Professional Documents
Culture Documents
DI INDONESIA
UUD'45
PASAL 33 AYAT 3
BUMI, AIR DAN KEKAYAAN ALAM DIKUASAI NEGARA
UNTUK KEMAKMURAN RAKYAT
NKRI
FILOSOFI PERTAMBANGAN
TERSEBAR TIDAK MERATA
TAK TERBAHARUKAN (UNRENEWABLE)
SANGAT MENYENTUH LINGKUNGAN
GEOLOGIS
DIKELOLA SEBIJAK-BIJAKNYA
EKOSISTEM
KESATUAN SISTEM
PENGELOLAAN
)
)
Mentaati hukum/perizinan
Mempunyai perencanaan teknis pertambangan
komprehensif dan
mengikuti standar
Menerapkan teknologi pertambangan yang
sesuai dan benar serta
mengikuti standar teknis berlandaskan
efektivitas dan efisiensi
Melaksanakan konservasi bahan galian
Mengendalikan dan memelihara fungsi
8
P
E
R
A
T
U
R
A
N
+
ROI
P
E
R
U
N
D
A
N
G
A
N
Penetapan cadangan
Kajian kelayakan
Konstruksi
Penambangan, pengolahan, pengangkutan
Penutupan tambang
Pasca tambang/pembangunan berkelanjutan
PEDULI K3
PEDULI LINGKUNGAN
PENGELOLAAN
PERTAMBANGAN YANG
BAIK DAN BENAR
PENERAPAN PRINSIP
KONSERVASI
OPTIMALISASI PEMANFAATAN
logam dan mineral
BAGI MASYARAKAT
S
T
A
N
D
A
R
D
I
S
A
S
I
KEMANDIRIAN
MASYARAKAT
2) Pengelolaan
) Perizinan (tahapan perizinan, jenis perizinan)
) Teknik Pertambangan (penetapan cadangan,
studi kelayakan, konstruksi, penambangan,
pengolahan/pemurnian, pengangkutan)
) Perlindungan Lingkungan Pertambangan
(dokumen AMDAL: ANDAL/UKL/UPL )
) K3 (pengawasan administrasi struktural dan
operasional fungsional, pembinaan zero
accident dan pemberian Safety Award)
) Konservasi (optimalisasi produksi, pengolahan,
kadar marjinal, mineral ikutan)
) Nilai Tambah (pengembangan teknologi,
peningkatan hubungan kerja, pemakaian
10
11
PEMBONGKARAN
DG PELEDAKAN
PEMUATAN
KE
DUMPTRUCK
PENGANGKUTAN
HASIL TAMBANG
PENUMPAHAN KE
DLM ALAT
PEREMUK
DOZING
PEMBERSIHAN
LAHAN
PEMBONGKARAN
DG PENGGARUAN
PENGUMPULAN
TANAH PENUTUP
UNTUK REKLAMASI
PENYIRAMAN
JALAN
TAMBANG
UNTUK
MENGURANGI
DEBU
BEKAS LAHAN
TAMBANG YANG
TLH DIREKLAMASI
12
BAHAN
TAMBANG YANG
TLH MENGALAMI
PENGECILAN
UKURAN
DILEMA
PERTAMBANGAN
BERSKALA KECIL
13
Hierarki
OUTLINE
GARIS BESAR
2009
tentang
14
PEMBENTUKAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
DASAR
1. TAP MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber
Hukum
dan
Tata
Urutan
Peraturan
Perundang-undangan
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan; sebagai perubahan atas UU No.
10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan
15
LATAR BELAKANG
1. Untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara hukum,
negara berkewajiban melaksanakan pembangunan hukum
nasional yang dilakukan secara terencana, terpadu, dan
berkelanjutan dalam sistem hukum nasional yang menjamin
pelindungan hak dan kewajiban segenap rakyat Indonesia
berdasarkan UUD45;
2. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas peraturan
perundang-undangan yang baik, perlu dibuat peraturan
mengenai pembentukan peraturan perundang-undangan
yang dilaksanakan dengan cara dan metode yang pasti,
baku, dan standar yang mengikat semua lembaga yang
berwenang membentuk peraturan perundang-undangan;
16
KETENTUAN UMUM
1. Pembentukan peraturan perundang-undangan adalah
pembuatan
Peraturan
Perundang-undangan
yang
mencakup
tahapan
perencanaan,
penyusunan,
pembahasan,
pengesahan
atau
penetapan,
dan
pengundangan.
2. Peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis
yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum
dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau
pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan
dalam peraturan perundang-undangan.
3. Undang-Undang adalah peraturan perundang-undangan
yang dibentuk oleh DPR dengan persetujuan bersama
Presiden.
17
18
HIERARKI
20
3.
23
24
TUJUAN
1. Menjamin efektivitas pelaksanaan & pengendalian kegiatan usaha
pertambangan secara berdaya guna, berhasil guna, & berdaya
saing;
2. Menjamin manfaat pertambangan minerba secara berkelanjutan
dan berwawasan lingkungan hidup;
3. Menjamin tersedianya minerba sbg bahan baku dan/atau sbg
sumber energi untuk kebutuhan dalam negeri;
4. Mendukung & menumbuhkembangkan kemampuan nasional agar
lebih mampu bersaing di tingkat nasional, regional, dan
internasional;
5. Meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, daerah, dan negara,
serta menciptakan lapangan kerja untuk sebesar besar
kesejahteraan rakyat; dan
6. Menjamin kepastian hukum dalam penyelenggaraan kegiatan
usaha pertambangan minerba.
26
30
TERIMA KASIH
31