You are on page 1of 58

Histologi

Sistem Digestivus
Dr. Elyusrar A. Jalal Ph. D

System digestivus
1. Mulut
2. Saluran cerna
3. Kelenjar accessorius yang berkaitan dengan
system pencernaan

Mulut

Bibir
Lidah
Palatum
Gigi

Bibir

Permukaan luar
Seperti kulit
Epitel berlapis gepeng
dengan lapisan tanduk
Folikel rambut dan
kelenjar sebacea

Permukaan dalam
Epitel, berlapis gepeng M. Orbicularis oris
tanpa lapisan tanduk
seperti mukosa cavum
oris

Merah bibir
Translucent
Merah karena kapiler darah
dibawah epitel
Sangat vaskular dan sensitif
Tidak mempunyai kelenjar
keringat dan kelenjar
sebacea
Keratin sedikit
Pada lap. sub mukosa
terdapat kelenjar labial dan
buccal, mensekresi mukus

Lidah
Massa otot bercorak yang
diliputi membran mukosa
Serabut otot bersilangan
satu sama lain dalam 3
bidang, mukosa melekat erat
pada otot
Permukaan diliputi oleh
banyak tonjolan kecil
(papilae)
Nodulus lymphaticus
membentuk tonsila
lingualis

Papillae

Papillae

Papilla circumvalatae

Papilla filiformis

Papilla fungiformis

Papilla foliatae

Taste bud
Pada manusia terdapat
pada papila
circumvallata dan
fungiformis
Pada binatang juga
terdapat pada papilla
foliata

Palatum / Atap rongga mulut

Palatum durum

Tulang horizontal yang diliputi


oleh mukosa mulut
Didalam lamina propria terdapat
kelenjar palatina, kelenjar
mukosa
Didaerah depan terdapat rugae
transversal, membantu proses
mengunyah

Palatum molle
Bagian posterior palatum durum
Terdiri dari muskular skelet (m.
palatoglossus dan m. palato
pharyngeus), jaringan ikat padat
dan kelenjar mukosa
Uvula, tonjolan konis di batas
tengah palatum molle
Mudah bergerak keatas menutup
nasofaring, mencegah masuknya
makanan kedalam nasofaring dan
rongga hidung pada waktu
menelan

Palatum
Palatum durum

Rugae

Palatum molle

Gigi
Gigi susu/gigi desidua/gigi
primer (20)
Gigi tetap/gigi sekunder
(32)
Struktur histologis gigi
susu dan gigi tetap serupa:
Bagian non mineral: pulpa,
membrana periodontal ,
ginggiva
Bagian bermineral : email,
dentin, cementum

Gigi susu

Bagian gigi

Crown, bagian yang menonjol


diatas gusi, ditutupi email
Akar gigi tertanam didalam
alveolus/socket tulang
Leher / cervix, peralihan
mahkota dan akar
Rongga pulpa, ruangan disebelah
dalam gigi, berisi pembuluh darah
dan serabut syaraf yang terbenam
didalam jaringan ikat (pulpa)
Foramen apical, lobang ujung
akar gigi, tempat masuk saraf,
pembuluh darah dan limf

Komponen lunak gigi


Pulpa
Jaringan ikat yang mengisi
rongga pulpa

Membrana periodontal
Serat2 kolagen yang masuk
kedalam sementum dan
melekatkan gigi pada socket
tulang alveolaris

Ginggiva
Bagian membran mukosa
yang menutupi tulang alveolar
dan mengelilingi gigi

Bagian bermineral gigi


1. Dentin

Rangka gigi. Di mahkota ditutupi oleh email.


Pada akar ditutupi oleh sementum

2. Email

Meliputi mahkota, bahan paling keras didalam


tubuh

3. Sementum

Lapisan tipis serupa tulang kompakta, meliputi


bagian luar dentin dan akar gigi
Terdapat serat periodontal, mengikatkan gigi
pada rahang

Dentin
Mirip tulang, akan tetapi
tanpa pembuluh darah dan
osteosit
Matriks organik dibentuk
oleh odontoblas dalam
bentuk predentin. Predentin
akan terkalsifikasi menjadi
dentin
Terutama terdiri dari serat
kolagen, glikosaminoglikan
dan garam kalsium dalam
bentuk kristal hidroksi apatit

Struktur dentin
Histologis dentin tampak bergaris,
karena canaliculi/tubulus dentin
yang halus, panjang, tegak lurus
pada rongga pulpa, sedikit
berbentuk S
Didalamnya terdapat serabut
dentin Tomes, yang merupakan
cabang/tonjolan odontoblas. Serat
Tomes berakhir dekat perbatasan
dentin-email
Dentin peka terhadap rangsangan
panas, dingin dan asam. Diduga
serat Tomes dapat menghantarkan
rasa nyeri

Odontoblas
Odontoblast berbentuk sel
torak ramping. Berasal dari
jaringan mesenkim
(mesodermal)
Odontoblas mensekresi
dentin seumur hidup
Bila email rusak, odontoblas
terstimulasi membentuk
dentin baru
Dentin baru strukturnya
lebih iregular, disebut dentin
sekundar atau dentin
reparativ

Email
Paling keras, mengandung garam
kalsium paling banyak (97%
garam kalsium, 3% bahan organik)
Disekresi oleh sel ameloblas yang
berasal ektodermal
Rapuh dan mudah patah, tidak
dapat ber regenerasi
Ameloblas mengecil (atrofi)
setelah membentuk selaput email
Matriks organik adalah protein.
Pada dasar email tampak pita
coklat berjalan tegak lurus
terhadap prisma email, disebut
garis increment of Retzius

Email

Sementum
Membentuk dinding luar
akar gigi mengepung dentin
Dibentuk oleh
sementoblast, yang berasal
dari jaringan mesenkim
Serat Sharpey menjulur dari
bagian luar sementum
masuk kedalam alveolus
membentuk ligamentum
periodontal
Menyerupai tulang
kompakta, kurang
terkalsifikasi, tidak ada
osteon.

Pulpa dentis
Jaringan ikat jarang dengan
pembuluh darah dan serabut
saraf bermielin
Secara bebas disebut juga
saraf gigi
Rongga pulpa dibatasi oleh
odontoblas
Unsur utama pulpa adalah
serat kolagen halus,
glikosaminoglikan, fibroblas

Tulang alveolar
Merupakan tulang
immatur, matrix banyak
terdiri dari serat
kolagen, tidak tersusun
dalam lamel2 yang khas
Berkas serat kolagen
menembus tulang
alveolus dan sementum,
merupakan jembatan
jaringan penyambung
antar struktur

Tulang alveolar

Saluran Cerna

Saluran Cerna
Esophagus
Gaster
Intestinum
Duodenum
Yeyunum
Ileum

Colon

Dinding Saluran Cerna

Struktur Umum Saluran Cerna

Pada dasarnya struktur histologis


saluran cerna semua seragam.
Dinding semua segmen terdiri
dari 4 lapisan utama:

Lapisan mukosa
Lapisan sub mukosa
Lapisan muskularis
Lapisan serosa /
adventisia

Perbedaan fungsi terutama karena


adanya variasi struktur mukosa

Oesophagus

Oesophagus
Merupakan tabung otot
sepanjang 20-25 cm
Lumen berbentuk
bintang, hampir tertutup
oleh lipatan longitudinal
mukosa
Tidak ada sekresi enzim

Oesophagus
Mukosa
Epitel berlapis gepeng
tanpa lapisan tanduk

Sub Mukosa
Kelenjar oesophagus

Muskularis
Upper part: otot bercorak
Middle part: campuran
Lower part: otot polos

Serosa:

Sub Mukosa
Kelenjar Oesophagus

T. Muskularis
Upper region

Muskular bercorak

T. Muskularis
Mid region
Muskular polos

Muskular bercorak

T. Muskularis, lower region


Lower region

Muskular polos

Oesophageal-cadiac junction
Oesophagus

Cardia

Cardio-oesophageal junction

Gaster

Lambung

Foveola gastrica
Gastric pit
Kelenjar

Muskular

Terdapat 4 daerah:
Cardia: dekat dengan
peralihan esofagus-gaster
Fundus: berbentuk kubah,
diatas bidang horizontal
melalui orificium cardia
Corpus/badan: 2/3 bagian
lambung dari fundus hingga
pilorus. Struktur histologis
fundus dan corpus sama.
Pylorus: bagian terbawah,
berbentuk cerobong. Bagian
permulaan anthrum
pyloricum, lebar. canal
pyloricum berbentuk
cerobong, dan berakhir sempit
sebagai sphincter pyloricum

Tunika mukosa lambung

Membran mukosa tebal, pada keadaan kosong


mengkerut, mukosa terdorong menjadi sejumlah
lipatan: rugae, menghilang jika lambung terisi
Permukaan mukosa terbagi-bagi oleh daerah
cekungan dangkal, disebut foveola gastrica,
pada tiap foveola terdapat gastric pit, lubang
yang berbentuk sumuran menuju ke bawah
Epitel permukaan pada foveola dan gastric pit
adalah epitel selapis torak tinggi, mensekresi
lendir, tampak pucat pada sediaan
Seluruh mukosa gaster diisi oleh kelenjar
tubulosa simplex, yang bermuara ke dasar
gastric pit
Kelenjar berbeda pada daerah gaster yang satu
dan lainnya:

Kelenjar kardia pada daerah kardia


Kelenjar korpus-fundus pada daerah korpus dan
fundus
Kelenjar pilorus pada daerah pilorus

Cardia

Cardia
Histologis sangat
berbeda dengan daerah
lambung lain
Foveolae lebar dan
dalam
Kelenjar sangat sedikit,
berbentuk tubular
simpleks bercabang

Cardia
Sel kelenjar adalah sel
mukosa, mirip sel
mukosa pada kelenjar
pilorus
Kenjar pendek-pendek
dan agak bergelung

Kelenjar Cardia

Daerah Fundus dan Korpus

Daerah fundus dan korpus


secara histologis tidak
berbeda
Foveolae sempit, gastric
pit pendek, dilanjutkan
oleh kelenjar fundus
berupa kelenjar tubulosa
panjang lurus dan
bercanggah dua
(bifurcatio)

Kelenjar fundus
Terbentuk oleh 6 jenis sel:
1.Sel mukus isthmus
2.Sel parietal/ oxyntic
3.Sel mukus leher
4.Chief cell /
zymogenic cell
5.Sel argentaffin
6.APUD (amine
precursor uptake and
decarboxylation)

Sel mukosa isthmus


Pada bagian atas kelenjar
Merupakan peralihan sel
gastric pit dan bagian leher
kelenjar
Sel rendah, granula mukus
lebih sedikit, mensekresi
mukus netral
Mungkin berasal dari
mitosis small
undifferentiated cell pada
daerah leher kelenjar

Sel mukosa leher


Pada leher kelenjar, berupa
kelompokan sel maupun
tunggal diantara sel parietal
Mensekresi mukus asam,
kaya glikosaminoglikans,
berbeda dengan mukus
permukaan yang netral
Bentuk tidak teratur, inti
pada basis sel, granula
ovoid/sferis pada apikal sel
Terwarna kuat dengan PAS
atau mucicarmine

Mucous cells dan oxyntic cells

Sel parietal/sel oksintik

Acid (HCl) secreting cells


Terdapat pada setengah bagian
atas kelenjar, jarang pada basis
Tersisip antara sel-sel mukus
leher, berbentuk piramid, inti
sferis ditengah, berwarna
eosinofil
Menghasilkan
HCl
Gastric intrinsic factor, penting
untuk absorbsi vit B 12
Defisiensi menimbulkan anemia
pernisiosa

Sel zymogenic (chief cell)


Sel utama, terdapat dalam
jumlah besar, terutama di
korpus kelenjar
Sel serosa, berwarna basofil,
terdapat granula zymogen
pada daerah apikal sel
Mensintesa protein, granula
berisi enzim pepsinogen
dalam bentuk in aktiv
Pada manusia menghasilkan
pepsin (proteolitik aktiv)
lipase (enzim lipolitik)

Sel argentaffin/
Sel enterochromaffin
Terdapat pada dasar
kelenjar, terselip diantara
chief cell
Granula padat terdapat di
basal sel
Merupakan kelenjar
endokrin uniselular
Mensekresi serotonin (5
hiroksi triptamin / 5-Ht)

Sel APUD
Amine Precursor Uptake
and Decarboxyltion cells
Mensintesa polipeptida
Sel APUD gastro intestinal
terdapat pada fundus,
antrum pilorikum,
duodenum, yeyunum,
ileum dan colon
Mensekresi: gastrin,
secretin, cholecistokinin,
glukagon and somatostatin
like substance

Sel APUD pada manusia:


Sel C dan M pada hipofisis (adrenokorticotropin dan
melanotropin)
Sel A pulau Langerhans (glukagon)
Sel non-B pulau Langerhans (insulin)
Sel D pulau Langerhans (somatostatin)
Sel AL lambung (glukagon)
Sel G lambung (gastrin)
Sel EG usus (glukagon)
Sel S usus (sekretin)
Sel D usus (somatostatin)
Sel parafolikular tiroid (kalsitonin)

3. Daerah pilorus
Merupakan 20 % dari
lambung, berlanjut
dengan duodenum
Gastic pit lebih dalam,
bercabang dan
bergelung

Pylorus
Kelenjar pilorus
menyerupai kelenjar
cardia
Mensekresi enzim
lisosom
Antara sel mukus
terdapat sel gastrin,
yang merangsang
pengeluaran asam pada
kelenjar lambung

Gastric-duodenal junction

You might also like