Professional Documents
Culture Documents
1
kuning sebelumnya tidak ada.
Mual (+), muntah (-) makan ↓
BAB : tidak ada sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit
2. Riwayat Pengobatan : Pasien mengonsumsi Paracetamol selama demam 1 minggu terakhir.
Riwayat alergi obat (-)
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit : Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini
sebelumnya. Riwayat Diabetes Mellitus (-), riwayat hipertensi (-), riwayat penyakit jantung
(-), riwayat konsumsi obat-obatan jangka lama (-), riwayat konsumsi makanan yang dibeli di
luar dengan higiene yang kurang (+), riwayat kontak dengan daerah banjir / air parit (+),
riwayat minum minuman beralkohol (-)
4. Riwayat Keluarga : Pasien telah berkeluarga dan memiliki 2 orang anak. Keluarga pasien di
rumah dalam kondisi sehat dan tidak ada yang mengalami keluhan serupa.
5. Riwayat Pekerjaan : wiraswasta (pedagang)
6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik : Tinggal di rumah bersama istri dan 2 orang anak.
7. Lain-lain :
PEMERIKSAAN FISIK
Umum
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : Composmentis
Nadi/ irama : kuat angkat, irama teratur, frekuensi 100x/menit
Pernafasan : teratur, frekuensi 20x/menit
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Suhu : 37,5oC
BB : 72 kg TB 173cm
Turgor kulit : baik
Kulit dan kuku : ikterik (+), pucat (-), sianosis (-)
Mata : konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik +/+
Kelenjar getah bening
Leher : tidak teraba pembesaran KGB
Aksila : tidak teraba pembesaran KGB
Inguinal : tidak teraba pembesaran KGB
Toraks
Paru
Inspeksi : simetris kiri dan kanan
Palpasi : fremitus sama kiri dan kanan
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V
2
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : irama murni, teratur, bising (-)
Abdomen
Inspeksi : tidak membuncit
Palpasi : supel, tidak teraba massa
nyeri tekan epigastrium (+)
hepar teraba 2 jari bawah arcus costarum, nyeri tekan, pinggir
tajam, permukaan licin.
lien tak teraba
ballotement ginjal (-)
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+) Normal
Punggung : nyeri ketok CVA -/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium:
Hb : 12,2 gr%
Leukosit : 24.000/mm3
Trombosit : 72.000/mm3
Hematokrit : 35%
Ureum : 278 mg%
Creatinin : 3,4 mg%
GDR : 109mg%
TATALAKSANA
IVFD RL 20 tpm
Injeksi Ranitidin 2x 1 ampul (IV)
Injeksi Cefotaxim 2 x 1 gr (IV) (skin test)
Sistenol 3 x 1 tab
Curcuma 3 x 1 tab
Antasid 3 x 1 tab
Vit B complex 1 x 1 tab
FOLLOW UP
15 Januari 2016
S/ Kuning (+), demam (+), BAK seperti teh (+), mual (+)
O/ TD 100/70 mmHg, Nadi 86x/menit, Nafas 16x/menit, T : 37,9°C
3
Abdomen : Bising usus (+) normal, palpasi supel, nyeri tekan epigastriun (+), nyeri tekan regio kanan atas
(+), hepar teraba 2 jari bawah arcus costarum, pinggi tumpul, permukaan licin, perkusi
timpani
A/Suspek Hepatitis DD/ Leptospirosis
P/ Lanjutkan terapi dari IGD
Mucogard syrup 3 x c1
Lansoprazol 1 x 1 caps
Cek faal hepar dan ureum creatinin
Jadwalkan USG Abdomen
Urinalisa
16 Januari 2016
S/ Kuning (+), demam (-), BAK seperti teh (+), mual (+)
O/ TD 140/90 mmHg, Nadi 82x/menit, Nafas 17x/menit, T : 36,8°C
Abdomen : Bising usus (+) normal, palpasi supel, nyeri tekan epigastriun (-), nyeri tekan regio kanan atas
(+), hepar teraba 2 jari bawah arcus costarum, pinggi tumpul, permukaan licin, perkusi
timpani
A/Suspek Hepatitis DD/ Leptospirosis
P/ Domperidon 3 x 1 tab
Terapi lain lanjut
18 Januari 2016
S/ Kuning (+), demam (-), BAK seperti teh (+), mual (+)
O/ TD 140/90 mmHg, Nadi 82x/menit, Nafas 17x/menit, T : 36,8°C
Abdomen : Bising usus (+) normal, palpasi supel, nyeri tekan epigastriun (-), nyeri tekan regio kanan atas
(+), hepar teraba 2 jari bawah arcus costarum, pinggi tumpul, permukaan licin, perkusi
timpani
Hasil faal hepar : albumin 1.4 gr%
bilirubin total 21 mg%
bilirubin direk 1,1 mg%
SGOT 53 U/L
SGPT 57 U/L
Ureum : 264 mg%
Creatinin : 5,6 mg%
Hasil Urinalisa : protein (++), reduksi (-), epitel (+), leukosit (++), eritrosit (+), kristal (-), silinder (-),
bilirubin (++)
A/Suspek Leptospirosis + Weil’s disease
P/ Antasid stop
Tonar 3 x 1
IVFD Easprimer : Martoz = 2 : 1 20 tpm
Jadwalkan USG ginjal & abdomen
19 Januari 2016
S/ Kuning (+), demam (-), BAK seperti teh (+), mual (-)
O/ TD 110/70 mmHg, Nadi 80x/menit, Nafas 17x/menit, T : 36,7°C
Abdomen : Bising usus (+) normal, palpasi supel, nyeri tekan epigastriun (-), nyeri tekan regio kanan atas
(+), hepar teraba 2 jari bawah arcus costarum, pinggi tumpul, permukaan licin, perkusi
timpani
A/ Suspek Leptospirosis + Weil’s disease
P/ Cek darah rutin ulang
Terapi lanjut
4
20 Januari 2016
S/ Kuning (+), demam (-), BAK seperti teh (+), nafsu makan ↑
O/ TD 140/80 mmHg, Nadi 84x/menit, Nafas 17x/menit, T : 36,7°C
Abdomen : Bising usus (+) normal, palpasi supel, nyeri tekan epigastriun (-), nyeri tekan regio kanan atas
(+), hepar teraba 2 jari bawah arcus costarum, pinggi tumpul, permukaan licin, perkusi
timpani
Hasil darah rutin : Hb 9,9
Leukosit 22.100
Ht 27 %
Trombosit 210.000
Hasil USG : Hepatomegali, asites ringan
Kolesistitis dengan sludge empedu
Susp. peradangan / infeksi ginjal bilateral, DD massa?
A/ Suspek Leptospirosis + Weil’s disease
P/ Inj Ranitidin stop
Livercare 3 x 1
Mucogard stop
Vit B complex stop
21 Januari 2016
S/ Kuning (+), demam (-), BAK seperti teh (+), nafsu makan ↑
O/ TD 140/80 mmHg, Nadi 84x/menit, Nafas 17x/menit, T : 36,7°C
Abdomen : Bising usus (+) normal, palpasi supel, nyeri tekan epigastriun (-), nyeri tekan regio kanan atas
(+), hepar teraba 2 jari bawah arcus costarum, pinggi tumpul, permukaan licin, perkusi
timpani
A/ Suspek Leptospirosis + Weil’s disease
P/ Pasien meminta pulang paksa
Obat pulang : Sistenol 3 x 1 (k/p)
Curcuma 3 x 1
Lansoprazol 1 x 1
Tonar 3 x 1
Livercare 3 x 1
Kontrol Poli penyakit dalam
Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis Leptospirosis
2. Tatalaksana awal leptospirosis
3. Pencegahan progresivitas leptospirosis
4. Edukasi pada pasien tentang komplikasi leptospirosis yang mungkin timbul
5
masuk rumah sakit. Riwayat kuning sebelumnya tidak ada.
Mual (+), muntah (-) makan ↓
BAB : tidak ada sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit
Riwayat konsumsi makanan yang dibeli di luar dengan higiene yang kurang (+),
riwayat kontak dengan daerah banjir / air parit/ tanah tanpa alas kaki (+)
Objektif :
Dari pemeriksaan fisik ditemukan : vital sign dalam batas normal, mata dan kulit
ikterik, nyeri tekan epigastrium (+), hepar teraba 2 jari bawah arcus costarum, nyeri
tekan, pinggir tajam, permukaan licin, nyeri tekan m. gastrocnemius. Dari hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis (24.000/mm3), trombositopenia
(72.000/mm3), dan penurunan fungsi ginjal (ureum 278mg%, creatinin 3,4mg%).
Assesment (penalaran klinis) :
Telah dilaporkan suatu kasus seorang pasien laki-laki berumur 43 tahun dengan
diagnosis kerja: febris hari ke-7 ec suspek hepatitis dengan diagnosis banding
leptospirosis. Dasar diagnosis pada pasien adalah dari anamnesis didapatkan mata dan
kulit menguning setelah didahului demam sekitar 1 minggu, BAK berwarna seperti teh,
adanya riwayat makan jajanan yang tidak bersih (sebagai faktor risiko penularan
hepatitis melalui feco-oral) dan adanya riwayat kontak dengan air parit (faktor risiko
leptospirosis).
Pada pemeriksaan fisik ditemukan vital sign dalam batas normal, mata dan kulit
ikterik, nyeri tekan epigastrium (+), hepar teraba 2 jari bawah arcus costarum, nyeri
tekan, pinggir tajam, permukaan licin, nyeri tekan m. gastrocnemius. Dari hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis (24.000/mm3), trombositopenia
(72.000/mm3), dan penurunan fungsi ginjal (ureum 278mg%, creatinin 3,4mg%).
Selama pasien dirawat, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, dan didapatkan leukosit
(++), eritrosit (+), dan bilirubin (++) di urin, peningkatan cratinin (5,6mg%), kadar
bilirubin total 21mg%, peningkatan SGOT/SGPT tidak signifikan, albumin darah
rendah (1,4g%). Dari USG abdomen didapatkan hepatomegali, kolesistitis dengan
sludge empedu, dan peradangan ginjal. Adanya penurunan fungsi ginjal dan
leukosistosis, serta tidak adanya peningkatan SGOT/SGPT yang signifikan
mengarahkan diagnosis ke leptospirosis dibandingkan hepatitis.
6
Plan :
a. Diagnosis
Pasien didiagnosa dengan leptospirosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
hasil laboratorium, dan perjalanan penyakit selama masa rawatan.
b. Penatalaksaan dan Edukasi
Penatalaksaan di IGD:
IVFD RL 20 tpm
Injeksi Ranitidin 2x 1 ampul (IV)
Injeksi Cefotaxim 2 x 1 gr (IV) (skin test)
Sistenol 3 x 1 tab
Curcuma 3 x 1 tab
Antasid 3 x 1 tab
Vit B complex 1 x 1 tab
Penatalaksaan di Rawatan
IVFD RL 20 tpm
IVFD Easprimer : Martoz = 2 : 1, 20 tpm
Injeksi Ranitidin 2x 1 ampul (IV)
Injeksi Cefotaxim 2 x 1 gr (IV) (skin test)
Sistenol 3 x 1 tab
Curcuma 3 x 1 tab
Vit B complex 1 x 1 tab
Mucogard syr 3 x c1
Lansoprazol 1 x 1
Domperidon 3 x 1
Tonar 3 x 1
Livercare 3 x 1
Edukasi: