Professional Documents
Culture Documents
TERMINOLOGI
Infeksi Saluran Kemih (ISK) Bawah
Perempuan
Sistitis. Sistitis adalah presentasi klinis infeksi
kandung kemih disertai bakteriuria bermakna
Sindrom Uretra Akut (SUA) adalah presentasi
klinis sistitis tanpa ditemukan mikroorganisme
(steril), sering dinamakan sistitis bakterialis.
Penelitian terkini SUA disebabkan mikroorganisme
anaerobik
Laki-laki
Presentasi klinis ISK bawah pada laki-laki mungkin
sistitis, prostatitis, epididimitis, dan uretritis
FAKTOR PREDISPOSISI
Litiasis
Obstruksi saluran kemih
Penyakit ginjal polikistik
Nekrosis papilar
Diabetes mellitus pasca transplantasi ginjal
Nefropati analgesik
Senggama
Kehamilan dan peserta KB dengan tablet
progesteron
Kateterisasi
MIKROORGANISME SALURAN
KEMIH
Pada umumnya ISK disebabkan MO tunggal:
Escherichia coli merupakan MO yang paling
sering diisolasi dari pasien dengan infeksi
simtomatik maupun asimtomatik
Mikroorganisme lainnya yang sering ditemukan
seperti Proteus spp (33% ISK anak laki-laki
berusia 5 tahun), Klebsiella spp, dan Stafilokokus
Infeksi yang disebabkan Pseudomonas spp dan
MO lainnya seperti Stafilokokus jarang dijumpai,
kecuali pasca kateterisasi
PATOGENESIS URINARY
PATHOGENS
ALUR
Fimbriae
adhesi
pembentuk jaringan ikat (scarring)
Kapsul antigen K
Lipopolysaccharide side
chains (O antigen)
Lipid A (endotoksin)
antibiotika resistensi
kemungkinan perlengketan
Hemolysin
Biologis
Perilaku
Lainnya
status
nonsekretorik
antigen
golongan
darah ABO
kelainan
kongenital
urinary tract
obstruction
riwayat ISK
sebelumnya
diabetes
senggama
penggunaan
kondom,
spermisida,
antibiotik
terkini
operasi
urogenital
terapi
estrogen
PATOFISIOLOGI
Uretra distal merupakan tempat
kolonisasi mikroorganisme
nonpathogenic fastidious Gram-positif
dan Gram-negatif
Hampir semua ISK disebabkan invasi
MO asending dari uretra ke VU. Pada
beberapa pasien tertentu invasi MO
dapat mencapai ginjal. Proses ini
dipermudah refluks vesikoureter
PRESENTASI KLINIS
PNA
sakit suprapubik
nokturia
disuria
stranguria
ISK rekuren
Re-infeksi episode infeksi dengan
interval >6minggu dengan MO berlainan
Relapsing infection setiap kali infeksi
disebabkan MO yang sama , disebabkan
sumber infeksi tidak mendapat terapi
yang adekuat
PEMERIKSAAN
PROTOKOL STANDAR: Analisa urin rutin,
Pemeriksaan mikroskop urin segar tanpa
putar, Kultur urin dan Jumlah kuman/mL
urin
INVESTIGASI LANJUTAN : Renal imaging
procedures sesuai indikasi
USG
Radiografi : foto polos abdomen, pielografi
IV
PENATALAKSANAAN
ISK bawah
Prinsip : intake cairan yang banyak, antibiotik
yang adekuat, dan kalau perlu terapi
simtomatik untuk alkalinisasi urin:
80% pasien memberikan respon setelah 48 jam
dengan antibiotik tunggal seperti: ampisilin 3
gram, trimetoprim 200mg
Infeksi menetap disertai kelainan urinalisis
(lekosuria) terapi konvensional selama 5-10hari
Pemeriksaan mikroskopik urin dan biakan urin
tidak diperlukan bila semua gejala hilang dan
tanpa lekosiuria
ISK atas
PNA rawat inap untuk memelihara
status hidrasi dan terapi antibiotik
parenteral paling sedikit 48 jam
Indikasi rawat inap pasien dengan PNA
kegagalan mempertahankan hidrasi normal atau toleransi
terhadap antibiotik oral
pasien sakit berat atau debilitasi
terapi antibiotik oral selama rawat jalan mengalami
kegagalan
diperlukan investigasi lanjutan
faktor predisposisi untuk ISK tipe berkomplikasi
komorbiditas seperti kehamilan, DM, usia lanjut
Pielonefritis Akut
Pielonefritis akut : peradangan supuratif
dari ginjal dan pelvis o.k. infeksi
bakteri, merupakan satu manifestasi
penting dari ISK.
Pielonefritis hampir selalu disertai
infeksi saluran kemih bawah
Etiologi
Penyebab utama batang enterik gram (-),
E coli.
Organisme lain : Proteus, Klebsiella,
Pseudomonas, Stafilokokus & Streptokokus
Morfologi
1 atau 2 ginjal dapat terkena, ukuran dapat normal /
membesar
Berbatas jelas, kekuningan, penonjolan karena abses
pada permukaan ginjal (dapat luas / terbatas /
bergabung menjadi 1 daerah supurasi tunggal)
Gambaran PA :
Nekrosis supuratif / abses dalam ginjal
Stadium permulaan : infiltrat supuratif pada jar. Interstitial,
kemudian pecah ke dalam tubulus
Netrofil meluas ke nefron, ke saluran pengumpul gambaran
slinder khas dalam urin
Keadaan Klinis
Pielonefritis
akut
permulaannya
mendadak, dengan gejala :
Nyeri di CVA
Panas, menggigil, malaise
Bakteriuria
Pielonefritis kronik
Suatu kesatuan morfologik,
pembentukan jaringan parut
interstitial parenkim ginjal yang
disertai pembentukan jaringan parut
dandeformitas sistem pelvis kalises
yang tampak secara makroskopik
Penyebab penting CKD yang
membutuhkan dialisis atau
transplantasi
Pielonefritis kronik
Dibagi menjadi 2
PN kronik obstruktif
Obstruksi difus
atau lokal
Infeksi
berulang
Peradangan
ginjal berulang
Pembentukan
jar parut
Jaringan
parut
Insufisiensi
ginjal kronik
Pielonefritis kronik
Morfologi
Dapat unilateral dan bilateral
Penyusutan bilateral tidak simetris
Pembentukan jaringan parut meliputi
pelvis atau kalises atau keduanya,
menjurus ke penumpulan papil dan
deformitas kalises
Pielonefritis Kronik
Kelainan mikroskopis
Parenkim fibrosis interstitial tidak teratur
dan infiltrat peradangan sel limfosit, plasma
dan kadang neutrofil
Dilatasi atau kontraksi tubulus disertai atrofi
epitel permukaan
Fibrosis konsentrik disekitar sekitar lap
parietal kapsula bowman (fibrosis
periglomeruler)
glomerulus awalnya normal hialinisasi
Infiltrasi dan fibrosis peradangan kronis
mengenai dinding dan mukosa kalises
Pielonefritis kronik
Manifestasi klinik
Hipertensi
Proteinuria ringan
Pielogram pengerutan ginjal asimetris
dengan beberapa derajat deformitas
sistem kalises
Bakteriuria (+/-)
Poliuria dan nokturia PN bilateral
progresif
Pielonefritis kronik
DD
GN kronik
Penyusutan ginjal bilateral
simetris
Nefrosklerosis benigna
Komplikasi
Reduksi massa ginjal
oleh jaringan parut
Jejas glomeruler
Peningkatan permeabilitas
Proteinuria
Glomerulosklerosis
Hipertrofi glomeruler
pean filtrasi glomerulus
pean tekanan kapiler glomeruler
pean aliran plasma
CKD Progresif
Sistitis akut
Inflamasi akut pada mukosa buli-buli yang
disebabkan oleh infeksi oleh bakteri
Bakteri tsb masuk ke buli-buli terutama
melalui uretra
Mudah terjadi jika pertahanan lokal tubuh
menurun
Wanita lebih sering mengalami sistitis
uretra wanita lebih pendek
Pada pria getah cairan prostat bersifat
bakterisidal shg relatif tahan thd ISK
Etiologi
1. Mikroorganisme
E coli
Enterococci
Proteus
Stafilococcus aureus
2. Bahan kimia
Detergent yg dicampurkan ke dalam air untuk
rendam duduk
Deodorant yg disemprot pd vulva
Gambaran klinis
Mukosa buli-buli kemerahan
(eritrema)
Edema
Hipersensitif
Nyeri di daerah suprapubik
Hematuria
Demam, nyeri pinggang
penjalaran ISK atas
Diagnosis
Pemeriksaan urine keruh, berbau
Urinalisis piuria, hematuria dan bakteriuria
Kultur urin penting untuk mengetahui jenis
kuman penyebab infeksi
Jika sistitis sering kambuh pikirkan adanya
kelainan lain (keganasan, urolitiasis)
pemeriksaan pencitraan (USG, PIV) atau
sistoskopi
Terapi
Uncomplicated sistitis terapi antimikroba
dosis tunggal/jangka pendek
Pilih antimikroba yg cukup sensitif thd E coli
nitrofurantoin, trimetoprimsulfametolsazol, atau ampisillin
Golongan antikolinergik (propantheline
bromide) mencegah hiperiritabilitas
Fenazopiridin hidroklorida antiseptik pd
saluran kemih
Epididimitis
Reaksi inflamasi yg terjadi pada
epididimis
Jika tidak ditangani dengan baik
menular ke testis menimbulkan
orkitis, abses pd testis, nyeri kronis
pada skrotum yg berkepanjangan
dan infertilitas
Etiologi
Chlamidia trachomatis
Neisseria gonorhoika
E.coli
Ureoplasma ureolitikum
Patogenesis
Reaksi inflamasi berasal dr bakteri yg
berada di dalam buli-buli, prostat/uretra
secara ascending menjalar ke epididimis
Refluks urine melalui duktus ejakulatorius
Penyebaran bakteri secara hematogen
Langsung ke epididimitis spt pd
penyebaran kuman TB
Gambaran klinis
Nyeri mendadak di daerah skrotum
Bengkak pada kauda hingga kaput
epididimis
Kadang disertai demam, malaise,
dan nyeri hingga pinggang
Diagnosis
Pada pemeriksaan pembengkakan
hemiskrotum, mungkin disertai hidrokel sekunder
akibat reaksi inflamasi pada epididimis
Reaksi inflamasi dan pembengkakan dapat
menjalar ke furnikulus spermatikus pd daerah
inguinal
Pemeriksaan darah lengkap dan urinalisis
adanya proses inflamasi
Pemeriksaan ultrasonografi Doppler dan
stetoskkop Doppler dpr mendeteksi
peningkatan aliran darah
Terapi
Pemilihan antibiotika tergantung kuman
penyebab infeksi
Mis : Chlamydia trachomatis atau Neisseria
gonorhoica amoksisilin +
probenesid/ceftriakson IV dilanjutkan dg
doksisilin atau eritromisin per oral 10 hr
Menghilangkan nyeri memakai celana
ketat, mengurangi aktivitas, pemberian
anestesi lokal/topikal
Mengurangi bengkak kompres dg es
penatalakasanaan
Tujuan pengobatan ISK adalah
mencegah dan menghilangkan gejala
mencegah dan mengobati bakteriemia
mencegah dan mengurangi risiko
kerusakan jaringan ginjal yang mungkin
timbul dengan pemberian obat-obatan
yang sensitif, murah, aman dengan efek
samping yang minimal.
sistisis
Uretritis
Prostatitis
TMP-SMX atau FQ PO x 14 28
hari (akut) atau 6-12 minggu
(kronis)
Pielonefritis
Abses ginjal
Sulfonamide
Trimethoprim
Fluoroquinolones
Norfloxacin :
Merupakan generasi pertama dari fluoroquinolones dari
nalidixic acid, sangat baik untuk infeksi saluran kemih. (9)
Ciprofloxacin :
Merupakan generasi kedua dari fluoroquinolones,
mempunyai efek yang bagus dalam melawan bakteri gram
negatif dan juga melawan gonococcus, mykobacteria,
termasuk Mycoplasma pneumoniae. (9)
Levofloxacin
Merupakan generasi ketiga dari fluoroquinolones. Hampir
sama baiknya dengan generasi kedua tetapi lebih baik
untuk bakteri gram positif.
Nitrofurantoin
Bersifat bakteriostatik dan bakterisid untuk banyak bakteri
gram positif dan gram negatif.
Nitrofurantoin diabsorpsi dengan baik setelah ditelan tetapi
dengan cepat di metabolisasi dan diekskresikan dengan cepat
sehingga tidak memungkinkan kerja antibakteri sistemik.
Obat ini diekskresikan di dalam ginjal. Dosis harian rata-rata
untuk infeksi saluran kemih pada orang dewasa adalah 50
sampai 100 mg, 4 kali sehari dalam 7 hari setelah makan.
Efek samping : anoreksia, mual, muntah merupakan efek
samping utama. Neuropati dan anemia hemolitik terjadi pada
individu dengan defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase.
Morfologi
Epididimitis
Edema dan infiltrasi leukosit pada jaringan interstitial
Tubuli terisi eksudat abses atau nekrosis bernanah
Penyebaran retragard ke testis
Orkitis
Tekanan dalam jaringan edema
Jaringan parut pada tubuli sterilitas
Sel leydig umumnya normal fx endokrin dan libido
normal
Prostatitis
Dibagi 2
Prostatitis akut ditemukan kuman
Prostatitis kronik tidak ditemukan
kuman, tapi ada peningkatan jumlah
leukosit dalam sekret prostat
Prostatitis akut
penjalaran langsung radang uretra bag
posterior atau Vesika urinaria
Prostatitis kronik yang kambuh
Prostatitis
Prostatitis
kuman = UTI (terutama E.coli)
30-45 thn Chlamydia trachomatis,
Ureaplasma urealyticum
Prostatitis
Prostatitis kronik
Sel-sel leukosit mononuklear, kerusakan
jaringan, proliferasi jaringan ikat fibroblas
Manifestasi klinis
Nyeri pinggang bawah
Disuri
Prostat membesar dan nyeri (+/-)
Prostatitis akut demam, kelemahan
Prostatitis kronik dapat asimtomatik
Prostatitis
Prostatitis kuman kronik penyebab
utama kekambuhan infeksi pada
traktus urinarius dengan patogen
yang sama
Penatalaksanaan
Prostatitis akut
Antibiotik IV dan hidrasi
Th/ awal: antibiotik 6mgg-6bln cegah
prostatitis kronik
Prostatitis
Prostatitis kronik
Biakan sekresi prostat th/ spesifik
Hasil biakan (-) antimikroba nonspesifik
(trimetroprim-sulfometoksazol atau
minoksiklin 2-6mgg)
Chlamydia atau Trichomonas eritromisin
atau metronidazol
Berendam tiap hari
Sistitis
Wanita
Lebih sering dibanding pria
Sering disertai disuria, urgency atau demam
ringan
Disebabkan oleh organisme yang
mengkolonisasi urethra atau vagina atau
mengikuti hubungan seks
Sistitis bakteri berulang wanita diabetes,
kehamilan, anomali kongenital
Infeksi berulang atau menetap antibiotik
dosis rendah profilaktik
Sistitis
Pria
Sekunder terhadap infeksi prostat atau
ginjal
Etiologi lain: retensi urin sisa, sistitis
tuberkulosis
radioterapi eksterna (radiasi ulserasi
dan nekrosis dinding, VU kontraksi)
biasanya berespon terhadap th/
simtomatik
Sistitis
Interstitial
Bisa terjadi pada wanita dan pria
Lebih lazim pada wanita
Etiologi tidak jelas diduga autoimun
Manifestasi klinis: disuria, frekuensi dan
berkemih nyeri
Th/:
steroid, obat anti inflamasi, antihistamin
Kasus refrakter parah denervasi VU atau
sekosistoplasti
Pendahuluan
Jenis-jenis batu
Kalsium oksalat (60%)
Kalsium fosfat (9%)
Kombinasi (11%)
Asam urat (uric acid)
Cystine
Magnesium ammonium fosfat
PENDAHULUAN
Batu ginjal
Merupakan penyebab terbanyak kelainan di saluran
kemih
Mengandung komponen kristal serta matriks organik
Lokasi khas: kaliks atau pelvis dan bila akan keluar
dapat terhenti di ureter atau di kandung kemih
Batu ginjal sebagian besar mengandung batu
kalsium
Batu oksalat, kalsium oksalat, atau kalsium fosfat,
secara bersama dapat dijumpai 65-85%
Profesi
Mentalitas
Konstitusi
nutrisi
Gangguan
aliran air kemih
Musim
Ras
Infeksi
Kelainan
saluran kemih metabolik
Keturunan
Genetik
FAKTOR RISIKO
Hiperkalsiuria
Dapat menyebabkan hematuri tanpa ditemukan
pembentukan batu. Hematuri diduga disebabkan
kerusakan jaringan lokal yang dipengaruhi oleh agregasi
kristal kecil
Peningkatan ekskresi kalsium dalam urin dengan atau
tanpa faktor risiko lainnya ditemukan apada setengah
dari pembentukan batu kalsium idiopatik
Hiperkalsiuria idiopatik
Hiperkalsiuria
absortif
Hiperkalsiuria puasa
Hiperkalsiuria ginjal
Hipositraturia
Pean ekskresi inhibitor pembentukan kristal dalam urin,
khususnya sitrat, merupakan suatu mekanisme lain untuk
timbulnya batu ginjal
Sitrat pada lumen tubulus akan mengikat kalsium
membentuk larutan kompleks yang tidak terdisosiasi.
Hasilnya kalsium bebas mengikat okasalat berkurang
Peningkatan asam di proksimal (diare kronik, asidosis
metabolik, dll) peningkatan reabsorbsi sitrat
Hiperurikosuria
Diet purin tinggi pean asam urat air kemih
kristal asam urat memicu batu kalsium oksalat
dan kalsium fosfat
Hiperoksaluria
Pean ekskresi oksalat urin (normal : <45mg/hari atau
0,5mmol/hari)
Pean kecil ekskresi oksalat dapat memacu presipitasi
kalsium oksalat
Oksalat urin berasal dari metabolisme glisin 40%, asam
askorbat 40%, oksalat diet 10%
Absorbsi oksalat intestinal dan ekskresi oksalat dalam urin
me bila kekurangan kalsium pada lumen intestinal untuk
mengikat oksalat
Faktor diet
Masukan natrium klorida
Na eksresi kalsium , ekresi sitrat
Masukan protein
Protein ekresi kalsium dan asam urat , eksresi sitrat
Masukan kalsium
Masukan kalsium pada waktu makan mengikat masukan
oksalat max
Masukan kalium
Diet tinggi kalium eksresi kalsium, ekresi sitrat
sukrosa
Sukrosa dan turunan karbohidrat eksresi kalsium
Vitamin
Vit C dimetabolisme jadi oksalat ekresi ke urin
Vit B6 mengurangi eksresi oksalat dalam urin
Asam lemak
Suplemen kapsul minyak ikan eksresi kalsium
Etiologi
Gangguan
penyerapan
Cystinuria
Kelebihan
glukokortikoid
Gout
Hiperparatiroidism
e
Hipertiroidisme
Osteoporosis
ISK berulang
Tubular acidosis
ginjal
Intoksikasi vit D
Keadaan tidak
bergerak
Gejala
Nyeri ringan
Potongan kecil batu terlepas dan berjalan ke
bawah bersama air seni melalui ureter
Rasa sakit mulai dari belakang (tepat dibawah
costa) dan mengikuti perjalanan batu
Jika batu tiba di vesika urinaria nyeri hilang
Diagnosis : pielografi
Gejala
Mekanisme nyeri pasa batu saluan
kemih
Dilatasi sistem sumbatan dengan
peregangan reseptor sakit
Iritasi lokal dinding ureter atau dinding
pelvis ginjal disertai edema dan
pelepasan mediator sakit
Evaluasi
Riwayat penyakit batu
Jenis kelamin, usia pekerjaan, infeksi,
penggunaan obat-obatan, dll)
Evaluasi
Foto abdomen polos
Menunjukan ukuran, bentuk, posisi
Membedakan batu kalsifikasi
Densitas tinggi: kalsium oksalat, kalsium fosfat
Densitas rendah : struvite, sistin
Urogram
Deteksi batu radiolusen sebagai defek pengisian
Menunjukan lokasi batu dan kelainan anatomis
CT scan
Evaluasi
Investigasi biokimiawi
Pemeriksaan pH, Bj urin, sedimen urin
hematuri, leukosituria, kristaluria
Pemeriksaan kultur kuman ISK
Cara pengumpulan urin
Pada hari penampungan, air kemih dibuang stlh
bangun pagi (catat waktunya)
Semua urin ditampung simpan dalam tempat yang
dingin
Penampungan sampai waktu yang sama dengan
sehari sebelumnya
Pengumpulan lengkap bawa ke lab secepatnya
DD
Kolik ginjal akibat penyakit lain
Penyakit lainnya
Abses psoas
feokromositoma
Penatalaksanaan
Mengatasi gejala
Tindakan emergensi pada ps kolik ginjal
Spasme analgetik atau inhibitor sintesis
prostaglandin (IV, IM, supositoria)
Pengambilan batu
Keluar spontan
Diestimasi dari pemeriksaan radiologi
60-70% mengalami serangan kolik ulangan
beri terapi pencegahan kolik, jaga feses
tetap baik, terapi antiedema, diuresis,
aktivitas fisik
Penatalaksanaan
Batu tidak dapat keluar spontan
Batu > 6mm disertai dilatasi pelvis hebat,
infeksi, sumbatan sistem kolektivus, keluhan
nyeri pasien
Pengambilan batu
Pembedahan perkutaneous nefrolithomi
ESWL (gelombang kejutan litotrips ekstrakorporeal)
Pengelolaan makanan
Diet rendah garam
Diet protein rendah
Minum air bersih (+ 8,5 gelas)/ hari
Diperbolehkan
Tidak diperbolehkan
Sayur-sayuran
Semua
Sayur-sayuran
Tidak ada
Buah-buahan
semua
Buah-buahan
Tidak ada
Petunjuk
Batasi penggunaan sodium tersembunyi
seperti pengawet, vetsin, soda kue, dll
Hindari meletakan saus dan garam di meja
Diperbolehkan
Tidak Diperbolehkan
Ragi sodium
Soda kue, bubuk pengembang kue
Vetsin (msg)
Bumbu penyedap rasa (maggie, miwon,
dll)
Catatan :
garam dapur yang diperbolehkan =
sendok teh/hari
t
e
Di
re
h
a
nd
m
a
ar
Makanan instan
Mi, pasta, sereal
Garam dapur / garam meja
Garam beryodium, garam bawang putih
kec dihitung
Saus
Saus ekstrak ikan, kecap asin
Saus daging panggang, saus tiram
Keripik, cracker, kuaci, kacang asin
Penatalaksanan
Pencegahan
Menurunkan konsentrasi reaktan (oksalat)
Meningkatkan konsentrasi inhibitor (sitrat)
Pengaturan diet
Masukan kalsium
Penatalaksanaan
Pemberian obat mencegah presipitasi batu
baru
Hiperkalsiuria idiopatik
Batasi masukan garam
Diuretik tiazid (hidrotiazid) 25-50mg/hr
Hindarkan hipokalemia kalium sitrat, kalium bikarbonat
Hiperurikosuria
Alopurinol 100-300mg/hr
Hipositraturia
Kalium sitrat
Penatalaksanaan
Hiperoksaluria
Faktor resiko
Anjuran umum
Obat
Hiperkalsiuria
Pembatasan diet
garam
Pembatasan protein
hewani
Obat
hydrochlortiazide
atau indapamide +
potasium alkali
Hipositraturia
Pembatasan protein
hewani
Potasium sitrat
Hiperoksaluria
Pembatasan diet
mengandung oksalat
Diet cukup kalsium
Piridoksin
Hiperurikosuria
Pembatasan diet
purin
Alupurinol
Pembatasan protein
hewani
Potasium sitrat
Sistinuria
Potasium sitrat
D-penicillamine
Lampiran
Uji diri risiko menderita penyakit batu ginjal
Daftar pertanyaan
Saya mempunyai silsilah keluarga yg menderita batu ginjal
Saya pernah menderita batu ginjal 5 tahun yg lalu
Saya baru saja mengalami nyeri pinggang yg kuat yg bersifat
hilang timbul
Pola kebiasaan buang air kemih saya akhir2 ini mengalami
perubahan bermakna(sebentar2 kencing, nyeri saat kencing)
Ya
Tida
k