Professional Documents
Culture Documents
Minyak dan gas bumi adalah sumber daya alam yang terdapat di dalam perut bumi. Para ilmuwan mempercayai bahwa minyak dan gas bumi berasal dari decomposisi mahluk hidup (tumbuhan dan binatang) yang mati dan tertimbun dalam lapisan batuan sedimen beberapa juta tahun yang lalu. Karena adanya tekanan dan temperatur yang sangat tinggi dalam jangka waktu yang sangat lama maka material-material organic yang ada akan berubah menjadi minyak dan gas yang kita temukan pada saat ini.
Apa yang bisa kita dapatkan dari minyak dan gas ???
When oil is refined, many products can be obtained:
Energy for power Gasoline for cars Diesel fuel for trucks and trains Hi-octane fuels for planes Heating oil for houses
Plastics Materials for clothes (example: polyester fabrics) Chemicals for everyday use Paints
Bagaimana kita mengetahui di suatu tempat terdapat Minyak dan Gas Bumi ?
- Gas terproduksikan bersama-sama dengan minyak (Solution gas drive) - Minyak dan gas berdiri sendiri (black oil & gas cap) dalam satu reservoir. - Dalam satu barrel minyak terdapat beberapa SCF gas tergantung dari tipe reservoir yang terdapat dalam tanki minyak.
BEE Training & Conference Organizer
Kenyataannya, sebagian besar minyak terjebak dalam pori-pori batuan diantara grains of rock atau batu pasir. Pori-pori batuan berukuran sangat kecil dan tidak
Terus, bagaimana kita bisa mendapatkan batuan yang mengandung minyak ????
* Minyak dan gas terdapat dalam trapping (jebakan) yang terjadi secara alamiah di dalam bumi. * Trap terdiri dari dome (batuan dasar) dan fault (patahan/sesar/antiklin). Batuan impermeable (shale) berada di atas reservoir berfungsi sebagai penjebak minyak dan gas sehingga tidak berpindah (migration) ke tempat lain. * Tanpa traps, minyak dan gas akan berpindah ke permukaan atau berpindah ke batuan lain untuk akumlasinya.
BEE Training & Conference Organizer
Gas Water Again, note the impermeable layer of rock preventing the gas from escaping.
receivers
Gas Oil
? ? ?
We Drill Into It ! ! !
B. Hoisting Equipment Hoisting sistem adalah perlengkapan utama dalam sistem dan perlengkapan pemboran. Fungsi utamanya adalah mengangkat, menahan, dan menurnkan peralatan serta pendukung peralatan rotary pada rig. Sistem ini terdiri dari dua komponen utama yaitu :
C. Rotary System
Rotating system berfungsi untuk memutar drillstring selama operasi pemboran, sehingga daya yang dihasilkan oleh prime mover dapat ditransmisikan sampai ke bawah permukaan. D. Circulating System Merupakan komponen utama lainnya dari peralatan pemboran. Peralatan ini berfungsi untuk memberikan service berupa penyediaan lumpur serta penyediaan sifat-sifat fisiknya selama perboran berlangsung, termasuk dengan peralatan conditioning equipment.
E. CONDITIONING AREA
Merupakan tempat atau peralatan untuk mengembalikan kondisi lumpur setelah mengalami berbagai beban selama operasi pemboran berlangsung. Lumpur akan ditreatment sebelum masuk ke prefaration area, yang terdiri dari : Shale shaker Desander Desilter Degaser Hydrocyclone
F. BOP (Blow Out Preventer) Peranan pendukung untuk pengontrol dan safety tekanan selama pemboran berlangsung. Peralatan ini berfungsi untuk menutup sumur bila terjadi kick atau sembur liar yang mungkin terjadi selama pemboran akibat masuknya gas/fluida formasi dan mengalir secara liar ke permukaan
BEE Training & Conference Organizer
G. The Mast (Chritmast-Tree) Setelah pemboran dinyatakan berhasil dan mendapatkan minyak atau gas, maka di kepala sumur dipasang chritmas tree yang didefinisikan sebagai rangkaian dari valve dan fitting yang digunakan untuk control produksi dan disambungkan dengan bagian atas tubing head. Pertama kali christmas tree digunakan untuk tekanan aliran rendah dan menengah dari suatu sumur, dimana rangkaian dari tees, elbows, nipples, valve yang dibeli secara terpisah dan dirangkaikan jadi satu di lokasi.
PENYELESAIAN SUMUR
Apabila sumur telah dibor dan mencapai target yang ditentukan dan dari hasil test menunjukan hal yang ekonomis untuk dikembangkan maka dilanjutkan dengan operasi penyelesaian sumur produksi.
Jika volume minyak dan gas tidak ekonomis untuk dikembangkan maka sumur akan ditutup atau diabaikan dan akan dibuka kembali jika terjadi perubahan-perubahan tertentu : harga, kebijakan dll yang menguntungkan sumur tersebut
BEE Training & Conference Organizer
Not To Scale
3-1/2 tubing
GLM @ 1639` w/ Dummy GLM @ 2429` w/ Dummy GLM @ 3191` w/ dummy GLM @ 3919` w/ dummy GLM @ 4588` w/ dummy GLM @ 5228` w/ dummy GLM @ 5868` w/ dummy GLM @ 6447` w/o dummy TOC in casing @ +/- 4685 MD
Proposed to Perf. LL-40 : 5232 5246 MD TOC in tubing @ 5959 MD 7 x 4 x 3.25 Camco HSB Packer @ 6550` 2.813 Otis X Nipple @ 6620` Plug Installed prior to cement job
7 Shoe @ 6841
2.813 Otis X Nipple @ 8007` 3-1/2 Monobore LL-62B : 8113 - 8150 (wet abandoned) Float Collar @ 8284` Float Shoe @ 8345` EOT @ 8347`
SAFE A RN C IN DO EO SIA
Preston Well
-Gamma Ray Logs
Kanawha Well
-Gamma Ray Logs -Density Porosity Logs
Shale Formation
DENSITY LOG
0 6 6 GR API CALIX IN CALIY IN 200 16 16 2 RHOB G/C3 -0.25 DRHO G/C3 3 0.25
4100
Gamma ray
Density
Density correction
4200
Caliper
BEE Training & Conference Organizer
10800
10900
Neutron Log
4200
Caliper
BEE Training & Conference Organizer
Flow unit
SA -356 SA -71 SA -344
3150 3100 3100 3100 3200 3200 3150 3200 3150
3150
SA -251
3150
SA -371
SA -348
SA -346
SA -37
3200
3250
3150
3300
3250
3200 3250
3250 3300
3250
3200 3200
3250
3250
3300 3350
3300
3250 3250
3300
3350
3350
PENGUJIAN SUMUR
Tujuan utama dari suatu pengujian sumur hydrocarbon atau yang telah dikenal luas dengan sebutan Well Testing, adalah untuk menentukan kemampuan suatu lapisan atau formasi untuk berproduksi. Apabila pengujian ini dirancang secara baik dan memadai, kemudian hasilnya dianalisa secara tepat, banyak sekali informasi-informasi yang sangat berharga akan didapatkan, seperti : 1. permeabilitas efektif fluida 2. kerusakan atau perbaikan formasi di sekeliling lubang bor yang diuji 3. tekanan reservoir 4. batas suatu reservoir, 5. bentuk radius pengurasan dan juga keheterogenan suatu lapisan dsb.
BEE Training & Conference Organizer
Basin
Play Prospect
Exploration Discovery Delineation
Development
Sumur eksplorasi didefinisikan sebagai sumur yang di bor di daerah baru (unproven area) atau di daerah produksi dengan tujuan untuk menemukan reservoir baru.
Sumur Apraissal adalah sumur eksplorasi setelah penemuan (discovery) dengan tujuan untuk mengembangkan reservoir migas secara lateral agar dapat menentukan karakteristik dan perkiraan cadangan
BEE Training & Conference Organizer
SURVAI GEOLOGI
Bagaimana data geologi diperoleh?
Survai Geologi Permukaan Dilakukan dengan mempelajari singkapan-singkapan dan melakukan korelasi Survai Geologi Bawah Tanah Dilakukan dengan Seismik (2 atau 3 dimensi), atau lebih rinci dengan metoda Gravitasi. Pemboran wild-cat Data logging, analisa cutting dan core
BEE Training & Conference Organizer
SUMBERDAYA ASPEK TEKNIS : SESUATU YANG MEMPUNYAI MANFAAT PADA SAAT DIKETEMUKAN. ASPEK EKONOMI : SESUATU YANG DISAMPING MEMPUNYAI MANFAAT, JUGA MEMPUNYAI NILAI EKONOMI DALAM PENGEMBANGANNYA CADANGAN : JUMLAH AKUMULASI DARI SUMBERDAYA
KLASIFIKASI CADANGAN
CADANGAN
CADANGAN POSSIBLE
CADANGAN PROBABLE
CADANGAN TERBUKTI
PENGEMBANGAN LAPANGAN
Bagaimana mengalirkan hidrokarbon dari dalam bumi ke permukaan ? Apabila jumlah hidrokarbon yang ada cukup menguntungkan untuk diambil maka dilakukan pengembangan lapangan, yang meliputi: Menambah sumur untuk meningkatkan produksi. Ada dua macam sumur: sumur deleniasi (untuk mencari batas reservoir), dan sumur in-fill (untuk meningkatkan produksi). membangun fasilitas produksi
Sumur pengembangan atau sumur produksi adalah sumur-sumur yang dibor sesuai dengan Rencana Pengembangan atau Rencana Kerja Produksi. Termasuk ke dalamnya sumur-sumur pendalaman (deepening), tambahan sumur (infill), penunjang (injeksi, disposal) dan penyempumaan (completing) yang ditujukan untuk mernenuhi kaidah good engineering practices atau good oil field practices.
Dalam industri migas modern, kegiatan pengembangan merupakan kegiatan independen terpisah sendiri, baik dari kegiatan eksplorasi maupun produksi, namun dalam melaksanakan fungsinya, kegiatan pengembangan mengintegrasikan kedua kegiatan eksplorasi dan produksi. Di Indonesia, kegiatan pengembangan umumnya merupakan organisasi permanen dalam naungan eksplorasi atau produksi, sedangkan di luar Indonesia umumnya menempatkannya sebagai organisasi proyek (bukan merupakan organisasi permanen). Organisasi proyek dibentuk pada saat diperlukan dan dibubarkan pada saat pengalihan (hand-overj kepada kegiatan produksi.
BEE Training & Conference Organizer
Pedoman persetujuan kegiatan pengembangan mengacu pada konsep perencanaan dan pengembangan lapangan secara rasional.
Pengembangan lapangan dengan tujuan memproduksikan dan menguras cadangan hidrokarbon se-optimal mungkin harus mengacu pada model geologi, aliran-fluida dan keekonomian berdasar tiga (3) optimalisasi, yaitu: (1) pemboran struktur lapangan, (2) operasi dan pola-alir ke arah sumur produksi, (3) tenaga reservoir alami internal dan ekstemal.
Konsep pengembangan secara rasional mempertimbangkan upaya-upaya optimalisasi dan penerapan kaidah "good engineering practice" atau cara memproduksi dengan baik. Pedoman persetujuan pengembangan lapangan berdasarkan konsep pengembangan secara rasional adalah sebagai berikut :
A. Me-minimalkan Interaksi Antar Sumur Produksi Interaksi antar sumur produksi minimal bila laju pengurasan sumur sebanding dengan kemampuan alirnya (kapasitas reservoir; Kh). Area pengurasan sumur tidak berubah bila penyerapan seimbang dan produksi tidak optimal bila batas pengurasan bergeser atau tejadi perubahan pola alir. B. Me-maksimalkan Perolehan Perolehan (recovery) optimal bila terdapat keserasian antara laju pengurasan (withdrawa/voidage rate) dengan laju pengisian kembali (encroachment, influx rate). Serasi-seimbang tercapai bila: - akumulasi nol (steady state, Innux= Withdrawal) atau - akumulasi berubah beraturan (beda akumulasi konstan, Innuxwithdrawal sebanding).
BEE Training & Conference Organizer
Heterogenitas reservoir menyebabkan terperangkapnya hidrokarbon di daerah berpermeabilitas rendah. Saturasi migas tersisa (residual HC saturation) makin tinggi dengan makin heterogennya reservoir.
Reservoir berkualitas rendah memerlukan titik serap lebih banyak agar pengurasan serasi. Tekanan reservoir alami berperan penting dalam optimalisasi perolehan yang dapat dipertahankan melalui injeksi tenaga buatan (artificial). Keekonomian menyebabkan pergeseran pola-pikir dari memaksimalkan perolehan (maximizing of oil recovery) menjadi memaksimalkan pendapatan (skenario keekonomian terbaik) dan pengembangan secara rasional mengacu pada optimalisasi perolehan.
3.
Pernyataan berproduksi atau produksi perdana ditandai oleh pengalihan status kegiatan (hand-over) dari kegiatan pengembangan (dengan status proyek) menjadi kegiatan produksl. Produksi percobaan atau commissioning tetap berada dalam status proyek pengembangan.
4.
5. Memproduksikan migas dari reservoir hingga titik-serah (delivery point) di kilang untuk diproses atau di terminal untuk dikapalkan. 6. Operasi Produksi termasuk konstruksi, operasi dan perawatan (OEM, operation end maintenance), 7. Plugging dan abandonment sumur, 8. Keselamatan, 9. Lindung-lingkungan, 10. Transportasi, 11. Penyimpanan, 12. Penjualan migas di titik-serah,
Operasi produksi tidak mengenal tahapan yang dibedakan atas Produksi alami (natural depletion) dan produksi-lanjut (Improved Oil Recovery, IOR, dan Enhanced Oil Recovery, EOR). Para pelaku kegiatan operasional lapangan lebih memfokuskan perhatiannya pada optimalisasi kinerja reservoir/sumur dan/atau kinerja fasilitas produksi/penunjang dan/atau meminimasi dampak negatif yang ditimbulkannya. Produksi lanjut hanya dapat dilaksanakan setelah tahap pengembangan lanjut terselesaikan dan teruji (trial-run dan commissioning).
Tergantung pada signifikansi dalam artian kontribusi produksi-lanjut terhadap produksi-alami atau tahap I produksi sebelumnya, pengembangan-lanjut dapat merupakan bagian dari kegiatan, produksi atau sebagai kegiatan pengembangan-lanjut
merupakan bagian-akhir dari kegiatan produksi. Meskipun ketentuan telah disisipkan dalam kontrak KBH di tahun 1994, namun tidak diberlakukan terhadap kontrak-kontrak KBH yang telah ditandatangani sebelum 1994, termasuk kontrak-kontrak yang diperpanjang masa berlakunya.
BEE Training & Conference Organizer
REGULASI
INDUSTRI MIGAS
RAKSASA MINYAK DUNIA PERKEMBANGAN INDUSTRI MINYAK DUNIA PERKEMBANGAN INDUSTRI MINYAK INDONESIA
EXXON
MOBIL OIL
SOCAL STANDARD Oil of INDIANA TEXACO GULF
SHELL
ARCO
BEE Training & Conference Organizer
OPEC
NEGARA 1. SAUDI ARABIA 2. IRAN 3. KUWAIT 4. IRAK 5. ABU DABHI 6. QATAR 7. VENEZUELA 8. LIBIA 9. NIGERIA 10. ALGERIA 11. INDONESIA TAHUN BERGABUNG 1962 1962 1965 1975 1978 1980 1980 1981 1983 1988 1985
BEE Training & Conference Organizer
TAHUN 1800-AN DIKENAL SENECA OIL TAHUN 1859 DI PENSYLVANIA SUMUR DRAKE MENYEMBURKAN MINYAK ROCKEFELLER MENGUASAI INDUSTRI MINYAK MELALUI PENGILANGAN STANDARD OIL COMPANY, PERUSAHAAN MILIK ROCKEFELLER, TERBESAR DI MASANYA
Abad 8 rakyat Aceh berperang melawan Portugal dengan bola api minyak. 1881, Jan Reenink membor di 4 lokasi di lereng G.Ceremai, Cibodas, Jawa Barat, tetapi tidak mendapat hasil. 1883, A.J.Zijlker, pimpinan perkebunan tembakau di Langkat, Sumatera Utara, setelah mendapat konsesi dari Sultan Langkat, membor dan mendapatkan minyak melalui sumur Telaga Tunggal No.1 Andrian Stoop, bekas karyawan Zijlker, berhasil menemukan minyak di Kruka, Jawa Timur pada tahun 1887, dan di Ledok, Cepu, Jawa Tengah, pada tahun 1901 Pada waktu berbarengan ditemukan minyak di Desa Minyak Hitam, Muara Enim, dan di Riam Kiwa, dekat Sanga-Sanga (Kalimantan Timur.
ENERGI MINYAK BUMI GAS BUMI BATUBARA TENAGA AIR PANAS BUMI JUMLAH
Konsesioner Pemegang konsesi menjalankan sendiri hak pertambangan migas dan menguasai hasil produksinya berdasarkan konsesi (ijin) yang diperolehnya.
Kontraktual Perusahaan menjadi kontraktor pemerintah yang menjalankan usaha penambangan migas dibawah kontrol pemerintah. Hak kepemilikan atas produksi tetap ditangan pemerintah.
B.
Konsesi (Concession)
Kontrak Karya (Contract of Work) Kontrak Bagi Hasil (Production Sharing Contract) Kontrak Jasa Risiko (Risk Service Contract) Kontrak Jasa (Service Contract) Usaha Patungan (Joint Venture)
4.
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Masa Berlaku Perjanjian Relinquishment Employment and Training Nationals Preferensi penggunaan barang dan jasa produk lokal Pemasaran migas Domestic Market Obligation Kewajiban Pengilangan Investasi Minimum Rencana Kerja Bonus Tunai Jaminan Pelaksanaan Pajak Penyediaan Informasi Perlindungan Lingkungan Abandonment, Pemindahan dan Reklamasi
BEE Training & Conference PENGUSAHAAN PENAMBANGAN MIGAS - 03 Organizer
TJABANG-TJABANG PRODUKSI JANG PENTING BAGI NEGARA DAN MENGUASAI HADJAT HIDUP ORANG BANYAK DIKUASAI OLEH NEGARA; BUMI DAN AIR DAN KEKAJAAN ALAM JANG TERKANDUNG DI DALAMNYA DIKUASAI OLEH NEGARA DAN DIPERGUNAKAN UNTUK SEBESAR-BESARNJA KEMAKMURAN RAKJAT.
MIGAS ADALAH CABANG PRODUKSI PENTING DAN MENGUASAI HIDUP ORANG BANYAK. JADI MIGAS DIKUASAI OLEH NEGARA.
BEE Training & Conference Organizer
MASALAH
HAK PENAMBANGAN KONTRAK DI HULU
UU NO.8,TH.1970
DI TANGAN PERTAMINA PERJANJIAN ANTARA PERTAMINA DAN KONTRAKTOR. MENTERI MENYETUJUI ATAS NAMA PRESIDEN RI. BENTUK KONTRAK PRODUCTION SHARING. MONOPOLI PERTAMINA
UU NO.22,TH.2001
DI TANGAN PEMERINTAH PERJANJIAN ANTARA PEMERINTAH (BADAN PELAKSANA) DAN KONTRAKTOR. MENTERI MENYETUJUI ATAS NAMA PRESIDEN RI. BENTUK KONTRAK KERJA SAMA ATAU BENTUK KONTRAK LAIN YANG MENGUNTUNGKAN PEMERINTAH BUMN, BUMD, KOPERASI, USAHA KECIL, PERUSAHAAN SWASTA. DIATUS DAN DIAWASI OLEHBADAN PENGATUR
KONTRAK DI HILIR
MASALAH
PENGELOLA OPERASI KONTRAKTOR POSISI PERTAMINA
UU NO.8,TH.1970
DIREKTORAT MPS (MANAGEMENT OF PRODUCTION SHARING CONTRACTORS) DIBENTUK ATAS DASAR UU NO.8 TAHUN 1971 DISATUKAN SEMUA PAJAK (PAJAK PERUSAHAAN, PAJAK BUNGA, DIVIDEND. PAJAK LAIN DIBAYAR OLEH PEMERINTAH.
UU NO.22,TH.2001
BADAN PELAKSANA BHMN (BADAN HUKUM MILIK NEGARA)
SEJAJAR DENGAN PERUSAHAAN MINYAK LAIN, DAN MENJADI PERSERO (PERSEROAN TERBATAS) DISAMPING PAJAK, JUGA DIKENAI PAJAK IMPOR, PAJAK-PAJAK LAIN, PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI.
PEMBAYARAN PAJAK
BID INVITATION
BID INFORMATION
CLARIFICATION FORUM
DATA & INFORMATION BID PARTICIPATION
Penawaran wilayah kerja dilakukan melalui proses tender Penandatangan pihak pemerintah adalah Badan Pelaksana (BP) Migas. Tidak ada daftar keanggautaan / surat
SEMUA BIAYA
DMO
PAJAK CASHFLOW KONTRAKTOR
BEE Training & Conference Organizer
PAKET INSENTIF
UNTUK MENINGKATKAN INVESTASI, PEMERINTAH TELAH MENGELUARKAN 4 PAKET INSENTIF, YAITU PADA AUGUST 1988, FEBRUARY 1989, DAN AUGUST 1992, DAN DESEMBER 1993. PAKET INSENTIF INI MEMODIFIKASI SISTEM KONTRAK BAGI HASIL DALAM URUTAN GENERASI.
GENERASI - I (1966 - 1975) COST RECOVERY PEMBAGIAN PEMERINTAH/ KONTRAKTOR SETELAH DIKURANGI COST RECOVERY KEWAJIBAN KONTRAKTOR MEMBAYAR PAJAK PENDAPATAN & DEVIDEN DIBATASI 40% MINYAK 65/35
GENERASI - III (1988 - 1990) DIBATASI 80% (FTP = 20%) MINYAK 85/15 GAS 70/30
GENERASI - IV (1990 - ) DIBATASI 65% (FTP = 35%) MINYAK 85/15 GAS 70/30
TIDAK ADA
48% (1984)
44% (1984)
GENERASI - I (1966 - 1975) KEWAJIBAN KONTRAKTOR MEMENUHI KEBUTUHAN MINYAK DI DALAM NEGERI KONTRAKTOR DAPAT MEMPEROLEH INCENTIVE US$ 0.20/BBL
TIDAK ADA
ADA (TERBATAS)
ADA
ADA
Net Split 85/15 Tax Rate 48% (UU Pajak Th. 1984)
EQUITY TO BE SPLIT
CONTRACTOR ENTITLEMENT 28,8462% CORPORATE TAX 35% 18,75% BRANCH PROFIT TAX 20% PENERIMAAN DALAM NEGERI GOVERNMENT ENTITLEMENT 71,1538%*
Merupakan : -Bagian Negara -Iuran Eksplorasi & Produksi -Retensi Pertamina -Pajak-pajak (PPN, PBB) -Bea masuk -Pajak daerahdaerah dan retribusi BAGIAN NEGARA DAN IURAN EKSPLORASI&PRODUKSI (PENERIMAAN NEGARA NON PAJAK) BAG. PUSAT 85% BAG. DAERAH 15%
Sekurang-kurangnya 25% dari PDN DANA ALOKASI UMUM (DAU) Sumber: Departemen Keuangan RI
BEE Training & Conference Organizer
Bagan Arus Perolehan Bagian Daerah Penerimaan Migas KPS-Gas Transportation Cost
Loan Payment Processing Cost
LNG/LPG SALES
GROSS REVENUE
NET BACK EQUITY TO BE SPLIT CONTRACTOR ENTITLEMENT 57,6923% CORPORATE TAX 35% 37,5% BRANCH PROFIT TAX 20%
DOMESTIC SALES
COST RECOVERY
Net Split 85/15 Tax Rate 48% (UU Pajak Th. 1984) Merupakan : -Bagian Negara -Iuran Eksplorasi & Produksi -Retensi Pertamina -Pajak-pajak (PPN, PBB) -Bea masuk -Pajak daerah dan retribusi daerah
BAGIAN NEGARA DAN IURAN EKSPLORASI&PRODUKSI (PENERIMAAN NEGARA NON PAJAK) PENERIMAAN DALAM NEGERI
Sekurang-kurangnya 25% dari PDN
HASIL USAHA BERSIH (NOI) PENDAPATAN KOTOR PERTAMINA (40%) PPh Ps 17 : 30% PPh Ps 26 (4) : 15%
*) UU No. 8 Tahun 1971
Biaya Usaha
PEMERINTAH (60%) *)
-PBB -PDRD
BAGIAN DAERAH
Gas 30% Minyak 15%
TERIMA KASIH
The End.
BEE Training & Conference Organizer