You are on page 1of 77

PROSES EKSPLORASI, PENGEMBANGAN LAPANGAN, EKSPLOITASI DAN PRODUK-PRODUK UNGGULAN MIGAS

BEE Training & Conference Organizer

Apa yang dimaksud dengan Minyak dan Gas ?

Minyak dan gas bumi adalah sumber daya alam yang terdapat di dalam perut bumi. Para ilmuwan mempercayai bahwa minyak dan gas bumi berasal dari decomposisi mahluk hidup (tumbuhan dan binatang) yang mati dan tertimbun dalam lapisan batuan sedimen beberapa juta tahun yang lalu. Karena adanya tekanan dan temperatur yang sangat tinggi dalam jangka waktu yang sangat lama maka material-material organic yang ada akan berubah menjadi minyak dan gas yang kita temukan pada saat ini.

BEE Training & Conference Organizer

Apa yang bisa kita dapatkan dari minyak dan gas ???
When oil is refined, many products can be obtained:

Energy for power Gasoline for cars Diesel fuel for trucks and trains Hi-octane fuels for planes Heating oil for houses

Many other materials also come from petroleum:

Plastics Materials for clothes (example: polyester fabrics) Chemicals for everyday use Paints

BEE Training & Conference Organizer

Bagaimana kita mengetahui di suatu tempat terdapat Minyak dan Gas Bumi ?
- Gas terproduksikan bersama-sama dengan minyak (Solution gas drive) - Minyak dan gas berdiri sendiri (black oil & gas cap) dalam satu reservoir. - Dalam satu barrel minyak terdapat beberapa SCF gas tergantung dari tipe reservoir yang terdapat dalam tanki minyak.
BEE Training & Conference Organizer

Dimana kita mendapatkan Oil and Gas?


Beberapa orang mempercayai bahwa minyak dan gas berada dalam satu kolam besar di dalam bumi.

BEE Training & Conference Organizer

Kenyataannya, sebagian besar minyak terjebak dalam pori-pori batuan diantara grains of rock atau batu pasir. Pori-pori batuan berukuran sangat kecil dan tidak

terlihat oleh mata.

BEE Training & Conference Organizer

Terus, bagaimana kita bisa mendapatkan batuan yang mengandung minyak ????

* Minyak dan gas terdapat dalam trapping (jebakan) yang terjadi secara alamiah di dalam bumi. * Trap terdiri dari dome (batuan dasar) dan fault (patahan/sesar/antiklin). Batuan impermeable (shale) berada di atas reservoir berfungsi sebagai penjebak minyak dan gas sehingga tidak berpindah (migration) ke tempat lain. * Tanpa traps, minyak dan gas akan berpindah ke permukaan atau berpindah ke batuan lain untuk akumlasinya.
BEE Training & Conference Organizer

Contoh cebakan antiklin reservoir minyak

BEE Training & Conference Organizer

Contoh cebakan antiklin reservoir gas

Gas Water Again, note the impermeable layer of rock preventing the gas from escaping.

BEE Training & Conference Organizer

Contoh cebakan antiklin reservoir minyak dengan Gas Cap

Gas Oil Water

Why do you suppose the gas is on top?

BEE Training & Conference Organizer

Bagaimana kita mendapatkan reservoir minyak dan gas ?


* Ahli geofisika mendapatkan indikasi reservoir dengan menggunakan gelombang elektromagnetik, suara dsb. Waktu kembalinya gelombang terekam dalam suatu peralatan yang dipakai. * Data diproses melalui kompoter yang dihubungkan dengan peralatan survai seismik untuk mendapatkan data rekaman batuan dalam bumi.
source t = 1 sec t = 1.2 sec t = 1.42 sec

receivers

Gas Oil

BEE Training & Conference Organizer

What do we do after we find a reservoir?

? ? ?
We Drill Into It ! ! !

BEE Training & Conference Organizer

PENGENALAN TEKNIK PEMBORAN


Setelah dilakukan eksplorasi dengan penyelidikan G & G dan menurut dugaan terdapat kandungan hidrokarbon, maka tahap selanjutnya adalah tahap pemboran. Pemboran dibagi menjadi dua jenis, yaitu : Cable Tool Drilling Sebelum orang mengetahui rotary drliing untuk membuat lubang bor ke dalam bumi, mereka biasa menggunakan bor tumbuk atau biasa disebut sebagai Cable Tool Drilling. Peralatan dalam bor tumbuk jauh lebih sederhana dibandingkan dengan rotary drilling, akibatnya kedalaman yang dicapai pada Cable Tool Drilling juga sangat terbatas. Saat ini orang tidak lagi menggunakan bor tumbuk untuk mencari minyak dan gas bumi di dalam bumi. Rotary Rig Drilling Pembroran yang dilakukan dengan cara memutar peralatan dengan mekanisme tertentu sampai kedalaman yang diinginkan. BEE Training & Conference
Organizer

BEBERAPA PERALATAN DALAM ROTARY DRILLING :


A. Power Supply System Merupakan komponen yang memberikan sumber daya untuk mendukung terlaksananya semua proses yang telah dijelaskan sebelumnya. Power system ini dapat dibagi menjadi : - Primary power source - Power transmision

B. Hoisting Equipment Hoisting sistem adalah perlengkapan utama dalam sistem dan perlengkapan pemboran. Fungsi utamanya adalah mengangkat, menahan, dan menurnkan peralatan serta pendukung peralatan rotary pada rig. Sistem ini terdiri dari dua komponen utama yaitu :

BEE Training & Conference Organizer

C. Rotary System
Rotating system berfungsi untuk memutar drillstring selama operasi pemboran, sehingga daya yang dihasilkan oleh prime mover dapat ditransmisikan sampai ke bawah permukaan. D. Circulating System Merupakan komponen utama lainnya dari peralatan pemboran. Peralatan ini berfungsi untuk memberikan service berupa penyediaan lumpur serta penyediaan sifat-sifat fisiknya selama perboran berlangsung, termasuk dengan peralatan conditioning equipment.

BEE Training & Conference Organizer

E. CONDITIONING AREA
Merupakan tempat atau peralatan untuk mengembalikan kondisi lumpur setelah mengalami berbagai beban selama operasi pemboran berlangsung. Lumpur akan ditreatment sebelum masuk ke prefaration area, yang terdiri dari : Shale shaker Desander Desilter Degaser Hydrocyclone

F. BOP (Blow Out Preventer) Peranan pendukung untuk pengontrol dan safety tekanan selama pemboran berlangsung. Peralatan ini berfungsi untuk menutup sumur bila terjadi kick atau sembur liar yang mungkin terjadi selama pemboran akibat masuknya gas/fluida formasi dan mengalir secara liar ke permukaan
BEE Training & Conference Organizer

G. The Mast (Chritmast-Tree) Setelah pemboran dinyatakan berhasil dan mendapatkan minyak atau gas, maka di kepala sumur dipasang chritmas tree yang didefinisikan sebagai rangkaian dari valve dan fitting yang digunakan untuk control produksi dan disambungkan dengan bagian atas tubing head. Pertama kali christmas tree digunakan untuk tekanan aliran rendah dan menengah dari suatu sumur, dimana rangkaian dari tees, elbows, nipples, valve yang dibeli secara terpisah dan dirangkaikan jadi satu di lokasi.

Salah satu contoh rangkaian Organizer Chritmas Tree

BEE Training & Conference

PENYELESAIAN SUMUR
Apabila sumur telah dibor dan mencapai target yang ditentukan dan dari hasil test menunjukan hal yang ekonomis untuk dikembangkan maka dilanjutkan dengan operasi penyelesaian sumur produksi.

Jika volume minyak dan gas tidak ekonomis untuk dikembangkan maka sumur akan ditutup atau diabaikan dan akan dibuka kembali jika terjadi perubahan-perubahan tertentu : harga, kebijakan dll yang menguntungkan sumur tersebut
BEE Training & Conference Organizer

LLB-8 WELL ACTUAL COMPLETION DIAGRAM

Not To Scale

SSSV CAMCO TRM 4A @ 313`

3-1/2 tubing

GLM @ 1639` w/ Dummy GLM @ 2429` w/ Dummy GLM @ 3191` w/ dummy GLM @ 3919` w/ dummy GLM @ 4588` w/ dummy GLM @ 5228` w/ dummy GLM @ 5868` w/ dummy GLM @ 6447` w/o dummy TOC in casing @ +/- 4685 MD

TOL @ 1854 9-5/8 Shoe @ 2084

Proposed to Perf. LL-40 : 5232 5246 MD TOC in tubing @ 5959 MD 7 x 4 x 3.25 Camco HSB Packer @ 6550` 2.813 Otis X Nipple @ 6620` Plug Installed prior to cement job

7 Shoe @ 6841

2.813 Otis X Nipple @ 8007` 3-1/2 Monobore LL-62B : 8113 - 8150 (wet abandoned) Float Collar @ 8284` Float Shoe @ 8345` EOT @ 8347`

Figured by Ricky M. Checked by Malik I. LIMA Asset Team November 1999

ARCO Indonesia Organizer

BEE Training & Conference

SAFE A RN C IN DO EO SIA

Well Log Analysis


Sebuah alat log merekam sifat fisik dari formasi-formasi yang ditembus dalam lubang bor atau bisa disebut sebagai karakteristik geometrik dari lubang sumur sebagai fungsi kedalaman. Wireline logging biasanya dilakukan dengan memasukkan alat ke dalam lubang sumur bor yang umumnya dilakukan setelah drillstring diangkat.

Openhole logging mengukur sifat formasi dengan menggunakan listrik,


nuklir, radioaktif, dan akustik. Wireline service biasanya termasuk pangambilan sampel berupa serpihan dari formasi maupun fluida yang terkandung dan juga pengukuran tekanan

Preston Well
-Gamma Ray Logs

Kanawha Well
-Gamma Ray Logs -Density Porosity Logs

-Density Porosity Logs


-Neutron Porosity Logs -Induction Logs

-Neutron Porosity Logs -Temperature Log


-Sonic Gas Detector -Bulk Density Log
BEE Training & Conference Organizer

BEE Training & Conference Organizer

Shale Formation

BEE Training & Conference Organizer

DENSITY LOG
0 6 6 GR API CALIX IN CALIY IN 200 16 16 2 RHOB G/C3 -0.25 DRHO G/C3 3 0.25

4100

Gamma ray

Density

Density correction
4200

Caliper
BEE Training & Conference Organizer

Mud cake (mc + hmc) Formation (b)

Long spacing detector


Short spacing detector Source

BEE Training & Conference Organizer

POROSITY FROM NEUTRON LOG


001) BONANZA 1 GRC 0 150 SPC -160 MV 40 ACAL 6 16 10700 0.2 0.2 0.2 ILDC SNC MLLCF 200 200 200 RHOC DT 1.95 2.95 150 us/f 50 CNLLC 0.45 -0.15

CNLLC 0.45 -0.15

10800

10900

Neutron Log

BEE Training & Conference Organizer

ACOUSTIC (SONIC) LOG


0 GR API CALIX IN DT 200 140 30 USFT SPHI % 40 10 6 16

4100 Sonic travel time Gamma Ray Sonic porosity

4200

Caliper
BEE Training & Conference Organizer

Schematic Reservoir Layering Profile in a Carbonate Reservoir


Baffles/barriers
SA -97A

Flow unit
SA -356 SA -71 SA -344
3150 3100 3100 3100 3200 3200 3150 3200 3150
3150

SA -251
3150

SA -371

SA -348

SA -346

SA -37

3200

3250

3150

3300

3250

3200 3250

3250 3300

3250

3200 3200

3250

3250

3300 3350

3300

3250 3250

3300

3350

3350

BEE Training & Conference Organizer

From Bastian and others

PENGUJIAN SUMUR

Tujuan utama dari suatu pengujian sumur hydrocarbon atau yang telah dikenal luas dengan sebutan Well Testing, adalah untuk menentukan kemampuan suatu lapisan atau formasi untuk berproduksi. Apabila pengujian ini dirancang secara baik dan memadai, kemudian hasilnya dianalisa secara tepat, banyak sekali informasi-informasi yang sangat berharga akan didapatkan, seperti : 1. permeabilitas efektif fluida 2. kerusakan atau perbaikan formasi di sekeliling lubang bor yang diuji 3. tekanan reservoir 4. batas suatu reservoir, 5. bentuk radius pengurasan dan juga keheterogenan suatu lapisan dsb.
BEE Training & Conference Organizer

KEGIATAN PENGUSAHAAN MIGAS


Pengusahaan migas merupakan suatu rangkaian aktivitas siklus-reservoir migas yang harus diupayakan kontinuitasnya agar keberadaan migas dapat dipertahankan. Hal ini disebabkan oleh karena migas termasuk sumber daya alam tak terbarukan (non renewable), sehingga untuk mempertahankan kelangsungan dapat dipertahankan harus diketemukan cadangan terambil baru (recoverable reserve) untuk setiap barrel minyak yang diproduksikan.

BEE Training & Conference Organizer

Siklus Pengembangan Reservoir/Lapangan Migas :


Siklus-hidup reservoir migas dapat diurutkan sebagai berikut :
- Aktivitas Eksplorasi - Apraisal (Eksplorasi Berorientasi - Pengembangan Lapangan) - Pengembangan - Produksi - Produksi Lanjut (Berorientasi Pengembangan) - Penutupan

BEE Training & Conference Organizer

Basin
Play Prospect
Exploration Discovery Delineation

Abandonmen t Reservoir Management

Development

Tertiary Primary Secondary

Diagram Siklus-hidup reservoir migas


BEE Training & Conference Organizer

TAHAP KEGIATAN EKSPLORASI MIGAS

BEE Training & Conference Organizer

KEGIATAN EKSPLORASI MIGAS


Eksplorasi merupakan kegiatan menemukan cebakan gas baru (undiscovered Petroleum Accumulation) melalui upaya pengumpulan data dan informasi geologi dan geofisika, geokimia, paleontologi, topografi, survai lapangan, pengembangan sumur eksplorasi dan appraisal serta arktifitas terkaitnya.

Sumur eksplorasi didefinisikan sebagai sumur yang di bor di daerah baru (unproven area) atau di daerah produksi dengan tujuan untuk menemukan reservoir baru.
Sumur Apraissal adalah sumur eksplorasi setelah penemuan (discovery) dengan tujuan untuk mengembangkan reservoir migas secara lateral agar dapat menentukan karakteristik dan perkiraan cadangan
BEE Training & Conference Organizer

GEOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI


Apa guna mengetahui geologi minyak & gas bumi?
Kegunaannya adalah untuk : - Memperkirakan interval kedalaman di mana minyak dan gas bumi berada - Memperkirakan bentuk reservoir - Memperkirakan besarnya cadangan awal (IOIP) - Memahami mekanisme produksi minyak & gas bumi - Menjadi dasar rancangan eksploitasi minyak & gas bumi

SURVAI GEOLOGI
Bagaimana data geologi diperoleh?
Survai Geologi Permukaan Dilakukan dengan mempelajari singkapan-singkapan dan melakukan korelasi Survai Geologi Bawah Tanah Dilakukan dengan Seismik (2 atau 3 dimensi), atau lebih rinci dengan metoda Gravitasi. Pemboran wild-cat Data logging, analisa cutting dan core
BEE Training & Conference Organizer

CADANGAN MINYAK DAN GAS BUMI


APA BEDA SUMBERDAYA DAN CADANGAN MIGAS?

SUMBERDAYA ASPEK TEKNIS : SESUATU YANG MEMPUNYAI MANFAAT PADA SAAT DIKETEMUKAN. ASPEK EKONOMI : SESUATU YANG DISAMPING MEMPUNYAI MANFAAT, JUGA MEMPUNYAI NILAI EKONOMI DALAM PENGEMBANGANNYA CADANGAN : JUMLAH AKUMULASI DARI SUMBERDAYA

BEE Training & Conference Organizer

KLASIFIKASI CADANGAN
CADANGAN

CADANGAN SUDAH TERIDENTIFIKASI

CADANGAN BELUM TERIDENTIFIKASI

CADANGAN POSSIBLE

CADANGAN PROBABLE

CADANGAN TERBUKTI

CADANGAN AWAL DI TEMPAT

CADANGAN YANG DAPAT DIAMBIL

BEE Training & Conference Organizer

PENGEMBANGAN LAPANGAN
Bagaimana mengalirkan hidrokarbon dari dalam bumi ke permukaan ? Apabila jumlah hidrokarbon yang ada cukup menguntungkan untuk diambil maka dilakukan pengembangan lapangan, yang meliputi: Menambah sumur untuk meningkatkan produksi. Ada dua macam sumur: sumur deleniasi (untuk mencari batas reservoir), dan sumur in-fill (untuk meningkatkan produksi). membangun fasilitas produksi

BEE Training & Conference Organizer

TAHAP KEGIATAN PENGEMBANGAN LAPANGAN MIGAS

BEE Training & Conference Organizer

KEGIATAN PENGEMBANGAN LAPANGAN MIGAS


Kegiatan pengembangan adalah : 1. Seluruh kegiatan untuk mempersiapkan prasarana dan sarana, baik di dalam maupun di luar area pengembangan dan atau wilayah kerja 2. Kegiatannya mencakup lokasi di bawah permukaan maupun di atas permukaan, 3. Peralatan penunjang pemroduksian akumulasi migas sampai ke titik-serah (Delivery Point) sesuai persetujuan rencana pengembangan lapangan. 4. Pra-sarana dan sarana tersebut, selain harus memenuhi persyaratan dan ketentuan industri migas modern, juga harus bersifat paling efisien, ekonomis dan praktis sesuai kebutuhan.
BEE Training & Conference Organizer

Sumur pengembangan atau sumur produksi adalah sumur-sumur yang dibor sesuai dengan Rencana Pengembangan atau Rencana Kerja Produksi. Termasuk ke dalamnya sumur-sumur pendalaman (deepening), tambahan sumur (infill), penunjang (injeksi, disposal) dan penyempumaan (completing) yang ditujukan untuk mernenuhi kaidah good engineering practices atau good oil field practices.
Dalam industri migas modern, kegiatan pengembangan merupakan kegiatan independen terpisah sendiri, baik dari kegiatan eksplorasi maupun produksi, namun dalam melaksanakan fungsinya, kegiatan pengembangan mengintegrasikan kedua kegiatan eksplorasi dan produksi. Di Indonesia, kegiatan pengembangan umumnya merupakan organisasi permanen dalam naungan eksplorasi atau produksi, sedangkan di luar Indonesia umumnya menempatkannya sebagai organisasi proyek (bukan merupakan organisasi permanen). Organisasi proyek dibentuk pada saat diperlukan dan dibubarkan pada saat pengalihan (hand-overj kepada kegiatan produksi.
BEE Training & Conference Organizer

Pedoman persetujuan kegiatan pengembangan mengacu pada konsep perencanaan dan pengembangan lapangan secara rasional.
Pengembangan lapangan dengan tujuan memproduksikan dan menguras cadangan hidrokarbon se-optimal mungkin harus mengacu pada model geologi, aliran-fluida dan keekonomian berdasar tiga (3) optimalisasi, yaitu: (1) pemboran struktur lapangan, (2) operasi dan pola-alir ke arah sumur produksi, (3) tenaga reservoir alami internal dan ekstemal.

BEE Training & Conference Organizer

Konsep pengembangan secara rasional mempertimbangkan upaya-upaya optimalisasi dan penerapan kaidah "good engineering practice" atau cara memproduksi dengan baik. Pedoman persetujuan pengembangan lapangan berdasarkan konsep pengembangan secara rasional adalah sebagai berikut :
A. Me-minimalkan Interaksi Antar Sumur Produksi Interaksi antar sumur produksi minimal bila laju pengurasan sumur sebanding dengan kemampuan alirnya (kapasitas reservoir; Kh). Area pengurasan sumur tidak berubah bila penyerapan seimbang dan produksi tidak optimal bila batas pengurasan bergeser atau tejadi perubahan pola alir. B. Me-maksimalkan Perolehan Perolehan (recovery) optimal bila terdapat keserasian antara laju pengurasan (withdrawa/voidage rate) dengan laju pengisian kembali (encroachment, influx rate). Serasi-seimbang tercapai bila: - akumulasi nol (steady state, Innux= Withdrawal) atau - akumulasi berubah beraturan (beda akumulasi konstan, Innuxwithdrawal sebanding).
BEE Training & Conference Organizer

Heterogenitas reservoir menyebabkan terperangkapnya hidrokarbon di daerah berpermeabilitas rendah. Saturasi migas tersisa (residual HC saturation) makin tinggi dengan makin heterogennya reservoir.

Reservoir berkualitas rendah memerlukan titik serap lebih banyak agar pengurasan serasi. Tekanan reservoir alami berperan penting dalam optimalisasi perolehan yang dapat dipertahankan melalui injeksi tenaga buatan (artificial). Keekonomian menyebabkan pergeseran pola-pikir dari memaksimalkan perolehan (maximizing of oil recovery) menjadi memaksimalkan pendapatan (skenario keekonomian terbaik) dan pengembangan secara rasional mengacu pada optimalisasi perolehan.

BEE Training & Conference Organizer

C. Me-minimalkan Biaya Produksi


Setiap pengembangan lapangan memerlukan investasi dan biaya operasi yang dinyatakan sebagai biaya produksi (biaya per barel minyak atau per cu-ft gas). Konsep pengembangan secara rasional menganut azas biaya produksi optimum yang dapat berbeda dari satu ke lain lokasi tergantung tingkat kesulitannya. Rendah-tingginya biaya produksl tidak dapat secara langsung digunakan menilai efisien atau tidaknya kinerja. Tingkat kesulitan industn' migas ditentukan oleh dukungan infrastruktur. Selain faktor teknis, pengembangan secara rasional dipengaruhi oleh faktor non- teknis ekstemal, seperti peraturan daerah, tingkat kebutuhan dan lingkungan.

BEE Training & Conference Organizer

Pengembangan secara rasional harus selalu memperhatikan 4 syarat, yaitu:


1. Kondisi geologi-reservoir local knowledges merupakan faktor utama suatu rencana pengembangan untuk mencapai pengembangan yang optimal. 2. Kondisi hidrodinamik upaya mengefektif-efisienkan energi alami dalam proses pengangkatan (lifting) dan produksi merupakan kund kebemasilan dalam menekan biaya produksi. Konservasi energi alami akan mengoptimumkan kondisi operasi. 3. Alternatif skenario pengembangan alternatif skenario pengembangan memberikan gambaran tingkat keefektifan proyek dan keekonomiannya, serta sekaligus antisipasi dampak dan pengaruh positif yang ditimbulkannya. 4. Pemilihan penentuan rencana pengembangan yang paling rasional, melakukan pemilihan atas altematif skenario pengembangan yang tingkat keefektifan dan keekonomian paling balk dan dampak negatif paling kecil. Konsep pengembanyan merupakan tahap-awal dan pemilihan teknologi merupakan tahap-tengah dari pengembangan lapangan, sedangkan desain keteknikan dan konstrtksi merupakan tahaplanjut dari pengembangan lapangan.
BEE Training & Conference Organizer

TAHAP KEGIATAN PRODUKSI MIGAS

BEE Training & Conference Organizer

KEGIATAN PRODUKSI MIGAS


Kegiatan produksi adalah seluruh kegiatan untuk : 1. 2. Memproduksikan akumulasi migas dari area pengembangan sejak dinyatakan berproduksi Termasuk pengoperasian dan perawatan seluruh fasilitas terkait.

3.

Pernyataan berproduksi atau produksi perdana ditandai oleh pengalihan status kegiatan (hand-over) dari kegiatan pengembangan (dengan status proyek) menjadi kegiatan produksl. Produksi percobaan atau commissioning tetap berada dalam status proyek pengembangan.

4.

BEE Training & Conference Organizer

5. Memproduksikan migas dari reservoir hingga titik-serah (delivery point) di kilang untuk diproses atau di terminal untuk dikapalkan. 6. Operasi Produksi termasuk konstruksi, operasi dan perawatan (OEM, operation end maintenance), 7. Plugging dan abandonment sumur, 8. Keselamatan, 9. Lindung-lingkungan, 10. Transportasi, 11. Penyimpanan, 12. Penjualan migas di titik-serah,

13. Reklamasi lokasi dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya.

BEE Training & Conference Organizer

Operasi produksi tidak mengenal tahapan yang dibedakan atas Produksi alami (natural depletion) dan produksi-lanjut (Improved Oil Recovery, IOR, dan Enhanced Oil Recovery, EOR). Para pelaku kegiatan operasional lapangan lebih memfokuskan perhatiannya pada optimalisasi kinerja reservoir/sumur dan/atau kinerja fasilitas produksi/penunjang dan/atau meminimasi dampak negatif yang ditimbulkannya. Produksi lanjut hanya dapat dilaksanakan setelah tahap pengembangan lanjut terselesaikan dan teruji (trial-run dan commissioning).

Tergantung pada signifikansi dalam artian kontribusi produksi-lanjut terhadap produksi-alami atau tahap I produksi sebelumnya, pengembangan-lanjut dapat merupakan bagian dari kegiatan, produksi atau sebagai kegiatan pengembangan-lanjut

Penutupan dan restorasi lingkungan (abandonment and site-restoration)

merupakan bagian-akhir dari kegiatan produksi. Meskipun ketentuan telah disisipkan dalam kontrak KBH di tahun 1994, namun tidak diberlakukan terhadap kontrak-kontrak KBH yang telah ditandatangani sebelum 1994, termasuk kontrak-kontrak yang diperpanjang masa berlakunya.
BEE Training & Conference Organizer

Pedoman Persetujuan Kegiatan Produksi


Persetujuan kegiatan produksi terbagi atas:
(1) persetujuan kegiatan produksi rutin atau operasi dan perawatan (OEM, Operation and Maintenance), dan (2) Persetujuan kegiatan produksi non rutin Setiap usulan kegiatan harus dapat memberikan nilai-tambah (positive-gain) secara sistem total. Persetujuan kegiatan produksi, baik operasi produksi rutin maupun operasi produksi non rutin, harus selalu dilengkapi dengan analisis keekonomian (costs and benefits). Setiap usulan kegiatan produksi migas ditujukan untuk mengoptimasi produksi migas dan dapat dibedakan atas lima (5) kegiatan utama, yaitu: - Upaya meningkatkan produksi migas hari'an (Bopd, msdd), - Upaya meningkatkan kinerja reservoir, - Upaya meningkalkan kinerja berbagai peralatan sumur bawah permukaan, - Upaya meningkatkan kinerja berbagai fasilitas produksi dari peralatan penunjang atas-permukaan lainnya, - Upaya meminimalisasi dampak negatif dalam kaitannya dengan lingkungan
BEE Training & Conference Organizer

REGULASI

INDUSTRI MIGAS

BEE Training & Conference Organizer

SEJARAH INDUSTRI MINYAK


PELAKU-PELAKU

RAKSASA MINYAK DUNIA PERKEMBANGAN INDUSTRI MINYAK DUNIA PERKEMBANGAN INDUSTRI MINYAK INDONESIA

BEE Training & Conference Organizer

RAKSASA MINYAK DUNIA THE 7-SISTERS


EXXON MOBIL OIL SOCAL (Standard Oil of California) TEXACO GULF

ROYAL DUTCH SHELL


BP (British Petroleum)
BEE Training & Conference Organizer

RAKSASA MINYAK AMERIKA

EXXON

MOBIL OIL
SOCAL STANDARD Oil of INDIANA TEXACO GULF

SHELL
ARCO
BEE Training & Conference Organizer

OPEC
NEGARA 1. SAUDI ARABIA 2. IRAN 3. KUWAIT 4. IRAK 5. ABU DABHI 6. QATAR 7. VENEZUELA 8. LIBIA 9. NIGERIA 10. ALGERIA 11. INDONESIA TAHUN BERGABUNG 1962 1962 1965 1975 1978 1980 1980 1981 1983 1988 1985
BEE Training & Conference Organizer

SEJARAH INDUSTRI MINYAK AMERIKA

TAHUN 1800-AN DIKENAL SENECA OIL TAHUN 1859 DI PENSYLVANIA SUMUR DRAKE MENYEMBURKAN MINYAK ROCKEFELLER MENGUASAI INDUSTRI MINYAK MELALUI PENGILANGAN STANDARD OIL COMPANY, PERUSAHAAN MILIK ROCKEFELLER, TERBESAR DI MASANYA

BEE Training & Conference Organizer

PERKEMBANGAN INDUSTRI MINYAK DUNIA


MINYAK TIMUR TENGAH PERTAMA KALI DITEMUKAN OLEH C.S.GULBENKIAN DI TURKI 1901, W.DARCY MENDAPATKAN KONSESI DI IRAN DAN MENDIRIKAN ANGLO-PERSIAN COMPANY, YANG KEMUDIAN MENJADI BRITISH PETROLEUM 1928, PERUSAHAAN-PERUSAHAAN AMERIKA MASUK KE TIMUR TENGAH 1936, SOCAL DAN TEXACO MENDIRIKAN CALTEX

BEE Training & Conference Organizer

PERKEMBANGAN INDUSTRI MINYAK INDONESIA

Abad 8 rakyat Aceh berperang melawan Portugal dengan bola api minyak. 1881, Jan Reenink membor di 4 lokasi di lereng G.Ceremai, Cibodas, Jawa Barat, tetapi tidak mendapat hasil. 1883, A.J.Zijlker, pimpinan perkebunan tembakau di Langkat, Sumatera Utara, setelah mendapat konsesi dari Sultan Langkat, membor dan mendapatkan minyak melalui sumur Telaga Tunggal No.1 Andrian Stoop, bekas karyawan Zijlker, berhasil menemukan minyak di Kruka, Jawa Timur pada tahun 1887, dan di Ledok, Cepu, Jawa Tengah, pada tahun 1901 Pada waktu berbarengan ditemukan minyak di Desa Minyak Hitam, Muara Enim, dan di Riam Kiwa, dekat Sanga-Sanga (Kalimantan Timur.

BEE Training & Conference Organizer

CADANGAN MINYAK INDONESIA

ENERGI MINYAK BUMI GAS BUMI BATUBARA TENAGA AIR PANAS BUMI JUMLAH

JUTA BOE 288,9 124,0 27,9 20,8 2,1 463,6


BEE Training & Conference Organizer

(%) 62,3 26,7 6,0 4,5 0,5 100,0

PENGUSAHAAN PENAMBANGAN MIGAS


SIFAT USAHA PENAMBANGAN MIGAS
A.

Konsesioner Pemegang konsesi menjalankan sendiri hak pertambangan migas dan menguasai hasil produksinya berdasarkan konsesi (ijin) yang diperolehnya.
Kontraktual Perusahaan menjadi kontraktor pemerintah yang menjalankan usaha penambangan migas dibawah kontrol pemerintah. Hak kepemilikan atas produksi tetap ditangan pemerintah.

B.

BEE Training & Conference Organizer

BENTUK PENGUSAHAAN MIGAS: Yang bersifat konsesional:


1.

Konsesi (Concession)

Yang bersifat antara konsesional dan kontraktual:


2.

Kontrak Karya (Contract of Work) Kontrak Bagi Hasil (Production Sharing Contract) Kontrak Jasa Risiko (Risk Service Contract) Kontrak Jasa (Service Contract) Usaha Patungan (Joint Venture)

Dan yang bersifat kontraktual:


3. 4. 5. 6.

BEE Training & Conference PENGUSAHAAN PENAMBANGAN MIGAS - 02 Organizer

KETENTUAN DALAM PERJANJIAN


1. 2. 3.

4.
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

Masa Berlaku Perjanjian Relinquishment Employment and Training Nationals Preferensi penggunaan barang dan jasa produk lokal Pemasaran migas Domestic Market Obligation Kewajiban Pengilangan Investasi Minimum Rencana Kerja Bonus Tunai Jaminan Pelaksanaan Pajak Penyediaan Informasi Perlindungan Lingkungan Abandonment, Pemindahan dan Reklamasi
BEE Training & Conference PENGUSAHAAN PENAMBANGAN MIGAS - 03 Organizer

DASAR HUKUM PENGUSAHAAN MIGAS


UUD 1945 PASAL 33, AYAT 2 DAN 3, YANG BERBUNYI :
2

TJABANG-TJABANG PRODUKSI JANG PENTING BAGI NEGARA DAN MENGUASAI HADJAT HIDUP ORANG BANYAK DIKUASAI OLEH NEGARA; BUMI DAN AIR DAN KEKAJAAN ALAM JANG TERKANDUNG DI DALAMNYA DIKUASAI OLEH NEGARA DAN DIPERGUNAKAN UNTUK SEBESAR-BESARNJA KEMAKMURAN RAKJAT.

MIGAS ADALAH CABANG PRODUKSI PENTING DAN MENGUASAI HIDUP ORANG BANYAK. JADI MIGAS DIKUASAI OLEH NEGARA.
BEE Training & Conference Organizer

DASAR HUKUM PENGUSAHAAN MIGAS


APA ARTI MENGUASAI? SALAH SATU INTERPRETASI ADALAH BAHWA PEMERINTAH ATAS NAMA NEGARA MENGUASAI SEMUA HAK YANG TERKANDUNG DALAM SUMBERDAYA MIGAS, YAITU HAK MILIK (PROPERTY RIGHT MINERAL RIGHT), HAK MEMPERGUNAKAN (MINING RIGHT), DAN HAK MENJUAL (ECONOMIC RIGHT).

BEE Training & Conference Organizer

DASAR HUKUM PENGUSAHAAN MIGAS


PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NO.44 TAHUN 1960 TENTANG PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI.
UNDANG-UNDANG NO.8 TAHUN 1971 TENTANG PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI NEGARA. KEPUTUSAN PRESIDEN NO.22 TAHUN 1981 TENTANG PEMBERIAN KUASA PENGUSAHAAN EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI SUMBERDAYA PANAS BUMI UNTUK PEMBANGKITAN ENERGI/LISTRIK KEPADA PERTAMINA. KEPUTUSAN PRESIDEN NO.11 TAHUN 1990 TENTANG POKOKPOKOK ORGANISASI PERTAMINA. KEBERADAAN BPPKA.
BEE Training & Conference Organizer

PERBEDAAN UNDANG-UNDANG MIGAS LAMA DAN BARU

MASALAH
HAK PENAMBANGAN KONTRAK DI HULU

UU NO.8,TH.1970
DI TANGAN PERTAMINA PERJANJIAN ANTARA PERTAMINA DAN KONTRAKTOR. MENTERI MENYETUJUI ATAS NAMA PRESIDEN RI. BENTUK KONTRAK PRODUCTION SHARING. MONOPOLI PERTAMINA

UU NO.22,TH.2001
DI TANGAN PEMERINTAH PERJANJIAN ANTARA PEMERINTAH (BADAN PELAKSANA) DAN KONTRAKTOR. MENTERI MENYETUJUI ATAS NAMA PRESIDEN RI. BENTUK KONTRAK KERJA SAMA ATAU BENTUK KONTRAK LAIN YANG MENGUNTUNGKAN PEMERINTAH BUMN, BUMD, KOPERASI, USAHA KECIL, PERUSAHAAN SWASTA. DIATUS DAN DIAWASI OLEHBADAN PENGATUR

KONTRAK DI HILIR

BEE Training & Conference Organizer

PERBEDAAN UNDANG-UNDANG MIGAS LAMA DAN BARU

MASALAH
PENGELOLA OPERASI KONTRAKTOR POSISI PERTAMINA

UU NO.8,TH.1970
DIREKTORAT MPS (MANAGEMENT OF PRODUCTION SHARING CONTRACTORS) DIBENTUK ATAS DASAR UU NO.8 TAHUN 1971 DISATUKAN SEMUA PAJAK (PAJAK PERUSAHAAN, PAJAK BUNGA, DIVIDEND. PAJAK LAIN DIBAYAR OLEH PEMERINTAH.

UU NO.22,TH.2001
BADAN PELAKSANA BHMN (BADAN HUKUM MILIK NEGARA)

SEJAJAR DENGAN PERUSAHAAN MINYAK LAIN, DAN MENJADI PERSERO (PERSEROAN TERBATAS) DISAMPING PAJAK, JUGA DIKENAI PAJAK IMPOR, PAJAK-PAJAK LAIN, PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI.

PEMBAYARAN PAJAK

BEE Training & Conference Organizer

PROSEDUR TENDER UNTUK MEMPEROLEH KONTRAK BAGI HASIL


ANNOUNCEMENT
PETROLEUM WORKING AREA OFFERED FOR TERDER PETROLEUM WORKING AREA READY FOR TENDER DOCUMENT FEE DATA PACKAGE

BID INVITATION

BID INFORMATION

CLARIFICATION FORUM
DATA & INFORMATION BID PARTICIPATION

BID EVALUATION BID WINNER DETERMINATION CONTRACT SIGNING


BEE Training & Conference Organizer

KEBIJAKSANAAN DALAM PEMBERIAN WILAYAH KERJA


Penawaran wilayah kerja dilakukan melalui proses tender Penandatangan pihak pemerintah adalah Badan Pelaksana (BP) Migas. Tidak ada daftar keanggautaan / surat

Tidak ada negosiasi


Firm commitment berdasarkan kegiatan

BEE Training & Conference Organizer

DIAGRAM KONTRAK BAGI HASIL


REVENUE COST RECOVERY EQUITY TO BE SPLIT BAGIAN KONTRAKTOR BAGIAN PEMERINTAH FTP

SEMUA BIAYA

DMO
PAJAK CASHFLOW KONTRAKTOR
BEE Training & Conference Organizer

RETENSI PERTAMINA PAJAK CASH-IN PEMERINTAH

PAKET INSENTIF

UNTUK MENINGKATKAN INVESTASI, PEMERINTAH TELAH MENGELUARKAN 4 PAKET INSENTIF, YAITU PADA AUGUST 1988, FEBRUARY 1989, DAN AUGUST 1992, DAN DESEMBER 1993. PAKET INSENTIF INI MEMODIFIKASI SISTEM KONTRAK BAGI HASIL DALAM URUTAN GENERASI.

BEE Training & Conference Organizer

PERKEMBANGAN PERATURAN KONTRAK BAGI HASIL

GENERASI - I (1966 - 1975) COST RECOVERY PEMBAGIAN PEMERINTAH/ KONTRAKTOR SETELAH DIKURANGI COST RECOVERY KEWAJIBAN KONTRAKTOR MEMBAYAR PAJAK PENDAPATAN & DEVIDEN DIBATASI 40% MINYAK 65/35

GENERASI - II (1976 - 1988) TIDAK DIBATASI MINYAK 85/15 GAS 70/30

GENERASI - III (1988 - 1990) DIBATASI 80% (FTP = 20%) MINYAK 85/15 GAS 70/30

GENERASI - IV (1990 - ) DIBATASI 65% (FTP = 35%) MINYAK 85/15 GAS 70/30

TIDAK ADA

56% / 48% (1984)

48% (1984)

44% (1984)

BEE Training & Conference Organizer

PERKEMBANGAN PERATURAN KONTRAK BAGI HASIL

GENERASI - I (1966 - 1975) KEWAJIBAN KONTRAKTOR MEMENUHI KEBUTUHAN MINYAK DI DALAM NEGERI KONTRAKTOR DAPAT MEMPEROLEH INCENTIVE US$ 0.20/BBL

GENERASI - II (1976 - 1988) US$ 0.20/BBL

GENERASI - III (1988 - 1990) 10% HARGA PASAR

GENERASI - IV (1990 - ) 10% HARGA PASAR

TIDAK ADA

ADA (TERBATAS)

ADA

ADA

BEE Training & Conference Organizer

Bagan Arus Perolehan Bagian Daerah Penerimaan Migas KPS-Minyak


GROSS REVENUE COST RECOVERY

Net Split 85/15 Tax Rate 48% (UU Pajak Th. 1984)

EQUITY TO BE SPLIT
CONTRACTOR ENTITLEMENT 28,8462% CORPORATE TAX 35% 18,75% BRANCH PROFIT TAX 20% PENERIMAAN DALAM NEGERI GOVERNMENT ENTITLEMENT 71,1538%*

Merupakan : -Bagian Negara -Iuran Eksplorasi & Produksi -Retensi Pertamina -Pajak-pajak (PPN, PBB) -Bea masuk -Pajak daerahdaerah dan retribusi BAGIAN NEGARA DAN IURAN EKSPLORASI&PRODUKSI (PENERIMAAN NEGARA NON PAJAK) BAG. PUSAT 85% BAG. DAERAH 15%

NET CONTRACTOR SHARE 15%

Sekurang-kurangnya 25% dari PDN DANA ALOKASI UMUM (DAU) Sumber: Departemen Keuangan RI
BEE Training & Conference Organizer

Bagan Arus Perolehan Bagian Daerah Penerimaan Migas KPS-Gas Transportation Cost
Loan Payment Processing Cost

LNG/LPG SALES

GROSS REVENUE

NET BACK EQUITY TO BE SPLIT CONTRACTOR ENTITLEMENT 57,6923% CORPORATE TAX 35% 37,5% BRANCH PROFIT TAX 20%

DOMESTIC SALES
COST RECOVERY

Net Split 85/15 Tax Rate 48% (UU Pajak Th. 1984) Merupakan : -Bagian Negara -Iuran Eksplorasi & Produksi -Retensi Pertamina -Pajak-pajak (PPN, PBB) -Bea masuk -Pajak daerah dan retribusi daerah

GOVERNMENT ENTITLEMENT 42,3077%*

BAGIAN NEGARA DAN IURAN EKSPLORASI&PRODUKSI (PENERIMAAN NEGARA NON PAJAK) PENERIMAAN DALAM NEGERI
Sekurang-kurangnya 25% dari PDN

NET CONTRACTOR SHARE 15%

BAG. PUSAT 70%

BAG. DAERAH 30%

Sumber: Departemen Keuangan RI

BEE Training & Conference Organizer

DANA ALOKASI UMUM (DAU)

Bagan Arus Perolehan Bagian Daerah Penerimaan Migas Pertamina


HILIR -Unit Usaha Pengolahan -Unit Usaha PN -Unit Usaha Perkapalan BIDANG USAHA PERTAMINA HULU - EP Migas

HASIL USAHA BERSIH (NOI) PENDAPATAN KOTOR PERTAMINA (40%) PPh Ps 17 : 30% PPh Ps 26 (4) : 15%
*) UU No. 8 Tahun 1971

Biaya Usaha

PEMERINTAH (60%) *)

-PBB -PDRD
BAGIAN DAERAH
Gas 30% Minyak 15%

PENERIMAAN NEGARA DARI MIGAS

Sumber: Departemen Keuangan RI

PENERIMAAN PEMERINTAH SETELAH KOMP. PAJAK

BEE Training & Conference Organizer

TERIMA KASIH

The End.
BEE Training & Conference Organizer

You might also like