Professional Documents
Culture Documents
Biolistrik
Pendahuluan: Pada dasarnya di seluruh sel dalam tubuh terdapat potensial listrik yang melintasi membran. Pada beberapa sel: Sel saraf dan otot bersifat dapat dirangsang, Mampu membangkitkan sendiri impuls elektrokimia pada membrannya.
Pompa Na+ - K+
Transport aktif Na+ - K+ merupakan pompa elektrogenik karena lebih banyak ion positif dipompa keluar dari pada ke dalam (3 ion Na+ dipompa keluar dan 2 ino K+ ke dalam)
3. Tahap Repolarisasi Dalam waktu beberapa puluh ribu milidetik setelah membran sangat permeabel terhadap Na+, saluran natrium tertutup, saluran K+ terbuka lebih dari normal. Terjadi difusi ion kalium yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk potensial membran istirahat negatif normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi.
C a A B c E
Otot Rangka
Otot rangka dibentuk oleh sejumlah serat yang berdiameter 10 80 mikrometer, masing masing serat terbuat dari rangkaian subunit yang lebih kecil
Jaringan otot
Sel-sel otot seperti juga Neuron, merupakan jaringan peka rangsang. Dapat dirangsang secara kimiawi, listrik dan mekanik untuk membangkitkan potensial aksi. Otot secara umum dibagi atas 3 jenis: otot rangka, Otot jantung dan otot polos. Kira-kira 40 % dari seluruh tubuh terdiri otot rangka dan mungkin 10 % lainnya adalah otot polos dan otot jantung.
Morfologi
Organisasi
Otot rangka tersusun dari seat-serat otot yang merupakanbalok penyusun(building blocks). Hampir seluruh otot rangka berawal dan berakhir di tendo, dan tersusun sejajar diantara ujung ujung tendo, sehingga daya kontraksinya setiap unit saling memperkuat. Mekanisme kontraksi tergantung dari protein: Protein Miosin, Aktin dan Tropomiosin dan Troponin.
Sarkolema
Sarkolema: Membran sel serat otot disebut juga membran plasma Miofibril: filamen aktin dan miosin
Setiap serat otot mengandung beberapa ratus s/d ribu miofibril pada potongan melintang berupa bulatan-2 kecil. Setiap miofibril: - memiliki sekitar 1500 filamen miosin (filamen tebal & - 3000 filamen aktin (filamen tipis)
Filamen tebal dalam diagram: adalah filamen miosin (G) Filamen tipis dalam diagram: adalah filamen aktin (F) Pita I pita terang yang hanya mengandung filamen aktin Pita A pita gelap mengandung filamen miosin dan juga filamen aktin tempat mereka bertumpang tindih. Tonjolan tonjolan kecil pada filamen miosin ini merupa kan jembatan penyeberangan. Lempeng Z tempat melekatnya filamen aktin, merupakan protien filamentosa berjalan menyilang melewati miofibril Melekatkan miofibil satu dengan yang lainnya.
Sarkoplasma
Sarkoplasma: Miofibril-miofibril terpendam dalam serat otot didalam suatu metriks disebut sarkoplasma, yang terdiri dari unsur intraselluler.
Cairan Sarkoplasma mengandung: K, Mg, Fosfat, Enzim protein, Retikulum sarkoplasma. Didalam sarkoplasma banyak terdapat retikulum endoplasma, yang didalam otot disebut retikulum sarkoplasmik. Retikulum ini mempunyai susunan khusus penting untuk pengaturan kontraksi.
Aktivitas ATPase meng hidrolisis ATP jadi ADP & Pi terikat miosin
Kepala miosin bergerak Memukul aktin dengan Ikatan lemah. Crosbridge Membentuk sudut 90 o
Jenis-Jenis Kontraksi
1.Kontraksi isometris 2.Kontraksi isotonik
Kontraksi otot meliputi pemendekan elemen-elemen kontraktil otot. Akan tetapi karena otot mempunyai elemen elastis dan kenyal yang tersusun seri dengan mekanisme kontraksi, maka komtraksi dapat terjadi tanpa pemendekan yang berarti
1. Kontraksi isometrik: Kontraksi otot tanpa terjadi pemendekan yang berarti (dengan ukuran yang sama atau panjang yang sama). Kontraksi ini terjadi pada mengangkat beban berat tak terangkat (misal: mengangkat meja, almari) 2. Kontraksi isotonik: Kontraksi otot dengan melawan beban tetap, dengan Pemendekan otot (tegangan sama). Kerja merupakan hasil perkalian gaya dan jarak, jadi kontraksi isotonik menghasilkan kerja.
Sumasi Kontraksi.
Karena mekanisme kontraktil tidak mempunyai masa refraktur, rangsang ber ulang yang diberikan sebelum masa relaksasi akan menghasilkan penggiat -an tambahan terhadap elemen kontraktil, dan nam pak adanya respon peningkatan kontraksi. Fenomena ini : sebagai Sumasi (penjumlahan) kontraksi
Tetanus: Rangsangan berulang-cepat, penggiatan mekanisme kotraksi terjadi sebelum sampai masa relaksasi. Masing-2 respon bergabung menjadi satu kontraksi yang berkesinambungan.
Otot polos
Otot polos terdiri atas banyak sekali serat kecil, Umumnya berdiameter 2 s/d 5 mikrometer dan panjangnya 20 500 mikrometer Otot polos dari tiap organ berbeda dengan organ lain dalam beberapa hal: -Ukuran fisik -Susunan untuk membentuk berkas -Respon terhadap berbagai rangsang -Sifat persyarafan -Dan fungsi.
Otot polos
Secara anatomis berbeda dengan otot rangka dan otot jantung. Otot polos tidak memperlihatkan garis lintang, memiliki aktin dan miosin yang menggeser satu dengan yang lain untuk hasilkan kontraksi. Retikulum sarkoplasmik tidak berkembang dengan baik, mempunyai sedikit mitokondria, untuk kebutuhan metabolisme sangat tergantung pada proses glikolisis.
Otot polos viseral terdapat dalam bentuk lembaran yang luas, membentuk hubungan antar sel dengan jembatan tahanan listrik rendah, yang berfungsi sebagai sinsitium. Jembatan ini seperti otot jantung, merupakan hubungan antara 2 membran sel yang bersebelahan membentuk gap junction.
Otot Polos
Otot polos viseral terutama pada dinding visera yang berongga seperti: otot dinding usus, uterus dan ureter
Aktivitas listrik otot polos: Kekhasan otot polos viseral adalah ketidak-mantapan potensial membran dan adanya kontraksi-kontraksi yang berkesinambungan, tidak teratur, tidak bergantug pada persarafan.
Otot Jantung
Serat lintang otot jantung serupa dengan otot rangka dan terdapat garis garis Z, banyak mitokondria panjang berdekatan dengan miofibril otot
Serat otot bercabang dan saling menguatkan( interdi gitate), tetapi masing-masing merupakan unit lengkap dikelilingi oleh membran sel.
Otot Jantung
Ujung suatu serat otot jantung berbatasan dengan yang lain, membran serat otot terletak paralel satu sama yang lain berupa rangkainan lipatan yang luas. Area ini terbentuk di garis Z, dinamakan diskusinterkalaris.
Disepanjang sisi serat-serat otot dekat diskus,mem bran sel serat-serat yang berdekatan menyatu, Tempat pertemuan ini merupakan jembatanjembatan bertahanan rendah untuk penyebaran rangsang dari satu serat ke serat lain
Otot Jantung
Tempat pertemuan membran sel serat-serat yang berdekatan ini memungkinkan otot jantung bekerja menyerupai sinsitium. Kontraksi satu serat otot jantung menyebabkan kontraksi otot jantung yang lain (HK: all or none / gagal atau tuntas) Kontraksi otot jantung sama dengan kontraksi otot rangka, memerlukan: ATP, Ca+, Na+, dll
Periode Refraktur
Selama tidak dapat di hasilkan rangsang yang baru, selama serat yang mudah di rangsang tidak dapat terjadi potensial aksi yang baru, selama membran masih dalam keadaan depolarisasi akibat potensial aksi sebelumnya.
Alasannya:
Saluran Na+ / K+ atau keduanya dalam keadaan In aktif, sehingga sebesar apapun rangsangannya tidak akan terbuka saluran ionnya (refraktur absolut). Lebih kurang 1/2500 dtk.
Refraktur Relatif
Terjadi segera setelah refraktur absolut (1/3 atau periode refraktur absolut) serat dapat dirangsang bila rangsang lebih besar dari normal. Karena: 1. Beberapa saluran Na+ masih belum kembali dari keadaan in aktif nya. 2. Saluran K+ terbuka lebar sehingga banyak ion K+ mengalir keluar.
Nerst Equation
E = 61log
E = equilibrium potensial for ion in mV 61= constanta that incorporates the universal gas constan (R), absolute temperatur (T), the ion valensi (z), and an electrical constant know as Faraday (F). 61=RT/zF. Co= consentration of the ion outside the cell in millimol/liter (millimolar;mM) C1=consentration of the ion inside the cell in mM
Nerst Equation
Given that the ECF [K+] 5mM ICF [K+] 150mM 5mM EK = 61 log150 mM 1 = 61 log 1 , log of30 = -1.477 30 EK = 61 (-1.477) EK = -90mV - 90 mV = Concentration Gradient outward Electrical Gradient inward
Concentration and Electrical Gradient for K and Na at Equilibrium Potensial (E) and Resting Potnsial
ion condition EK (-90 mv) ENa (=60 mV) gradient Consentration gradient Electrical gradient Concentration gradient Electrical gradient Direction of gradient Outward Inward Inward outward
Na K
Outward Inward
Inward Inward
Na