Professional Documents
Culture Documents
Nyeri kepala mrp masalah manusia sejak dari awal peradaban Bukti trepanasi, bentuk awal bedah saraf, ditemukan pada tengkorak dari 7000 SM
Gejala migrain telah digambarkan lebih dari 1000 tahun
Pendahuluan
Definisi :
nyeri atau perasaan tidak nyaman yg terjadi pada daerah superior kepala, yang menyebar pada wajah, gigi, rahang dan leher.
Nyeri muka, pharynx, Larynx & leher tidak termasuk dalam Nyeri kepala Osteo arthritis cervicalis dimasukkan dalam nyeri kepala
Intrakranial :
Sinus venosus, vena kortikal, basal arteri, duramater, nervus V, VII, IX, X, nervus C1-3
Ekstrakranial :
Pembuluh darah skalp, otot, isi orbita, mukosa nasal dan paranasal, telinga luar dan tengah, gigi dan gusi.
Epidemiologi
Menurut Waters (1974) : prevalensi nyeri kepala berbeda-beda pada masing2 kelompok umur
- 21 34 th - > 55 th - > 75 th : 74% (92% wanita) : 55% (66% wanita) : 22% (55% wanita)
10. Headache associated with disorder of homeostasis. 11. Headache or facial pain associated with disorder of cranium, neck, eyes, ears, nose, sinuses, teeth, mouth, or other facial or cranial strukture 12. Head ache attribute to psychiatric disorder 13. Cranial neuralgia and central causes of pain. 14. headache not classifiable
Benign, berulang Tidak berhubungan dengan patologi yg mendasari The headache is the disease
Tension
Cluster
Migraine
Pertanyaan
History Site Onset Characteristic Radiating Associated symptoms & signs Timing Exacerbating & relieving Severity State between attack
MIGRAIN
Definisi:
Suatu kondisi nyeri kepala paroksisimal dan bisa juga konstan yang disebabkan oleh karena gangguan primer otak berasal dari reaksi neurovasculer pada individu yang memiliki predisposisi genetik
Epidemologi
-
diderita oleh 18% wanita dan 6% laki-laki dalam kehidupnya. Terbanyak pada usia 22-44 th. Terjadi pada 20,4% ras kaukasus, 16,2% afrika amerika, 4,8% asia Prevalensi turun dengan tingginya level pendidikan Resiko meningkat bila ada riwayat keluarga, mengkonsumsi kopi lebih dri 6 cangkir sehari.
Patofisiologi
Pada migrain tanpa aura proyeksi di otak berasal dari lokus cereleus dan nucleus dorsalis raphe magnus. - Terdapat peningkatan level nor-epinephrin => release serotonin (5-HT) di metabolisme deplesi serotonin. - Gangguan serotonin endogen => di transmisi melalui traktus spinalis N.V
-
Menyebabkan reaksi antidromik pada free nerve ending=> substansi P dan calcitonin generelated peptide (CGRP) => neurogenik inflamasi, vasodilasi dan meningkatnya permeabilitas vasculer - Serat C pada N V merangsang nyeri di proyeksikan pada divisi V-1 menuju traktus spinalis descenden sg C2-3
-
Minimal 2 serangan dengan gejala pd B-D Adanya aura yg terdr dr paling sedikit satu dari di bawah ini tetapi tidak dijumpai kelemahan motorik : 1. Ggn visual yg reversibel : positif ( cahaya yg berkedip2, bintik2, atau garis2) dan negatif (hilangnya penglihatan) 2. Ggn sensoris yg reversibel : positif (pins atau needles) dan atau negatif ( hilang rasa atau kebas): 3. Ggn bicara disfasia yg reversibel sempurna.
Paling sedikit dua dari di bawah ini: 1. Gejala visual homonim dan atau gejala sensorik unilateral 2. Paling tidak timbul satu macam secara gradual 5 menit 3. Masing-masing gejala berlangsung 5 menit dan 60 menit D. Nyeri kepala memenuhi kriteria B-D 1.1. migrain tanpa aura dimulai bersamaan dengan aura atau sesudah aura selama 60 menit E. Tidak berkaitan dengan kelainan lain
C.
Terapi
1.
2.
-
Pada serangan ringan analgesik Moderate s.d berat: Ergotamin tartat 1 mg dengan caffein 100 mg saat terjadi aura diulang setiap 30 menit max 6 tab seminggu Naproxen sodium 500 mg Anti emetik Sumaptriptan
Status Migrain
Bila serangan migrain > 72 jam Terapi: - Pasang iv line - MRS - Dehidroergotamin 0,5-1mg + metoklopramid 10 mg iv dalam 3 menit
Prevensi migrain
Medikamentosa 1. Beta bloker, propanolol 20 mg tid 2. Ca channel bloker, nikardipin 45-60 mg, nimodipin go mg q6h, flunarizine 3. Serotonin modulator ex: tricyclik anti depresan 4. Cyproheptadin 5. NSAID pada periode singkat 6. Divalproex sodium
Non medikamentosa
Hindari faktor pencetus
PENDAHULUAN
Menurut HIS, NKTT masuk dalam kelompok NK. Primer (Silberstein 2001) Jenis NK yang sering ditemukan (Olesen et al, 2000) Dibedakan jadi 2: NKTT E (Episosik) : bila serangan < 15x / bulan NKTT K (Kronis) : bila serangan > 15 x / bulan
PATOFISIOLOGI ?? Hypotesis vaskuler (Wolf 1959) : oleh karena iskemia akibat kontraksi otot yang berlebihan Hypotesis hipereksitabilitas neuron akibat rangsangan perifer yang lama (persiten) ETIOLOGI Stress psikologis : kecemasan, depresi Stress Otot Disfungsi oromandibuler
Kriteria diagnosis
Terdapat min 10 serangan dg gex B-D Nyeri kepala antara 30 menit sp 7 hr Nyeri kepala mpy sedikitnya dua diantara karakterisik, sbb: 1. Lokasi bilateral 2. Menekan atau mengikat (tidak berdenyut) 3. Intensitas ringan sp sedang 4. Tidak diperberat dengan aktivitas rutin :seperti berjalan atau naik tangga D. Tidak didapatkan; 1. Nausea atau muntah (bisa anoreksia) 2. Lebih dari satu keluhan :Photofobia atau fonofobia E. Tidak berkaitan dengan kelainan lain
A. B. C.
TERAPI
1. 2.
Analgetika : Acetaminofen, NSAID, Mef. Acid untuk Episodic THA Antidepresan : gol. Amitriptillin Anticemas: golongan benzodiazepin
3. Muscle relaksan
4.
Pendahuluan
Nyeri kepala berat dengan durasi singkatterjadi beberapa saat sehari Episode 7 hari s.d 1 tahun dengan bebes nyeri 14 hari > 1 th atau bebas nyeri < 14 hr chronik cluster headache
Patofisiology ~ migrain
Gejala klinik
Rasio laki-laki : wanita 4:1 s.d 20:1 Onset mendadak Nyeri kepala terjadi tiap hari 6 s.d 12 mgg Remisi dalam 14 hari sd tahunan Serangan tanpa tanda-tanda nyeri maksimal dalam beberapa menit Serangan saat tidur terjadi pada saat fase REM tidur Serangan biasanya unilateral Terdapat gejala-gejala otonom
Kriteria diagnosa
A. B. C.
5 serangan dengan sifat B-D Nyeri kepala berat pada orbita, supra orbita atau temporal selama 15-180 menit Nyeri kepala disertai setidak-tidaknya satu dari sbb:
Serangan mempunyai frekwensi dari satu kali setiap 2 hari sampai serangan 8 kali/hari E. Tidak berkaitan dengan ganggun kain
D.
1. Conjunctival injection 2. Kongesti nasal dan atau rinorrhoea ipsilateral 3. Odem palpebra ipsilateral 4. Dahi dan wajah berkeringat ipsilateral 5. Miosis dan atau ptosis ipsilteral 6. Perasaan gelisah atau agitasi
Differensial diagnosa
Glaucoma akut Arteritis temporalis Opthalmoplegik migrain Tolosa hunt syndrome