You are on page 1of 34

Colon in loop

Ravanno fanizza harahap



Preseptor:
Hidayat Wahyu Aji, dr., Sp.Rad


BAGIAN ILMU RADIOLOGI
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER (P3D)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AL IHSAN BANDUNG
2014
Anatomi Colon
Cecum
blind intestinal
pouch, panjang
dan lebar 7.5 cm

Transverse Colon
Melewati abdomen, dari
right colic flexure ke left
colic flexure

Descending Colon
Terletak di left colic
flexure ke left iliac
fossa
Sigmoid
Colon
S-shaped
loop
dengan
ukuran
kira-kira 40
cm
Appendix
pipa buntu yang
berbentuk seperti cacing
berukuran 6-10 cm,
terletak retrosekal

Ascending Colon
retropretoneal
sepanjang sisi kanan
posterior abdominal
wall

Colon in Loop
Definisi:
Teknik pemeriksaan secara radiologi usus besar dengan
menggunakan media kontras secara retrograde.

Tujuan:
Mendapatkan gambaran anatomis kolon untuk membantu
menegakkan diagnosa suatu penyakit/kelainan-kelainan
pada kolon.
Indikasi
Colitis
Diverticulum
Neoplasma
Polip
Volvulus
Invaginasi
Atresia
Stenosis
Kontraindikasi
Perforasi
Refleks fagal


Persiapan Pemeriksaan
Persiapan Pasien
48 jam sebelum pemeriksaan pasien makan makanan lunak
rendah serat
18 jam sebelum pemeriksaan ( jam 3 sore ) minum tablet
dulcolax
4 jam sebelum pemeriksaan ( jam 5 pagi ) pasien diberi
dulkolak kapsul per anus selanjutnya dilavement

Seterusnya puasa sampai pemeriksaan
30 menit sebelum pemeriksaan pasien diberi sulfas atrofin
0,25 1 mg / oral untuk mengurangi pembentukan lendir
15 menit sebelum pemeriksaan pasien diberi suntikan
buscopan untuk mengurangi peristaltic usus.

Persiapan Alat
Pesawat sinar x yang dilengkapi fluoroscopy
Kaset dan film sesuai kebutuhan
Marker
Standart irigator dan irigator set lengkap dengan kanula dan
rectal tube
Sarung tangan

Penjepit atau klem
Spuit
Kain pembersih
Apron
Tempat mengaduk media kontras
Kantong barium disposible

Persiapan Bahan
Media kontras BaSO4 = 70 80 % W/V ( Weight / Volume ),
banyaknya sesuai panjang pendeknya kolon kurang lebih
600 800 ml dengan perbandingan 1: 8
Air hangat
Vaselin atau jelly

Teknik Pemasukan Media Kontras
Metode Kontras Tunggal
Pemeriksaan hanya menggunakan BaSO4 sebagai media
kontras.
Kontras dimasukkan ke kolon sigmoid, desenden,
transversum, ascenden sampai daerah seikum.
Dilakukan pemotretan full fillng
Evakuasi, dibuat foto post evakuasi
Metode Kontras Ganda
Kontras Ganda Satu Tingkat
Kolon diisi BaSO4 sebagian selanjutnya ditiupkan udara untuk
mendorong barium melapisi kolon
Selanjutnya dibuat foto full filling
Kontras Ganda Dua Tingkat
Tahap pengisian
Kolon diisi BaSO4 sampai kira 2 fleksura lienalis atau pertengahan
kolon transversum
Pasien disuruh merubah posisi agar barium masuk ke seluruh kolon
Tahap pelapisan
Menunggu 1 2 menit supaya barium melapisi mukosa kolon

Tahap pengosongan
Pasien disuruh BAB
Tahap pengembangan
Dipompakan udara ke dalam kolon = 1800 2000 ml, tidak boleh
berlebihan karena akan timbul komplikasi : reflex fagal ( wajah
pucat, bradikardi, keringat dingin dan pusing)

Tahap pemotretan
Pemotretan dilakukan apabila yakin seluruh kolon mengembang
semua
Posisi pemotretan tergantung dari bentuk dan kelainan serta
lokasinya.
Proyeksi PA, PA oblig & lateral ( rectum )
Proyeksi AP, AP oblig ( kolon transversum termasuk fleksura)
Proyeksi PA, PA oblig pasien berdiri ( fleksura lienalis dan hepatica)


Proyeksi Foto
Proyeksi AP
Posisi Pasien : supine diatas
meja pemeriksaan, MSP tubuh
tegak lurus meja, kedua tangan
disamping tubuh dan kaki lurus
Posisi Objek : obyek diatur
diatas meja, Batas atas : Proc.
Xypoideus, Batas Bawah:
Simp.pubis
CP : MSP setinggi Krista iliaka
CR : vertical tegak lurus kaset
Kriteria Radiograf : seluruh
kolon termasuk fleksura
hepatica

Proyeksi PA
PP : tidur tengkurap diatas meja
pemeriksaan dgn MSP tubuh
tegak lurus meja, kedua tangan
disamping tubuh & kaki lurus
PO : obyek diatur diatas meja,
Batas Atas : Proc. Xypoideus,
Batas Bawah: Simp.pubis
CP : pada MSP setinggi kedua
Krista iliaka
CR : vertical tegak lurus kaset
Kriteria Radiograf : seluruh
kolon, termasuk fleksura dan
rectum

Proyeksi RAO
Posisi Pasien : tidur tengkurap
diatas meja pemeriksaan,
tubuh dirotasikan 35 45
derajat terhadap meja, tangan
kanan lurus disamping tubuh,
tangan kiri didepan kepala
dan kaki kanan lurus, kaki kiri
ditekuk
Posisi Objek : obyek diatur
diatas meja, Batas Atas : Proc.
Xypoideus, Batas Bawah:
Simp.pubis
CP : 1 2 inchi ke kiri dari titik
tengah kedua Krista iliaka
CR : vertical tegak lurus kaset
Kriteria Radiograf : seluruh
kolon, fleksura hepatica
sedikit superposisi disbanding
PA, colon ascenden, sigmoid
dan sekum


Proyeksi LAO
Posisi Pasien : tidur
tengkurap diatas meja
pemeriksaan, tubuh
dirotasikan ke kiri 35 45
derajat terhadap meja,
tangan kiri lurus disamping
tubuh, tangan kanan
didepan kepala dan kaki kiri
lurus, kaki kanan ditekuk
Posisi Objek : obyek diatur
diatas meja, Batas atas :
Proc. Xypoideus, Batas
bawah: Simp.pubis
CP : 1 2 inchi ke kanan dari
titik tengah kedua Krista
iliaka
CR : vertical tegak lurus
kaset
Kriteria Radiograf : seluruh
kolon, fleksura lienalis
sedikit superposisi dibanding
PA, colon ascenden




Proyeksi Lateral
Posisi Pasien : tidur miring dgn MSP sejajar kaset, genu
sedikit fleksi untuk fiksasi
Posisi Objek : obyek diatur diatas meja, Batas atas : Proc.
Xypoideus, Batas Bawah: Simp.pubis
CP : MSP setinggi SIAS
CR : vertical tegak lurus kaset
Kriteria Radiograf : daerah rectum dan sigmoid tampak jelas,
rekto sigmoid pada pertengahan radiograf



In someone over 50 years old
Colon carcinoma
A cancer from uncontrolled cell growth in the colon or rectum(parts of
the large intestine), or in the appendix.
Sign & symptom:
Worsening constipation
Blood in the stool
Decrease in stool calibre
Loss of appetite
Loss of weight
Nausea or vomiting


Risk factors:
> 75-95% of colon cancer occurs in people with little or no genetic
risk
Older age
Male gender
High intake of fat, alcohol or red meat
Obesity
Smoking
Lack of physical exercise.
Inflammatory bowel disease
Genetics

Patogenesis
Mutasi
APC gene
Produksi
APC
protein
terganggu
Peningkat
an beta-
catenin
protein
Aktivasi
transkripsi
gen untuk
pembahar
uan stem
cell
CANCER
Mutasi TP53
Produksi
p53 protein
terganggu
Fungsi
monitoring
cell division
terganggu
Lokasi
Rectum (15%), sigmoid (20%), descending colon (10%),
transverse colon (12%), ascending colon (8%), cecum (8%)
Location seems to be changing and moving back to cecum
More common in right colon with advancing years
More common in left colon with chronic ulcerative colitis

Colon carcinoma
Classic "apple-core" lesion from mass causing
circumferential narrowing of the lumen
Colon carcinoma
Spot film from a double contrast barium
enema of the rectum and distal sigmoid colon
demonstrates a typical annular constricting
carcinoma of the colon
with overhanging edges on both the proximal
and distal margins forming a so called "apple-
core" lesion.
wassalamualaikum

You might also like