You are on page 1of 56

TUMOR

TULANG
Tumor/neoplasma
adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk
oleh sel-sel yang tumbuh terus menerus
secara tidak
terbatas,tidak terkoordinasi dengan jaringan
sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh.

Terdapat 5 teori proses terjadinya neoplasma :
Perubahan genetic
Feedback deletion
Theori multi factor
Theori stadium berganda
Multicellular origin of cance

Tumor tulang reaksi tulang normal dengan
respon osteolitik (destruksi tulang) atau respon
osteoblas (pembentukan tulang)
Tumor yang bermetastasis ketulang yang paling
sering bersasal dari :
- Ca ginjal - Ca Payudara
- Ca prostat - Ca Ovarium
- Ca paru - Ca tiroid


Jinak : - Osteoid
Osteoma
Ganas: -
Osteosarkoma,
Osteoblastoma
Parosteal,Osteo
sarkoma,
Osteoma
1. Tumor yang
membentuk tulang
(Osteogenik)
Jinak : -
Kondroblasto
ma
Ganas : -
Kondrosarkom
a,
Kondromiksoid
, Fibroma,
Enkondroma,
Osteokondrom
a
Tumor yang
membentuk tulang
rawan (Kondrogenik)
- Non Ossifying
Fibroma
Ganas : -
Fibrosarkom
3. Tumor jaringan
ikat (Fibrogenik)
Jinak :
1. Tumor primer
Ganas :
- Multiple Myeloma
- Sarkoma Ewing
- Sarkoma Sel
Retikulum
Tumor sumsum
tulang
(Myelogenik)
Jinak : - Giant
cell tumor
Ganas :
Adamantinoma,
Kordoma
Tumor lain :
Tumor sekunder
Osteokondorma
Tumor bersifat jinak, berasal dari komponen
tulang (osteosit) & komponen tulang rawan
(kondrosit).
Sering mengenai tulang panjangdi daerah
metafisis terutama sekitar lutut.


Patogenesis
Tumor mulai pd metafisis tulang tumbuh
>>bergeser ke diafisis.
Biasanya soliter, kadang-kadang multipel
(diaphyseal aclasia)
Jika tumor semakin besar benjolan
bunga kol (cauliflower)


Gambaran radiologis
Pada foto polos genu :
Tampak penonjolan tulang yg menjauhi sendi
dgn korteks & spongiosa masih normal
Penonjolan tulang cauliflower
Densitas penonjolan tulang inhomogen (opak
pada tangkai, lusen pada bunga)
Terkadang tampak adanya klasifikasi
bercak opak

Tampak penonjolan tulang dengan korteks yg normal pada metafisis distal
femur. Belum tampak klasifikasi pada tumor. Gambaran ini khas u/
osteokondroma
Gambaran foto plain
menunjukkan tulang
yang bertangkai diluar
pertumbuhan daerah
metafisis.
Bentuk lesi yang
seragam, kartilago
dengan kalsifikasi.
Corteks dan medulla
dihubungkan oleh lesi
Terapi : Bila tumor memberikan keluhan
karena menekan struktur didekatnya seperti
tendon, saraf, maka dilakukan eksisi
Kondroma
Ad/lesi pada kartilago hialin matur yang
terutama mengenai 50% tulang - tulang
tangan dan kaki (40% : 10%) Iga, sternum,
spinal, dan tulang panjang juga mungkin
terkena.
Kondroma lambat berkembang dan sering
mengakibatkan fraktur patologis setelah
cedera ringan.
Insiden : pada semua usia, terjadi pada pria
dan wanita serta dapat mengnai semua
tualng.

Gambaran radiologik tulang rawan
ad/radiolusen, tumor ini bayangan
radiolusen yg berbatas tegas di daerah
medula
Kadang kadang tampak pelebaran tulang
ekspansi & tampak penipisan korteks, kadang-
kadang terlihat perkapuran diagnosis.
Umumnya kondroma soliter
Bila bertambah besar dgn cepat & terasa sakit
degenarasi maligna

Osteoma
Biasanya ditemukan di daerah sinus paranasal
dan kalvarium
Bila lokasinya pada sinus paranasal
gangguan drainase
Gambaran radiologik : biasanya terlihat
sebagai bayangan opak bundar atau lonjong,
berbatas tegas, jarang lebih besar dari 2,5 cm.
Osteoma, frontal sinus.
Red arrows point to round density in the
right frontal sinus with the characteristic
appearance of an osteoma.
Osteoid osteoma
Klinis : Didapatkan terutama pada pria muda
berumur antara 10-25 tahun dengan keluhan
utama nyeri pada tulang.
Nyeri bersifat menetap yang tidak hilang
oleh istirahat dan makin terasa pada malam hari.
Nyerinya dapat bersifat ringan sampai hebat.

Lokasi : Dapat mengenai semua tulang, tetapi
biasanya pada tulang panjang seperti Femur dan
Tibia.

Caput femur merupakan salah satu tempat
yang paling sering didapat.


Radiologi : Tampak sebagai daerah nidus
radiolusen yang dikelilingi oleh pinggir sklerotik.
Lesi terletak di bagian tengah dari garis tulang.
Ukuran lesi tidak lebih dari 1-2 cm.

Osteoblastoma
Tumor dengan ukuran yang berukuran lebih
besar dari osteoid Osteoma, paling sering di
tulang vertebra.
Perbedaan dengan osteoid osteoma adalah
osteoblastoma tidak memproduksi
prostaglandin/ prostaciklin yang menyebabkan
reaksi jaringan.
Lokasi : Dapat mengenai tulang panjang dan
pendek dengan predileksi pada tulang
vertebra.

Radiologi : Tampak daerah osteolitik dengan
pinggir yang tidak/sedikit sklerotik. Gambaran
mirip dengan abses tulang. Lesi radiolusen
ditemukan matriks tipe radiodensities.

Ukuran
lesi lebih besar dari 2 cm.

foto MRI menunjukkan lokasi yang eksentris
dan ekspansi jaringan kortikal
Osteosarkoma
Merupakan neoplasma tulang ganas primer
yang paling sering.
Bersifat sangat ganas, cepat bermetastase ke
paru-paru dengan melalui aliran darah

Manifestasi klinis
Pria lebih banyak diserang daripada wanita
dengan perbandingan 2 : 1
Didapat terutama pada usia muda, berusia 10-
20 tahun
Keluhan utama penderita ialah perasaan sakit
pada bagian tulang yang terkena disertai
adanya benjolan.
Didapat pula tanda-tanda keganasan umum
seperti anemia, berat badan menurun

Lokasi : Didapat pada metafisis tulang-tulang panjang
terutma pada bagian distal femur, proksimal tibia dan
proksimal humerus.

Radiologi : Didapat 3 macam gambar radiologi yaitu:
1. Gambaran osteolitik, dimana proses destruksi
merupakan proses utama.
2. Gambaran osteoblastik, yang diakibatkan oleh
banyak pembentukan tumor tulang.
3. Gambaran campuran antara proses destruksi dan
proses pembentukan tumor tulang.

Pada stadium dini reaksi periosteal
lamelar atau seperti garis garis tegak lurus
oada tulang (sunray appearence).
Rekasi perioeteal segitiga Codman
Gambaran radiologis didapat adanya gambaran osteolitik dan
osteoblatik
Terapi : Penderita dengan Osteosarkoma
membutuhkan terapi operatif berupa amputasi.
Amputasi dapat dilakukan melalui tulang daerah
proksimal tumor atau melalui sendi
(disartikulasi) proksimal dari tumor.
Kondroblastoma
Merupakan tulang jinak yang jarang ditemukan
dan sering pada umur 10-25 tahun.
Pria >> wanita (2:1).
Merupakan salah satu dari dua neoplasma
dengan deferensiasi inkomplit tulang lunak,
neoplasma yang sejenis ad/ chondromiksoid
fibroma.

Pertumbuhan tumor ini sangat lambat. Gejala nyeri
merupakan gejala gejala yang utama khususnya pada
sendi krn tumor >> epifisis & brhubungan dgn
lempeng epifiser.
Lokasi : Kondromablastoma jinak berasal dari daerah
epifisis dan berkembang ke arah metafisis. Tumor
terutama ditemukan pada tulang panjang, terutama
epifisis tibia proksimal, femur distal dan humerus
proksimal

Gambaran radiologis :
Terlihat rekfaksi yang jelas
pada tulang kanselosa yang dapat
melebar di luar dari daerah garis
epifisis.
Bentuknya eksentrik
dengan korteks yang tipis tetapi
penetrasi keluar jarang terjadi.
Batas-batas tumor bersifat
ireguler, tidak tegas disertai dengan
bintik-bintik kalsifikasi sebagai
gambaran adanya deposisi kalsium.
Tidak ada bukti adanyanya
metastasis, dan korteks intak.
batas tumor yang irreguler,
tidak jelas dan adanya
kalsifikasi
Kondromiksoid Fibroma
Kelainan ini jarang ditemukan dan merupakan
suatu tumor jinak. Terutama ditemukan pada anak-
anak dan dewasa muda usia kurang dari 40 tahun.
Tidak terdapat gejala-gejala yang khas pada
tumor dan biasanya ditemukan secara kebetulan saja.
Pertumbuhan tumor ini sangat lambat tetapi
mempunyai potensi untuk menjadi ganas.

Lokasi : Lokasi tumor terutama pada daerah metafsis
tulang panjang atau tulang-tulang kecil pada tarsal
dan metatarsal. Juga terdapat pada daerah lutut dan
pelvis.
Gambaran radiologik
sangat khas berupa daerah
radiolusen yang bulat/oval
terletak eksentris pada metafisis
dan dapat meluas sampai ke
diafisis tulang panjang, berbatas
tegas dan kadang-kadang
dengan pinggiran sklerotik.
Korteks sering menipis akibat
ekspansi dari tumor. Kadang
kadang terdapat gambaran
menyerupai busa sabun (soap-
bubble appearance).

Fibrosarkoma
Tumor jaringan ikat
Tumor tulang malignan yang paling jarang
Lokasinya bias dimana saja,yang tersering di lutut dan
femu
Tumor ganas tulang ini membentuk matrik kolagen tetapi
tidak membentuk osteoid ataupun chondroid.
Jarang didapat dan merupakan noplasma sel spindle
yang ganas.
Wanita dan pria hampir sama. Pada usia 20 60 tahun
Fibrosarkoma dapat dihubungkan dengan adanya
pagets disease, fibrous dysplasia, giant sel tumor,
osteomielitis kronis.
Manifestasi klinis : sakit yang sangat pada
benjolan yang membesar dengan lambat. Dapat
terjadi fraktur patologis.
Lokasi : Mengenai tulang-tulang panjang,
paling banyak pada tulang femur, tibia dan
humerus. Tumor didapat di daerah metafisis
yaitu pada lesi di intramedular dan periosteal.

Radiologi : Tampak sebagai lesi yang
radiolusen, sebagai akibat proses destruksi
cortikal tulang , batas tumor tidak jelas.
Terapi : dapat dilakukan eksisi radikal dan
terapi radiasi adjuvant.
Prognosis: tergantung pada tingkatan tumor
tetapi 5 Years Survival Rate 25-30%, jadi
lebih baik dari kondrosarkoma atau
osteosarkoma.


Multiple Mieloma
Neoplasma tulang ganas yang sering didapat
akibat dari penyebaran kerusakan osteolitik
tulang.
>> pria dengan usia diatas 40 tahun.

Manifestasi klinis :
Tumor mengakibatkan rasa sakit. Pada
penderita dapat ditemukan anemia, hiperkalsemia,
suhu badan yang meninggi, berat badan yang
menurun dan perasaan mudah lelah. Di dalam
darah ada peninggian kadar gammaglobulin. Urin
mengandung protein spesifik yaitu protein Bence
Jones, yang dapat ditemukan pada lebih kurang
50% mieloma.

Fraktur patologis merupakan komplikasi yang
sering terjadi proses destruksi yang cepat dengan
disertai sedikit reaksi pembentukan tulang reaktif.
Tidak adanya pembentukan tulang reaktif
penyebab tumor ini tidak sering terdeteksi dengan
bone scan.
Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan
B.M.P (Bone Marrow Puncture) di daerah sternum
atau kista iliaka dimana akan dilihat adanya sel-sel
plasma abnormal. Adanya protein bence jones dalam
urin dan peninggian gammaglobulin pada elektro
foresis.
Lokasi : Pada orang tua sumsum tulang
masih didapat . Kemudin juga sering pada
vertebra, pelvis dan tengkorak.
Radiologi : Lesi mengakibatkan gambaran
punched out, berupa lesi osteolitik yang bulat
irreguler. Tidak terdapat reaksi periosteal.
Erosi dimulai dari intramedular hingga ke
kortek.
Terapi : Radioterapi dan kemoterapi, atau
dilakukan transplantasi sumsum tulang. Pada
fraktur patologis yang mengenai tulang
ekstremitas dilakukan fiksasi internal.
Prognosis : Buruk, 5 Years Survival Rate
10%. Penderita pada umumnya meninggal 2
tahun setelah diagnosis ditegakkan.
Sarkoma Ewing
Tumor ganas yang jarang didapatkan (Small
Round Blue Cell).
>> pria, 75% dari penderita < 20 thn, paling
sering antara 5 15 tahun.
Metastasis cepat secara hematogen paru
paru / tlang- tulang lainnya.
Sensitif terhadap th/penyinaran, ttp tdk
kurabel.
Manifestasi klinis : Sakit dengan diseretai
adanya benjolan. Demam tinggi, berkeringat
berlebih, lekositosis dan laju endap darah
meningkat.
Lokasi : Pada diafsisi tulang-tulang panjang,
paling sering pada femur, humerus, tibia, ulna
dan fibula, dapat juga mengenai tulang-tulang
tipis.
Gambaran Radiologik :
Tampak lesi destruktif bersifat infiltrat yg berawal di
medula; pada foto radiolusen. Tumor cepat merusak
korteks & tampak reaksi periosteal garis garis yg
berlapis lapis (onion peel appearance) atau tegak
lurus yang nampak sebagai Sunbrust.



Gambaran radiologist tampak
destruksi tulang dengan batas tidak
jelas.
Pada MRI menunjukkan
kerusakan kortek dan
gangguan pada jaringan
lunak sekitarnya.
Diagnosis Banding :
Gambaran klinis dan radiologis sarkoma ewing mirip
dengan osteomeilitis, osteosarkoma dan
neuroblastoma metastatik.
Terapi : - Operasi berupa reaksi luas atau amputasi
- Kemoterapi
- Radioterapi
Prognosis :
Buruk. Mortalitas pada tahun-tahun pertama setelah
diagnosis 95%. Akhir-akhir ini dengan terapi
kombinasai radioterapi, kemoterapi dan operasi,
prognosis menjadi lebih baik.
Giant Cell
Tumor/Osteoklastoma
Suatu neoplasma yg terbentuk ploriferasi sel
stromal mononuklear fusi sel raksasa
berinti banyak bersifat osteoklastik
Kadang muncul sbg bentuk benigna, sebagian
besar lesi bersifsat agresif, maligna &
metastase.
Menyerang usia 18 45 thn, jarang < 16 thn & >
70 thn.

Lokasi : Didapat pada epifisis tulang panjang
yang dapat meluas ke arah metafisis. Tempat
yang paling sering terjadi adalah proksimal
tibia, distal femur dan distal radius. Juga dapat
ditemukan di pelvis dan sacrum.
Klinis:

rasa nyeri yang terus bertambah pada
bagian tulang yang mengalami lesi.
Radiologi :

Tampak lesi (litik) pd ujung tulang panjang,
batasnya tdk tegas dgn hilangnya trabeculae, terdapat
septa septa di dalamnya (33-57% kasus), tumor
tumbuh ke epifise sampai mendekati sendi, dgn
gambaran multinucleated giant cell (foam like
appearance).
Ada zona transisi antara tulang normal &
patologik (< 1cm), lesi ekstrensik, bersifat ekspansif
korteks menipis & tdk adanya reaksi periosteal.
Left and Center, Giant cell tumor in the
upper tibia. Right, the MRI appearance of
the tumor.
X-ray of a typical giant cell
tumor in the end of the radius
bone.
Adamantinoma
Tumor tulang ganas tulang yang jarang ditemukan,
terutama mengenai diafisis tulang tibia (90%) dan sering
ditemukan pada umur 20-25 tahun. Tumor ini termasuk
dalam tumor low grade dan bermetastasis secara
lambat.

Lokasi: terutama terletak pada diafisis tulang tibia, juga
pada tulang rahang ( mandibula).
Manifestasi Klinis : nyeri tumpul pada tulang yang
kronik, jaringan lunak disekitarnya terasa nyeri
melingkari tulang yang nyeri.
Radiologis :


Terlihat gelembung khas berupa
defek pada korteks anterior tibia.
Kemungkinan ditemukan penebalan
dari tulang sekitarnya. Lesi
radiolusen mengelilingi bagian
tulang yang sklerosis, dan terdapat
juga lesi-lesi kecil dengan
gambaran yang serupa.

Dengan pemeriksaan CT-scan
dapat dilihat adanya penyebaran
tumor ke dalam medula atau
penyebaran di luar periosteum.
Terlihat lesi radiolusen
dengan gelumbung yang
khas.
Simple Bone Cyst/Solitary Bone Cyst /
Unicameral Bone Cyst
Kista tulang ini bukan merupakan neoplasma,
tp gambaran radiologinknya mirip dgn tumor
jinak tulang.
Etiologi : Idiopatik
Lokasi : Lesinya selalu soliter & biasanya
ditemukan pd metafisis proksimal humerus,
femur atau tibia.
Klinis: Tumbuh lambat dan tidak memberikan
rasa sakit kadang pasien merasa nyeri. Sering
mengakibatkan fraktur patologis. Lesi bersifat
self limiting.



Gambaran radiologis

Tampak bayangan
radiolusen pada
tulang dgn batas
tegas & tepi sklerotik.
Korteks menipis &
kadang kadang
mengembung keluar.
Lesi dapat unilokuler /
multilokuler.

You might also like