You are on page 1of 16

BNO IVP

Irma Amalia

BNO-IVP (Blass Nier Oversich Intra Venous Pyelogram)

Sinonim: IVP, pyelography, intravenous urogram or IVU

Tujuan Pemeriksaan IVP Pemeriksaan IVP membantu dokter mengetahui adanya kelainan pada sistem urinary, dengan melihat kerja ginjal dan sistem urinary pasien. Pemeriksaan ini dipergunakan untuk mengetahui gejala seperti kencing darah (hematuri) dan sakit pada daerah punggung. Dengan IVP dokter dapat mengetahui adanya kelainan pada sistem tractus urinary dari : batu ginjal pembesaran prostat Tumor pada ginjal, ureter

BNO-IVP (Blass Nier Oversich Intra Venous Pyelogram)

Indikasi Pemeriksaan IVP Renal agenesis Polyuria BPH (benign prostatic hyperplasia) Congenital anomali : duplication of ureter n renal pelvis ectopia kidney horseshoe kidney malroration Hydroneprosis Pyelonepritis Renal hypertention

Kontra Indikasi Alergi terhadap media kontras Pasien yang mempunyai kelainan atau penyakit jantung Pasien dengan riwayat atau dalam serangan jantung Multi myeloma Neonatus Diabetes mellitus tidak terkontrol/parah Pasien yang sedang dalam keadaan kolik Hasil ureum dan creatinin tidak normal

BNO-IVP (Blass Nier Oversich Intra Venous Pyelogram)

Persiapan Pasien Pasien makan bubur kecap saja sejak 2 hari (48 jam) sebelum pemeriksaan BNO-IVP dilakukan. Jam 20.00 pasien minum garam inggris (magnesium sulfat), dicampur 1 gelas air matang sbg laxative, disertai minum air putih 1-2 gelas, terus puasa. Selama puasa pasien dianjurkan untuk tidak merokok dan banyak bicara guna meminimalisir udara dalam usus. Jam 08.00 pasien datang ke unit radiologi untuk dilakukan pemeriksaan, dan sebelum pemeriksaan dimulai pasien diminta buang air kecil untuk mengosongkan blass. Yang terakhir adalah penjelasan kepada keluarga pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan dan penandatanganan informed consent

BNO-IVP (Blass Nier Oversich Intra Venous Pyelogram) Persiapan Media Kontras Media kontras yang digunakan adalah yang berbahan iodium, dimana jumlahnya disesuaikan dengan berat badan pasien, yakni 1-2 cc/kg berat badan. Persiapan Alat dan Bahan Peralatan Steril Wings needle No. 21 G (1 buah) Spuit 20 cc (2 buah) Kapas alcohol atau wipes Tourniquet Peralatan Un-Steril Plester Marker R/L dan marker waktu Media kontras Iopamiro ( 40 50 cc) Obat-obatan emergency (antisipasi alergi media kontras) Baju pasien

BNO-IVP (Blass Nier Oversich Intra Venous Pyelogram) Prosedur Pemeriksaan BNO-IVP 1. Lakukan pemeriksaan BNO posisi AP, untuk melihat persiapan pasien 2. Jika persiapan pasien baik/bersih, suntikkan media kontras melalui intravena 1 cc saja, diamkan sesaat untuk melihat reaksi alergis. 3. Jika tidak ada reaksi alergis penyuntikan dapat dilanjutkan dengan memasang alat compressive ureter terlebih dahulu di sekitar SIAS kanan dan kiri. 4. Setelah itu lakukan foto nephogram dengan posisi AP supine 1 menit setelah injeksi media kontras untuk melihat masuknya media kontras ke collecting sistem, terutama pada pasien hypertensi dan anak-anak.

BNO-IVP (Blass Nier Oversich Intra Venous Pyelogram) 5. Lakukan foto 5 menit post injeksi dengan posisi AP supine menggunakan ukuran film 24 x 30 untuk melihat pelviocaliseal dan ureter proximal terisi media kontras. Tampak kontras mengisi ginjal kanan dan kiri. 6. Foto 15 menit post injeksi dengan posisi AP supine menggunakan film 24 x 30 mencakup gambaran pelviocalyseal, ureter dan bladder mulai terisi media kontras. Tampak kontras mengisi ginjal, ureter 7. Foto 30 menit post injeksi dengan posisi AP supine melihat gambaran bladder terisi penuh media kontras. Film yang digunakan ukuran 30 x 40. Tampak blass terisi penuh oleh kontras

BNO-IVP (Blass Nier Oversich Intra Venous Pyelogram) 8. Setelah semua foto sudah dikonsulkan kepada dokter spesialis radiologi, biasanya dibuat foto blast oblique untuk melihat prostate (umumnya pada pasien yang lanjut usia). 9. Yang terakhir lakukan foto post void dengan posisi AP supine atau erect untuk melihat kelainan kecil yang mungkin terjadi di daerah bladder. Dengan posisi erect dapat menunjukan adanya ren mobile (pergerakan ginjal yang tidak normal) pada kasus pos hematuri. Tampak blass yang telah kosong.

BNO-IVP (Blass Nier Oversich Intra Venous Pyelogram) Gambaran Normal: - Fungsi sekresi dan ekskresi kedua ginjal dalam batas normal - Pelviocalyseal sistem kedua ginjal baik dengan ujung kedua calyx cupping - Kontras mengisi ureter dextra/sinistra, tidak tampak tanda-tanda obstruksi - Vesica urinaria terisi kontras dengan permukaan yang reguler, indentasi (-), filling defect (-), Additional Shadow (-)

BNO-IVP (Blass Nier Oversich Intra Venous Pyelogram) KELEBIHAN DAN KEKURANGAN IVP Kelebihan IVP memberikan gambaran dan informasi yang jelas, sehingga dokter dapat mendiagnosa dan memberikan pengobatan yang tepat mulai dari adanya batu ginjal hingga kanker tanpa harus melakukan pembedahan Diagnosa kelainan tentang kerusakan dan adanya batu pada ginjal dapat dilakukan. Radiasi relative rendah

Kekurangan Selalu ada kemungkinan terjadinya kanker akibat paparan radiasi yang diperoleh.
Penggunaan media kontras dalam IVP dapat menyebabkan efek alergi pada pasien, yang menyebabkan pasien harus mendapatkan pengobatan lanjut. Tidak dapat dilakukan pada wanita hamil.

HIDRONEFROSIS

HIDRONEFROSIS
Distention of the renal calyces and pelvis with urine as a result of obstruction of the outflow of urine distal to the renal pelvis

HIDRONEFROSIS
Etiologi: 1. urethral valves atau stricture, dan stenosis at the ureterovesical atau ureteropelvic junction (anak-anak) 2. calculi (young adults) 3. prostatic hypertrophy or carcinoma, retroperitoneal or pelvic neoplasms, and calculi (older patients)

Hydronephrosis normal pada wanita hamil. Efek progesteron dan mechanical compression of the ureters at the pelvic brim The renal pelvises and caliceal systems may be dilated
Visualized on ultrasound examination by the second trimester, and they may not resolve until 6-12 weeks postpartum. Patofisiologi: Akumulasi urin di piala ginjal akan menyebabkan distensi piala dan kaliks ginja

HIDRONEFROSIS

HIDRONEFROSIS
Ada 4 grade hidronefrosis, antara lain : Hidronefrosis derajat 1. Dilatasi pelvis renalis tanpa dilatasi kaliks. Kaliks berbentuk blunting, alias tumpul. Hidronefrosis derajat 2. Dilatasi pelvis renalis dan kaliks mayor. Kaliks berbentuk flattening, alias mendatar.

HIDRONEFROSIS
Hidronefrosis derajat 3. Dilatasi pelvis renalis, kaliks mayor dan kaliks minor. Tanpa adanya penipisan korteks. Kaliks berbentuk clubbing, alias menonjol. Hidronefrosis derajat 4. Dilatasi pelvis renalis, kaliks mayor dan kaliks minor. Serta adanya penipisan korteks Calices berbentuk ballooning alias menggembung.

You might also like