You are on page 1of 10

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh Bapak-bapak, ibu-ibu serta saudara-saudara sekalian yang saya hormati.

Ucapan tahmid dan tasyakur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan karunia-Nya kita semua dapat berkumpul di tempat ini guna memperingati hari Pendidikan Nasional yang tepatnya diperingati setiap tanggal 2 Mei. Hadirin sekalian yang berbahagia. Pendidikan bagi suatu bangsa yang sedang berkembang atau yang sedang maju, adalah merupakan suatu hal yang sangat mendasar, karena hal itu menyangkut kualitas suatu bangsa. Sebab dengan pendidikan berarti suatu bangsa itu telah mempersiapkan kader-kader atau generasi-generasi bangsa siap pakai, sanggup meneruskan cita-cita bangsa Indonesia yang telah dirintis oleh bapak-bapak pendahulu kita, yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Kalau kita lihat dalam UUD 1945 alinea ke empat, disana dijelaskan bahwa : pemerintah Negara Indonesia berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa. Demikian pula pasal 31 UUD 45 ayat 1 berbunyi : Tiap-tiap warga Negara berhak untuk mendapatkan pengajaran. Dengan pendidikan menjadikana manusian itu bisa mengetahui mana yang dapat mendatangkan manfaat dan mana yang mendatangkan madlorot. Dengan pendidikan itu pula sebagai pemisah antara orang yang jahil/bodoh dengan orang yang alim/pandai. Dan dengan pendidikan pula manusia akan menduduki derajat yang tinggi atau ditinggikan derajatnya oleh Tuhan. Salah satu firman Allah SWT QS. Al-Mujadalah ayat 11 yang artinya sebagai berikut : Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: Berlapang-lapanglah dalam majlis, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Hadirin sekalian yang berbahagia. Pemerintah Indonesia dalam UUD 1945 telah mencanangkan wajib belajar atas warga negaranya sejak berusia 7 tahun. Maka dalam Islam sudah beberapa abad yang silam, sejak Rasulullah saw masih hidup telah mencanangkan wajib belajar atas umatnya, agar umatnya menjadi umat yang berpengetahuan, berilmu, menjadi umat yang tidak terbelenggu dengan kebodohan. Maka di dalam kita memperingati hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei tahun ini marilah kita wujudkan dalam bentuk nyata dasar-dasar atu konsep-konsep bagi pendidik yang telah dicanangkan oleh Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh Pendidikan Nasional, agar pendidikan yang telah di programkan oleh pemerintah dapat terwujud. Marilah kita tingkatkan mutu belajar kita dalam menuntut ilmu, baik ilmu pengetahuan, agama, ataupun umum, ilmu yang berhubungan keduniawian dan keakhiratan. Sebab rosulullah saw menjanjikan kepada para penuntut ilmu dengan syurga. Demikian pidato saya dalam rangka menyambut hari pendidikan nasional, semoga bermanfaat bagi kita semua. Sekian terimakasih atas segala perhatiannya, dan mohon maaf atas kekurangan serta kekhilafannya. Akhirul kalam, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Pidato memperingati hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2009


10 Mei 2009 oleh tantrapuan

oleh A.M. Raihan R. Saudara-saudara sekalian! Dengan memperingati Pendidikan Nasional semoga kita lebih semangat/bangkit untuk memajukan dan mencerdaskan pendidikan anak-anak bangsa agar berguna bagi bangsa, Negara dan Agama. Pertambahan anak umur sekolah yang cepat dan pertambahan lulusan tiap jenjang pendidikan yang besar, tapi tidak diikuti penambahan prasarana dan sarana pendidikan yang cepat dan memadai, menimbulkan masalah bagi pemerintah untuk memberikan pendidikan dan pengajaran pada semua warga Negara sebagaimana diamanatkan oleh undang- undang Dasar. Persoalan ini krusial mengingat beragamanya geografis nusantara yang luas dan terpencar dengan tingkat perkembangan sosial-ekonomi-kultural berbeda. Ketika itu untuk pertama kali pelaksanakan REPELITA dengan tekanan pada pembangunan ekonomi yang dipandang sebagai landasan bagi aspek- aspek lain dari pembangunan nasional. Dalam pembaruan pendidikan perhatian difokuskan pada upaya-upaya perbaikan dan peningkatan kualitas serta penataan kesempatan mendapat pendidikan. Mengenai yang terakhir ini sulitlah dicapai bila hanya melalui cara-cara konvesial yaitu memanfaatkan teknologi komunikasi dan teknologi, informasi radio dan televisi. Pada tahun 2007 pemerintah telah menetapkan APBN untuk pendidikan sebesar 20% bagi SD, SLTP dan SLTA. Program dan kegiatan yang dilakukan tidak semata-mata atas dasar pertambahan jumlah gedung sekolah, guru, buku dan lain-lain. Ki Hajar Dewantara (1889-1959) seorang tokoh pendidikan Indonesia yang memprokarsai berdirinya lembaga pendidikan Taman siswa. Dia lebih terkenal dengan filsafat tut wuri handayani, hing madya mangun karsa, hing ngarso sung tulada. Dewantara mengklasifikasikan tujuan pandidikan dengan istilah tringa(tiga nga-nga adalah huruf terakhir dalam abjad jawa ajisak). Nga pertama adalah ngerti (memahami /aspek intelektual). Nga kedua adalah ngrasa adalah (merasakan aspek afeksi), dan nga ketiga adalah nglakonin (mengajarkan atau aspek psikomotorik). Merumuskan tujuan pendidikan yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Dewantara, adalah hak tiap orang untuk mengatur diri sendiri, oleh karena itu pengajaran harus mendidik anak menjadi manusia yang merdeka batin, pikiran, dan tenaga. Pengajaran jangan terlampau mengutamakan kecerdasan pikiran karena hal itu dapat memisahkan orang tepelajar dengan rakyat. Akhir sampai disini, semoga bangsa Indonesia lebih meningkatkan dan mencerdaskan serta menciptakan anak-anak didik yang produktif, kreatif, dan inovatif yang berguna bagi bangsa dan Negara, Menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas dan mandiri yang dapat memenuhi kebutuhan global

Saudara-saudara hadirin yang kami hormati Hari ini tepat tanggal 2 Mei 2102 kita bersama-sama berkumpul memperingatinya sebagai Hari Pendidikan Nasional yang juga merupakan hari bersejarah bagi bangsa indonesia. Saya katakan bersejarah karena kita sebagai bangsa yang merdeka telah pernah mencatat, bahwa pendidikan di Indonesia juga pernah kita pergunakan sebagai andil besar dalam rangka memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Kita menyadari bahwa bangsa yang maju tercermin dalam tingkat pendidikannya yang berlaku. Indonesia pernah dijajah bangsa lain dalam kurun waktu yang cukup lama. Telah banyak ketinggalan kita dengan negara-negara maju lainnya. Akibat dari penjajahan membuat bangsa kita menjadi keterbelakangan. Tingkat kemajuan menjadi kacau. Penjajah memanfaatkan kemunduran ini untuk tetap menjajah dan menguras kekayaan INDONESIA. Kini menjadi sejarah bangsa Indonesia telah mencatat lahirnya Ki Hajar Dewantara sebagai bapak pendidikan. Beliau telah mempelopori pendidikan bangsa. Beliau yakin, untuk membangun bangsa dan negara diperlukan generasigenerasi yang pandai dan cakap. Kecakapan itu hanya diperoleh dengan menganggap pentingnya arti pendidikan bagi sebuah bangsa. Semangat inilah yang mendorong beliau untuk mewujudkan cita-citanya. Didirikanlah sekolah-sekolah. Mula-mula dalam bentuknya yang sederhana. Dari sana muncullah generasi-generasi pelopor bangsa. Yang padaakhirnya bangkit mengusir penjajah di persada Indonesia. Kini hasil perjuangan Ki Hajar Dewantara telah tampak. Banyak sekolah-sekolah yang berdiri bagai jamur di musim hujan, bangsa Indonesia makin sadar berapa pentingnya pendidikan itu. Kini kita sebagai bangsa yang merdeka. Marilah kita tingkatkan mutu pendidikan ini dengan lebih banyak lagi menyumbangkan moril ataupun materil untuk kemajuan bangsa dan negara.Kini tak pelak lagi bahwa pendidikan, merupakan kebutuhan mutlak yang harus kita bina, kita tingkatkan untuk mencapai cita-cita kemerdekaan. Demikian singkat sambutan kami, selamat belajar, selamat berjuang. Terima kasih

Salam sejahtera untuk kita semua. Yang terhormat, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Denpasar. Yang terhormat, guruguru beserta jajaran staf pegawai SMA Negeri 1 Denpasar. Yang saya hormati, para tamu undangan yang berkesempatan hadir pada pagi hari ini. Serta seluruh siswa SMA Negeri 1 Denpasar yang saya banggakan. Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah, peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2011 dapat kita peringati dengan penuh khidmat. Untuk itu, pada kesempatan ini, marilah kita bersama-sama menundukkan kepala seraya berdoa kepada Tuhan sebagai bentuk rasa bhakti kita terhadap hari kelahiran Ki Hajar Dewantara yang merupakan Pahlawan Pendidikan Nasional RI. Semoga amal dan bakti beliau diterima dan mendapat tempat yang damai di sisiNya. Kita senantiasa memohon kepada Tuhan agar dengan memperingati Hari Pendidikan Nasional ini, kita lebih semangat atau bangkit untuk memajukan dan mencerdaskan pendidikan anak-anak bangsa agar berguna bagi bangsa, Negara dan Agama. Tema peringatan Hari Pendidikan Nasional ini adalah Melalui Peringatan Hari Pendidikan Nasional, Mari Kita Bersama-sama Melanjutkan Perjuangan Para Pendiri Bangsa untuk Membentuk Kader Penerus yang Berkualitas Melalui Sistem Pendidikan Nasional yang Lebih Bermutu. Melalui tema tersebut, di sini saya sebagai anak bangsa yang mencintai negeri saya sendiri, mengajak kita semua untuk bersatu dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam membenahi sistem pendidikan nasional demi terciptanya kader penerus yang berkualitas. Sebelumnya, perlu diketahui bahwa, berdasarkan hasil penelitian The Political and Economic Risk Consultacy , September 2001 dinyatakan bahwa sistem pendidikan di Indonesia berada diurutan ke-12 dari 12 negara di Asia, bahkan lebih rendah dari Vietnam. Sementara itu berdasarkan hasil penilaian Program Pembangunan PBB (UNDP) pada tahun 2000 menunjukkan kualitas SDM Indonesia menduduki urutan ke-109 dari 174 negara atau sangat jauh dibandingkan dengan Singapura yang berada pada urutan ke-24, Malaysia pada urutan ke-61, Thailand urutan ke-76, dan Filipina urutan ke-77. Hasil penelitian yang lainnya pun juga menggambarkan betapa negara Indonesia ini tertinggal jauh dengan negara lain dalam bidang pendidikan. Belum tuntas dengan ketertinggalan kita diantara negara lain, pendidikan Indonesia juga dinodai dengan tinta pekat oleh pelaku pendidikan itu sendiri. Tahun 2007 kita dikagetkan dengan meninggalnya Cliff Muntu, Praja tingkat II IPDN dalam aksi premanisme dan kekerasan yang dilakukan oleh senior-seniornya. Satu contoh lagi, sering kita lihat di media TV terdapat banyak oknum guru tidak terpuji yang

terlibat kasus pencabulan atas anak didiknya sendiri. Krisis kejujuran pun juga dialami oleh pendidikan kita. Data menunjukkan bahwa 18 pengawas, 17 guru, dan seorang kepala sekolah yang tergabung dalam Komunitas Air Mata Guru (KAMG) diminta untuk mengundurkan diri karena telah membongkar kebocoran UN tahun 2007. Sungguh julukan apa lagi yang harus kita katakan pada pendidikan ini bila kejujuran dihadiahi dengan kedzaliman sepihak bukan ucapan terimakasih. Tidak berhenti disitu, pendidikan yang kita saksikan saat ini juga melahirkan ratusan pengangguran terdidik pertahunnya. Itu semua tentunya bukan prestasi yang pantas kita banggakan. Mahalnya pendidikan juga kita rasakan saat ini. Berapa juta orang yang tak mampu untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi hanya karena tidak memiliki dana yang memadai. Padahal semua warga berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Bukankah majunya pendidikan juga akan menjadikan bangsa ini terpandang? Silang sengkarut dunia pendidikan kita diatas masih belum mencapai klimaksnya. Banyak dari kalangan pemerhati dan pelaku pendidikan, tidak mempersoalkan hal yang lebih mendasar. Yakni tentang sistem pendidikan nasional yang dituding masih mewarisi sistem pendidikan kolonial. Diakui atau tidak, sistem pendidikan yang berjalan di Indonesia saat ini memang adalah sistem pendidikan yang sekular-materialistik. Hal tersebut dapat kita lihat dalam realita disekitar kita. Pendidikan yang ada dalam Negara kita ini semakin tinggi semakin sedikit pula porsi pendidikan sekuler yang lebih dikenal dengan pendidikan agama. Padahal hal tersebut sangat penting, betapa tidak ketika seseorang itu pandai dan memiliki kedudukan namun dalam dirinya tidak terdapat iman yang kuat maka jabatannya itupun akan digunakan untuk korupsi, mencabuli muridnya, menganiaya juniornya dan bahkan menindas para orang-orang yang jujur. Dampak dari pendidikan yang sekuler juga bisa kita lihat pada maraknya budaya bebas pada remaja kita, mulai dari pacaran, freesex, aborsi dan juga tawuran. Selain sekuler sisterm pendidikan saat ini juga materialistik. Hal ini juga dapat kita lihat betapa seorang mahasiswa kebanyakan kuliah hanya untuk mencari pekerjaan. Padahal motivasi yang dibangun atas dasar materi adalah motivasi terendah setelah emosi dan spiritual. Mereka besar kemungkinan akan terjangkit krisis kepribadian, ya inilah awal kehancuran bangsa. Peran masyarakat dalam pendidikan nasional, terutama keterlibatan di dalam perencanaan hingga evaluasi masih dipandang sebagai sebuah kotak keterlibatan pasif. Peran serta masyarakat saat ini hanyalah dalam bentuk Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah, dimana proses pembentukan komite sekolahpun belum keseluruhannya dilakukan dengan proses yang terbuka dan partisipatif. Kewajiban pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan dasar pun hingga saat ini masih sangat jauh dari yang diharapkan. Masih terlalu banyak penduduk

Indonesia yang belum tersentuh pendidikan. Selain itu, layanan pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan bermutu pun masih hanya di dalam angan. Lebih jauh, anggaran untuk pendidikan di dalam APBN maupun APBD hingga saat ini masih dibawah 20%. Sementara di berbagai daerah, pendidikan pun masih berada dalam kondisi keprihatinan. Mulai dari kekurangan tenaga pengajar, fasilitas pendidikan hingga sukarnya masyarakat untuk mengikuti pendidikan karena permasalahan ekonomi dan kebutuhan hidup. Pada beberapa wilayah, anak-anak yang memiliki keinginan untuk bersekolah harus membantu keluarga untuk mencukupi kebutuhan hidup karena semakin sukarnya akses masyarakat terhadap sumber kehidupan mereka. Belum lagi bila berbicara pada kualitas pendidikan Indonesia yang hanya berorientasi pada pembunuhan kreatifitas berpikir dan berkarya serta hanya menciptakan pekerja. Kurikulum yang ada dalam sistem pendidikan Indonesia saat ini sangat membuat peserta didik menjadi pintar namun tidak menjadi cerdas. Pembunuhan kreatifitas ini disebabkan pula karena paradigma pemerintah Indonesia yang mengarahkan masyarakatnya pada penciptaan tenaga kerja untuk pemenuhan kebutuhan industri yang sedang gencar-gencarnya ditumbuhsuburkan di Indonesia. Hal ini mengakibatkan terjadinya praktek jualbeli gelar, jual-beli ijasah hingga jual-beli nilai. Belum lagi diakibatkan kurangnya dukungan pemerintah terhadap kebutuhan tempat belajar, telah menjadikan tumbuhnya bisnis-bisnis pendidikan yang mau tidak mau semakin membuat rakyat yang tidak mampu semakin terpuruk. Pendidikan hanyalah bagi mereka yang telah memiliki ekonomi yang kuat, sedangkan bagi kalangan miskin, pendidikan hanyalah sebuah mimpi. Ironisnya, ketika ada inisiatif untuk membangun wadah-wadah pendidikan alternatif, sebagian besar dipandang sebagai upaya membangun pemberontakan. Sekali lagi, dunia pendidikan sebagai ruang bagi peningkatan kapasitas anak bangsa haruslah dimulai dengan sebuah cara pandang bahwa pendidikan adalah bagian untuk mengembangkan potensi, daya pikir dan daya nalar serta pengembangan kreatifitas yang dimiliki. Sistem pendidikan yang mengebiri ketiga hal tersebut hanyalah akan menciptakan keterpurukan sumber daya manusia yang dimiliki bangsa ini yang hanya akan menjadikan Indonesia tetap terjajah dan tetap di bawah ketiak bangsa asing. Jadi, kesimpulannya adalah bagaimana sistem pendidikan di Indonesia menciptakan anak bangsa yang memiliki sensitifitas terhadap lingkungan hidup dan krisis sumber-sumber kehidupan, serta mendorong terjadinya sebuah kebersamaan dalam keadilan hak. Sistem pendidikan harus lebih ditujukan agar terjadi keseimbangan terhadap ketersediaan sumber daya alam serta kepentingan-

kepentingan ekonomi dengan tidak meninggalkan sistem sosial dan budaya yang telah dimiliki oleh bangsa Indonesia. Hadirin yang berbahagia. Hari Pendidikan Nasional tahun ini di tengah-tengah pertarungan politik Indonesia sudah selayaknya menjadi sebuah tonggak bagi bangkitnya bangsa Indonesia dari keterpurukan serta lepasnya Indonesia dari penjajahan bangsa asing. Sudah saatnya Indonesia berdiri di atas kaki sendiri dengan sebuah kesejahteraan sejati bagi seluruh masyarakat Indonesia. Sekian dan terima kasih.

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh Bapak-bapak, ibu-ibu serta saudara-saudara sekalian yang saya hormati.Ucapan tahmid dan tasyakur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengankarunia-Nya kita semua dapat berkumpul di tempat ini guna memperingati hari PendidikanNasional yang tepatnya diperingati setiap tanggal 2 Mei.Hadirin sekalian yang berbahagia.Pendidikan bagi suatu bangsa yang sedang berkembang atau yang sedang maju, adalahmerupakan suatu hal yang sangat mendasar, karena hal itu menyangkut kualitas suatu bangsa.Sebab dengan pendidikan berarti suatu bangsa itu telah mempersiapkan kader-kader ataugenerasi-generasi bangsa siap pakai, sanggup meneruskan cita-cita bangsa Indonesia yang telahdirintis oleh bapak-bapak pendahulu kita, yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945.Kalau kita lihat dalam UUD 1945 alinea ke empat, disana dijelaskan bahwa : pemerintah NegaraIndonesia berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa. Demikian pula pasal 31 UUD 45 ayat1 berbunyi : Tiap-tiap warga Negara berhak untuk mendapatkan pengajaran.Dengan pendidikan menjadikana manusian itu bisa mengetahui mana yang dapat mendatangkanmanfaat dan mana yang mendatangkan madlorot. Dengan pendidikan itu pula sebagai pemisahantara orang yang jahil/bodoh dengan orang yang alim/pandai. Dan dengan pendidikan pula manusia akan menduduki derajat yang tinggi atau ditinggikan derajatnya oleh Tuhan. Salah satu firman Allah SWT QS. AlMujadalah ayat 11 yang artinya sebagai berikut : Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: Berlapang-lapanglah dalam majlis, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang berimandi antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Hadirin sekalian yang berbahagia. Pemerintah Indonesia dalam UUD 1945 telah mencanangkan wajib belajar atas warga negaranyas ejak berusia 7 tahun. Maka dalam Islam sudah beberapa abad yang silam, sejak Rasulullah sawmasih hidup telah mencanangkan wajib belajar atas umatnya, agar umatnya menjadi umat yangberpengetahuan, berilmu, menjadi umat yang tidak terbelenggu dengan kebodohan.Maka di dalam kita memperingati hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei tahun ini marilah kitawujudkan dalam bentuk nyata dasar-dasar atu konsep-konsep bagi pendidik yang telah dicanangkan oleh Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh Pendidikan Nasional, agar pendidikan yangtelah di programkan oleh pemerintah dapat terwujud.Marilah kita tingkatkan mutu belajar kita dalam menuntut ilmu, baik ilmu pengetahuan, agama,ataupun umum, ilmu yang berhubungan keduniawian dan keakhiratan. Sebab rosulullah saw menjanjikan kepada para penuntut ilmu dengan syurga.. Demikian pidato saya dalam rangka menyambut hari pendidikan nasional, semoga bermanfaat bagi kita semua.Sekian terimakasih atas segala perhatiannya, dan mohon maaf atas kekurangan serta kekhilafannya. Akhirul kalam, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Bissmillahirahmanorahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu Yang terhormat bapak kepala sekolah.Yang saya hormat bapak /Ibu guru serta jajaran Tata usaha., Serta rekan rekan saya yang saya sayangi.. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan segala nikmat untuk kita sehingga kita dapat berkumpul ditempat yang mulia ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpakan kepada nabi Muhammad SAW kepada keluarganya, para shabatnya dan kepada kita selaku umatnya. .Alhamdullilah pada hari ini, tanggal 2 mei kita semua memperingati hari pendidikan nasional.Hari pendidikan nasional hari ini Berawal dari seorang guru bangsa yang senatiasa memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi dunia pendidikan indonesia, beliau adalah Ki HajarDewantara.Ki Hajar Dewantara adalah seorang tokoh pendidikan Indonesia yang memprakarsai berdirinyalembaga pendidikan Taman siswa, sebuah lembaga pendidikan pertama yang ada di indonesia.Beliau selalu menjadi motivasi, inspirasi dan tauladan khusunya bagi para guru dan pelajarumumnya bagi dunia pendidikan.Seiring berjalannya waktu dunia pendidikanpun semakin perkembangan dan semakin maju.Dimana ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi tidak dapat dipisahkan dengan duniapendidikan sekarang ini. Kita dapat menerima banyak informasi dengan sangat cepat dan mudah.Begitu pula dengan komunikasi, bisa mendapatkan informasi dengan cepat dan mudah.Seperti yang kita ketahui salah satu sumber belajar tercanggih adalah internet. Informasi diseluruh dunia dengan mudah dapat kita ketahui termasuk informasi dalam bidang pendidikan.Kita dapat mengetahui sumber-sumber informasi, baik berupa perpustakan on-line, e-learningataupun artikelartikel yang dapat menambah pengetahuan kita.Kita para pelajar sebagai salah satu yang paling di untungkan dengan kemunculan internet selainlebih cepat mendapatkan informasi kita juga dapat menciptakan budaya membaca. Dengandemikain proses pelajar kita bisa lebih cepat , mudah dan menciptakan generasi yang berprestasi.Saya pun berharap dihari pendidikan nasional ini, dengan perkembangan teknologi yang semakinmaju semoga negeri ini bisa lebih maju khususnya dalam bidang pendidikan. Karena, denganpendidikan yang lebih maju negeri ini akan lebih meningkatkan sumber daya manusia yangberkualitas sehingga mampu bersaing dengan Negara lain dan siswa siswi pelajar indonesiadapat termotivasi untuk belajar dan menjadi generasi berprestasi.Demikian yang saya dapat sampaikan semoga bermanfaat untuk kita semua. Terimakasih atasperhatiannya. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

You might also like