad
ditandatangani)
Pelunasan
: Pengembalian pokok di akhir periode
Keterangan : modal dari BMS diberikan secara tunai tanggal 10
Agustus 20XA. Pelaporan dan pembayaran bagi hasil oleh
nasabah dilakukan setiap tanggal 10 mulai bulan September

a. Perhitungan Transaksi Mudharabah


Perhitungan yang diperlukan dalam transaksi mudharabah
adalah perhitungan bagian bank atas bagi hasil yang
diperoleh
b. Penjurnalan Transaksi Mudharabah

1. Saat penandatanganan akad mudharabah


2. Penyerahan Pembiayaan mudharabah
3. Penerimaan bagi hasil mudharabah

1. Saat penandatanganan akad mudharabah :


Jurnal pada tanggal 1 Agustus atau saat akad mudharabah
ditandatangani terdiri atas jurnal pembukaan rekening
administratif komitmen pembiayaan PT Haniya dan jurnal
pembebanan administrasi.
Tanggal
1/8/XA

1/8/XA

Rekening
Db Pos lawan komitmen administratif
pembiayaan
Kr kewajiban komitmen administratif
pembiyaan
(ijin tarik tgl 10 Agustus sebesar 1.450.000.000)
Db.Kas / Rekening nasabah PT Haniya
Kr. Pendapatan administrasi

Debit
(Rp)

Kredit
(Rp)

1.450.000.000
1.450.000.000

14.500.000
14.500.000

2. Penyerahan Pembiayaan mudharabah


Tanggal 10 Agustus 20XA, BMS mencairkan pembiayaan sebesar
Rp. 1.450.000.000 untuk Pembiayaan mudharabah
Tanggal

Rekening

Debit
(Rp)

Kredit
(Rp)

10/08/XA

Db. Pembiayaan mudharabah


1.450.000.000
Kr. Kas / Rekening nasabah
1.450.000.000

10/08/XA

Db. Kewajiban komitmen


administratif pembiayaan
Kr. Pos lawan komitmen
administratif pembiayaan

1.450.000.000
1.450.000.000

3. Penerimaan bagi hasil mudharabah


PSAK no.
105
paragraf
22

PSAK no.
105
paragraf
24

pengakuan penghasilan
usaha mudharabah dalam
praktik dapat diketahui
berdasarkan laporan bagi hasil
atas realisasi penghasilan
usaha dari pengelola dana dan
tidak diperkenankan mengakui
pendapatan dari proyeksi hasil
usaha

apabila bagian usaha


belum dibayar oleh
pengelola, maka bagian
tersebut sebagai
piutang

Realisasi laba bruto PT. Haniya selama 10 bulan yang


dilaporkan tanggal 10 tiap bulan
No
.

Bulan

Jumlah Laba
Bruto (Rp)

Porsi Bank
30% (Rp)

Tanggal
pembayaran
hasil

1.

Agustus XA

20.000.000

6.000.000

10 September
XA

2.

September
XA

50.000.000

15.000.000

10 Oktober XA

3.

Oktober XA

45.000.000

13.500.000

10 November XA

4.

November
XA

40.000.000

12.000.000

10 Desember XA

5.

Desember
XA

60.000.000

18.000.000

10 Januari XB

6.

Januari XB

50.000.000

15.000.000

10 Februari XB

7.

Februari XB

40.000.000

12.000.000

10 Maret XB

8.

Maret XB

50.000.000

15.000.000

10 April XB

9.

April XB

55.000.000

16.500.000

5 Juni XB

Transaksi di atas dapat diklasifikasikan


dalam dua bentuk :
1. Penerimaan bagi hasil yang pembayarannya
dilakukan bersamaan dengan pelaporan bagi
hasil (bulan Agustus, September, Oktober,
November, Desember, Januari XB, Februari XB
Tanggal
Rekening
Debit (Rp)
Kredit
dan Maret XB).
(Rp)
10/9/XA

Db. Kas/Rekening nasabah

6.000.000

Kr. Pendapatan bagi hasil


mudharabah
10/10/XA

Db. Kas/Rekening nasabah

6.000.000

15.000.00
0

Kr.Pendapatan bagi hasil


mudharabah
10/11/XA

Db. Kas/Rekening nasabah

15.000.00
0
13.500.00

Tanggal
10/12/XB

Rekening
Db.Kas/Rekening nasabah

Debit (Rp)
12.000.000

Kr. Pendapatan bagi hasil


mudharabah
10/01/XB

Db. Kas/Rekening nasabah

12.000.00
0
18.000.000

Kr. Pendapatan bagi hasil


mudharabah
10/02/XB

Db. Kas/Rekening nasabah

18.000.00
0
15.000.000

Kr. Pendapatan bagi hasil


mudharabah
10/03/XB

Db. Kas/Rekening nasabah

15.000.00
0
12.000.000

Kr. Pendapatan bagi hasil


mudharabah
10/04/XB

Db. Kas/Rekening nasabah


Kr.Pendapatan bagi hasil
mudharabah

Kredit (Rp)

12.000.00
0
15.000.000
15.000.00
0

2. Penerimaan bagi hasil yang waktu


pembayarannya berbeda dengan tanggal
pelaporan bagi hasil (bulan April XB dan Mei
XB)

Tanggal

10/05/XB

Rekening

Db. Piutang pendapatan bagi hasil


mudharabah

Debit (Rp)

16.500.00
0

Kr. Pendapatan bagi hasil mudharabahakrual


05/06/XB

Db. Kas/Rekening nasabah

16.500.00
0
16.500.00
0

Kr. Piutang pendapatan bagi hasil


mudharabah
10/06/XB

Db. Piutang pendapatan bagi hasil


mudharabah

16.500.00
0
18.000.00
0

Kr. Pendapatan bagi hasil mudharabahakrual


15/06/XB

Db. Kas/Rekening nasabah

Kredit (Rp)

18.000.00
0
18.000.00

4. Saat akad terakhir


Kemungkinan 1 : nasabah pembiayaan mampu
mengembalikan modal mudharabah
Misal pada tanggal 10 juni 20XB, saat
jatuh tempo PT. Haniya melunasi
pembiayaan mudharabah sebesar Rp
1.450.000.000 . Jurnalnya :

Tanggal

Rekening

10/06/X
B

Db. Kas/Rekening
nasabah
Kr. Pembiayaan
mudharabah

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

1.450.000.0
00
1.450.000.
000

Kemungkinan 2 : nasabah pembiayaan tidak mampu


mengembalikan modal mudharabah.
Jika akad mudharabah berakhir sebelum
atau saat jatuh tempo dan belum
dibayar oleh pengelola dana, maka
pembiayaan mudharabah diakui sebagai
piutang.
(PSAK no 105 paragraf 19)
Misal pada tanggal 10 juni 20XB, saat
jatuh tempo, PT. Haniya tidak mampu
melunasi pembiayaan mudharabah,
Rekening
Kredit
maka jurnalnya :Debit (Rp)
(Rp)
Piutang mudharabah jatuh
tempo
Pembiayaan
mudharabah

1.450.000.0
00
1.450.000.
000

PENYAJIAN TRANSAKSI PEMBIAYAAN


MUDHARABAH DI LAPORAN KEUANGAN
Menurut PAPSI 2013 (h. 5.3), akun-akun yang berkaitan
dengan transaksi pembiayaan mudharabah disajikan sebagai
berikut:
1.Pembiayaan Mudharabah disajikan sebesar saldo
pembiayaan Mudharabah nasabah kepada Bank. Pembiayaan
Mudharabah yang diakhiri sebelum jatuh tempo atau sudah
berakhir dan belum diselesaikan oleh nasabah tetap disajikan
sebagai bagian dari pembiayaan Mudharabah.
2.Piutang bagi hasil disajikan sebagai bagian dari dari aset
lainnya lainnya pada saat nasabah tergolong performing.
Sedangkan, apabila nasabah tergolong non-performing maka
piutang bagi hasil disajikan pada rekening administratif.
3.Cadangan kerugian penurunan nilai pembiayaan
mudharabah disajikan sebagai pos lawan (contra account)
pembiayaan Mudharabah.

PENGUNGKAPAN TRANSAKSI
PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI
LAPORAN KEUANGAN
Berdasarkan PAPSI 2013 (h. 5.4-5), hal-hal yang harus
diungkapkan terkait transaksi pembiayaan mudharabah
antara lain:
1.Rincian jumlah pembiayaan mudharabah berdasarkan sifat
akad (mudharabah mutlaqah atau mudharabah
muqayadah), jenis penggunaan dan sektor ekonomi.
2.Klasifikasi pembiayaan mudharabah menurut jangka waktu
(masa akad), kualitas pembiayaan, valuta, cadangan
kerugian penurunan nilai dan tingkat bagi hasil rata-rata.
3.Jumlah dan persentase pembiayaan Mudharabah yang
diberikan kepada pihak-pihak berelasi.
4.Jumlah pembiayaan mudharabah yang telah
direstrukturisasi dan informasi lain tentang pembiayaan
mudharabah yang dire-strukturisasi selama periode berjalan.

PENGUNGKAPAN TRANSAKSI
PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI
LAPORAN KEUANGAN
5. Kebijakan manajemen dalam pelaksanaan pengendalian
risiko portofolio pembiayaan Mudharabah.
6. Besarnya pembiayaan Mudharabah bermasalah dan
cadangan kerugian penurunan nilai untuk setiap sektor
ekonomi.
7. Kebijakan dan metode yang dipergunakan dalam
penanganan Mudharabah bermasalah.
8. Ikhtisar pembiayaan Mudharabah yang dihapus buku
yang menunjukkan saldo awal, penghapusan selama
tahun berjalan, penerimaan atas pembiayaan
Mudharabah yang telah dihapusbukukan dan
pembiayaan Mudharabah yang telah dihapustagih dan
saldo akhir pembiayaan Mudharabah yang dihapus
buku.

Sekian
Terima Kasih
Wassalamualaikum wr wb

You might also like