Dokumen ini membahas tentang dispersi padat piroksikam yang menggunakan fosfolipid sebagai pembawa obat untuk meningkatkan laju disolusi dan bioavailabilitas obat. Beberapa jenis fosfolipid diuji secara in vitro untuk menentukan yang paling efektif dalam meningkatkan disolusi piroksikam.
Dokumen ini membahas tentang dispersi padat piroksikam yang menggunakan fosfolipid sebagai pembawa obat untuk meningkatkan laju disolusi dan bioavailabilitas obat. Beberapa jenis fosfolipid diuji secara in vitro untuk menentukan yang paling efektif dalam meningkatkan disolusi piroksikam.
Dokumen ini membahas tentang dispersi padat piroksikam yang menggunakan fosfolipid sebagai pembawa obat untuk meningkatkan laju disolusi dan bioavailabilitas obat. Beberapa jenis fosfolipid diuji secara in vitro untuk menentukan yang paling efektif dalam meningkatkan disolusi piroksikam.
Karakter disolusi obat menjadi langkah penentu dalam formulasi
Berbagai pendekatan telah dilakukan untuk meningkatkan kelarutan dan kecepatan disolusi suatu obat Uji disolusi merupakan hal yang penting untuk dilakukan dalam merancang suatu sediaan tablet Kelarutan dalam air adalah prasyarat untuk hasil yang efektif untuk pemberian obat secara oral PIROKSIKAM Piroksikam adalah salah satu contoh obat AINS Piroksikam diklasifikasikan sebagai senyawa BCS kelas II Piroksikam juga termasuk dengan dosis lazim 10-20 mg per hari DISPERSI PADAT Kelarutan obat secara in vivo merupakan langkah pengendalian-laju penyerapan obat PEG dan PVP telah digunakan sebagai pembawa obat Penelitian terbaru memperkenalkan peningkatan laju disolusi dan permeabilitas secara in vitro dari dispersi padat berbasis fosfolipid DISPERSI PADAT Polimer yang mudah larut dalam air seperti PEG dan PVP telah digunakan Sistem berbasis lipid menunjukkan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dalam meningkatkan bioavailabilitas obat kelas II Fosfolipid merupakan senyawa amfifilik dan ketika diseimbangkan dengan kelebihan air, spontan membentuk struktur bilayer (liposom) Selain itu, penggunaan lipid dan senyawa lipid seperti sebagai pembawa obat diperkirakan untuk mempromosikan penyerapan oral melalui jalur lipid intrinsik DISPERSI PADAT Penelitian untuk membandingkan sifat farmakokinetik piroksikam murni obat dan dispersi padat berbasis fosfolipid Beberapa fosfolipid yang relevan secara biologis (DMPG, DMPS, DPPC, dan DSPC) awalnya terpilih sebagai pembawa obat untuk formulasi dispersi padat dan diselidiki secara in vitro DISPERSI PADAT PIROKSIKAM Piroksikam dan fosfolipid sesuai jumlah yang diperlukan (DMPC, DMPG, DPPC atau DSPC) dilarutkan dalam kloroform dengan pengadukan Kloroform diuapkan pada suhu kamar rendah dan padatan dikeringkan dalam vakum desikator semalam Dispersi padat diuji dalam waktu 48 jam setelah dibuat Kontrol piroksikam dibuat dengan cara yang sama tanpa fosfolipid UJI DISOLUSI Sampel dilewatkan melalui ayakan mesh 80 Uji disolusi dilakukan dengan menggunakan alat uji disolusi VK7000 dengan suhu unit kontrol eksternal dan VK8000 sampel kolektor otomatis Bubuk ditaburkan di permukaan medium disolusi diaduk pada awal penelitian (waktu nol) hingga tersebar dengan cepat dan terdistribusi secara homogen dengan pengadukan Pada interval waktu yang ditentukan, sampel diambil oleh kolektor sampel otomatis dan konsentrasi piroksikam terlarut ditentukan dengan menggunakan spektrofotometer UV dengan panjang gelombang 360 nm ANALISIS HPLC Kalibrasi sampel disiapkan dengan membuat pengenceran larutan stok piroksikam (1 mg/mL 0,04 M dapar fosfat pH 8,0) Sampel plasma (0,1 ml) ditempatkan di tabung gelas, 50 L dari internal standar (naproxen, 0,1 mg/mL 0,04 M dapar fosfat pH 8,0), 0,2 mL 1,0 M buffer fosfat (pH 2,0) dan 5 mL methylene chloride ditambahkan Tabung tersebut ditutup dan dikocok selama 10 menit dan kemudian disentrifugasi pada 2000 rpm selama 10 menit Lapisan berair disedot dan lapisan organik dikeringkan ANALISIS HPLC Sampel dilarutkan dengan 0,1 ml fase gerak Pemisahan kromatografi dilakukan pada kolom Waters Bondapak (C18, 3.9 300 mm) dengan masukkan prekolom C18 Fase gerak adalah metanol 45 % dalam buffer fosfat (pH 8,0) dan laju alir adalah 1,0 mL/menit UV detektor (Waters 486) yang ditetapkan sebesar 330 nm. Sebuah alikuot 50 L larutan dilarutkan diinjeksikan ke kolom HPLC HASIL PENGAMATAN HASIL PENGAMATAN HASIL PENGAMATAN HASIL PENGAMATAN TERIMA KASIH Any question .???