You are on page 1of 29

RA NCANGAN P ENELI TIAN :

EVALUAS I I MP LEMENT ASI KE BI JAKAN PE NGUSAHAAN


PARI WISA TA ALAM TAMAN N AS IONA L B ALI B AR AT
DI KAB UPATEN JE MBR AN A D AN B ULE LENG PR OPI NS I B ALI

Nyoman Rudana
08.D.040
MANAJEMEN PEMBANGUNAN DAERAH

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna


memperoleh gelar
Magister Adminitrasi Publik (MAP) dalam Ilmu

PROGRAM MAGISTER ILMU ADMINISTRASI


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
JAKARTA 2009
Latar Belakang
Selama ini fokus pengembangan
pariwisata di Bali lebih banyak
bertumpu pada sektor budaya ,ritual
keagamaan dan industri kerajinan.
Bali Barat bukanlah daerah wisata
jauh dari sentra wisata di Selatan
Ekowisata lebih menarik utk wisman
dibanding wisnu
Kesadaran pemeliharaan lingkungan
hidup rendah
Isu pemanasan global akibat
perusakan lingkungan

Pengembangan EKOWISATA merupakan


solusi yang tepat
Latar Belakang
EKOWISATA sustainable tourism development
Sejalan dengan filosofi Hindu : TRIHITA KARANA
Saat ini terdapat 50 Taman Nasional di
Indonesia,
6 TN ditetapkan sebagai
World Heritage Sites :
TN Ujung Kulon, Komodo,
TN Lorenz ( Papua ),
3 TN Tropical Rainforest
Heritage di Sumatra ( TN
Bukit Barisan Selatan, TN Kerinci Seblat, TN
Gn Leuser
Latar Belakang
50 Taman Nasional di Indonesia
Latar Belakang
Di Bali : TAMAN NASIONAL BALI BARAT
Fokus Permasalahan
Evaluasi implementasi kebijakan
pengusahaan pariwisata alam Taman Nasional
Bali Barat di Kabupaten Jembrana dan
Buleleng

PT. SHOREA BARITO WISATA

Kepmenhut no 184 / Kpts – II / 1998 tentang Pemberian


Izin Pengusahaan Pariwisata Alam kepada PT.Shorea Barito
Wisata Pada Sebagian Zona Pemanfaatan Taman Nasional
Bali Barat
( Wilayah : Gilimanuk, Tanjung Kotal, Labuan Lalang )
Periode 2003 - 2008
Fokus Permasalahan
Bagaimana PT. Shorea
Barito Wisata :
2. Melaksanakan pengelolaan
lingkungan
3. Membangun sarana dan
prasarana pengusahaan
kegiatan pariwisata alam
4. Bertanggung jawab terhadap Waka Shorea Resort and
perlindungan dan keamanan
Spa
hutan TNBB di wilayahnya
4. Membantu peningkatan taraf
hidup masyarakat yang berada
di sekitar kawasan TNBB.
5. Bagaimana masalah, efektivitas
dan hasil yang berkaitan
dengan no 1 – 4 di atas dan
pemecahan masalah serta
pengembangan atau umpan
baliknya.
Tujuan Penelitian
Mengevaluasi kebijakan pengelolaan
pariwisata alam Taman Nasional Bali Barat di
Kabupaten Jembrana dan Buleleng, dengan
mengevaluasi bagaimana implementasi
kebijakan pengusahaan TNBB diterapkan oleh
PT. Shorea Barito Wisata
Tinjauan Teori dan Konsep
Kebijakan Publik :
vTeori Kebijakan Publik
vImplementasi Kebijakan
vEvaluasi Kebijakan

Teori Pembangunan :
qTeori Pembangunan – umum
qPembangunan Berkelanjutan
qPembangunan Pariwisata Berkelanjutan
dan Ekowisata

qPengembangan EkowisataIndonesia dalam Rangka


Pengendalian Kerusakan Keanekaragaman Hayati di
Taman Nasional dan Taman Wisata Alam
Kerangka Teori
KEBIJAKAN PUBLIK
vKebijakan Publik ( LAN, 1982 ) :
Ketentuan-ketentuan yang harus
dijadikan pedoman, pegangan atau
petunjuk bagi setiap usaha dari
aparatur pemerintah, sehingga tercapai
kelancaran dan keterpaduan dalam
mencapai tujuan.
vTahap – tahap kebijakan :
penyusunan agenda,
formulasi kebijakan,
adopsi kebijakan,
implementasi kebijakan
Kerangka Teori
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

Terkait dengan :
4. Faktor utamainternal : kebijakan yang akan
dilaksanakan dan faktor – faktor pendukung.
5. Faktor utama eksternal :kondisi lingkungan dan
pihak – pihak terkait.

K ebijakan dianggap berkualitas dan mampu


dilaksanakan bila mengandung elemen – elemen
:
8. Tujuan yang ingin dicapai
9. Asumsi realistis
10. Informasi cukup lengkap dan benar.
Kerangka Teori -lanjutan
Van Meter dan Van Horn
( Winarno, 2002:116) :
5 variabel yang membentuk ikatan
( linkage ) antara kebijakan dan
pencapaian :
3. Ukuran-ukuran dasar dan tujuan-
tujuan kebijakan
4. Sumber – sumber kebijakan yang
mencakup dana atau insentif lain
5. Karakteristik badan-badan
pelaksana
6. Kondisi-kondisi ekonomi, sosial dan
Kerangka Teori -lanjutan
Implementation Gap , karena :
2. non-implementation : kebijakan tidak
dilaksanakan
3. unsuccessful implementation :
kegagalan dalam proses pelaksanaan
Kerangka Teori
EVALUASI KEBIJAKAN

Permenpan Per / 15 / M.Pan / 7 / 2008 tentang Pedoman


Umum
Reformasi Birokrasi :
Evaluasi adalah suatu kegiatan menilai hasil suatu kegiatan
yang sedang atau sudah dilaksanakan. Evaluasi dilakukan
untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan
tujuan yang telah ditetapkan.
Kerangka
Edward A. SchumanTeori -lanjutan
(dalam Winarno, 2002 : 169 ) Evaluasi
6 Langkah Evaluasi Kebijakan :
Mengidentifikasi tujuan program yang
akan dievaluasi;
Analisis terhadap masalah paling
penting
Deskripsi dan standarisasi kegiatan;
Pengukuran terhadap tingkatan
perubahan yang terjadi;
Menentukan apakah perubahan yang
diamati merupakan akibat dari
kegiatan tersebut atau karena
penyebab lain;
Beberapa indikator untuk menentukan
Kerangka
 Anderson ( Winarno 2005 : 179 -
Teori ) lanjutan Evaluasi
8 Faktor Penyebab Kegagalan Evaluasi
Kebijakan :
3. Sumber ( dana ) yang tidak memadai
4. Cara-cara yang digunakan untuk melaksanakan
kebijakan lamban
5. Masalah-masalah publik seringkali disebabkan oleh
banyak faktor, sementara kebijakan yang ada
ditujukan hanya kepada penanggulangan darl satu
atau beberapa masalah.
6. Cara orang menanggapi atau menyesuaikan diri
terhadap kebijakan publik yang justru meniadakan
dampak kebijakan yang diinginkan
7. Tujuan-tujuan kebijakan yang tidak sebanding dan
bertentangan satu sama lain
8. Biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan
masalah membutuhkan biaya yang jauh lebih besar
dibandingkan dengan masalah
9. Banyak masalah publik yang tidak mungkin dapat
Kerangka Teori
TEORI PEMBANGUNAN
Subandi ( 2005 : 21 ) :Paradigma Pembangunan
Paradigma tradisional : strategi pembangunan
ekonomi
Paradigma Baru : tidak hanya ekonomi tapi lebih
luas pembangunan berkelanjutan

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Our Common Future, atau Brundtland Report
yang dikeluarkan oleh WECD ( World
Commission on ), 1987
Pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat
ini tanpa mengurangi kemungkinan bagi
generasi masa depan untuk meningkatkan
kesejahteraannya.
Kerangka Teori - Pembangunan
Konsep Kunci ( Brundtland Report, 1987 )
 Konsep Kebutuhan : prioritas diberikan kepada kelompok
masyarakat yang paling membutuhkan
 Adanya Keterbatasan, yang disebabkan tingkat teknologi
& organisasi sosial terhadap kemampuan lingkungan untuk
memenuhi kebutuhannya kini dan masa mendatang.

PP no 7 tahun 2005 tentang RPJMN 2004


– 2009 Bab 32 mengenai Perbaikan
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup :
3 Pilar Pembangunan Berkelanjutan :
Economy Viable ( menguntungkan secara ekonomi )
Socially Acceptable ( diterima secara sosial )
Environmental Sound ( ramah lingkungan )
Kerangka Teori
PEMBANGUNAN PARIWISATA BERKELANJUTAN
 The International Ecotourism Society dalam Fact Sheet: Global
Ecotourism—Updated edition, September 2006 :
Pariwisata Berkelanjutan adalah pariwisata yang memenuhi
kebutuhan turis saat ini dan host region dengan melindungi
sumber daya yang ada dan
meningkatkan peluangnya di
masa mendatang.

EKOWISATA

Perjalanan luar ruang, dalam lingkungan alami, yang tidak


menyebabkan kerusakan lingkungan alam dimana perjalanan
itu berlangsung.”
Kerangka Teori - Ekowisata
Dirjen Pengendalian Kerusakan
Keaneka
Ragaman Hayati, 2001

Prinsip Pengembangan
Ekowisata :

7. Konservasi
a. Pemanfaatan keanekaragaman hayati
tidak merusak sumber daya alam itu
sendiri
b.Relatif tidak menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan dan kegiatannya
bersifat ramah lingkungan.
c.Dapat dijadikan sumber dana yang besar
untuk membiayai pembangunan
konservasi.
d.Dapat memanfaatkan sumber daya lokal
secara lestari.
Kerangka Teori - Prinsip Ekowisata
e. Meningkatkan daya dorong yang sangat besar bagi pihak
swasta untuk berperan serta dalam program konservasi.
f. Mendukung upaya pengawetan jenis tumbuhan langka.

6. Pendidikan
Meningkatkan kesadaran masyarakat dan merubah
perilaku masyarakat tentang perlunya upaya konservasi
SDA hayati
dan ekosistemnya.

3. Ekonomi
 Memberikan keuntungan ekonomi
bagi pengelola kawasan, penyelenggara
ekowisata dan masyarakat setempat.
 Memacu pembangunan wilayah, baik
di tingkat lokal, regional , nasional.
 Dapat menjamin kesinambungan usaha.
 Dampak ekonomi secara luas juga harus dirasakan oleh
kabupaten/kota, propinsi bahkan nasional.
Kerangka Teori - Prinsip Ekowisata
4. Peran Serta Masyarakat
Membangun hubungan kemitraan
dengan masyarakat setempat
Pelibatan masyarakat sekitar kawasan
sejak proses perencanaan hingga tahap
pelaksanaan serta monitoring & evaluasi.
Menggugah prakarsa dan aspirasi
masyarakat setempat untuk
pengembangan ekowisata.
Memperhatikan kearifan tradisional dan
kekhasan daerah setempat agar tidak
terjadi benturan kepentingan dengan
kondisi sosial budaya setempat.
Menyediakan peluang usaha dan
Kerangka Teori - Prinsip Ekowisata
5. Wisata
 Menyediakan informasi yang akurat tentang potensi kawasan
bagi pengunjung.
 Kesempatan menikmati pengalaman wisata dalam lokasi
yang mempunyai fungsi konservasi.
 Memahami etika berwisata dan ikut berpartisipasi dalam
pelestarian lingkungan.
Strata Kebijakan dan
EVALUASI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGUSAHAAN
PARIWISATA ALAM TAMAN NASIONAL BALI BARAT
( PERIODE 2003– 2008 )

Kebijakan dan Rambu - Rambu

Upaya
Pelaksanaa perlindungan &
Pelaksanaan n keamanan Membantu
Pengelolaan Pembangun hutan di TNBB Peningkatan Taraf
Lingkungan an sarana serta upaya Hidup
sesuai RKL dan menjamin Masyarakat
& RPL prasarana keamanan & sekitar TNBB
di TNBB ketertiban
pengunjung

Implementation Gap / Kesenjangan

Saran dan Umpan Balik


Pertanyaan Penelitian
Bagaimana PT Shorea Barito Wisata :
3. Melaksanakan pengelolaan lingkungan
4. Membangun sarana dan prasarana
pengusahaan kegiatan pariwisata alam
5. Bertanggung jawab terhadap perlindungan
dan keamanan hutan TNBB di wilayahnya
4. Membantu peningkatan taraf hidup
masyarakat yang berada di sekitar kawasan
TNBB.
5. Bagaimana masalah, efektivitas dan hasil
yang berkaitan dengan no 1 – 4 di atas dan
pemecahan masalah serta pengembangan
atau umpan baliknya.
Metodologi Penelitian
Metode Penelitian

Irawan (2004:60) :
Metode deskriptif adalah penelitian yang bertujuan
mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal
seperti apa adanya
Metode Teknik
Penelitian Pengumpulan
Data : Pengolahan Data &
: Analisis
Deskriptif •Observasi
•Wawancara •Klasifikasikan
- materi data
Kualitatif •Studi
Dokumen & •Klasifikasikan
Kepustakaan berdasarkan gejala
•Triangulasi yang diteliti &
keterkaitannya
•Mendeskripsikan
hasil data
•Triangulasi &
Metodologi Penelitian
Daftar Informan :
2. PT. Shorea Barito Wisata : Direktur : 1
orang
3. Dinas Kehutanan :
Kepala Balai TNBB, Ka Dinas Kehutanan
Kab
Jembrana / Buleleng, Jagawana : 3 orang
8. Pejabat Bapedalda Kab Jembrana
/Buleleng : 1 orang
9. Pejabat Dinas Budpar Jembrana /Buleleng
:
1 orang
13. Bp I Gede Ardika ( Mantan Menbudpar)
14. Masyarakat sekitar TNBB : Kelian Banjar,
Ketua Majelis Madia Desa Pakraman,
Pecalang, anggota masyarakat : 7 orang
19. Turis asing & domestik pengunjung
Matriks Pengembangan
Terima Kasih

NYOMAN RUDANA

You might also like