You are on page 1of 20

Disusun oleh: dr.

Delvi Deliana

ILUSTRASI KASUS
Identitas Pasien Nama Umur Jenis Kelamin Status perkawinan Kebangsaan / suku Agama Pekerjaan Alamat

: Tn S : 24 th : Laki-laki : Menikah : Indonesia : Islam : Buruh : Sukajaya RT 01/02

ANAMNESIS
Keluhan utama Nyeri perut kanan bawah sejak 1 hari smrs.

Keluhan Tambahan demam, mual, muntah dan mencret

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang ke RSD H. M Ryacudu dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 1 hari smrs. Nyeri terlokalisir dan tidak menjalar ke pinggang. Selama satu minggu terakhir pasien mengatakan bahwa terdapat demam yang terjadi secara hilang timbul disertai mual muntah jika makan atau minum. Pasien juga mengaku BAB mencret 3 hari yang lalu disertai lendir tanpa darah. Keluhan nyeri perut kanan bawah baru dirasakan 1 hari terakhir tetapi sangat tidak tertahankan sehingga membuat pasien datang berobat ke rumah sakit. Pasien mengeluh sangat lemas dan keringat dingin saat nyeri perut tersebut. Batuk pilek disangkal oleh pasien. BAK tidak ada kelainan. Pasien tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


1 minggu smrs, DEMAM hilang timbul disertai mual muntah setiap makan atau minum

3 hari smrs BAB mencret disertai lendir tanpa darah

1 hari smrs nyeri perut kanan bawah disertai lemas dan keringat dingin . Nyeri sangat tidak tertahankan sehingga membuat pasien datang berobat ke rumah sakit.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Riwayat hipertensi, kencing manis, asma, dan penyakit jantung disangkal

RIWAYAT PENYAKIT DALAM KELUARGA


Di dalam keluarga tidak ada yang mengalami hal seperti ini, riwayat darah tinggi, kencing manis, dan asma dalam keluarga disangkal.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum Kesadaran Tanda Vital Pernafasan Nadi Suhu Status gizi : Tampak sakit sedang : Compos Mentis : Tekanan Darah = 130/80 mmHg = 20 x/mnt = 100 x/mnt = 380C : BB = 65 Kg

Status Generalis : Kepala : normochepali, deformitas (-), rambut berwarna hitam dan tersebar merata, tidak mudah dicabut. Mata : CA -/-, SI -/-, pupil bulat isokor RCL +/+, RCTL +/+, injeksi silier (-) Leher : KGB tidak teraba membesar, JVP 5-2 cmH2O

PEMERIKSAAN FISIK
Thorak
Paru : Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis Palpasi : vokal fremitus (+/+). Perkusi : sonor di kedua lapang paru, Auskultasi : Sn. Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/Jantung : Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V 2cm medial linea mid-clavisula Sinistra Perkusi : redup (suara jantung) batas kanan jantung ICS V linea sternalis dekstra batas kiri jantung ICS VI, linea mid-clavikula sinistra batas pinggang jantung ICV IV line parasternalis sinistra Auskultasi : S1.S2 reguler, mur-mur (-), gallop (-).

PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen Inspeksi : supel, datar Palpasi : nyeri tekan Mc burney sign(+), nyeri lepas (+), Hepar dan Lien tidak teraba membesar. PSOAS sign (+) obturator sign (+) Perkusi : timpani Auskultasi : BU (+) normal Ekstremitas : Akral hangat (+/+), edema (-/-), CRT < 2 detik Rectal touche : tidak dilakukan

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hemoglobin GDS Hematokrit SGOT Leukosit SGPT Trombosit LED Ureum Bleeding time Creatinin Clotting time : 15,5 g/dl : 114 mg/dL : 43% : 22 U/L : 15.900/Ul : 26 U/L : 326.000/Ul : 40 mm/jam : 30 mg/dL : 3 menit : 0,9 mg/dL : 6 menit

DIAGNOSIS
Appendicitis Akut

PENATALAKSANAAN
Non-medikamentosa : Bed rest Puasa Medikamentosa : Infus RL 20 tetes permenit Cefotaxime 3x1 gr IV Ketorolac 3x1 amp IV Tindakan Bedah : Pro appendiktomi Penatalaksanaan post op : Awasi keadaan umum dan tanda vital Sadar pulih boleh minum Infus RL 26 tetes permenit Ceftriaxon 3x1 gr IV skin test Ketorolac 3x1 amp IV Ranitidine 2x1 amp IV

PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam Ad sanasionam : ad bonam Ad fungsionam : ad bonam

ANALISIS KASUS
Seorang laki-laki berumur 24 tahun berinisial Tn. S datang ke RSD Ryacudu dengan keluhan nyeri perut kanan bawah. Dari anamnesis didapatkan Nyeri terlokalisir dan tidak menjalar ke pinggang. Selama satu minggu terakhir pasien mengatakan bahwa terdapat demam yang terjadi secara hilang timbul disertai mual muntah jika makan atau minum. Pasien juga mengaku BAB mencret 3 hari yang lalu disertai lendir tanpa darah. Keluhan nyeri perut kanan bawah baru dirasakan 1 hari terakhir tetapi sangat tidak tertahankan sehingga membuat pasien datang berobat ke rumah sakit. Pasien mengeluh sangat lemas dan keringat dingin saat nyeri perut tersebut. Batuk pilek disangkal oleh pasien. BAK tidak ada kelainan. Pasien tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya. Di dalam keluarga tidak ada yang mengalami hal seperti ini, riwayat darah tinggi, kencing manis, dan asma dalam keluarga disangkal.

ANALISIS KASUS
Diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium Anamnesis: 1 minggu smrs demam hilang timbul 3 hari smrs mencret 1 hari smrs nyeri perut kanan bawah Pemeriksaan fisik: Palpasi abdomen : nyeri tekan Mc burney sign(+), nyeri lepas (+), Hepar dan Lien tidak teraba membesar. PSOAS sign (+) obturator sign (+) Laboratorium: Febris, leukositosis

ANALISIS KASUS
nyeri tekan titik McBurney (+) yang menunjukkan karena adanya peningkatan tekanan intraluminal,terjadi gangguan aliran limf, terjadi oedem yang lebih hebat. Akhirnya peningkatan tekanan menyebabkan obstruksi vena, yang mengarah pada iskemik jaringan, infark, dan gangrene. Setelah itu, terjadi invasi bakteri ke dinding appendiks; diikuti demam, takikardi, dan leukositosis akibat kensekuensi pelepasan mediator inflamasi dari jaringan yang iskemik. Saat eksudat inflamasidari dinding appendiks berhubungan dengan peritoneum parietale, serabut saraf somatic akan teraktivasi dan nyeri akan dirasakan lokal pada lokasi appendiks,khususnya di titik Mc Burney. Rovsing Sign (+) hal ini menunjukkan adanyatekanan yang diberikan pada LLQ abdomen menghasilkan sakit di sebelah kanan(RLQ), menggambarkan iritasi peritoneum. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah pemeriksaan darah dandidapatkan leukosit meningkat sebesar 15.800/mm3 menandakan adanya sebuah infeksi.

ALVARADO SCORE
Manifestasi Gejala Adanya migras nyeri Anoreksia Mual/muntah Tanda Nyeri RLQ Nyeri Lepas Febris Laboratorium Leukositosis Shift to the left Total poin Skor 1 1 1 2 1 1 2 1 10

ANALISIS KASUS
Dari penilaian Alvarado score dapat ditarik kesimpulan bahwa pasien ini kemungkinan besar menderita Appendisitis akut. Diagnosis banding pasien ini adalah gastroenteritis, dan batu ureter. Pada pasien dengan gastroenteritis akut, ditandai diare, mual, muntah dan tidak ada nyeri perut yang terlokalisir. Pada pasien ini, tidak terdapat diare dan nyeri yang timbul terlokalisir. Sedangkan pada pasien dengan batu ureter, ditandai dengan keluhan BAK dengan nyeri saat BAK jika batu terletak di distal ureter , dan nyeriyang terdapat pada batu ureter adalah nyeri kolik. Pada pasien ini, nyeri yang dirasakan adalalah nyeri yang terus menerus. Tatalaksana pada kasus ini adalah dengan appendektomi cito, karenaappendisitis termasuk kasus kedaruratan bedah dan harus segera ditangani dalamwaktu kurang dari 48 jam. Prognosis padakasus ini Quo ad vitam dan quo ad functionam nya bonam.

DAFTAR PUSTAKA
Sabiston D C. Sabistons Essentials Surgery. Jilid 2. Jakarta. EGC. 1995. Hal 490-511. Sjamsuhidajat R, Wim de Jong. Buku Ajar lmu Bedah. Edisi Revisi. Jakarta EGC. 1997. Hal 695 724. R.Schrock, Theodore, MD et al. Ilmu Bedah. Edisi Ketujuh. Jakarta. EGC. 1991. Hal 300-303 Way Lawrence W. M.D. Current Surgical Diagnosis & Treatment. United States Of America. The McGraw- Hill Companies. 2003. Pg 766. Medscape. Appendicitis acut: anatomy and management. Available:http//www.medscape.org/viewarticle/420354_6.

You might also like