You are on page 1of 23

Materi Kimia Dasar

STOIKIOMETRI
Oleh:
Dr. Ir. Cut Meurah Rosnelly, MT

Fakultas Teknik
Universitas Syiah Kuala
2012

PERHITUNGAN KIMIA DALAM LARUTAN

A. Hubungan Kuantitatif Zat dalam Reaksi


Dalam suatu reaksi setara, perbandingan koefisien reaksi
menyatakan:

1. Perbandingan mol zat yang bereaksi


2. Perbandingan jumlah partikel zat yang bereaksi
3. Perbandingan volume gas yang bereaksi (untuk reaksi
homogen gas-gas)
Untuk reaksi: xA
mol A
mol B

mol A =

yB

koefisien A
koefisien B
x
y

x mol B

x
y

B. Menyelesaikan soal-soal stoikiometri larutan:

1. Menuliskan persamaan reaksi yang berlangsung


dan menyetarakan koefisien reaski
2. Menentukan mol zat yang diketahui (pengubahan
dari satuan lain ke satuan mol)
3. Menentukan jumlah mol zat yang ditanyakan dari
satuan lain ke satuan mol
4. Mengubah satuan mol zat yang ditanyakan
menjadi satuan lain yang dikehendaki

C. Komponen penyusun larutan

Larutan: campuran homogen antara dua zat atau lebih


dimana sifat fisiknya sudah tidak dapat dibedakan lagi,

Larutan tersusun oleh dua komponen:


1. Zat pelarut (solven)
2. Zat yang dilarutkan dalam pelarut (solute)
Fase dari larutan dapat berupa: cair, padat, gas

Contoh soal:

1. Pada reaksi 2 Fe2S3 + 3O2 + 6H2O

4Fe(OH)3 + 6S

Dicampurkan 2 mol Fe2S3, 2 mol O2, dan 3 mol H2O. Berapa


mol Fe(OH)3 dan S yang dihasilkan?

Jawab:
Mol Fe2S3 : mol O2 : mol H2O = 2 : 2 : 3
Koefisien Fe2S3 : Koefisien O2 : Koefisien H2O = 2 : 3 : 6
Oleh karena angka 3/6 paling kecil dibandingkan 2/2 dan 2/3,
berarti yang habis adalah 3 mol H2O
Fe(OH)3 = 4/6 x 3 mol = 2 mol
S = 6/6 x 3 mol = 3 mol

2. 16 gram CH4 (Mr = CH4 = 16) dibakar sempurna menurut


reaksi: CH4 + 2O2
CO2 + 2H2O.
Tentukan:
a. Massa O2 yang diperlukan (Mr O2 = 32)
b. Volume CO2 yang dihasilkan pada STP
c. Jumlah molekul H2O yang dihasilkan

Jawab:
I. Menentukan jumlah mol CH4
mol CH4 = massa CH4
Mr CH4

16
16

= 1 mol

II. Menentukan jumlah zat yang ditanyakan

a. Koefisien CH4
Koefisien O2
1/2

mol CH4
mol O2

1 /x

Jumlah mol O2 = 2 mol


Massa O2 yang diperlukan = mol O2 x Mr O2

= 2 x 32 = 64 gram
b. mol CH4
mol CO2
1/x

=
=

koefisien CH4
koefisien CO2
1/1

sehingga : x = 1

Jumlah mol CO2 = 1 mol

Volume CO2 pada STP = 1 mol CO2 x 22,4 lt/mol = 22,4 lt

c. mol CH4

mol H2O
1 /x

koefisien CH4

koefisien H2O
=

1 /2 sehingga : x = 2 mol

Jumlah mol H2O = 2 mol


Jumlah molekul H2O = mol H2O x 6,02 x 1023
= 2 x 6,02 x 1023

= 12,04 x 1023 molekul.


D. Satuan-satuan Konsentrasi Larutan
a. Molaritas (M)
ukuran yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut
yang dapat larut satu liter larutannya. Dengan demikian:

mol zat terlarut

Kemolaran (M) =

1 liter larutan
gram zat
=

Mr zat

1.000
x

Dengan V dinyatakan dalam mL


Contoh soal:
1. Hitunglah molaritas larutan yang dibuat dengan cara
melarutkan 49 gram asam sulfat (Mr = 98) dalam air,
sampai volumenya 200 mL!
Jawab:
Kemolaran lar. H2SO4 =
=

gram H2SO4
Mr H2SO4

1000
V

49 gr
98

x 5 = 2,5 mol/lt = 2,5 M

1000
200

Contoh:
Hitung molaritas larutan yang
mengandung 6,00 g NaCl (BM = 58,44) dalam
200 mL larutan.
Jawab: M = g / BM x V
= 6,00 / (58,44 g/mol) x (0,200 liter)
= 0,513 mol/liter

Contoh: Hitung jumlah mol dan jumlah gram KMnO4


(BM=158) dalam larutan sebanyak 3 L 0,250 M
M=n/V
n = M x V = 0,250 mol/L x 3 L = 0,750 mol
g = n x BM = 0,750 mol x 158 g/mol = 119 gram

Normalitas (N): berdasarkan volume


Normalitas = jumlah ekivalen solut per liter
larutan
Atau:
N = ek / V
N = normalitas ek = jumlah ekivalen
V = volume larutan (liter)
ek = g / BE dimana:
g = gram solut BE = berat ekivalen, maka:
N = g / BE x V
Untuk gram solut:
g = N x V x BE
Hubungan antara normalitas dan molaritas:
N = nM
dengan n = jumlah mol ion hidrogen,
elektron, atau kation univalen.

Contoh:
Sebuah contoh As2O3 murni dengan berat
4,0136 g dilarutkan dalam 800 mL larutan.
Hitung normalitas larutan dengan anggapan
bahwa ia digunakan di dalam reaksi di atas.
Hitung juga molaritas larutan.
Catatan: setiap atom arsen kehilangan 2
elektron. Setiap As2O3 mempunyai 2 atom arsen
sehingga kehilangan 4 elektron :
As2O3

2HAsO3

2H3AsO4 + 4e

Berat ekivalen As2O3


adalah dari Berat
molekular. Jadi:
N = 4,0136 g / 197,84/4 g/ek x 0,800 liter
= 0,1014 ek/liter
=nxM
M = 4 x N = 4 x 0,1014 = 0,02523 mol/liter.

b. Molalitas (Kemolalan)

kemolalan dari suatu larutan menyatakan banyaknya mol


zat terlarut dalam setiap 1 kg pelarut
Molalitas diberi simbol m

Kemolalan = mol / kg
= ( 1.000 / p) x ( g / Mr zat)
Dengan P = massa pelarut (gram)
g = massa zat terlarut (gram)
Mr= nomor massa zat terlarut

Contoh:
23 gram alkohol (Mr = 46) dilarutkan dalam 500 gr air.
Berapakah molalitas dari alkohol tsb?

Jawab:

23 gram alkohol mengandung = 23 / 46 mol alkohol


= 0,5 mol alkohol
500 gram air setara dengan = 500 gr x ( 1 kg / 1000 gr)
= 0,5 kg air
Jadi kemolalannya = ( 0,5 mol alkohol / 0,5 kg air)
= 1 molal = 1 m.
c. Fraksi mol
Cara lain untuk menentukan konsentrasi larutan adalah
dengan membandingkan jumlah mol komponen larutan
dengan jumlah mol seluruh komponen larutan, disebut fraksi
mol dan diberi simbol X

Misal suatu larutan yang terdiri atas n mol zat terlarut A dan
m mol zat pelarut B, maka:
mol A

fraksi mol A =

mol A + mol B

XA =

fraksi mol B =

XB =

n
n + m
mol B

mol A + mol B

m
n + m

Bila dijumlah, fraksi mol


zat pelarut dengan fraksi
mol zat terlarut = 1
XA + XB = 1
XA = 1 XB
XB = 1 - XA

atau

Contoh Soal:

Tentukanlah fraksi mol dari larutan urea 40% w/w (Mr = 60)
dan Mr air = 18!
Jawab:

Dalam 100 gram larutan 40% terdapat 40 gram urea dan 60


gram air, maka:
mol urea = (40 / 60) mol = 0,67 mol

mol air = ( 60 / 18) mol = 3,33 mol


fraksi mol urea = (mol urea) / (mol urea + mol air)
= (0,67) / (0,67 + 3,33) = 0,1675

d. Pengenceran

Konsentrasi larutan dapat diperkecil dengan jalan


menambahkan zat terlarut atau mencampurkan dengan larutan
sejenis yang lebih pekat. Pada pengenceran, volume dan
kemolaran larutan berubah, tetapi jumlah mol zat terlarut tidak
berubah
Dalam pengenceran berlaku rumus:
Jumlah mol

sebelum pengenceran
n1 =

Jumlah mol

setelah pengenceran
n2

M1 . V1 = M2 . V2
Dengan: M1 , M2 = konsentrasi molar awal dan setelah
pengenceran
V1, V2 = volume larutan awal dan setelah pengenceran

Contoh soal:

Seorang mahasiswa memerlukan larutan HCl 0,5 M sebanyak 1


L, sedangkan di laboratorium hanya tersedia larutan HCl 12 M.
Berapa mililiter yang harus diambil?
Jawab:
M1 . V1 = M2 . V2
M1 = 12 M

M2 = 0,5 M
Jadi V1 = (M2 . V2) / M1
= 0,5 V2 / 12 = 0,042 L = 42 mL

E. Beberpa reaksi dalam larutan


1. Reaksi penetralan: reaksi yang terjadi antara asam
dengan basa. Penetralan baru terjadi apabila jumlah mol
asam sama dengan jumlah mol basa
Contoh: NaOH + HCl

NaCl + H2O

2. Reaksi Pengendapan: reaksi yang terjadi apabila


larutan2 elektrolit bereaksi membentuk elektrolit lain
yang sukar larut
Contoh: AgNO3 + NaCl

AgCl + NaNO3

3. Reaksi pembentukan gas


a. Pembentuka gas Hidrogen (H2)
Gas hidrogen terjadi apabila logam2 (Al, Zn, Mg
dilarutkan dalam larutan yang bersifat asam)
Contoh: Mg(s) + 2 HCl(aq)

MgCl2 + H2 (g)

b. Pembentuka gas Karbondioksida (CO2)


Terjadi apabila zat elektrolit yang mengandug
gugusan karbonat (CO -23) direaksikan dengan asam

Contoh: CaCO3(aq) + HCl(aq)

CaCl2(aq) +
H2O(aq) + CO2(aq)

Contoh Soal:
Ke dalam 100 mL HCl 0,2 M dimasukkan logam Zn
sehingga terjadi reaksi:
Zn(s) + 2 HCl(aq)
ZnCl2 + H2 (g)
Tentukan:
a. Berapa gram ZnCl2 yang terbentuk sebagai hasil
reaksi?
b. Berapa liter volume H2 yang terbentuk bila diukur
pada keadaan standar?
Jawab:
100 mL HCl 0,2M mengandung = 0,2 x (100/1000) mol HCl
= 0,02 mol HCl

a. Berdasarkan reaksi:
Zn + 2 HCl
ZnCl2 + H2
2 mol HCl
1 mol ZnCl2
0,02 mol HCl
x 0,02 mol ZnCl2
0,01 mol ZnCl2
Maka massa ZnCl2 yang dihasilkan:
= 0,01 mol Mr ZnCl2 = 0,01 x 136 = 1,36 gram
b. 2 mol HCl
0,02 mol HCl

sebanding 1 mol H2
sebanding x 0,02 mol H2
0,01 mol H2

Volume gas H2 yang dihasilkan pada keadaan STP:


= 0,01 x 22,4 L = 0,224 L = 224 L

You might also like